15 Motif Batik Kalimantan dan Filosofinya, Memukau!
Salah satu warisan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan adalah batik Kalimantan.
Makna dari motif batik Kalimantan biasanya menggambarkan sejarah atau sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan alam dan manusia.
Bahkan, pemilihan warna pada kain batik pun memiliki filosofinya tersendiri.
Yuk, cari tahu selengkapnya tentang makna dan folosifo batik Kalimantan, Moms!
Baca Juga: Filosofi Batik Dayak Kalimantan dan 5+ Motif Terpopulernya
Motif dan Filosofi Batik Kalimantan
Pulau Kalimantan identik dengan suku Dayak.
Batik khas Kalimantan itu sendiri berawal dari kisah seorang putri yang bernama Putri Junjung Buih.
Ia awalnya meminta kain tenun dan kain calap (diwarnai) untuk dibuat dalam satu hari kepada Patih Lambung Mangkurat.
Diyakini, hal tersebut adalah permintaannya sebelum dipersunting sebagai istri.
Sejak kisah tersebut, motif batik Kalimantan terus dikembangkan ke berbagai rupa.
Tidak heran, batik Kalimantan memiliki berbagai motif yang indah dan memukau.
Batik Kalimantan cenderung tegas, kuat, dan mencolok, sehingga lebih menarik serta cantik saat dipandang.
Perpaduan warna, seperti warna hijau, pink, orange, serta merah menjadi salah satu ciri khas dari batik Kalimantan.
Berikut ini motif batik Kalimantan beserta filosofinya yang perlu Moms ketahui:
1. Motif Bayam Raja
Motif batik Kalimantan yang pertama, yakni motif Bayam Raja khas Kalimantan Selatan.
Motif Bayam Raja biasanya dibuat untuk mereka yang memiliki kedudukan terhormat atau dianggap memiliki martabat lebih tinggi di kalangan masyarakat.
Motif Bayam Raja sendiri mengandung makna leluhur yang bermartabat dan dihormati.
Bayam Raja memiliki motif berbentuk garis yang melengkung patah-patah, disusun secara vertikal yang kemudian menjadi pembatas dengan motif-motif lain.
Baca Juga: Yuk Kenalan dengan 6 Motif Batik Bali yang Indah!
2. Motif Tampuk Manggis
Corak batik Kalimantan yang berikutnya adalah motif Tampuk Manggis.
Timbulnya bentuk motif Tampuk Manggis ini diketahui karena dipengaruhi oleh inspirasi bentuk buah manggis yang memang banyak terdapat di lingkungan masyarakat Jambi.
Setiap motif Tampuk Manggis memiliki filosofi yang berbeda.
Motif ini apabila memiliki kembang yang terdiri dari 4 bunga, maka bermakna hidup saling tolong-menolong.
Hal ini karena terlihat 4 bunga (bulat) yang seakan berpegangan tangan.
Baca Juga: 9 Ragam Motif Batik Pekalongan dan Makna Filosofisnya
Sementara itu, beda halnya dengan konsep motif Tampuk Manggis menyerupai bunga kembar siam.
Makna ini artinya ajakan untuk berkawan dengan orang yang baik agar pribadi diri kita menjadi baik.
Sebaliknya, berkawan dengan yang jahat maka bersiaplah terjerumus dalam maksiat.
Namun, secara umum, makna simbolis dari motif Tampuk Manggis juga dapat disimpulkan sebagai “Putih Hati” atau “Ketulusan Hati Masyarakat Jambi”.
3. Motif Kangkung Kaombakan
Motif batik Kalimantan lainnya, yaitu motif Kangkung Kaombakan yang dalam Bahasa Indonesia berarti kangkung yang terkena ombak.
Perlu Moms ketahui, tanaman kangkung banyak tumbuh di sungai-sungai besar di Kalimantan Selatan.
Tanaman kangkung tersebut hidup menjalar di air, ketika ombak sungai menerjang, batang kangkung tidak putus.
