04 Oktober 2024

Mengenal 6 Motif Batik Kawung yang Penuh Makna dan Sejarah

Salah satu motif batik yang paling terkenal dari Yogyakarta

Batik Kawung adalah salah satu harta karun budaya Indonesia yang penuh keindahan dan makna.

Motif ini tidak hanya digunakan pada kain yang dikenakan dalam berbagai acara, tetapi juga melambangkan identitas budaya yang bisa ditemukan di berbagai benda, seperti lukisan, sarung bantal sofa, dan dekorasi rumah.

Mari kita jelajahi lebih dalam filosofi dan beragam motif batik Kawung yang menarik ini, dan temukan inspirasi untuk mempercantik kehidupan sehari-hari Moms dengan sentuhan budaya yang kaya!

Baca Juga: 13 Contoh Gambar Batik, Mudah Dibuat untuk Tugas Sekolah

Filosofi Batik Kawung

Filosofi Batik Kawung
Foto: Filosofi Batik Kawung (depositphotos.com)

Batik Kawung adalah sebuah kain motif batik yang berasal dari kota Jogja.

Pada motif batik Kawung memiliki pola berbentuk irisan buah kawung atau kolang-kaling. Buah yang didapat dari pohon aren ini bermakna bahwa dalam masyarakat Jawa sebaiknya melakukan kebaikan tidak perlu diketahui orang lain.

Selain itu, bunga teratai juga menjadi intrepretasi lain dalam menggambarkan motif batik ini. Empat lembar kelopak bunga teratai ini mengisyaratkan kesucian dan umur yang panjang.

Lebih dari itu, motif Kawung ini juga bermakna supaya manusia yang mengenakan motif Kawung ini bisa menjadi sosok manusia ideal dan unggul. 

Dalam mitologi Jawa, tokoh yang kerap mengenakan kain batik ini adalah Semar yang merupakan manusia titisan dewa yang berakhlak baik dan bijaksana.

Motif batik Kawung diyakini diciptakan oleh salah satu Sultan kerajaan Mataram. Motif batik ini pertama kali dikenal pada abad ke 13 tepatnya di pulau Jawa. Pada awalnya motif ini muncul pada ukiran dinding di beberapa candi di Jawa seperti Prambanan. 

Dahulu kala, batik ini dijaga dan digunakan hanya untuk keluarga Keraton. Namun, sejak Mataram terbagi menjadi dua, yaitu Surakarta dan Yogyakarta, batik Kawung mulai dikenakan oleh golongan orang yang berbeda-beda. 

Batik kawung sendiri dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan besar-kecilnya motif. Jenis motif batik kawung tersebut antara lain kawung picis, kawung bribil, dan kawung sen.

Diambil dari nama uang pecahan 10 sen, kawung picis memiliki pola bulatan kecil. Sedangkan kawung bribil mempunyai pola bulatan yang lebih besar seperti uang pecahan 25 sen.

Kawung sen mengambil uang pecahan 1 sen dengan motif bulat dan lonjong yang lebih besar dari motif bribil.

Baca Juga: Hari Batik Nasional 2024, Rayakan "Bangga Berbatik"

Motif Batik Kawung

Motif dasar batik Kawung memang terkesan simple, karena banyak muncul pengembangan-pengembangan motif yang membuat batik ini terkesan menjadi elegan.

Selain itu, di beberapa pakaian juga mengkombinasikan motif batik Kawung dengan motif batik lainnya. Mengkombinasikan satu jenis batik dengan batik lainnya ini membuat pakaian menjadi tidak terlihat membosankan.

Berikut ini beragam motif batik Kawung:

1. Motif Kawung Picis

Motif Kawung Picis
Foto: Motif Kawung Picis (pinterest.com)

Salah satu motif batik di Indonesia yang populer adalah Picis. Motif ini terdiri dari susunan bentuk bulat-lonjong yang ukurannya kecil layaknya mata uang picis senilai 10 sen.

Kawung Picis biasa juga dikenal sebagai Kawung Beton karena mempunyai warna dan bentuk yang kokoh layaknya beton.

2. Motif Kawung Bribil

Motif Kawung Bribil
Foto: Motif Kawung Bribil (stock.adobe.com)

Motif batik Kawung selanjutnya adalah Kawung Bribil yang hampir sama berbentuk seperti mata uang setengah sen.

Bedanya, Kawung Bribil mempunyai bentuk bulat atau oval yang rapi dan simetris yang disebut juga dengan istilah Bribil atau mata uang setengah sen.

