Ashanty Didiagnosis Batu Ginjal, Ketahui Penyakit Autoimun yang Bisa Serang Kondisi Ginjal!
Ashanty saat ini berada di Turki untuk mengobati kondisi penyakit autoimunnya. Meski demikian, ternyata istri dari Anang Hemansyah ini mengetahui fakta baru mengenai penyakit terbarunya.
Keadaan terbaru Ashanty sendiri pun diketahui lewat sebuah video yang diunggahnya di kanal YouTube "The Hermansyah A6."
Baca Juga: 5 Faktor Risiko Penyakit Autoimun, Penyakit yang Diderita Ashanty dan Raditya Dika
Ashanty Memiliki Kondisi Batu Ginjal
Foto: instagram.com/ashanty_ash
Dalam video tersebut, Ashanty mengatakan bahwa ia memiliki kondisi batu ginjal yang ukurannya sudah mulai membesar.
"Aduh, ada yang tidak baik nih hasilnya. Masa aku ada batu ginjal juga?" ujar Ashanty dalam video di kanal YouTube keluarganya tersebut.
Baca Juga: Kurang Minum Bisa Sebabkan Batu Ginjal? Cek Kebenarannya
Beda Pengobatan Batu Ginjal di Turki dan Indonesia
Foto: instagram.com/ashanty_ash
Dalam beberapa kasus, batu ginjal sendiri bisa disembuhkan dengan melakukan operasi. Meski demikian, Ashanty mengaku bahwa ia diminta melakukan metode yang berbeda.
"Di sini nggak boleh diambil, dioperasi, atau ditembak. 6 bulan minum air putih sebanyak-banyaknya dulu. Baru nanti 6 bulan balik lagi buat cek," jelas Ashanty.
Ashanty sendiri diminta mengonsumsi untuk 3 liter air putih dalam 1 hari untuk mengatasi masalah kondisi batu ginjalnya.
Namun jika tak ada hasil yang signifikan atau tidak berhasil, maka langkah medis lain pun harus dilakukan.
Nah, ternyata penyakit autoimun memiliki koneksi dengan kondisi batu ginjal yang dimilikinya saat ini. Ketahui penyakit autoimun yang memiliki pengaruh pada ginjal!
Baca Juga: 4 Jenis Operasi Batu Ginjal Ini Bisa Jadi Pilihan Pengobatan Moms
Penyakit Autoimun yang Bisa Bahayakan Ginjal
Foto: Orami Photo Stock
Ada banyak sekali penyakit autoimun yang bisa diderita oleh manusia. Tetapi, berikut jenis penyakit autoimun yang bisa membahayakan ginjal!
1. Lupus
Lupus adalah salah satu penyakit autoimun. Dilansir dari lupus.org, kondisi ini adalah penyakit jangka panjang yang bisa menyebabkan peradangan dan sakit di titik manapun pada tubuh kita.
Ketika mengidap autoimun, hal tersebut berarti sistem imun kita yang seharusnya melawan infeksi malah menyerang sel-sel tubuh kita sendiri.
Ketika mengidap lupis, ada beberapa tempat di tubuh kita yang akan mendapatkan efek seperti kulit, sendiri, organ dalam seperti jantung dan ginjal.
Melansir dari National Kidney Foundation, lupus sendiri terdiri dari dua jenis yakni lupus eritematosus sistemik (LES), yang membahayakan kulit, persendian, ginjal dan otak.
Ada pula lupus eritemotosus diskoid (LED) yang hanya menyerang bagian kulit saja.
Sementara itu jenis lainnya adalah lupus nefritis yakni komplikasi yang sering terjadi pada orang yang sudah mengudap LES. Diketahui hampir 90% pengidap LES pun mengidap lupus nefritis.
2. Sarkoidosis
Penyakit autoimun lain yang bisa membahayakan ginjal adalah sarkoidosis. Dilansir dari Seattle Childrens, pada kondisi ini sel-sel sistem kekebalan akan membentuk gumpalan yang disebut sebagai granuloma.
Gumpalan tersebut akan menimbulkan benjolan di berbagai organ, termasuk ginjal. Penyakit ini bisa membahayakan ginjal. Hal tersebut dikarenakan sakoidosis bisa menyebabkan batu ginjal yang dikarenakan kalsium ekstra di dalam urin.
Baca Juga: Penyebab Penyakit Lupus, Penyakit yang Dikenal sebagai "Peniru Ulung"
Cara Mendiagnosis Autoimun
Foto: Orami Photo Stock
Penyakit autoimun pun bisa didiagnosis dengan menggunakan berbagai macam cara, Moms! Untuk mengetahui jika tubuh kita memiliki kondisi ini atau tidak, dokter biasanya akan mengajukan pertanyaan seputar keluhan pasien.
Tak hanya itu, pasien pun biasanya akan ditanya mengenai riwayat kesehatan dan riwayat penyakit di dalam keluarga. Selanjutnya, pemeriksaan fisik secara menyeluruh pun bisa dilakukan.
Mendiagnosis penyakit autoimun sendiri bukanlah sebuah hal yang mudah. Kendati tiap autoimun memiliki ciri khas, namun gejala yang muncul pun bisa bersamaan.
Jadi, berikut jenis tes yang biasa dilakukan dokter untuk mendiagnosis autoimun.
- Tes ANA (antinuclear antibody) untuk mengetahui aktivitas antibodi yang menyerang sel tubuh kita
- Tes darah lengkap untuk menghitung jumlah sel darah merah dan putih
- Tes sedimentasi eritrosit untuk mengetahui tingkat keparahan peradangan dalam tubuh
- Tes autoantibodi untuk mendeteksi karakteristik antibodi dalam tubuh
- Tes C-Reactive Protein untuk mendeteksi peradangan tubuh.
Nah itu dia Moms 2 kondisi autoimun yang bisa membahayakan ginjal serta berbagai tes untuk mendiagnosisnya.
Yuk, kita doakan Ashanty agar bisa cepat pulih dan beraktivitas dengan normal bersaman keluarganya!
- https://www.lupus.org/resources/what-is-lupus
- https://www.kidney.org/atoz/content/lupus
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.