Arti dari motif batik Kangkung Kaombakan ialah tahan akan ujian dalam hidup dan tetap menghadapi cobaan yang menimpa.
Hal ini dilakukan dengan penuh kesabaran, serta mengharap jalan terbaik layaknya tanaman kangkung yang terhempas ombak tetapi tetap kokoh berdiri.
Baca Juga: 6 Aneka Motif dan Filosofi 'Unik' Batik Betawi
4. Benang Bintik
Melansir Kebudayaan Kemendikbud, batik Dayak yang juga tak kalah populer adalah motif benang bintik.
Ini adalah motif batik khas Kalimantan Tengah yang juga menghadirkan berbagai unsur seperti:
- Motif naga
- Motif Balanga
- Motif senjata
- Motif Batang Garing dan lain-lain
Warna dasar dari batik jenis ini biasanya merah, kuning, hijau, serta maroon.
Salah satu motifnya berkaitan dengan pemaknaan terhadap pohon Batang Garing (pohon kehidupan).
Pohon ini diyakini diturunkan langsung oleh Tuhan Dayak Ngaju yang bernama Ranying Hatalla Langit (Tuhan Yang Maha Esa).
5. Awan Berarak
Awan Berarak menjadi motif batik Kalimantan selanjutnya yang perlu diketahui. Batik yang satu ini merupakan khas dari Kabupaten Pontianak.
Pada zaman dahulu, batik motif Awan Berarak ini dikenakan oleh kaum kerabat Keraton Amantubillah Mempawah.
Tak heran jika kain bermotif Awan Berarak biasanya selalu dikenakan dalam acara-acara besar kerajaan.
Sesuai namanya, motif batik Kalimantan tersebut berbentuk seperti awan yang beriringan.
Motif awan yang berada di atas membuat batik ini banyak digunakan oleh para kerabat pembesar kerajaan.
6. Motif Tidayu
Batik Tidayu merupakan motif batik yang namanya diperoleh dari singkatan Tionghoa, Dayak, dan Melayu.
Campuran dari ketiga etnis tersebut menciptakan karya seni batik yang cantik dan unik.
Motif Tidayu terdiri dari gambar kipas (etnis Tionghoa), tameng (etnis Dayak), dan bunga pucuk rebung (etnis Melayu).
Kini, terdapat 6 motif batik Tidayu yang memiliki ciri khas tersendiri, yaitu Lembayung, Beuntai, Lampion, Rimba, Harmoni dan Bangau.
Ciri khas motif Tidayu ini terletak pada penggunaan warna hitam dan bubuhan tinta emas dalam corak batiknya.
Kain bermotif Tidayu ini pun tampak sangat mewah.
Dengan demikian, tidak heran apabila harganya cenderung lebih mahal daripada motif lainnya.
Apakah Moms tertarik mengoleksi batik Kalimantan dengan motif yang satu ini?
Baca Juga: Mengenal Filosofi dan Sejarah Batik Mega Mendung Kebanggaan Masyarakat Cirebon
7. Motif Batang Garing
Motif Batang Garing adalah batik khas masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah.
Melansir jurnal Kemendikbud, motif ini merupakan simbol dari pohon kehidupan.
Pasalnya, suku Dayak Ngaju memahami dunianya (kosmologi) melalui pemaknaan terhadap Pohon Batang Garing (pohon kehidupan).
Pohon ini diyakini diturunkan langsung oleh Tuhan Dayak Ngaju yang bernama Ranying Hatalla Langit (Tuhan Yang Maha Esa).
Dalam tetek tatum (ratap tangis sejati) diceritakan bahwa Ranying Hatalla Langit menciptakan 2 pohon yang diberi nama Batang Garing Tingang (pohon kehidupan) dan Bungking Sangalang.
Baca Juga: Mengenal Batik Parang Lereng, dari Sejarah hingga Jenisnya!
