05 April 2019

Apakah Benar Menikah Dapat Mencegah Demensia?

Apakah Benar Menikah Dapat Mencegah Demensia?
dementia photo viral
Foto: dementia photo viral

Apakah Moms pernah mendengar Penyakit Demensia? Demensia adalah sebuah sindrom yang berkaitan dengan penurunan kemampuan fungsi otak, seperti berkurangnya daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir, memahami sesuatu, melakukan pertimbangan, dan memahami bahasa, serta menurunnya kecerdasan mental. Sindrom ini umumnya menyerang orang-orang lansia di atas 65 tahun.

Orang yang belum pernah menikah atau orang yang ditinggal pasangannya memilki resiko lebih tinggi terkena demensia dibandingkan orang yang sudah menikah menurut sebuah studi di Journal of Neurology Neurosurgery & Psychiatry, dikutip time.com.

Risiko Tertinggi Pada Mereka yang Belum Menikah

Foto: carilionclinicliving.com

Sebuah tulisan baru melihat adanya 15 bukti dari tulisan yang diterbitkan sebelumnya dengan melibatkan lebih dari 800.000 orang di Eropa, Amerika Utara dan Selatan, dan Asia. Dengan menggabungkan data-data, termasuk di dalamnya usia dan jenis kelamin, para peneliti di Universitas College London menemukan bahwa 42% orang yang belum pernah menikah dapat terkena demensia, dan 20% kemungkinan untuk duda atau janda dibandingkan dengan orang yang sudah menikah.

Baca Juga: Hati-hati! Hipertensi Bisa Menyebabkan 5 Komplikasi Penyakit Ini

Penelitian lain menunjukkan bahwa orang yang memiliki pasangan cenderung lebih sehat dari pada yang tidak memiliki pasangan. Mereka dapat saling memotivasi untuk hidup lebih sehat, berolahraga, pola makan yang sehat, mengurangi rokok dan minuman—hal-hal yang dapat membuat resiko terkena demensia lebih rendah.

Gaya Hidup Sehat Mempunyai Dampak Langsung

close up of a senior woman s hands on crutches

Foto: close up of a senior woman s hands on crutches
Foto: medicalnewstoday.com

Dr Andrew Sommerlad, seorang psikiater yang juga salah satu peneliti studi tersebut, menjelaskan bagaimana gaya hidup sehat dapat berdampak langsung pada kesehatan mental Anda. "Satu hal yang terjadi saat seseorang mengalami demensia adalah akumulasi kerusakan di dalam otak. Hidup sehat akan menahan kerusakan otak serta mengurangi risiko penyakit mental di kemudian hari," katanya.

Berduka karena kematian pasangan juga dapat meningkatkan potensi stres, kata mereka, yang dapat memengaruhi sinyal saraf di otak dan mengganggu kemampuan kognitif. Peneliti dari Universitas Nasional Singapura dan Universitas Cina Hong Kong, juga menunjukkan bahwa aktivitas seksual telah dikaitkan dengan fungsi kognitif yang lebih baik dan orang yang belum menikah atau janda sedikit sekali dalam melakukan aktivitas seksual.

Baca Juga: 7 Makanan Peningkat Memori Anak

Namun ada berita baik bagi para lajang, para peneliti, merujuk pada penelitian sebelumnya, yaitu dengan sampel orang-orang yang lahir setelah tahun 1927, kemungkinan resiko terjadi demensia bagi yang belum menikah hanya sekitar 24 %. Hal ini mungkin terjadi karena orang yang lahir pada paruh abad ke 20 memiliki kepribadian yang lebih baik sehingga dapat melakukan komunikasi dengan baik, karakteristik yang tidak biasa, dan tidak menikah saat ini sudah lebih dapat diterima dibanding zaman dahulu sehingga para lajang bisa lebih fleksibel dalam berpikir. Akibatnya, tekanan yang mereka alami pun relatif lebih bisa ditangani.

(MM/IRN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.