Ini Kelebihan dan Kekurangan Balancing Bike dan Sepeda dengan Roda Bantu, Pilih Mana?
Balancing bike sedang tren, Moms. Sepeda tanpa pedal ini dipercaya baik untuk melatih keseimbangan dan kemampuan menyetir anak, sehingga anak nantinya dapat beralih ke sepeda roda dua dengan mudah.
Bagi penggemar balancing bike, sepeda anak dengan roda tambahan membuat anak hanya belajar mengayuh. Padahal, mengayuh diyakini dapat dipelajari dengan cepat dibanding keseimbangan.
Saat roda bantunya dicopot, anak jadi kewalahan harus mengatur keseimbangan, menyetir, dan mengayuh sekaligus.
Dikutip dari Journal of Physical Education Recreation & Dance, meskipun banyak kelebihan dan cukup populer belakangan ini, berdasarkan penelitian, penggunaan balancing bike ini ternyata terbilang sangat kurang di sebagian besar program pendidikan jasmani dasar.
Baca Juga: Anak Pintar Bersepeda dengan 5 Tips Berikut Ini
Sebelum ikut-ikutan beli balancing bike, lebih baik Moms ketahui dulu plus dan minusnya untuk bisa pilih sepeda dengan roda bantu atau balancing bike untuk balita:
Kelebihan Balancing Bike
Foto: rascalrides.com
1. Berat
Balancing bike cenderung lebih ringan dibanding sepeda dengan roda samping. Selain karena material penyusunnya, juga karena komponennya yang minim. Jadi, balancing bike bisa dibawa sendiri oleh anak, sedangkan sepeda dengan roda bantu biasanya harus diambilkan oleh orang tua.
Balancing bike biasanya terbuat dari aluminium, kayu, baja dan plastik. Aluminium biasanya memberikan keseimbangan terbaik antara berat, kekuatan, dan daya tahan. Kesederhanaan balancing bike membuatnya lebih ringan dari pada sepeda dengan roda tambahan. Selain membuat mereka lebih mudah untuk dikendarai, juga berguna untuk dibawa oleh orang tua jika Si Kecil sudah cukup pandai bersepeda.
2. Manuver
Balancing bike memiliki bobot rendah, pusat gravitasi rendah, kesederhanaan dan kurangnya stabilisator berarti sepeda akan berbelok seperti di atas rel dan sangat menyenangkan bagi pengendara kecil. Artinya, balancing bike dapat digunakan di sebagian besar permukaan.
Dapat digunakan di permukaan miring tanpa masalah. Jika memiliki rem, akan lebih mudah untuk mengontrolnya di tanjakan daripada jika tidak memiliki rem. Karena sepeda keseimbangan bisa dibawa ke mana saja, mereka membantu mengembangkan rasa petualangan Si Kecil.
3. Sadel
Balancing bike dibuat rendah agar kaki anak bisa menapak saat ia duduk di sadel dan dapat berjalan serta berlari dengan mudah. Risiko anak jatuh menjadi rendah karena ia bisa menahan dirinya dengan mantap.
4. Kecepatan
Karena digerakkan dengan kaki sendiri, kecepatan balancing bike lebih terbatas dibanding sepeda biasa. Ini bisa menjadi nilai plus balancing bike karena orang tua tak perlu khawatir dan memegangi dari belakang untuk mengontrol kecepatan sepeda anak. Intinya, balancing bike tidak melaju terlalu cepat sehingga tidak akan terjadi tabrakan dalam kecepatan tinggi.
5. Keseimbangan
Balancing Bike adalah sepeda tanpa pedal. Untuk bergerak maju, anak mendorong dengan kaki mereka. Mereka biasanya memulai dengan berjalan sambil duduk di atas pelana, dilanjutkan dengan berlari kemudian meluncur dengan kaki di atas tanah. Begitu mereka bisa meluncur dengan kaki terangkat, mereka telah belajar menyeimbangkan dan siap untuk mulai mengayuh.
Dengan Balancing Bike, anak belajar menyeimbangkan dan menyetir terlebih dahulu, kemudian dapat melanjutkan mengayuh pada waktunya sendiri. Belajar mengayuh jauh lebih sederhana daripada belajar menyeimbangkan.
6. Jenis Ban
Balancing bike menggunakan ban karet atau ban busa EVA. Meskipun ban busa anti bocor dan ringan, ban tersebut cepat aus dan tidak memberikan banyak cengkeraman. Ban karet dengan selang udara memberikan bantalan yang lebih baik dan daya cengkeram yang lebih, sangat penting saat Si Kecil berbelok di tikungan.
