Apakah Si Kecil Perlu Bantal yang Baik untuk Bayi saat Tidur? Cek Jawabannya di sini!
Moms yang sedang menikmati peran sebagai ibu mungkin bingung, manakah bantal yang baik untuk bayi?
Bantal untuk bayi baru lahir dan bayi muda sebagian besar dijual sebagai alat yang ditujukan untuk membantu mencegah plagiocephaly atau kepala bayi peyang.
Selain itu, ada pula jenis bantal bayi biasa yang diklaim aman digunakan di boks atau keranjang bayi, khususnya untuk bayi baru lahir hingga berusia sekitar 12 bulan.
Baca Juga: 3 Pertolongan Pertama pada Bayi Jatuh dari Tempat Tidur dan Cara Mencegahnya
Apakah Bantal Bayi Bisa Mencegah Kepala Peyang?
Foto: bayi tidur (Orami Photo Stock)
Beberapa orang tua mungkin percaya bahwa penggunaan bantal yang baik untuk bayi bisa mencegah kepala peyang. Namun ternyata, hal ini tidak sepenuhnnya benar, lho!
Sindrom kepala datar (plagiocephaly) dapat disebabkan oleh bayi yang tidur telentang, dan seiring waktu, kepala mereka mungkin rata di satu sisi.
Namun, kepala datar atau peyang pada bayi lebih sering disebabkan oleh tortikolis bayi, atau otot leher yang tegang.
Ketika bayi tidak memiliki kontrol otot leher yang baik, hal itu dapat menyebabkan mereka memiringkan kepala ke satu sisi atau melihat ke satu arah saat mereka berbaring.
Hal ini dapat menyebabkan beberapa asimetri di kepala bayi sehingga kepala bayi menjadi peyang.
Sebagian besar bayi yang memiliki kondisi ini dilahirkan dengan kondisi ini, karena ini bisa disebabkan oleh posisi bayi di dalam kandungan.
Moms yang khawatir akan kepala peyang pada bayi dapat membantu meringankan kondisi ini dengan memiringkan kepala bayi ke sisi yang berlawanan saat mereka tidur dan mendorong mereka untuk melihat ke dua arah di siang hari.
Kasus tortikolis (gangguan pada otot leher yang mengakibatkan kepala miring) yang lebih parah mungkin memerlukan perawatan dengan ahli terapi fisik.
Mereka akan memeriksa rentang gerak bayi dan berlatih untuk membuat bayi memperluas gerakannya.
Baca Juga: 6 Tips Agar Tidur Bayi Lebih Nyenyak dan Berkualitas
Manakah Jenis Bantal yang Baik untuk Bayi?
Foto: bayi di kasur (babycentre.co.uk)
“Ada banyak jenis bantal yang baik untuk bayi di pasaran.
Namun, tidak ada satu pun yang benar-benar baik untuk bayi baru lahir dan bayi muda,” kata Dr. Karamchandani, mantan presiden American Association of SIDS Prevention Physicians dan anggota dewan SIDS of Pensylvania.
Jadi tidak ada jenis tertentu mengenai manakah bantal yang baik untuk bayi ya, Moms!
Yang terbaik adalah jauhkan semua benda lunak, mainan, tempat tidur yang longgar, dan bantal dari tempat tidur bayi untuk mengurangi risiko kecelakaan atau kematian mendadak pada bayi.
“Jika bayi terserang flu atau refluks asam lambung, menopang kepala bayi untuk membantunya bernapas menggunakan bantal di dalam boks bayi masih harus dihindari.
Sebagai gantinya, letakkan bantal bayi di bawah salah satu ujung kasur (antara kasur dan boks bayi) untuk menaikkan kasur sekitar 1 inci atau lebih,” tambah Dr. Karamchandani.
Baca Juga: Bayi Ngorok saat Tidur, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kapan Bayi Boleh Tidur Menggunakan Bantal?
Foto: bayi tidur pakai bantal (popsugar.com)
Tidak ada jenis bantal yang baik untuk bayi secara khusus. Begitu pun dengan aturan pasti yang mengatur mengenai usia penggunaan bantal bayi yang paling tepat.
Namun, National Institute of Child Health and Human Development merekomendasikan agar penggunaan bantal untuk bayi di bawah 12 bulan sebisa mungkin dihindari.
Hal ini karena barang tambahan seperti bantal di tempat tidur mereka dapat meningkatkan risiko kematian.
Untuk itu, letakkan bayi di kasur yang keras tanpa bantal saat mereka tertidur.
Membiarkan bayi tertidur di bantal menyusui juga berbahaya, lho.
Jika Moms membiarkan anak tertidur di atas bantal menyusui, mereka mungkin berguling tengkurap dan memalingkan kepala ke atas kain lembut.
Tak hanya itu, jika bayi bersandar pada bantal, kepalanya akan jatuh ke depan. Jalan napas mereka pun bisa tersumbat sehingga mempertaruhkan kelangsungan hidup mereka.
Jika Moms ingin memperkenalkan penggunaan bantal pada bayi, sebaiknya tunggu hingga bayi pindah dari boks ke ranjang.
Para ahli juga merekomendasikan agar orang tua menunggu untuk memperkenalkan bayi mereka ke bantal sampai mereka berusia lebih dari dua tahun.
Pada usia ini, balita tidak lagi tidur di buaian, dan mereka dapat sepenuhnya bergerak dan membalik tanpa bantuan.
Akan tetapi, jika Si Kecil tidak suka menggunakan bantal, Moms tidak perlu memaksanya untuk menggunakan bantal.
Jadi, penting bagi Moms untuk menunggu isyarat dari Si Kecil, apakah dia tampak nyaman atau sebaliknya saat tidur menggunakan bantal bayi.
Konsultasikan juga dengan dokter untuk mengetahui kapan usia yang tepat bagi Si Kecil untuk tidur menggunakan bantal bayi,
Terutama jika mengidap kondisi tertentu seperti pilek kronis, refluks asam lambung, dan sebagainya.
Baca Juga: Posisi Bayi Tidur Miring Berbahaya untuk Kesehatan, Ini Risikonya
Seperti Apa Bentuk Bantal yang Baik untuk Bayi?
Foto: bayi tidur pulas (fortunebabyhealth.com)
Jika Moms ingin membiasakan Si Kecil yang sudah berusia 12 bulan untuk tidur menggunakan bantal, pastikan memilih jenis bantal yang baik untuk bayi.
Yakni bantal bayi yang berukuran kecil, kencang, dan rata sehingga lebih baik dalam menopang leher Si Kecil.
“Hindari bantal yang terlalu lunak karena dapat menyebabkan kepala bayi tenggelam ke dalamnya saat tidur.
Hindari pula bantal berbahan bulu yang dapat memicu alergi pada bayi,” kata Judith A. Owens, MD, MPH, direktur klinik gangguan tidur anak di Hasbro Children’s Hospital, sebagaimana dikutip dari Baby Center.
Jadi, tidak ada jenis bantal yang baik untuk bayi baru lahir dan bayi berusia muda.
Karena perlu Moms ingat bahwa, yang terbaik bagi bayi adalah tidur tanpa menggunakan bantal dan tambahan perlengkapan tidur yang justru membahayakan mereka.
- https://www.nichd.nih.gov/sites/default/files/2019-04/Safe_to_Sleep_brochure.pdf
- https://www.babycenter.com/toddler/sleep/when-can-my-child-sleep-with-a-pillow_7533
- https://www.webmd.com/baby/is-it-safe-to-let-baby-sleep-with-pillow#1
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.