Serba-serbi Asidosis, Mulai dari Gejala hingga Cara Pencegahannya
Sering mengalami sakit kepala atau napas pendek? Hati-hari Moms, mungkin itu adalah salah satu gejala hadirnya asidosis.
Asidosis atau acidosis merupakan tanda tubuh memiliki jumlah kadar asam yang terlalu tinggi dari batas maksimal dalam cairan tubuh manusia.
Asidosis ini terjadi ketika keseimbangan kimiawi asam dan basa dalam darah manusia terganggu. Dimana ginjal dan paru-paru tidak dapat menjaga keseimbangan pH tubuh.
Umumnya paru-paru dan ginjal dapat mengkompensasi sedikit ketidakseimbangan pH, tetapi masalah dengan organ-organ ini dapat menyebabkan kelebihan asam terakumulasi dalam tubuh.
Bagi Moms yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai asidosis, yuk, simak informasinya di sini!
Baca Juga: Serba-serbi Penyakit Poliomielitis, Bisa Picu Kelumpuhan pada Anak
Apa Itu Asidosis?
Foto: Orami Photo Stock
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, asidosis adalah penyakit yang mengacu pada tingginya kadar asam dalam tubuh.
Hal ini dapat terjadi karena keseimbangan kimiawi asam dan basa dalam darah manusia terganggu yang disebabkan kegagalan organ tubuh manusia menjaga keseimbangan pH tubuh.
Tubuh perlu menjaga keseimbangan keasaman untuk kesehatan yang optimal. Jika tubuh menjadi terlalu asam atau terlalu basa, ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Tingginya kadar asam dalam tubuh menyebabkan tubuh mengkompensasi dan berusaha mengeluarkan asam tersebut.
Keasaman darah manusia dapat diukur dengan menentukan pH-nya. Jika PH lebih rendah berarti darah lebih asam, sedangkan pH yang lebih tinggi berarti darah lebih basa.
Baca Juga: Cari Tahu Serba-serbi Rontgen: Persiapan, Prosedur, hingga Biaya
Gejala Asidosis
Foto: Orami Photo Stock
Gejala pada seseorang dapat terjadi tergantung akan jenis asidosis yang diderita. Kemudian, kedua jenis asidosis memiliki banyak gejala.
Namun, gejalanya umum terjadi berdasarkan jenisnya, seperti:
1. Asidosis Respiratorik
Beberapa gejala umum asidosis respiratorik meliputi:
- Kelelahan atau kantuk
- Mudah lelah
- Kebingungan
- Sesak napas
- Sakit kepala
2. Asidosis Metabolik
Beberapa gejala umum asidosis metabolik meliputi:
- Pernapasan cepat dan dangkal
- Kebingungan
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Kurang nafsu makan
- Penyakit kuning
- Peningkatan denyut jantung
- Nafas yang berbau buah, yang merupakan tanda asidosis diabetik (ketoasidosis)
Jika, tubuh Moms sudah menunjukkan beberapa gejala yang sudah disebutkan di atas, ada baiknya untuk segera membuat pertemuan dengan dokter.
Hal ini dilakukan guna mendeteksi dan mendiagnosis gejala yang kerap Moms rasakan.
Baca Juga: Moms, Kenali Perbedaan Gagging dan Choking pada Bayi
Jenis-Jenis Asidosis
Foto: Orami Photo Stock
Tak hanya tersedia dalam satu jenis, ternyata asidosis hadir dalam 2 bentuk yang berbeda, yaitu:
1. Asidosis Respiratorik
Asidosis respiratorik terjadi ketika terlalu banyak CO2 menumpuk di dalam tubuh. Biasanya, paru-paru mengeluarkan CO2 saat bernapas.
Namun, terkadang tubuh tidak dapat membuang cukup CO2 dan pada kondisi ini asidosis respiratorik terjadi.
2. Asidosis Metabolik
Asidosis metabolik dimulai di ginjal, bukan paru-paru. Itu terjadi ketika mereka tidak dapat menghilangkan cukup asam atau ketika ginjal membuang terlalu banyak basa.
Baca Juga: Kenali Penyakit Bronkiektasis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati
Apa yang Menjadi Penyebab?
Foto: Orami Photo Stock
Kondisi ini dapat terjadi karena banyaknya jumlah asam atau bikarbonat (basa) hilang. Ada dua jenis asidosis yang diketahui, yaitu asidosis respiratorik dan metabolik.
Asidosis respiratorik disebabkan oleh terlalu banyaknya karbon asam dalam tubuh yang terjadi karena tubuh tidak mampu mengeluarkan cukup karbon dioksida melalui pernapasan.
Lalu, Asidosis metabolik terjadi ketika terlalu banyak asam diproduksi dalam tubuh yang dapat terjadi ketika ginjal tidak dapat mengeluarkan cukup asam dari tubuh.
Perlu diketahui bahwa masing-masing jenis ini memiliki berbagai penyebab yang cukup berbeda.
Berikut ini penjelasan mengenai penyebabnya, baik asidosis respiratorik dan asidosis metabolik.
Baca Juga: Mengenal Balanitis pada Anak, Kondisi Radang Kepala Penis yang Patut Diwaspadai
1. Penyebab Asidosis Respiratorik
Asidosis respiratorik merupakan suatu kondisi tubuh manusia tidak mampu mengeluarkan karbon dioksida.
Ini membuatnya menjadi menumpuk di dalam tubuh dan meningkatkan kadar asam dalam darah.
