21 Mei 2023

Neurodermatitis, Penyakit Kulit Penyebab Tubuh Gatal-Gatal

Rasa gatalnya bisa mengganggu keseharian

Sekilas area kulit yang mengalami neurodermatitis mungkin mirip dengan eksim atopik.

Namun nyatanya, kedua kondisi ini berbeda lho, Moms.

Agar tak keliru, kenali neurodermatitis lebih jauh, yuk!

Baca Juga: Apakah Gatal-Gatal Tanda Kehamilan? Cari Tahu Kebenarannya di Sini!

Apa Itu Neurodermatitis?

Kulit Gatal
Foto: Kulit Gatal (Freepik.com/karlyukav)

Neurodermatitis adalah kondisi kulit yang ditandai dengan bercak kulit yang gatal tetapi tidak menular.

Kondisi ini juga dikenal dengan nama lichen simplex chronicus.

Menggaruk bukan menjadi solusi yang tepat saat Moms mengalami penyakit ini.

Pasalnya, menggaruk hanya akan membuatnya semakin gatal.

Siklus garuk-gatal ini kemudian bisa menyebabkan kulit yang terkena menjadi lebih tebal dan kasar.

Selain itu, rasa gatalnya bisa sangat intens dan berulang sehingga mengganggu tidur, fungsi seksual, dan kualitas hidup.

Kondisi ini biasanya kondisi yang dialami seumur hidup.

Artinya tidak bisa diobati untuk menyembuhkan melainkan hanya meringankan gejala dan mencegah kemunculannya.

Baca Juga: Mengenal Papiloma, Kutil di Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala Neurodermatitis

Gatal Akibat Neurodermatitis (Orami Photo Stocks)
Foto: Gatal Akibat Neurodermatitis (Orami Photo Stocks)

Penyakit kulit ini cenderung hanya muncul sebagai satu atau dua bercak pada tubuh.

Adapun area yang terkena neurodermatitis biasanya di area leher, pergelangan tangan, pergelangan kaki, siku, bahu, lengan bawah, kaki, atau daerah anus.

Melansir dari Mayo Clinic, berikut tanda dan gejala neurodermatitis.

  • Adanya seperti tambalan atau area kulit yang tebal dan keras di kulit dan terasa sangat gatal
  • Tekstur kulit yang kasar atau bersisik pada area yang terkena
  • Bercak kasar atau menonjol yang berwarna merah atau lebih gelap dari bagian kulit lainnya
  • Rasa gatal yang tak tertahankan bahkan saat tidur

Moms harus segera ke dokter jika merasakan berbagai gejala ini.

Terlebih jika mengalami gejala lain, seperti:

  • Moms terus menggaruk bagian kulit yang sama berulang kali tanpa bisa ditahan
  • Rasa gatalnya membuat Moms tidak bisa tidur atau fokus pada aktivitas sehari-hari
  • Kulit yang digaruk terasa sakit atau terinfeksi hingga mengalami demam.

Penyebab Neurodermatitis

Hingga kini tidak diketahui secara pasti penyebab dari neurodermatitis.

Namun, melansir dari Cleveland Clinic, sekitar 12 persen dari populasi dunia berjenis kelamin wanita berusia 30-50 tahun diduga lebih rentan terkena penyakit ini.

Pada beberapa kasus, neurodermatitis dikaitkan dengan kondisi kulit kronis seperti kulit kering, eksim, atau psoriasis.

Stres dan kecemasan juga bisa memicu rasa gatal atau kekambuhan gejala.

Selain itu, hal lain yang bisa memicu kekambuhan, yaitu adanya zat atau benda yang mengiritasi kulit seperti pakaian ketat atau gigitan serangga.

Baca Juga: Tak Hanya Melembapkan, Ini 12 Manfaat Masker Timun untuk Kulit

Diagnosis Neurodermatitis

Uji Lab Neurodermatitis (Orami Photo Stocks)
Foto: Uji Lab Neurodermatitis (Orami Photo Stocks)

Kemungkinan besar dokter akan mendiagnosis penyakit ini dengan memeriksa kulit yang terinfeksi.

Selain itu, dokter akan menanyakan kapan gejalanya muncul serta adakah pemicunya.

Untuk memperjelas diagnosis, dokter akan mengambil sampel kulit yang terkena dengan biopsi kulit untuk dicek lebih dalam.

Biopsi kulit adalah prosedur mengangkat sel atau sampel kulit dari tubuh untuk diperiksa di laboratorium.

Melansir Mayo Clinic, ada tiga jenis biopsi kulit yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Shave Biopsy

Prosedur ini dilakukan dengan alat yang mirip dengan pisau cukur untuk menghilangkan sebagian kecil lapisan atas kulit atau epidermis dan sebagian dermis.

2. Punch Biopsy

Dokter akan menggunakan alat melingkar untuk menghilangkan inti kecil kulit, termasuk lapisan yang lebih dalam (epidermis, dermis, dan lemak superfisial).

3. Excisional Biopsy

Dokter akan menggunakan pisau bedah kecil untuk mengangkat seluruh benjolan atau area kulit yang tidak normal.

Termasuk sebagian dari kulit normal sampai area lapisan lemak kulit.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Salep Gatal untuk Ibu Hamil, Aman dan Ampuh!

Pengobatan Neurodermatitis

Salep Neurodermatitis (Orami Photo Stocks)
Foto: Salep Neurodermatitis (Orami Photo Stocks)

Melansir dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, neurodermatitis biasanya tidak bisa hilang sepenuhnya.

