Bahaya Sufor untuk Bayi yang Perlu Diketahui
Bayi yang bertumbuh dan berkembang secara optimal dapat dilihat dari seberapa banyak asupan gizi yang masuk ke dalam tubuhnya.
Ketika bayi baru lahir, mereka diharuskan untuk mengonsumsi ASI karena banyak kandungan yang menunjang pertumbuhan tubuhnya.
Saat bayi berusia 0-6 bulan adalah waktu yang penting bagi bayi mendapatkan asupan ASI eksklusif.
Pada saat inilah, Moms harus menjaga produksi ASI agar bayi dapat menyusu dengan cukup.
Namun terkadang, dalam beberapa kondisi, bayi tidak dapat memperoleh ASI sehingga harus mengonsumsi susu formula atau sufor.
Hanya saja, untuk pemberian sufor untuk bayi di bawah 1 tahun harus mendapatkan anjuran dari dokter untuk lebih detailnya.
Menurut dr. Aini, konselor laktasi yang saat ini aktif praktik di RSIA Permata Bekasi dan RSIA Kemang Medical Care ini mengungkapkan, ada beberapa bahaya susu formula yang harus Moms waspadai.
Pemberian sufor pada bayi meningkatkan peluang bayi untuk mengalami hal berikut ini:
- Bayi dapat mengalami alergi;
- Risiko terkena berbagai penyakit seperti asma, infeksi telinga, anemia defisiensi besi, infeksi pernapasan, diabetes, masalah gigi dan maloklusi, hingga kanker anak;
- Meningkatkan risiko kematian bayi mendadak atau yang disebut SIDS;
- Meningkatkan risiko obesitas atau kelebihan berat badan pada anak;
- Bayi dapat mengalami gangguan tidur seperti sleep apnea;
- IQ dan perkembangan kognitif bayi akan lebih rendah;
- Risiko mengalami gangguan perilaku hingga autisme.
Melihat bahaya sufor pada bayi, maka pastikan bayi dapat menyusu dengan cukup agar nutrisinya tercukupi.
Adapun beberapa masalah bayi saat menyusu seperti pelekatan yang salah pada payudara, bingung puting, dan tongue tie harus segera diatasi agar tidak mengganggu proses menyusu.
Baca Juga: Bolehkah Mengombinasi ASI dengan Susu Formula?
Bahaya untuk Ibu yang Tidak Menyusui
Foto: vix.com
“Tidak hanya untuk bayi, ketika Moms tidak menyusui, maka berpeluang untuk mengalami beberapa gangguan kesehatan,” ungkap dr. Aini, saat berbincang-bincang melalui Kulwap Orami Community, Selasa (23/4) lalu.
Moms, selain mengetahui bahaya sufor pada bayi, ada juga bahaya yang ditimbulkan saat tidak menyusui, yaitu sebagai berikut.
- Berisiko alami obesitas atau kelebihan berat badan;
- Meningkatkan risiko osteoporosis ke depannya;
- Berisiko alami berbagai jenis penyakit, seperti diabetes gestasional, hipertensi, kanker payudara, hingga alzheimer;
- Dapat memperpendek jarak kelahiran.
Untuk itu, pastikan produksi ASI lancar sehingga Moms bisa menyusui dengan baik.
Ada berbagai cara untuk bisa meningkatkan keberhasilan menyusui.
Cara utamanya yaitu dengan melakukan 7 kontak dengan konselor laktasi yang dimulai saat kehamilan, melakukan IMD atau Inisiasi Menyusui Dini saat bayi baru lahir, dan hindari stres berlebihan karena akan berpengaruh pada produksi ASI.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengurangi Susu Formula Pada Balita Usia 2 Tahun?
Dukungan Pasangan agar Berhasil Menyusui
Foto: ovuline.com
Moms, faktanya keberhasilan menyusui tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab seorang ibu semata.
Di dalam proses menyusui, Moms membutuhkan dukungan dari pasangan agar bisa berhasil menyusui.
Alasannya, produksi ASI lancar diperlukan hormon oksitosin yang lancar pula.
Nah, pada saat ini dibutuhkan rasa nyaman dan Moms perlu mendapatkan rasa kasih sayang.
Di sini peran suami dibutuhkan untuk membuat Moms merasa selalu nyaman dan disayangi.
Kondisi psikis Moms juga berpengaruh pada produksi ASI sehingga hindari stres berlebihan agar produksi ASI Moms bisa semakin lancar.
Selain peran suami, dukungan anggota keluarga lainnya juga dibutuhkan.
Jadi sebaiknya, jika Moms memiliki masalah atau banyak pikiran, jangan dipendam sendirian, ya!
Tidak ada salahnya untuk menceritakan permasalahan yang dialami tentunya dengan orang terdekat.
Ingat, ASI lancar maka proses menyusui akan terasa lebih menyenangkan, Moms!
Baca Juga: Ini Cara yang Benar Menyimpan dan Membuat Susu Formula Bubuk Untuk Anak
(DG)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.