Terdapat banyak penyebab yang memicu hadirnya, meliputi:
- Kondisi saluran napas kronis, seperti asma
- Luka di dada
- Obesitas, yang bisa membuat sulit bernafas
- Penyalahgunaan obat penenang
- Penggunaan alkohol berlebihan
- Kelemahan otot di dada
- Masalah dengan sistem saraf
- Struktur dada cacat
- Stroke
- Obat-obatan yang mempengaruhi sistem saraf pusat, seperti opioid
- Gangguan yang mempengaruhi otot-otot yang terlibat dalam pernapasan, seperti distrofi otot atau sindrom Guillain-Barre
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
Baca Juga: Kenali Obat Methylergometrine: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping
2. Penyebab Asidosis Metabolik
Asidosis metabolik terjadi ketika terlalu banyak asam menumpuk di dalam tubuh yang dapat menyebabkan gangguan metabolisme.
Namun, ternyata ada beberapa jenis asidosis yang masuk ke dalam asidosis metabolik, lho!
Setiap jenis yang tergabung dalam asidosis metabolik memiliki penyebabnya masing-masing. Beberapa penyebab yang dapat memicu kehadirannya, antara lain:
- Asidosis diabetik terjadi pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
- Asidosis hiperkloremik terjadi akibat hilangnya natrium bikarbonat
- Asidosis laktat terjadi ketika ada terlalu banyak asam laktat dalam tubuh
- Asidosis tubulus ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengeluarkan asam ke dalam urin
Komplikasi Asidosis
Foto: Orami Photo Stock
Tanpa deteksi dini dan perawatan yang tepat, asidosis dapat menyebabkan komplikasi kesehatan berikut:
- Batu ginjal
- Masalah ginjal kronis
- Gagal ginjal
- Penyakit tulang
- Pertumbuhan tertunda
Cara Dokter Mendiagnosis
Foto: Orami Photo Stock
Jika Moms memiliki beberapa gejala dari asidosis yang dirasakan berulang dalam periode waktu tertentu, disarankan untuk segera pergi ke dokter.
Karena diagnosis dini dapat membuat perbedaan besar dalam pemulihan asidosis. Umumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasien.
Selain itu, ragam tes untuk mengkonfirmasi diagnosis asidosis juga diperlukan, meliputi:
- Tes darah, diperlukan untuk fungsi ginjal dan keseimbangan pH tubuh
- Tes gas darah arteri melihat kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah
- Panel metabolisme dasar, mengukur kadar kalsium, protein, gula darah, dan elektrolit
- Rontgen dada, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kesehatan paru-paru
Pengobatan Asidosis
Foto: Orami Photo Stock
Untuk mengetahui langkah perawatan dan pengobatan yang tepat, dokter biasanya perlu mengetahui apa yang menyebabkan asidosis hadir pada tubuh.
Namun, terdapat perawatan umum yang dapat digunakan untuk semua jenis asidosis.
Misalnya, dokter memberikan tambahan natrium bikarbonat untuk meningkatkan pH darah. Ini dapat dilakukan baik melalui mulut atau melalui infus (IV).
Perawatan untuk jenis asidosis lain dapat melibatkan pengobatan melihat dari penyebab dan jenisnya.
Baca Juga: Serba-serbi Darah Implantasi, Flek di Awal Kehamilan
1. Pengobatan Asidosis Respiratorik
Perawatan untuk kondisi ini biasanya dirancang untuk membantu mengembalikan kondisi kesehatan paru-paru.
Dokter mungkin akan memberikan obat untuk melebarkan jalan napas.
Selain itu, mungkin juga dokter akan memberikan oksigen atau alat continuous positive airway pressure (CPAP) yang dapat membantu bernapas.
Tindakan ini dilakukan jika Moms memiliki jalan napas yang terhambat atau kelemahan otot.
2. Pengobatan Asidosis Metabolik
Jenis spesifik dari asidosis metabolik masing-masing memiliki perawatannya sendiri.
Orang dengan asidosis hiperkloremik dapat diberikan natrium bikarbonat oral. Pasien dari asidosis gagal ginjal dapat diobati dengan natrium sitrat.
Penderita diabetes dengan ketoasidosis menerima cairan IV dan insulin untuk menyeimbangkan pH mereka.
Perawatan asidosis laktat mungkin termasuk suplemen bikarbonat, cairan IV, oksigen, atau antibiotik tergantung pada penyebabnya.
Bisakah Dicegah?
Foto: Orami Photo Stock
Meskipun tidak ada hal yang dapat sepenuhnya mencegah asidosis. Namun, ada beberapa hal yang dapat Moms lakukan untuk menurunkan risiko asidosism seperi:
Pencegahan Asidosis Respiratorik
Moms dapat melakukan hal berikut untuk mengurangi risiko asidosis respiratorik:
- Minum obat penenang sesuai resep dan jangan pernah mencampurnya dengan alkohol
- Berhenti merokok
- Pertahankan berat badan yang sehat. Obesitas dapat membuat sulit bernapas
Pencegahan Asidosis Metabolik
Moms dapat melakukan hal berikut untuk mengurangi risiko asidosis metabolik:
- Tetap terhidrasi. Minum air putih dan cairan lainnya
- Tetap kendalikan kadar diabetes. Jika dapat mengelola kadar gula darah dengan baik, dapat menghindari ketoasidosis
- Berhenti minum alkohol. Minum alkohol secara kronis dapat meningkatkan penumpukan asam laktat
Baca Juga: Mengenal Balanitis pada Anak, Kondisi Radang Kepala Penis yang Patut Diwaspadai
Itulah informasi lengkap mengenai asidosis yang bisa Moms ketahui. Langkah pencegahan itu penting, lho Moms untuk dilakukan!
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/326975#risk-factors
- https://medlineplus.gov/ency/article/001181.htm#:~:text=Acidosis%20is%20a%20condition%20in,base%20in%20the%20body%20fluids).
- https://www.healthline.com/health/acidosis#prevention
- https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-metabolic-acidosis
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.