02 Februari 2024

Bayi Jarang Pipis, Normal atau Berbahaya? Ini Penyebabnya

Bayi yang minum ASI akan lebih jarang pipis, lho!

Bayi jarang pipis mungkin sangat mengkhawatirkan bagi para orang tua.

Banyak ibu baru yang bertanya-tanya tentang pola atau frekuensi buang air kecil buah hati mereka.

Beberapa tampak terlalu sering buang air kecil, sementara bayi yang lainnya tidak.

Lalu, normalkah jika bayi jarang pipis? Berapa kali normalnya bayi pipis dalam sehari? Simak penjelasannya.

Baca Juga: 10+ Obat Meriang Alami yang Aman Menurut Studi, Manjur!

Normalkan Bayi Jarang Pipis?

Bayi Ganti Popok
Foto: Bayi Ganti Popok

Bayi jarang pipis tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, seberapa banyak bayi pipis dalam seharinya dipengaruhi oleh saluran kemih.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics, bayi pipis normalnya setiap satu sampai tiga jam sekali.

Paling jarang empat hingga enam kali sehari. Intensitas pipis bayi juga dipengaruhi oleh cuaca atau kondisi kesehatan Si Kecil.

Jika sedang sakit atau cuaca panas, biasanya bayi akan lebih jarang pipis.

Pada kondisi panas, biasanya bayi jarang pipis tapi berkeringat. Ini karena keringat adalah cara lain untuk mengeluarkan sisa cairan dari dalam tubuh.

Kondisi ini normal, tapi orang tua tetap perlu memastikan asupan cairan si Kecil optimal, seperti ASI atau susu formula.

Intinya, frekuensi buang air kecil Si Kecil dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Buang air kecil seharusnya tidak menyakitkan.

Jika Moms melihat tanda-tanda kesusahan saat bayi buang air kecil, segera pergi ke dokter anak.

Mungkin ini bisa menjadi tanda infeksi atau masalah lain pada saluran kemih.

Baca Juga: Apakah Kecerdasan Anak Menurun dari Orang Tua? Simak!

Penyebab Bayi Jarang Pipis

Bayi Ganti Popok
Foto: Bayi Ganti Popok

Bisa dikatakan bayi jarang pipis jika jumlah urine kurang dari 1 ml/kg/BB/jam, atau kurang dari 3 kali sehari.

Artinya, jika Si Kecil memiliki berat badan (BB) 6 kg, urine yang seharusnya dikeluarkan sebanyak 6 ml per jam. 

Jika kurang dari itu, bisa jadi mengindikasikan adanya kondisi tertentu.

Jarang pipis pada bayi tidak bisa dianggap remeh karena bisa membahayakan. 

Berikut ini beberapa penyebab bayi baru lahir jarang pipis.

1. Dehidrasi atau Kekurangan Cairan

Dehidrasi adalah penyebab bayi jarang pipis yang paling umum, terutama pada bayi berusia di bawah 6 bulan.

Sejumlah kondisi kesehatan yang bisa meningkatkan risiko bayi mengalami dehidrasi adalah demam, diare, muntah-muntah, atau muntaber.

Dehidrasi bisa ditandai dengan menurunnya frekuensi pipis bayi, yang dapat diketahui dengan berkurangnya jumlah penggantian popok.

Selain itu, dehidrasi juga bisa menimbulkan berapa gejala lain, seperti:

  • Terlihat mengantuk dan tidur lebih lama dari biasanya
  • Malas bermain atau tertawa
  • Mulut, lidah, dan kulit tampak kering
  • Mata tampak cekung dan lelah
  • Menangis tanpa air mata

Bila Si Kecil mengalami tanda-tanda di atas, langkah awal yang perlu Moms lakukan adalah memberikan Si Kecil cairan lebih banyak, misalnya susui ia lebih sering dari biasanya.

Baca Juga: 10 Fakta Anak Tengah, Kompetitif dan Negosiator Andal

2. Obat-obatan yang Dikonsumsi Moms

Salah satu penyebab bayi jarang pipis adalah konsumsi obat-obatan pada ibu hamil.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan bayi jarang buang air kecil.

Beberapa ibu hamil mungkin terpaksa minum obat-obatan karena kondisinya.

Obat-obatan seperti non-steroidal anti-inflammatory (NSAID) yang dikonsumsi selama kehamilan dapat mengganggu pembentukan ginjal janin. 

Maka itu, sangat penting untuk tidak sembarangan minum obat saat hamil.

Konsumsilah obat sesuai dengan anjuran dokter Anda.

Hamil memang membuat Moms memiliki batasan dalam mengonsumsi obat.

Namun jika harus, dokter pasti akan mempertimbangkan segala risiko dan manfaat yang ada.

Dengan demikian, efek samping baik bagi Moms dan bayi dapat dihindarkan.

3. Gangguan pada Saluran Kemih

Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan melewati saluran kemih.