Pohon Batang Garing berbentuk tombak dan menunjuk ke atas melambangkan Ranying Mahatala Langit.
Bagian bawah pohon terdapat guci berisi air suci dan dahan berlekuk, yang melambangkan Jata atau dunia bawah.
Sedangkan daun-daunnya melambangkan ekor Burung Enggang.
Masing-masing dahan memiliki buah yang berjumlah tiga, menghadap ke atas dan ke bawah.
Ini melambangkan 3 kelompok besar manusia sebagai keturunan Maharaja Sangiang, Maharaja Sangen, dan Maharaja bunu atau buno.
Selain menjadi inspirasi dalam kain batik, motif Batang Garing juga kerap ditemukan pada ukiran benda-benda kerajinan atau etnik khas Dayak dan Kutai.
8. Motif Shaho
Motif batik Kalimantan selanjutnya ialah motif Shaho yang merupakan kerajinan asli kota Balikpapan.
Dalam jurnal berjudul Perancangan Buku Batik Shaho sebagai Batik Khas Balikpapan, nama batik Shaho berasal dari singkatan anggota keluarga yang memproduksinya sejak tahun 1993.
Anggota keluarga tersebut terdiri dari Supratono dan Haryati selaku orang tua dan ketiga anaknya bernama Ardi, Hendri, dan Oki.
Motif batik Shaho diambil dari kebudayaan Dayak Kenyah dan Bahau yang merupakan suku Dayak terbesar di Kalimantan Timur.
Motif tersebut berupa spiral, melengkung, lingkaran, dan patung manusia.
Bentuk melengkung terinspirasi dari liukan akar atau ranting pohon yang banyak ditemui pada ukiran khas Kalimantan Timur.
9. Batik Sasirangan
Berasal dari Kalimantan Selatan, batik Sasirangan ini mengandung makna menjahit bersama-sama.
Makna tersebut menggambarkan bagaimana proses jahitan manual (dari tangan) setiap pengrajin.
Teknik pembuatan batik Kalimantan ini terbilang agak rumit dan membutuhkan proses pewarnaan yang banyak.
Peralatan yang dibutuhkan dari pembuatan kain batik ini cukup unik, yakni menggunakan kain pembatas.
Diyakini, kain pembatas ini berasal dari tali atau benang dengan ukuran tertentu, bukan malam atau lilin juga canting.
Batik jenis ini mulai dipopulerkan sejak abad ke 12, tepatnya masa pemerintahan kerajaan Dipa yang berada di Kalimantan Selatan.
Baca Juga: 5+ Motif Batik Papua dan Filosofi Tersembunyi di Baliknya
10. Motif Burung Enggang
Ikon khas Kaltim lainnya adalah batik dengan motif burung Enggang.
Burung Enggang mengandung makna sebagai salah satu tanda kedekatan masyarakat lokal dengan alam.
Seluruh bagian tubuh burung digunakan sebagai simbol kebesaran dan kemuliaan suatu suku.
Menariknya, batik Dayak khas Kaltim ini menggunakan material berkualitas seperti semi sutra, sutra, serat surat, dan serat nanas.
Kain berbahan sutra, diketahui paling banyak peminatnya karena termasuk bahan yang unggul.
Tak heran, jika kain batik sutra dapat dibanderol dengan harga yang fantastis tinggi.
Bisakah Moms menebak kisaran harga untuk motif yang satu ini?
11. Batik Tarakan
Batik Kalimantan lainnya yang juga berasal dari Kalimantan Utara adalah motif Tarakan.
Asal usulnya, batik ini terinspirasi dari kekayaan alam yang ada di Kota Tarakan, seperti jenis flora dan faunanya.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membantik biasanya berupa:
- Kulit kayu mangga
- Kulit kayu mahoni
- Kulit bakau
Motif ini mengusung konsep kehidupan alam melalui pemilihan warna yang berasal dari habitat alam.