Penyakit ini hilang timbul bergantung pada faktor risikonya.

Oleh karenanya, perawatan ditujukan untuk mengendalikan rasa gatal, mencegah menggaruk, dan mengatasi penyebab yang mendasarinya.

Sebelum menggunakan obat dari dokter, Moms bisa mencoba obat yang dijual bebas tanpa resep.

Krim hidrokortison misalnya bantu meredakan gatal untuk sementara.

Sementara antihistamin tanpa resep, seperti diphenhydramine dapat meredakan gatal parah dan membantu Moms untuk tidur.

Moms juga bisa membeli krim capsaisin di apotek.

Lalu, mengoleskan pada area yang gatal meski terasa perih pada awalnya.

Apabila sudah mencobanya tetapi tidak juga membaik, Moms bisa pergi ke dokter untuk diberikan obat dan pengobatan seperti berikut.

1. Krim Anti Gatal

Jika krim kortikosteroid yang dijual bebas tidak membantu, dokter akan meresepkan kortikosteroid yang lebih kuat atau produk antigatal nonsteroid.

Salep penghambat kalsineurin (tacrolimus) dapat membantu jika mengenai vulva.

2. Suntikan Kortikosteroid

Dokter akan menyuntikkan kortikosteroid langsung ke area kulit yang terkena untuk membantu menyembuhkannya.

3. Obat untuk Meredakan Gatal

Antihistamin mungkin diresepkan untuk meredakan gatal pada banyak orang dengan neurodermatitis.

Obat ini dapat menyebabkan kantuk dan mengurangi goresan saat tidur.

4. Obat Anticemas

Karena kecemasan dan stres dapat memicu neurodermatitis, obat anticemas dapat membantu mencegah rasa gatal.

5. Patch

Untuk gatal yang membandel, dokter akan menyarankan untuk menggunakan lidokain oles 5 persen atau capsaicin patch sebesar 8 persen.

6. Terapi Cahaya

Menggunakan terapi cahaya seperti laser terkadang bisa membantu mengatasi neurodermatitis.

7. Psikoterapi

Melakukan psikoterapi membantu Moms mengendalikan emosi dan perilaku yang bisa memicu gatal dan keinginan menggaruk.

8. Botox

Injeksi OnabotulinumtoxinA (Botox) dapat mengurangi rasa gatal dan menghilangkan bercak kulit yang kasar.

9. Obat Minum N-acetylcysteine

Dalam sebuah penelitian kecil disebutkan bahwa obat ini bantu mengatasi dorongan untuk menggaruk area kulit yang terkena neurodermatitis.

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Kulit di Tengah Pandemi COVID-19

Perawatan Rumahan untuk Neurodermatitis

Mandi Air Hangat
Foto: Mandi Air Hangat (Wtpsports.com)

Selain obat dokter, berikut perawatan rumahan yang bisa Moms lakukan:

1. Kompres Dingin dan Basah

Kompres dingin dan basah dapat menenangkan kulit dan meredakan gatal.

Dengan begitu, keinginan untuk menggaruk akan berkurang

Moms juga bisa melakukan ini sebelum mengoleskan krim obat untuk bantu lebih meresap ke dalam kulit.

2. Menutup Area Gatal dengan Perban

Menggunakan perban di area gatal bantu melindungi kulit dan mencegah lecet karena terus digaruk.

Saat tidur Moms secara tidak sadar akan menggaruknya sehingga bisa lecet jika tidak diperban.

3. Memotong Kuku agar Tetap Pendek

Kuku yang pendek bantu mengurangi lecet akibat garukan, terutama saat Moms menggaruk saat sedang tidur.

Baca Juga: 7 Penyakit yang Ditandai Kulit Gatal, Salah Satunya Sakit Ginjal!

4. Mandi Air Hangat

Mandi air hangat membantu mengatasi rasa gatal untuk sementara tanpa perlu menggaruknya.

Moms juga bisa menggunakan oatmeal koloid dan sabun tanpa pewangi dan parfum yang bisa melembapkan kulit.

Namun ingat, jangan mandi terlalu lama karena justru bisa mengeringkan kulit.

5. Pakai Pelembap

Pakai pelembap pada kulit setelah mandi agar kulit tetap terhidrasi dengan baik.

6. Hindari Pemicu Kekambuhan

Moms perlu lebih peka dan mencatat kira-kira apa saja hal yang memicu rasa gatal muncul.

Melansir Dr. Gil Yosipovitch dalam National Eczema Association, teknik relaksasi seperti yoga dan latihan mindfulness mungkin bisa dilakukan jika stres adalah pemicunya,

Baca Juga: Cari Tahu tentang Neurologi dan Dokter Neurolog, Yuk!

Nah, sekarang Moms sudah lebih paham mengenai neurodermatitis, bukan?

Jika mengalami beragam gejala yang mengarah ke kondisi ini, segera ke dokter, ya!

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/neurodermatitis/symptoms-causes/syc-20375634
  • https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/eczema/neurodermatitis-overview
  • https://perdoski.id/article/detail/1188-gatal-saat-stres-bisa-jadi-gejala-neurodermatitis
  • https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/skin-biopsy/about/pac-20384634
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17989-neurodermatitis
  • https://nationaleczema.org/eczema/types-of-eczema/neurodermatitis/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.