19 Juli 2024

Ini 10 Bahan Aktif Skincare untuk Perawatan Kulit Pemula

Jangan sampai salah pilih ya, Moms!

Bahan aktif skincare memegang peran penting dalam mencapai hasil yang diinginkan.

Dari vitamin hingga asam, setiap bahan aktif menawarkan manfaat uniknya sendiri untuk kulit.

Vitamin seperti vitamin C dan E dikenal sifat antioksidannya untuk melawan radikal bebas, sementara asam hialuronat kemampuannya untuk menjaga kelembapan kulit.

Pemilihan bahan aktif yang tepat sangatlah penting.

Hal ini karena akan memengaruhi efektivitas produk dalam mengatasi masalah kulit tertentu seperti penuaan, kekeringan, atau bahkan hiperpigmentasi.

Para ahli kecantikan sering merekomendasikan produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif untuk hasil maksimal.

Misalnya, retinol atau retinoid dikenal karena kemampuannya merangsang pergantian sel kulit dan mengurangi garis halus serta kerutan.

Di sisi lain, eksfolian kimia seperti asam salisilat atau asam glikolat membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan merangsang regenerasi kulit yang lebih sehat.

Dalam era di mana banyak pilihan tersedia, pemahaman tentang berbagai bahan aktif ini membantu konsumen untuk membuat pilihan yang bijak dalam merawat kulit.

Baca Juga: 13 Kandungan Skincare untuk Menghilangkan Bekas Jerawat

Bahan Aktif Skincare dan Manfaatnya

Wanita Menggunakan Skincare
Foto: Wanita Menggunakan Skincare (Orami Photo Stock)

Ada banyak sekali produk perawatan yang beredar di pasaran sekarang ini.

Mengetahui beragam jenis bahan aktif di dalamnya membantu menyelesaikan masalah kulit yang selama ini dialami.

Berikut ini sejumlah bahan aktif skincare beserta manfaatnya masing-masing melansir dari Cleveland Clinic:

1. Asam Alfa-Hidroksi (AHA)

Produk perawatan kulit yang dijual bebas dan mengandung AHA (asam glikolat, laktat, tartarat, dan sitrat) semakin populer beberapa tahun terakhir.

Bahan aktif skincare tersebut memiliki manfaat, seperti:

Di samping manfaatnya yang begitu banyak, bahan aktif skincare dapat menimbulkan sejumlah efek samping.

Efek samping tersebut, iritasi ringan dan sensitif terhadap paparan sinar UV.

Untuk mencegah sejumlah efek samping tersebut, Moms disarankan untuk menggunakan tabir surya setiap hari.

Untuk mencegah iritasi kulit akibat efek samping bahan aktif skincare, Moms bisa memulai dengan menggunakan produk dari konsentrasi yang terendah.

Dimulai dari konsentrasi 10 hingga 15%, ini agar kulit terbiasa dengan bahan tersebut.

Aplikasikan secara bertahap setiap hari, ya!

2. Asam Polihidroksi

Bahan aktif skincare selanjutnya adalah asam polihidroksi.

Manfaatnya sama dengan AHA, tetapi risiko untuk mengalami efek samping lebih kecil.

Jika Moms memiliki kulit sensitif, menggunakan skincare dengan bahan aktif ini lebih aman untuk kulit.

3. Asam Salisilat

Manfaat bahan aktif skincare ini adalah menghilangkan kulit mati dan memperbaiki tekstur kulit yang rusak akibat paparan sinar UV berlebihan.

Asam salisilat dapat menembus bukaan folikel rambut tempat produksi minyak, sehingga membantu dan mengatasi jerawat yang membandel.

Saat ini, terdapat banyak jenis skincare yang mengandung asam salisilat.

Moms bisa memilih sesuai dengan kebutuhan kulit dan budget yang dimiliki.

4. Hidrokuinon

Skincare Organik
Foto: Skincare Organik (Freepik.com/freepik)

Produk perawatan kulit yang mengandung hidrokuinon sering disalahgunakan sebagai krim pemutih berbahaya.

Padahal, jika digunakan dalam takaran yang wajar, bahan aktif skincare ini dapat meringankan hiperpigmentasi kulit.

Beberapa kondisi kulit yang dapat diatasi dengan hidrokuinon, seperti:

  • Mengatasi bintik-bintik penuaan.
  • Mengatasi bintik hitam yang berhubungan dengan kehamilan.
  • Membantu terapi hormon yang mengatasi melasma.

Jika kulit tidak merespon perawatan dari krim hidrokuinon yang dijual bebas di pasaran, bicarakan pada dokter kulit segera, ya!

