Bahaya Bayi Minum Air Putih, Yuk Disimak!
Anak-anak dan orang dewasa sangat dianjurkan minum air putih setiap hari.
Namun tidak untuk bayi minum air putih.
Karena meski menyehatkan, bayi minum air putih dapat mendatangkan bahaya bagi kesehatan bayi jika diberikan terlalu dini.
Berikut ini penjelasannya.
Waktu Tepat Untuk Memulai
Foto: webmd.com
Saat paling aman memberikan bayi minum air putih adalah saat Si Kecil sudah mulai mengonsumsi makanan padat pertamanya, yaitu di usia bayi enam bulan.
Bayi minum air putih hanya beberapa teguk dari botol atau gelas dalam sekali minum di usia ini dan itu adalah hal yang normal, karena sebenarnya bayi belum terlalu membutuhkan air putih.
Namun mengajarkan bayi minum air putih pada usia ini, akan membantu membangun kebiasaan baik bagi tubuh.
Memberikan bayi usia di bawah 6 bulan terlalu banyak air dapat mengganggu kemampuan tubuhnya untuk menyerap nutrisi dari ASI atau formula.
Hal ini juga dapat menyebabkan perut Si Kecil terasa penuh atau begah, sehingga akan mengurangi napsu makan anak.
“Dalam kasus yang jarang terjadi, bayi minum air putih terlalu banyak dapat menyebabkan keracunan air, yang ditandai dengan kejang dan bahkan koma,” ungkap Dokter anak, Stephen R. Daniels, M.D., Ph.D., seperti dikutip dari babycenter.com.
Terlalu banyak air putih pada bayi dapat mencairkan konsentrasi natrium dalam tubuh, mengganggu keseimbangan elektrolit dan menyebabkan jaringan tubuh membengkak.
Baca Juga: Cegah Lemas Akibat Dehidrasi, Ikuti 4 Kiat Ampuh Agar Anak Moms Suka Minum Air Putih
Jumlah Asupan Air Putih Untuk Bayi
Foto: happyfamilyorganics.com
Dikutip dari thebump.com, dari usia enam sampai sembilan bulan, bayi sebenarnya tidak memerlukan banyak minum air putih.
Namun bayi minum air putih beberapa teguk dalam sehari dapat membantu Si Kecil terbiasa dengan air minum.
Antara usia sembilan hingga 12 bulan, disarankan bayi minum air putih lebih banyak, sekitar 30 mL sehari.
Setelah usia Si Kecil satu tahun, tidak masalah memberikannya lebih banyak air putih, namun hanya saat di antara jeda makan.
Baca Juga: Ketahui Risiko Penyakit Yang Mengintai Bayi Dehidrasi
Dehidrasi Bayi
Foto: blog.clatterans.com
Selama bayi makan dengan baik dan kenaikan berat badan sesuai dengan usiannya, maka Si Kecil tidak rentan mengalami dehidrasi.
Namun jika bayi sedang sakit, seperti pilek, flu atau masalah kesehatan lainnya, maka bayi bisa mengalami dehidrasi.
"Ketika bayi sakit, mereka bisa dengan mudah dehidrasi jika tidak minum cukup atau jika mereka kehilangan cairan, karena muntah atau diare," ungkap Dokter anak asal California sekaligus penulis buku What To Feed Your Baby, Tanya Altmann, MD, seperti dikutip dari thebump.com.
Beberapa tanda bayi mengalami dehidrasi, antara lain: bayi lesu, popok basah yang lebih sedikit dari biasanya, tidak mengeluarkan air mata saat menangis dan ubun-ubun di kepala bayi yang terlihat cekung.
Saat bayi dehidrasi, Moms perlu menyusui lebih sering dan memberikan bayi minum air putih secukupnya.
Konsultasikan juga kepada Dokter anak mengenai kemungkinan memberikan Si Kecil larutan elektrolit untuk membantu mengembalikan cairan tubuh bayi.
Baca Juga: Ketahui Tanda Kulit Dehidrasi, Beda dengan Jenis Kulit Kering
(GS)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.