Baca Juga: 7 Motif Kain Batik Sidomukti dan Filosofinya, Sakral!

3. Motif Kawung Sen

Motif Kawung Sen
Foto: Motif Kawung Sen (fitinline.com)

Motif kawung sen juga termasuk salah satu ragam motif batik Kawung. Seperti pada namanya, motif Kawung ini berbentuk menyerupai mata uang sen yang detail besarnya hampir sama.

Motif yang satu ini merupakan salah satu motif yang paling populer digunakan. Tidak jarang juga kain motif Kawung yang satu ini kerap digunakan untuk menutupi jenazah yang hendak dimakamkan.

Pada zaman dahulu, ternyata pada asalnya uang sen dahulu kala kerap digunakan untuk ditebak ketika pengiringan jenazah.

Oleh karena itu, Kawung yang satu ini banyak digunakan untuk menutup jenazah saat sebelum dimakamkan.


4. Motif Kawung Sekar Ageng

Motif Kawung Sekar Ageng
Foto: Motif Kawung Sekar Ageng (riverspace.org)

Batik Kawung Sekar Ageng memiliki motif besar dibandingkan Kawung yang lain.

Diambil dari kata Ageng yang berarti besar dan Sekar yang bermakna bunga, motif Sekar Ageng memiliki arti kembang atau bunga besar. 

Batik kawung sekar ageng terdiri dari ornamen pertama yang berbentuk empat buah bulatan lonjong yang kemudian mengalami perubahan bentuk agak persegi bujur sangkar.

Di dalam setiap ornamen utamanya terdiri dari tiga garis (sawut) yang diikuti tiga buah titik (cecek).

Bentuk tersebut di dalam istilah dunia perbatikan sering disebut dengan cecek sawut. Untuk komponen motif Kawung sendiri memiliki isen berupa empat bentuk belah ketupat sebagai variasi komposisi visualnya.

Sementara dalam segi warna, biasanya motif Kawung Sekar Ageng ini terdiri dari warna putih ke kuning-kuningan sebagai warna utama.

Selain itu warna merah soga di dalamnya memberikan kontur motif isen dan warna hitam sebagai latar pada motif kawung ageng sekar.

Baca Juga: 9 Ragam Motif Batik Pekalongan dan Makna Filosofinya

5. Motif Kawung Sari

Motif Kawung Sari
Foto: Motif Kawung Sari (fitinline.com)

Batik kawung Sari ini terdiri dari ornamen utamanya berbentuk bulatan lonjong dan di setiap motifnya kawung diberi bentuk garis yang membelah menjadi dua bagian.

Seakan-akan motifnya menyerupai dengan bentuk kopi pecah, maka dari hal ini juga motif sari sering disebut sebagai kawung kopi.

Di bagian ornamen utamanya yang terdiri dari empat bulatan lonjong akan disusun berdasarkan garis miring silang atau garis diagonal miring.

Polanya disusun dengan garis lurus yang horizontal ataupun vertikal, dan pola garis tersebut seolah-olah seperti tanda silang pada bentuk visual dari motif kawung.

Perpaduan komposisi pada warna motif ini terdiri dari warna putih, putih kekuningan pada ornamen utama, merah soga sebagai bentuk kontur. Sedangkan warna hitam dalam motif ini akan memberikan warna latar dalam motif sari atau kawung pecah.

6. Motif Kawung Geger

Motif Kawung Geger
Foto: Motif Kawung Geger (Ozzakonveksi.com)

Keunikan dari motif ini terletak pada desain yang lebih besar dan lebih berani, dengan kombinasi pola yang dinamis dan penuh warna.

Motif Batik Kawung Geger adalah variasi dari motif Kawung yang memiliki desain besar dengan pola Kawung yang lebih kecil di dalamnya.

Motif ini dianggap sakral dan hanya diperuntukkan bagi raja dan keluarga dekatnya, menjadikannya simbol status dan kehormatan.

Keberadaan motif ini berkaitan erat dengan peristiwa sejarah, yakni perjanjian Ponorogo pada tahun 1813, yang memecah kasultanan menjadi dua, yaitu Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman.

Baca Juga: 11 Ragam Motif Batik Solo dan Filosofinya, Kaya Budaya!

Nah itu dia Moms informasi seputar batik Kawung, mulai dari filosi hingga beragam motifnya. Semoga membantu ya!

  • http://www.infobatik.com/en/8-types-of-batik-kawung-motif/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.