Biasanya dokter kulit akan meresepkan krim dengan konsetrasi hidrokuinon lebih tinggi.

Penggunaannya terkadang dibarengi dengan tabir surya jika penyebab hiperpigmentasi kulit adalah paparan sinar UV berlebihan.

Bagi penderita alergi, sebaiknya lakukan tes alergi terlebih dahulu sebelum memakai bahan aktif skincare ini.

Tes uji alergi bisa dilakukan dengan mengoleskan sedikit hidrokuinon di area belakang telinga.

Jika terlihat kemerahan atau gatal, sebaiknya hentikan pemakaian sekarang juga.

Sebagai gantinya, Moms bisa menggunakan produk dengan kandungan asam kojic.

5. Asam Kojic

Asam kojic ditemukan pada tahun 1989, untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi dan bintik-bintik penuaan pada kulit.

Cara kerjanya mirip dengan hidrokuinon, efektif sebagai zat pencerah kulit dengan memperlambat produksi melanin.

Bahan aktif skincare ini berasal dari jamur. Manfaatnya dapat terasa jika digunakan setiap hari.

Sayangnya, asam kojic membuat kulit rentan terhadap sengatan matahari.

6. Retinoid

Beberapa jenis retinoid termasuk retinol, aldehida retina, dan ester retinil.

Sejumlah bahan tersebut memiliki manfaat baik bagi kulit, seperti:

  • Memperbaiki jerawat
  • Mencegah terbentuknya jaringan parut pasca jerawat
  • Mencegah hiperpigmentasi atau bintik-bintik pada kulit
  • Mencegah terbentuknya garis-garis halus dan kerutan
  • Memperbaiki tekstur dan warna kulit
  • Meningkatkan hidrasi pada kulit

Retinol, berasal dari vitamin A dan ditemukan di banyak produk perawatan kulit "anti-penuaan".

Sedangkan tretinoin adalah bahan aktif versi retinol yang lebih kuat.

Jika kulit terlalu sensitif untuk menggunakan bahan aktif tersebut, sebaiknya gunakan retinol saja, ya.

Vitamin A yang terkandung dalam retinol memiliki struktur molekul yang sangat kecil sehingga dapat memasuki lapisan bawah kulit.

Di lapisan tersebut retinol menemukan kolagen dan elastin.

Nah, di area tersebut retinol bekerja untuk mengatasi sejumlah gangguan pada kulit seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.

Baca Juga: Cara Mengetahui Skincare Cocok atau Tidak di Wajah Kita

7. Ceramide

Ceramide adalah salah satu jenis asam lemak bernama lipid yang secara alami terdapat pada sel kulit manusia dan membentuk sekitar 50 persen lapisan kulit terluar (epidermis).

Awal mulanya, ceramide lebih dikenal sebagai komponen untuk membantu perkembangan otak dan sistem saraf.

Karena manfaatnya yang besar, ceramide banyak dimanfaatkan menjadi bahan dalam produk perawatan kulit atau kosmetik.

Cara kerjanya sama seperti semen pada struktur kulit, berfungsi untuk melindungi dan menghalangi kulit dari radikal bebas yang bisa merusak lapisan kulit.

Selain itu, ceramide dapat mencegah hilangnya air dari dalam kulit, sehingga kelembapan dapat terjaga dengan baik.

8. Asam Hialuronat

Kosmetik
Foto: Kosmetik (Istockphoto)

Bahan aktif skincare selanjutnya, yaitu asam hialuronat.

Produk perawatan kulit yang mengandung zat ini sering digunakan dalam produk vitamin C.

Asam hialuronat dinilai dapat mencegah sekaligus menghilangkan tanda penuaan pada kulit.

Zat ini secara alami terdapat pada manusia dan hewan, ditemukan di kulit muda dan cairan sendi.

Bisa dibilang, asam hialuronat menjadi salah satu komponen jaringan ikat tubuh yang dikenal sebagai bantalan atau pelumas.

Produksinya bisa hilang seiring berjalannya waktu.

Risikonya semakin tinggi pada orang yang melakukan pola diet yang tidak sehat dan perokok aktif.

Produk perawatan kulit dengan asam hialuronat paling sering digunakan untuk merawat kulit keriput, menghidrasi kulit, dan membantu mengencangkan kulit.

9. Asam Alfa-Lipoat

Asam alfa-lipoat mengandung antioksidan tinggi untuk membantu melawan kerusakan kulit.

Antioksidan di dalamnya larut dalam air dan minyak, sehingga memungkinkan masuk ke semua bagian sel dalam tubuh.

