Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Rewel, Catat agar Tidak Panik Moms!
Bayi rewel memiliki banyak arti, seperti merasa haus, lapar, mengantuk, atau perasaan tidak nyaman lainnya.
Menangis juga membantu bayi mengungkapkan apa yang ia lihat, dengar, atau sensasi lainnya yang terlalu kuat baginya.
Salah satu penyebab bayi rewel yang paling umum terjadi karena proses tumbuh gigi.
Bukan tanpa sebab, umumnya menangis bagi bayi juga membantunya untuk melepaskan ketegangan.
Namun, pada waktu tertentu terkadang bayi rewel tanpa Moms tahu penyebabnya.
Meskipun telah mendapatkan respons, Si Kecil biasanya akan tampak lebih tenang dari sebelumnya.
Bayi rewel seperti ini tampaknya membantu ia menyingkirkan kelebihan energi sehingga bisa kembali ke keadaan yang lebih tenang dan nyaman.
Akan tetapi, bayi yang mendapatkan asupan ASI cukup, saat siang dan malam hari selama beberapa bulan pertama kehidupan, sebenarnya jarang menangis karena rewel.
Namun, benarkah selalu merespons bayi saat rewel membuatnya manja? Apa penyebab bayi rewel pada umumnya? Bagaimana sebaiknya Moms merespons bayi saat mulai rewel?
Baca Juga: 3 Alasan Bayi Rewel saat Tantrum, Moms Wajib Tahu!
Penyebab Bayi Rewel
Bayi rewel adalah hal yang kerap dihadapi para ibu. Si Kecil biasanya rewel kapan saja dan di mana saja, tanpa kita tahu penyebabnya.
Coba Moms perhatikan baik-baik saat bayi rewel dalam waktu yang berbeda.
Moms akan segera tahu kapan ia harus segera didekati, dihibur, atau lebih baik dibiarkan sendiri.
Moms bahkan bisa mengidentifikasi kebutuhan spesifiknya dari caranya menangis.
Sementara tangisan bayi rewel saat marah, cenderung lebih emosional.
Merespons tangisan bayi memang sudah menjadi kebiasaan tersendiri bagi orang tua.
Bahkan, anggapan bahwa tangisan bayi adalah sesuatu yang normal dan tidak bisa dihindari seolah sudah membudaya.
Misalnya, bayi rewel saat lapar biasanya cenderung pendek dan bernada rendah.
Namun, di bawah ini ada beberapa hal lain yang mungkin bisa jadi pemicu bayi rewel. Lihat yuk, Moms.
1. Si Kecil Lapar
Bayi rewel bisa jadi menandakan ia membutuhkan asupan, baik ASI ataupun makanan padat. Ini merupakan masalah utama para bayi.
Bukan hanya Si Kecil saja, agaknya, siapapun pasti akan rewel saat lapar, termasuk orang dewasa. Begitu pun bayi yang lapar akan menjadi bayi yang rewel.
Moms bisa mencoba memberikan ASI atau makan pagi jika Si Kecil sudah mulai mengonsumsi makanan padat untuk mengatasi bayi yang rewel karena lapar.
2. Bayi Merasa Lelah
Meski sudah melewati waktu istirahat malam yang panjang, bayi rewel bisa karena ia kelelahan saat bangun pagi dan tidak jarang membuat mood Si Kecil berubah.
Hal ini bisa terjadi jika di hari sebelumnya bayi mengalami stimulasi berlebih.
Bayi rewel dan menangis bisa jadi ingin mengatakan bahwa waktu tidurnya terlalu sebentar dan ia butuh tidur lebih lama, sayangnya ia belum bisa berbicara.
Inilah saatnya bagi Moms untuk membantu Si Kecil kembali tidur dengan cara menenangkannya, menggendong, atau menyusui Si Kecil hingga kembali tidur, sehingga tidak rewel lagi.
Baca Juga: Ketahui 3 Tanda Bayi Terlalu Lelah Ini, Moms
3. Merasakan Ketidaknyamanan
Ini adalah penyebab yang paling sering membuat bayi rewel saat bangun pagi, yaitu bayi merasa tidak nyaman.
Bisa jadi karena popok bayi sudah penuh dengan urine serta kotoran, lalu udara di kamar bayi yang terlalu dingin atau panas, hingga empeng bayi terlepas saat tidur dan Si Kecil tidak bisa mengambilnya lagi.
Untuk itu, Moms perlu mengganti popok bayi secara berkala dan menjaga suasana hati Si Kecil agar ia dapat bangun tanpa rewel.
4. Bayi yang Tidak Bisa Tidur Lagi
Si Kecil juga akan rewel jika dia terbangun dan tidak bisa kembali tidur. Bayi belum memiliki kemampuan untuk kembali tidur dengan caranya sendiri.
Moms bisa coba bayangkan saat kita ingin menidurkan Si Kecil, tentu ada saat Moms perlu menggendongnya, menyusuinya, atau menyanyikan lagu pengantar tidur, sebelum Si Kecil benar-benar tidur.