Hal ini lantaran warna yang diambilnya tidak menggunakan pewarna kimia atau sintesis.
Selain itu, motif batik Tarakan juga didominasi dengan corak kayu dan ornamen yang berkaitan dengan alam bebas.
Rasa-rasanya, motif batik Kalimantan yang satu ini cocok dengan Moms yang hobi menikmati pemandangan alam.
12. Motif Bakaro Panggang
Motif Bakaro Panggang terinspirasi dari perilaku hewan endemic Tarakan, yakni Bekantan yang hidup di hutan Mangrove.
Hutan mangrove berfungsi sebagai penjaga dari pulau Tarakan.
Melalui batik ini kita diingatkan dengan pelestarian Bekantan dan tanaman Mangrove.
13. Motif Papadaw
Motif ini merupakan visualisasi dari festival Iraw Tengkayu.
Festival Pesta Iraw Tengkayu adalah suatu bagian dari unsur kebudayaan Indonesia yang lahir dan berkembang pada masyarakat tidung sebagai bentuk interaksi dengan lingkungan.
Tradisi ini untuk memperlihatkan sesuatu tindakan rasa syukur masyarakat yang diberikan melalui aktivitas mereka sebagai nelayan sehingga pesta ini dikonotasikan sebagai pesta laut.
14. Motif Jamong
Motif Jamong diambil dari mahkota atau jamong dari Tarakan.
Mahkota ini melambangkan keagungan dan kepemimpinan, mencerminkan kekuatan dan kemuliaan budaya lokal.
Motif ini sering digunakan untuk menunjukkan kebanggaan dan warisan budaya masyarakat Tarakan.
15. Motif Benteng Panggang
Motif Benteng Panggang terinspirasi dari bentuk akar bakau.
Bakau diibaratkan sebagai benteng yang melindungi keanekaragaman hayati pulau Tarakan dari kepunahan.
Motif ini melambangkan perlindungan, ketahanan, dan kelestarian lingkungan.
Benteng Panggang mencerminkan pentingnya konservasi dan keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut.
Baca Juga: Batik Yogyakarta: Filosofi dan Rekomendasi Grosir Batik Terpopuler
Itu dia beragam motif batik Kalimantan beserta filosofinya.
Apakah Moms tertarik untuk mengoleksi setiap motif dan warna dari batik khas Kalimantan?
Terlepas dari itu, semoga penjelasan ini bisa menambah pengetahuan sekaligus memupuk rasa kecintaan Moms terhadap batik khas Nusantara.
Jangan lupa juga untuk mengenalkan beragam motif batik Kalimantan kepada Si Kecil, ya!
Dengan demikian, Si Kecil diharapkan bisa lebih mencintai budaya khas Tanah Air dan ikut serta melestarikannya.
- https://ich.unesco.org/en/RL/indonesian-batik-00170
- https://budaya-indonesia.org/Kain-Sasirangan-Bayam-Raja
- https://budaya-indonesia.org/Kain-Sasirangan-Kangkung-Kaombakan
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkalbar/wp-content/uploads/sites/22/2017/10/BENANG-BINTIK-KALTENG.pdf
- https://media.neliti.com/media/publications/172970-ID-pengembangan-motif-rantai-tampuk-manggis.pdf
- https://media.neliti.com/media/publications/85391-ID-perancangan-buku-batik-shaho-sebagai-bat.pdf
- https://pelajarindo.com/batik-kalimantan-barat-sejarah-motif-gambar-penjelasan/
- https://riverspace.org/motif-batik-kalimantan/
- https://batik-tulis.com/blog/batik-kalimantan/
- https://www.iwarebatik.org/dayak-taghol-eng/
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkalbar/wp-content/uploads/sites/22/2017/10/BENANG-BINTIK-KALTENG.pdf
- https://fasnina.com/batik-dayak/
- https://intranet.batik.go.id/file_lampiran/informasipublik/Batik_Nusantara_Kumpulan_Motif.pdf
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.