Asam alfa-lipoat memberikan perlindungan tinggi terhadap paparan radikal bebas ketimbang antioksidan jenis lainnya.

Manfaatnya, yaitu mengurangi garis-garis halus, membuat kulit tampak bercahaya, dan meningkatkan kadar antioksidan lain, seperti vitamin C.

10. Vitamin C

Sebagai antioksidan, vitamin C adalah bahan utama untuk menjaga kulit tampak cerah dan awet muda.

Manfaat yang pertama, yaitu membantu melindungi kulit dari radikal bebas dengan menetralkan kadar tersebut.

Hal tersebut membantu mengurangi tanda-tanda penuaan yang terlihat di wajah, seperti:

  • Mencegah terbentuknya garis halus.
  • Mencegah terbentuknya kerutan.
  • Meredakan bintik hitam akibat paparan sinar matahari berlebihan.
  • Menjaga kelembapan alami kulit.
  • Sifat antioksidannya mampu meratakan warna kulit wajah, sehingga tampak bercahaya.

Baca Juga: 7 Tips Skincare untuk Pemula Agar Kulit Wajah Glowing

Bahan Aktif Skincare yang Tidak Boleh Digunakan Bersamaan

Bahan Aktif Skincare
Foto: Bahan Aktif Skincare (Istockphoto)

Bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan adalah beberapa kombinasi yang dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, atau bahkan membahayakan kesehatan kulit.

Berikut adalah beberapa contoh bahan aktif yang tidak disarankan untuk digunakan secara bersamaan:

1. Retinol dan Vitamin C

Kedua bahan ini tidak dianjurkan untuk digunakan bersamaan karena berpotensi mengiritasi kulit.

Untuk meminimalisir risiko kemerahan dan pengelupasan pada kulit, maka pisahkan waktu penggunaan kedua kandungan tersebut.

Vitamin C dapat digunakan dalam rutinitas skincare pagi karena berfungsi lebih baik di siang hari.

Sedangkan retinol diutamakan sebagai skincare pada malam hari karena apabila digunakan pada siang hari, retinol akan dengan mudah didegradasi oleh cahaya.

2. Retinol dan Alpha Hydroxy Acid (AHA)

Kedua turunan vitamin A, seperti retinol dan asam alfa hidroksi (AHA), sering direkomendasikan dokter untuk perawatan anti-penuaan.

Namun, perlu diketahui bahwa kombinasi retinol dan AHA sebaiknya dihindari karena keduanya dapat mengelupas lapisan luar kulit, yang berpotensi mengiritasi.

3. Retinol dan Benzoil Peroksida

Retinol dikenal sebagai bahan skincare anti-penuaan, tetapi juga merupakan bahan yang cukup kuat dalam menghilangkan jerawat.

Namun, retinol dan benzoil peroksida merupakan kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan.

Alasannya karena benzoil peroksida dapat menonaktifkan molekul retinol, sehingga rencana untuk melawan jerawat malah bisa jadi bumerang.

4. Glycolic Acid dan Azelaic Acid

Kedua bahan ini sering digunakan dalam produk eksfoliator untuk membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan merangsang regenerasi kulit baru.

Namun, sayangnya, kedua kandungan ini tidak boleh dipakai bersamaan karena dapat menimbulkan risiko bagi kulit.

Reaksi yang mungkin terjadi jika menggunakan kedua kandungan ini secara bersamaan meliputi kulit menjadi kemerahan dan mengelupas parah.

5. Benzoil Peroksida dan Vitamin C

Benzoil peroksida dikenal sebagai zat aktif yang dapat mengatasi jerawat, tetapi tidak cocok digunakan bersamaan dengan vitamin C.

Penggunaan keduanya secara bersamaan dapat memengaruhi hasil yang diinginkan dari masing-masing kandungan skincare tersebut.

6. BHA dan Benzoil Peroksida

BHA, atau Beta Hydroxy Acid, merupakan salah satu zat aktif yang sering digunakan dalam produk skincare untuk membantu mengatasi masalah jerawat dan kulit berminyak.

Namun, penggunaan BHA dan benzoil peroksida secara bersamaan tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan iritasi dan menurunkan efektifitas produk.

Baca Juga: 12 Arti Letak Jerawat di Wajah dan Tubuh, Apa Saja?

Itulah bahan aktif skincare beserta manfaatnya.

Sampai di sini bahan aktif manakah yang sudah Moms coba?

  • https://my.clevelandclinic.org/health/articles/10980-understanding-the-ingredients-in-skin-care-products
  • https://www.katesomerville.com/us/en/blog/active-ingredients-in-skincare.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.