9 Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Bayi, Waspada Ya Moms
Ada beberapa gejala infeksi saluran kemih pada bayi yang perlu Moms ketahui.
Hal ini karena gejala infeksi saluran kemih pada bayi bisa menyerupai gejala masalah kesehatan lain, seperti rewel atau demam tanpa penyebab jelas.
Mengetahui gejala infeksi saluran kemih pada bayi sangat penting agar penanganan bisa dilakukan sedini mungkin.
Jika tidak segera diatasi, infeksi saluran kemih (ISK) berpotensi menyebabkan komplikasi serius pada saluran kemih.
Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Bayi
Lantas, apa saja gejala infeksi saluran kemih pada bayi? Berikut tanda-tandanya yang perlu Moms waspadai.
1. Bayi Mengalami Demam
Salah satu gejala infeksi saluran kemih pada bayi adalah demam yang ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh lebih dari 37,8°C.
Bakteri seperti Escherichia coli (E. coli) sering menjadi pemicu ISK dengan masuk melalui uretra dan berkembang di kandung kemih atau ginjal.
Ketika infeksi tidak ditangani, tubuh bereaksi dengan meningkatkan suhu sebagai upaya untuk melawan bakteri.
2. Rewel dan Mudah Menangis
Gejala infeksi saluran kemih pada bayi selanjutnya adalah bayi menjadi lebih rewel dan mudah menangis.
Infeksi ini dapat memicu peradangan pada kandung kemih dan uretra, sehingga menimbulkan rasa perih yang membuat bayi merasa kesakitan setiap kali ingin buang air kecil.
Karena rasa sakit tersebut, bayi pun menjadi lebih rewel dan menangis sebagai respons terhadap ketidaknyamanannya.
3. Frekuensi Buang Air Kecil Lebih Sering dengan Jumlah Sedikit
Gejala infeksi saluran kemih pada bayi berikutnya yakni sering buang air kecil, namun dalam jumlah sedikit.
Kondisi ini sering menandakan bahwa kandung kemih mengalami iritasi atau peradangan akibat infeksi.
Jadi, bayi merasa ingin terus buang air kecil meskipun urine yang keluar hanya sedikit.
4. Urine Berbau Menyengat dan Keruh
Ketika saluran kemih terinfeksi oleh bakteri, terutama Escherichia coli (E. coli), tubuh merespons dengan meningkatkan jumlah sel darah putih untuk melawan infeksi.
Sisa-sisa bakteri, protein, dan sel tubuh yang mati bercampur dalam urine, membuatnya tampak keruh dan berbau tidak sedap.
Bau ini bisa menjadi tanda bahwa ada proses infeksi pada saluran kemih yang sedang berlangsung.
5. Muntah
Melansir laman Nationwide Childrens, mual dan muntah bisa jadi gejala infeksi saluran kemih pada bayi.
Ini bukan gejala yang muncul secara langsung di saluran kemih, melainkan akibat dari reaksi tubuh terhadap infeksi.
Ketika tubuh melawan infeksi seperti ISK, peradangan sistemik dapat terjadi.
Zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh untuk melawan bakteri dapat memicu gangguan pada sistem pencernaan, sehingga menyebabkan bayi merasa mual dan muntah.
6. Lemas dan Sering Mengantuk
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, demam adalah salah satu respons tubuh dalam melawan infeksi pada saluran kemih.
Ketika bayi demam, tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat dan meningkatkan risiko dehidrasi.
Dehidrasi membuat bayi kehilangan energi, yang dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas dan bayi terlihat lebih mengantuk dari biasanya.
7. Berat Badan Sulit Naik
Berat badan bayi sulit naik saat mengalami ISK karena kombinasi dari beberapa faktor seperti hilangnya nafsu makan, mual, demam, dan dehidrasi.
Semua kondisi ini membuat bayi tidak mendapatkan asupan nutrisi yang memadai untuk mendukung pertumbuhan.
Oleh karena itu, penting untuk segera menangani ISK dan memastikan bayi tetap mendapat cairan dan nutrisi yang cukup.
8. Terlihat Tidak Nyaman atau Kesakitan saat Buang Air Kecil
Infeksi yang terjadi di kandung kemih atau uretra menyebabkan peradangan pada dinding saluran kemih.
Kondisi ini menimbulkan rasa nyeri atau sensasi terbakar setiap kali urin mengalir melewati saluran yang terinfeksi.
Bayi yang belum bisa mengungkapkan rasa sakit secara verbal akan menunjukkan tanda-tanda ini melalui perilaku seperti menangis, merintih, atau terlihat gelisah setiap kali buang air kecil.
