Hati-hati! Ini Bahan Skincare yang Harus Dihindari oleh Bayi Baru Lahir
Sebagai orang tua, tentunya kita ingin yang terbaik untuk anak kan? Tidak cuma asupan gizi dan perkembangan fisiknya, Moms juga harus memerhatikan kesehatan kulitnya, terutama untuk bayi yang baru lahir.
Tidak semua produk skincare baik untuk bayi, lho. Apalagi kulit bayi baru lahir memang lebih sensitif, jadi kita harus lebih hati-hati. Moms pun harus tahu bahan-bahan skincare yang harus dihindari oleh bayi baru lahir. Apa saja?
Kulit Bayi Baru Lahir
Tidak seperti kulit balita atau orang dewasa, bayi yang baru lahir punya kulit 30 persen lebih tipis, sehingga membuatnya sangat sensitif terhadap bahan-bahan kimia.
Sebagai perbandingan, orang dewasa memiliki ketebalan kulit sekitar 2,1 mm, sedangkan bayi baru lahir 1,2 mm, dan bayi prematur 0,9 mm. Bayi juga belum punya perlindungan kulit yang optimal terhadap bahaya dari kotoran atau debu.
“Kulit bayi baru lahir cenderung gampang kering, karena natural moisturizing factor-nya masih rendah,” ujar dokter spesialis kulit dr. Nanny Shoraya, Sp.KK, FINS-DV., saat ditemui di acara launching Seedlings oleh Young Living.
Kadar pH di kulit bayi baru lahir pun biasanya lebih tinggi, sehingga kulit rentan terkena bakteri. Kulitnya pun belum terlalu elastis dan memiliki respon yang rendah terhadap perubahan suhu. Dengan begitu, kulit bayi baru lahir jadi sensitif dan mudah iritasi, terutama bayi prematur.
Baca Juga: Apa Penyebab Kulit Kering Pada Bayi?
Bahan Skincare yang Harus Dihindari
Agar kulit bayi tetap terlindungi, Moms harus memastikan produk skincare bayi tidak mengandung bahan iritan. Misalnya, pewangi buatan, tisu basah dengan alkohol, juga produk dengan pewarna. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut berbagai zat yang harus dihindari penggunaannya pada bayi dan anak.
Komposisi | Produk | Bahaya |
Alkohol | Antiseptik kulit | Infeksi jaringan kulit |
Aniline | Pewarna pada pencuci pakaian | Methemoglobinemia, kandungan methemoglobin (metHb) lebih tinggi pada darah, sehingga kulit jadi kebiruan atau keunguan |
Benzocaine | Produk teething | Methemoglobinemia |
Boric acid | Bedak bayi | Muntah, diare |
Corticosteroids | Anti inflamasi | Atrofi kulit, penipisan epidermis dan dermis |
Mercuric chloride | Pencuci diaper | Acrodynia |
Povidone-iodine | Antiseptik | Hypothyroidism |
Sumber: Eichenfield L, Frieden IJ. Neonatal and Infant Dermatology. 3rd Ed. 2015
Selain zat-zat di atas, Moms juga sebaiknya menghindari paraben, mineral oil, triclosan, bisphenol-A (BPA), SLS dan SLES, dan talc yang berbahaya bagi kesehatan bayi.
Mulai sekarang selalu perhatikan zat-zat tersebut di setiap skincare yang akan Moms gunakan pada bayi, ya! Jangan sampai Si Kecil terkena penyakit karena kita kurang teliti.
(INT)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.