Bayi Lahir dengan Kelamin Ganda (Interseks), Haruskah Operasi?

Terdengar cukup aneh, namun kasus interseks pada bayi kerap dijumpai, Moms.

Bayi yang lahir dengan alat kelamin yang tak begitu jelas ini bisa saja terjadi pada siapa pun.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan beberapa fakta bayi interseks yang perlu diketahui!

Apa Itu Interseks?

Foto: bundoo.com

Melansir dalam Planned Parenthood, bayi interseks memiliki organ reproduksi yang tidak sesuai dengan laki-laki ataupun perempuan.

Misalnya, lahir dengan jaringan ovarium tetapi memiliki testis di sekitarnya.

Diketahui, ini merupakan kondisi alami yang terjadi pada manusia dan bukan masalah medis.

Selain itu, tidak jarang bayi dengan kondisi seperti ini terlahir dengan alat kelamin ganda.

Karenanya, organ tubuh atau hormon internal tidak cocok dengan salah satu kelamin ketika mereka dewasa.

“Ketika bayi terbentuk di dalam rahim, ada serangkaian hal rumit yang terjadi agar mereka terlahir dengan alat kelamin yang benar-benar sesuai,” kata Daniel Metzger, ahli endokrinologi pediatri di BC Children’s Hospital di Vancouver, seperti dikutip dari Todaysparent.com.

Baca Juga: 10+ Cara Melindungi Anak dari Bahaya Predator Seksual

Penyebab Interseks pada Bayi

Foto: dnaindia.com

Kondisi interseks ini mulai dikenali sejak awal kelahiran.

Beberapa kasus, menyebabkan bayi dilahirkan dengan alat kelamin yang tidak dapat dengan mudah diklasifikasikan, baik sebagai laki-laki atau perempuan.

Penyebab sebenarnya hingga saat ini tak diketahui pasti. Namun, ini sering dikaitkan dengan proses pembetukan kromosom.

Melansir Medlineplus, adapula bayi dengan kelainan ini lahir dengan kombinasi kromosom berbeda dari XY (pria) dan XX (wanita).

Seperti contohnya memiliki kromosom XXY yang menjadikan seorang bayi interseks.

Dikenal dengan alat kelamin ambigu, ada beberapa kondisi yang mirip seperti kelamin ganda, yakni seperti:

• Hiperplasia adrenal kongenital
• Defisiensi 5-alpha-reductase
• Sindrom insensitivitas androgen parsial
• Agenesis penis

Kondisi interseks lainnya termasuk ketidakpekaan androgen lengkap, sindrom Klinefelter, sindrom Turner, dan agnesis vagina.

Di mana kondisi ini biasanya tidak menyebabkan ambigous genitalia dan tidak dikenali saat lahir.

Baca Juga: 5+ Cara Membersihkan Telinga Bayi, Jangan Pakai Cotton Bud!

Haruskah Bayi Interseks Lakukan Operasi?

Foto: theswaddle.com

Kebanyakan dokter justru menganjurkan agar orang tua menunda operasi, kecuali jika secara medis memang diperlukan.

“Mengapa melakukan sesuatu yang mungkin tidak dapat diubah atau sesuai dengan anak di kemudian hari (setelah pubertas),” kata Tiger Devore, Ph.D., seorang psikologis klinis yang berspesialisasi dalam bidang terapi seksual.

Diketahui, orang tua tak perlu memaksakan anak untuk menjadi identitas perempuan ataupun laki-laki.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), penentuan jenis kelamin pada bayi interseks harus dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor.

Faktor-faktor tersebut meliputi:

• Diagnosis
• Penampilan genital
• Opsi pembedahan
• Kebutuhan terapi seumur hidup
• Potensi kesuburan

Di luar hal medis, kebudayaan dan pandangan keluarga pun dibutuhkan untuk menentukan kelamin pada interseks.

Baca Juga: Kenali Sialadenitis, Infeksi yang Menyerang Kelenjar Air Liur

Perawatan Bayi Interseks

Foto: today.com

Sering jadi pertanyaan, lalu apakah perawatatan yang dilakukan pada Si Kecil dengan kelamin ganda?

Berikut beberapa poin penting untuk pengobatan interseks, antara lain:

1. Dukungan Psikologis

Jika operasi bukanlah solusi utama, dukungan psikologis perlu dilakukan, Moms.

Para psikolog mengatakan bahwa perasaan malu dan penolakan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental Si Kecil.

Sementara perasaan didukung, diakui, dan dipahami dapat membantu mereka tumbuh dengan baik.

Dengan kata lain, menciptakan lingkungan yang penuh kasih diperlukan untuk kasus interseks.

Ini akan memberi dukungan dan membantu mereka tumbuh dengan percaya diri dan bahagia.

2. Konsultasi Psikolog

Foto: smithsonianmag.com

Bingung ingin mulai dari mana untuk membantu bayi interseks?

Berkonsultasilah dengan seorang profesional kesehatan mental untuk mengetahui cara terbaik memberi dukungan.

Seorang psikolog akan mendukung dan berbicara dengan Si Kecil dengan kondisi interseks.

3. Perhatikan Ketertarikan Seksualnya

Kebanyakan bayi yang lahir dengan kondisi interseks tumbuh menjadi heteroseksual.

Tetapi, beberapa orang spesifik diketahui memiliki kemungkinan lebih besar untuk tumbuh 'berbeda'.

Artinya, adanya ketertarikan orientasi seksual seperti gay, lesbian, atau biseksual.

Meskipun demikian, sebagin orang interseksual juga memiliki kemungkinan yang besar untuk tumbuh secara normal.

Baca Juga: Apakah Mungkin Bayi Baru Lahir Terlalu Banyak Tidur?

4. Ikut Serta Organisasi Dukungan

Foto: Orami Photo Stocks

Saat ini, sudah banyak hadir kelompok ataupun komunitas dukungan untuk kasus interseks.

Cobalah ikut serta dalam kelompok tertentu, untuk saling berbagi pikiran dan pengalaman, Moms.

Salah satu tujuan untuk mengikuti ini adalah untuk menghindari rasa takut atau cemas akan 'omongan orang lain'.

Dengan begitu, rasa percaya diri dalam diri akan tumbuh.

5. Perawatan Hormon

Lahir dengan kondisi kelamin ganda ini membuat hormon dalam tubuh tidak stabil. Karenanya, beberapa kasus diperlukan perawatan hormon.

Terapi hormonal merupakan bagian dari perawatan setiap anak interseks.

Tak lain, agar sistem reproduksi dan fungsi organ berjalan dengan baik.

Jika tak dilakukan dengan rutin, ini dapat berdampak pada kesehatan fisiknya di waktu yang akan datang.

Baca Juga: Yuk, Moms Edukasi Anak tentang Fungsi Tulang Hasta!

Dampak Interseks terhadap Kehidupan

Foto: Orami Photo Stocks

Orang dengan interseks mungkin mengalami masalah yang timbul dari perawatan medis di masa kanak-kanak.

Dampak untuk kesehatan yakni berisiko mengalami beberapa hal, yakni seperti:

• Gangguan kesuburan
• Ketidakstabilan hormon
• Kesehatan mineral tulang menurun
• Depresi
• Kurang dukungan keluarga

Nah, itulah beberapa fakta penting yang perlu Moms ketahui terkait bayi interseks.

Apakah orang-orang terdekat Moms punya pengalaman mengasuh atau membesarkan bayi dengan kondisi seperti ini?