Namun, jika ada gangguan pada saluran ini, seperti infeksi, sumbatan, penyempitan, ataupun kelainan bentuk, frekuensi buang air kecil dan jumlah urin si Kecil dapat terganggu. 

Melansir Paediatr Child Health, apabila bayi jarang pipis disebabkan oleh gangguan pada saluran kemihnya, keluhannya mungkin akan disertai dengan gejala berikut ini:

  • Demam
  • Anyang-anyangan, sering pipis tapi hanya sedikit dengan sensasi tidak nyaman
  • Malas makan dan lebih rewel dari biasanya
  • Urin menjadi kental, berwarna gelap dan berbau tidak sedap.

Kondisi ini jangan dianggap remeh, dan perlu segera diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Baca Juga: 10 Rekomendasi Obat Tangan Kesemutan di Apotek, Yuk Beli!

4. Gangguan Ginjal

Ginjal adalah organ penting yang berfungsi untuk menyaring dan membuang zat sisa melalui urin.

Jika fungsi ginjal terganggu, produksi urin bisa menurun, sehingga membuat bayi lebih jarang pipis. 

Gangguan ginjal dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya faktor genetik, cidera, infeksi, hingga penyakit tertentu.

Oleh sebab itu, apabila Si Kecil sama sekali tidak buang air kecil atau jarang pipis padahal asupan cairannya cukup dan tubuhnya tampak membengkak disertai kulit yang pucat, segera periksakan ke dokter.


Bayi Jarang Pipis, Tapi Berkeringat?

Bayi Keringatan
Foto: Bayi Keringatan

Bayi jarang pipis tapi selalu berkeringat adalah hal yang normal.

Keringat adalah bentuk ekskresi manusia selain buang air.

Jika pipis keluar melalui alat kelamin, keringat melalui permukaan kulit tubuh.

Bayi sering berkeringat setelah bermain dan melakukan aktivitas yang membutuhkan banyak energi.

Proses pembakaran energi dalam tubuh bayi menghasilkan cairan yakni keringat.

Jadi wajar jika semakin lincah Si Kecil, maka ia akan terus berkeringat. Walaupun bayi jarang pipis tapi berkeringat, ini adalah hal yang normal.

Tidak semua cairan tubuh harus dikeluarkan melalui buang air.

Tak hanya itu, karena melakukan kontak fisik dengan ibunya ketika menyusui, bayi juga akan sering berkeringat, lho.

Tubuh bayi akan beraksi untuk mengatur kenaikan suhu.

Baca Juga: 16 Manfaat Daun Saga Bagi Kesehatan yang Patut Dicoba

ASI Lancar Namun Jarang Pipis, Normalkah?

Menyusui Bayi
Foto: Menyusui Bayi (Orami Photo Stocks)

Pasti banyak ibu yang memikirkan Si Kecil tidak mau buang air padahal ASI yang dikonsumsinya cukup banyak per harinya.

Pasti ini membuat pusing kepala ya, Moms.

Tenang saja, tingkat intensitas bayi buang air berbeda-beda.

Volume pipis bayi dapat dipengaruhi dari apa yang dikonsumsinya, termasuk ASI.

Misalnya asupan cairan dari pola menyusui.

Menurut dr. Nadia Nurotul, bayi yang mengonsumsi ASI lancar cenderung lebih jarang pipis dan buang air besar dibandingkan dengan bayi yang mengonsumsi susu formula.

Sebuah penelitian oleh Journal of Perinatolog menjelaskan bagi bayi yang mengonsumsi ASI ataupun susu formula tidak ada perbedaan waktu kapan ia akan pipis per harinya.

Pipis yang dikeluarkan per harinya berdasarkan cairan yang dikonsumsinya.

Si Kecil yang mengutamakan minum ASI akan lebih jarang pipis dan ini adalah kondisi normal terjadi.

ASI umumnya diserap baik oleh tubuh karena mengandung banyak nutrisi dan protein yang tidak dimiliki oleh susu formula.

Oleh karena itu, sedikit sekali sisa makanan atau cairan yang dikeluarkan tubuh melalui pipis atau air besar.

ASI sangat memiliki banyak manfaat untuk menjaga imunitas tubuh.

Jadi jika bayi masih dapat mengonsumsi ASI eksklusif, pertahankan ya Moms.

Baca Juga: 4 Jenis Gangguan Penglihatan pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Demikianlah informasi tentang pola buang air kecil pada bayi dan gejala jika bayi jarang pipis.

Bagaimana pun konsultasikan dengan dokter anak jika ada perubahan secara tiba-tiba dalam pola buang air kecil atau buang air besar bayi.

  • https://www.nature.com/articles/7210997
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4173959/
  • https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/Babys-First-Days-Bowel-Movements-and-Urination.aspx
  • https://www.verywellfamily.com/dehydration-in-the-breastfed-infant-431631
  • https://www.webmd.com/a-to-z-guides/oliguria-facts

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.