Baca Juga: Apa Itu Balance Bike dan Berapa Harganya?
Kelebihan Sepeda dengan Roda Bantu
Foto: wya.net
1. Berat
Mayoritas sepeda kayuh ataupun sepeda dengan roda bantuan untuk anak-anak terbuat dari baja berat meskipun beberapa merek menggunakan aluminium. Sepeda yang berat membuat sepeda sulit untuk digerakkan dan dikayuh. Stabilisator menambah bobot ekstra yang tidak perlu ke rangka yang sudah berat.
2. Manuver
Sepeda denga roda bantu lebih sering terjatuh dari yang Moms dan Dads, harapkan. Dengan tiga roda, mereka dapat dengan mudah menjadi tidak seimbang jika salah satu roda belakang lebih tinggi dari yang lain saat Si kecil berkendara di permukaan yang tidak rata.
Meskipun Moms dan Dads mungkin jarang memperhatikan bahwa ujung jalan masuk atau trotoar di depan rumah tidak sepenuhnya rata, hal itu akan menjadi sangat jelas bagi pengendara sepeda roda tiga. Tentunya, maneuver sepeda dengan roda bantu di belokan tajam juga bermasalah
3. Sadel
Untuk mengayuh dengan mudah, sadel harus cukup tinggi sehingga kaki anak hampir lurus di dasar kayuhan pedal. Sadel akan lebih tinggi daripada sepeda keseimbangan karena perlu ada jarak yang cukup agar pedal tidak menginjak tanah. Saat duduk di sadel, anak hanya akan mencapai tanah dengan jari jinjitnya.
4. Kecepatan
Tampaknya mayoritas merek sepeda dengan roda bantu juga sedikit kesulitan untuk Si Kecil mengatasi kecepatannya. Jika persneling terlalu keras, misalnya roda gigi depan besar dan roda belakang kecil, akan sulit untuk mengayuh pedal dan membuat sepeda bergerak maju.
Namun, tak perlu khawatir karena sepeda dengan roda bantu dilengkapi dengan rem depan dan belakang.
5. Keseimbangan
Sepeda mengemudikan dengan bersandar dan karena stabilisator menjaga sepeda tetap tegak, mereka dapat menyulitkan untuk berbelok. Lebih buruk lagi, sepeda dengan stabilisator akan bersandar dari sudut ke roda luarnya sehingga pengendara akan belajar untuk bersandar ke arah yang salah.
Roda penstabil kecil sulit digunakan pada lereng miring (mereka roboh ke samping), tidak dapat terguling di atas permukaan yang kasar dan menggali ke dalam tanah yang lunak membuat kemajuan menjadi lambat dan membuat frustrasi.
6. Jenis Ban
Sepeda pedal hampir selalu dilengkapi dengan ban karet untuk memberikan pegangan pada roda belakang saat mengayuh. Roda penstabil kecil terbuat dari plastik keras yang mengeluarkan suara berderak yang mengerikan. Braket pemasangan juga sering menekuk yang dapat membuat sepeda lebih bersandar di satu sisi daripada sisi lainnya.
7. Hemat
Sepeda dengan roda samping bisa dipakai lebih lama dibanding balancing bike. Sebab, jika anak mulai mahir mengendarai sepeda, Moms tinggal meninggikan roda bantu atau mencopotnya. Sementara untuk balancing bike, Moms harus membeli sepeda roda dua baru, kecuali jika Moms membeli convertible balancing bike yang bisa dipasangi pedal, roda gigi, dan rantai. Selain itu, harga balancing bike biasanya lebih mahal dibanding sepeda biasa.
Bisa untuk anak di atas 5 tahun: balancing bike terlalu kecil untuk anak di atas 5 tahun. Ia lebih cocok memakai sepeda roda dua
Baca Juga: 4 Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan Anak
Dari penjabaran di atas, terlihat bahwa balancing bike memiliki lebih banyak kelebihan dibanding sepeda dengan roda samping. Bagaimanapun juga, menurut Dr. Jeffrey A. Potteiger dari Ohio University, tidak ada penelitian yang mengatakan bahwa balancing bike lebih baik atau lebih efektif dibanding sepeda dengan roda bantu.
Perbedaan yang ia lihat hanya balancing bike membuat pengendaranya mengeluarkan lebih banyak energi. Jadi, sepeda seperti apa yang akan Moms belikan untuk Si Kecil?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.