9. Mengalami Ruam Popok yang Sulit Hilang
Bayi dengan ISK cenderung buang air kecil lebih sering, sehingga area kulit di sekitar popok sering basah.
Kelembapan berlebih ini dapat membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi dan iritasi sehingga memicu timbulnya ruam popok yang sulit hilang.
Selain itu, bayi yang terkena ISK mungkin akan mengalami penurunan kekebalan tubuh, membuat kulit lebih rentan terkena infeksi jamur atau bakteri sekunder pada area yang terkena ruam.
Penyebab Infeksi Saluran Kemih pada Bayi
Melansir laman Childrens Hospital, bakteri Escherichia coli (E. coli) merupakan penyebab utama ISK.
Bakteri ini biasanya hidup di usus besar sebagai bagian dari flora normal.
Namun, bakteri dapat berpindah dan menempel pada pembukaan uretra (saluran yang membawa urine keluar dari kandung kemih) saat kebersihan tidak terjaga.
Misalnya, jika Moms membersihkan bayi dari arah belakang ke depan sehingga bakteri berpindah dari feses ke area genital.
Setelah menempel di uretra, bakteri dapat bergerak masuk ke kandung kemih.
Di sana, mereka berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan infeksi jika tubuh tidak mampu mengeluarkannya melalui urine.
Cara Mengatasi Infeksi Saluran Kemih pada Bayi
Infeksi saluran kemih (ISK) pada bayi membutuhkan penanganan segera agar tidak menimbulkan komplikasi lebih serius, seperti infeksi ginjal.
Berikut beberapa cara mengatasi ISK pada bayi:
1. Pemberian Antibiotik
ISK disebabkan oleh bakteri (seperti Escherichia coli atau E. coli), sehingga antibiotik dibutuhkan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
Tanpa antibiotik, infeksi bisa menyebar ke ginjal atau aliran darah, yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pielonefritis (infeksi ginjal) atau bahkan sepsis.
Namun, penggunaan antibiotik harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.
Karena pemberian antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi bakteri, yang membuat infeksi lebih sulit diobati di masa mendatang.
Setelah pengobatan antibiotik selesai, dokter mungkin akan meminta pemeriksaan lanjutan untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh.
Baca Juga: 13 Arti Tangisan Bayi dan Cara Mengatasinya, Simak!
2. Menjaga Kebersihan Area Genital dan Popok
Menjaga kebersihan area genital dan popok merupakan langkah pencegahan dan pendukung pengobatan yang efektif untuk bayi yang mengalami ISK.
Kebersihan yang baik membantu mengurangi risiko infeksi berulang dan mempercepat pemulihan jika bayi sedang dalam perawatan.
Jadi, segera ganti popok setiap kali basah atau kotor agar bakteri tidak memiliki waktu untuk berkembang biak.
Usahakan untuk mengganti popok setiap 3-4 jam sekali meskipun tidak terlihat penuh.
Pada bayi perempuan, bersihkan dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke uretra.
Sementara pada bayi laki-laki, bersihkan bagian penis dengan hati-hati.
Sebaiknya gunakan air hangat dan kain lembut saat membersihkan area genital, bukan tisu basah dengan pewangi, untuk menghindari iritasi.
3. Pastikan Bayi Mendapatkan Asupan Cairan yang Cukup
Ketika bayi minum cukup cairan, ia akan lebih sering buang air kecil.
Ini membantu membilas saluran kemih dan mengeluarkan bakteri sebelum berkembang menjadi infeksi yang lebih serius.
Dalam hal ini, bayi yang berusia di bawah 6 bulan cukup mendapatkan cairan melalui ASI atau susu formula.
Jadi, pastikan bayi menyusu dengan baik dan tidak menolak pemberian susu dalam frekuensi yang lebih sering.
Sementara itu, bagi bayi yang sudah mulai MPASI (usia 6 bulan ke atas) bisa diberikan air putih secara teratur untuk meningkatkan asupan cairan.
Baca Juga: Ciri Feses Bayi Tidak Cocok Susu Formula dan Penyebabnya
Itulah beberapa gejala infeksi saluran kemih pada bayi yang penting untuk Moms ketahui serta cara pengobatannya.
Jika Si Kecil mengalami salah satu tanda di atas, segera hubungi dokter anak agar dapat diatasi dengan tepat, ya.
- https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/700childrens/2013/11/urinary-tract-infections-in-babies
- https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/urinary-tract-infection-in-babies-and-toddlers
- https://www.childrenshospital.org/conditions/uti
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.