01 Juli 2020

Manfaat dan Bahaya di Balik Diet Bebas Gluten

Diet bebas gluten yang biasanya dijalani penderita celiac tidak selamanya menyehatkan

Diet bebas gluten adalah pola makan yang biasanya dijalani olej penderita penyakit celiac atau intoleransi gluten parah.

Tetapi, banyak pula orang tanpa penyakit celiac yang menjalani diet bebas gluten karena dianggap menyehatkan.

Gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum, gandum hitam dan triticale (kombinasi gandum dan gandum hitam).

Pada orang dengan penyakit celiac, mereka tidak bisa mencerna gluten sama sekali. Sehingga mengonsumsi makanan yang mengandung gluten 1 porsi saja bisa memperparah penyakitnya.

Sementara itu, diet bebas gluten bisa menyelamatkan nyawa seseorang dengan penyakit celiac.

Baca Juga: Apa Saja Gejala Intoleransi Gluten pada Balita dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Namun, survei oleh perusahaan riset pasar menemukan bahwa hampir 30 persen orang dewasa di Amerika Serikat berusaha mengurangi asupan gluten meskipun tidak menderita penyakit celiac.

Manfaat Diet Bebas Gluten

gluten-free - manfaat.jpg
Foto: gluten-free - manfaat.jpg (shutterstock.com)

Foto: shutterstock.com

Penelitian tahun 2017 oleh Expert Review of Gastroenterology and Hepatology, menunjukkan bahwa gluten dapat menyebabkan masalah usus, termasuk pada orang tanpa penyakit celiac.

Adapun masalah usus yang bisa dipicu oleh gluten termasuk:

  1. Fungsi usus yang berubah
  2. Irritable bowel syndrome atau sindrom usus besar (IBS)
  3. Perubahan mikrobioma usus

Sebuah studi tahun 2016 yang melibatkan anggota tim yang sama juga mengungkapkan bahwa beberapa orang dengan gejala sensitivitas gluten non-celiac (NCGS) mengalami aktivasi kekebalan sistemik dan kerusakan sel-sel usus ketika mengonsumsi gluten.

Bahaya Diet Bebas Gluten

gluten-free - risiko.jpg
Foto: gluten-free - risiko.jpg (Shutterstock.com)

Foto: shutterstock.com

Menurut studi American Association for the Advancement of Science, seperempat orang Amerika menjalani diet bebas gluten pada 2015, yang jumlahnya meningkat 67 persen dari 2013. Padahal diet bebas gluten ini tak selalu menyehatkan tubuh.

Menurut laporan yang diterbitkan dalam jurnal Epidemiology, orang yang menjalani diet bebas gluten mungkin berisiko lebih tinggi terpapar arsenik dan merkuri.

Padahal kandungan dalam logam berat itu bisa menyebabkan kanker, efek neurologis dan penyakit jantung seiring waktu ketika terakumulasi dalam tubuh.

Baca Juga: Apa Itu Diet Gluten Free dan Apa Manfaatnya?

Maria Argos, asisten profesor epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat UIC dan timnya melihat data Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional lebih dari 7.000 peserta, yang mencari hubungan antara diet bebas gluten dan biomarker logam beracun dalam darah serta urine.

Hasilnya, 73 peserta yang berusia mulai 6 hingga 80 tahun, telah menjalani diet bebas gluten.

Sebanyak 73 peserta yang menerapkan diet bebas gluten itu memiliki konsentrasi arsenik lebih tinggi dalam urine dan merkuri dalam darahnya.

Bahkan tingkat arsenik hampir dua kali lebih tinggi untuk orang yang tidak menjalani diet bebas gluten dan kadar merkuri 70 persen lebih tinggi.

Salah satu alasan yang membuat angka itu sangat tinggi adalah makanan, seperti nasi yang biasa dikonsumsi orang diet bebas gluten.

Menurut Argos, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa beras khusus orang diet bebas gluten bisa menjadi sumber paparan arsenik.

Beras dalam bentuk tepung beras termasuk salah satu yang banyak ditemukan di sejumlah produk makanan bebas gluten.

Baca Juga: Ibu Hamil Mengonsumsi Gluten? Ini yang Mungkin Terjadi

Meskipun data menunjukkan peningkatan kadar merkuri dan arsenik, Argos dan rekan-rekannya berpendapat bahwa penelitian lebih lanjut tentang diet bebas gluten masih diperlukan. Terutama kemungkinan konsekuensi dari mengonsumsi makanan bebas gluten.

Mereka berharap penelitian di masa depan bisa mengonfirmasi kaitannya dengan risiko kesehatan terkait dari tingkat paparan arsenik dan merkuri yang lebih tinggi sebagai bagian dari diet bebas gluten.

"Sementara ini risiko paparan arsenik dan merkuri dari diet bebas gluten meningkat, tapi levelnya sendiri masih rendah dan tidak dianggap beracun," kata Argos.

"Kami menyarankan agar orang-orang memastikan kandungan dalam produk makanan yang dikonsumsi dan mencoba untuk mendiversifikasi makanan mereka," tambahnya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.