Itu juga yang diperlukan Si Kecil untuk kembali tidur saat terbangun terlalu cepat di pagi hari. Jika bayi tidak tidur dengan cara yang biasa Moms lakukan, maka terjadilah bayi rewel.
Baca Juga: Ini Penyebab Sakit Kepala pada Bayi, Catat!
5. Sedang Sakit
Penyebab bayi rewel menandakan ada yang salah pada tubuhnya. Si Kecil seringkali belum bisa menyatakan gerakan jika ada sesuatu pada dirinya.
Misalnya ketika merasa kesakitan atau ada infeksi dalam tubuhnya. Ia akan menangis secara terus-terusan dan membuat orang tua kesulitan untuk mencari tahu penyebab bayi rewel.
Mengutip Michigan Medicine, jika bayi berumur kurang dari 2 bulan dan mengalami demam lebih dari 38 derajat C, segera bawa ke dokter anak.
Bayi demam adalah tanda bahwa ada infeksi yang terjadi. Ini membuat tubuhnya tidak enak dan bayi rewel tanpa henti.
6. Mengalami Kolik
Seattle Children's Hospital menjelaskan bahwa penyebab bayi rewel karena ia sedang merasakan kolik.
Kolik pada bayi yang sehat, menangis lebih dari tiga jam sehari, atau mungkin lebih dari tiga hari seminggu.
Bayi rewel karena kolik biasa terjadi pada usia bayi 3 bulan.
Tangisan biasanya dimulai tiba-tiba pada waktu yang hampir sama setiap hari.
Beberapa ahli memperkirakan tidak ada yang benar-benar yakin apa yang menyebabkan kolik, tetapi penyebab yang dicurigai termasuk gas usus atau sistem saraf yang belum matang.
Kolik adalah hal yang normal dan tidak berarti ada yang salah dengan bayi atau orang tuanya.
Bayi rewel karena kolik tidak memiliki efek yang bertahan lama pada anak di kemudian hari.
Kolik biasanya mulai membaik pada usia sekitar 6 minggu, dan umumnya hilang saat bayi berusia 12 minggu.
7. Tumbuh Gigi
Penyebab bayi rewel selanjutnya adalah fase bayi tumbuh gigi.
Biasanya ketika memasuki fase ini Si Kecil akan menunjukkan tanda-tanda yang membuatnya tidak nyaman.
Ketika Si Kecil tumbuh gigi, mereka lebih banyak mengeluarkan air liur, suka menggigit, gusi yang bengkak dan masih banyak lagi hal yang membuat bayi lebih rewel dari biasanya.
Dengan beberapa kondisi tersebut, membuat Si Kecil akan lebih rewel dan biasanya kondisinya akan semakin memburuk saat malam hari Moms!
Seperti halnya pada orang dewasa, bayi tumbuh gigi akan merasakan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang terus bertambah pada malam hari.
Bukan tanpa sebab, ini terjadi karena Si Kecil sudah merasakannya seharian, rasa sakit tersebut ditambah dengan rasa lelah.
"Nyeri saat bayi tumbuh gigi tampak lebih buruk di malam hari karena bayi lelah dan tidak bisa lagi ketidaknyamanannya," kata Dr. Andy Bernstein, seorang dokter dari Akademi Pediatri Amerika seperti dilansir dari Fatherly.
8. Bangun Terlalu Pagi
Penyebab bayi rewel selanjutnya adalah bangun terlalu pagi. Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi baru lahir.
Kebiasaan bangun terlalu pagi ini dikarenakan Si Kecil belum bisa beradaptasi dengan waktu tidurnya. Itulah mengapa ia kadang bangun terlalu pagi dan menjadi rewel.
Moms bisa membantu mengubah kebiasaan waktu bangun tidur bayi dengan bantuan lampu tidur.
“Siapkan lampu tidur yang diatur menyala saat jam bayi untuk bangun. Biarkan Si Kecil tahu bahwa dia harus tetap di tempat tidur hingga ‘lampu tidur’ menyala".
"Setelah beberapa hari, ia akan mulai mengerti serta terbiasa dan akan mendorongnya untuk kembali tidur lebih lama jika lampu belum menyala,” ungkap Dr. Jodi Mindell, seperti dikutip dari Parents.
Baca Juga: Bayi Ngorok saat Tidur, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Cara Mengatasi Bayi Rewel
Berikut cara-cara yang bisa Moms coba untuk menghibur bayi yang sedang rewel dan menangis.
Mungkin perlu beberapa kali percobaan, tetapi dengan kesabaran dan latihan, Moms pasti bisa berhasil mengatasinya.
1. Bedong Tubuh Bayi
Bayi rewel karena tidak nyaman dengan posisi tidur, cara mengatasinya dengan membedong tubuhnya.
Bungkus bayi Moms dengan selimut besar dan tipis untuk membantunya merasa aman.
Selain akan memberikan rasa seperti dipeluk, membedong bayi juga bisa membuatnya menjadi tidak terlalu dingin.
Pastikan posisi bayi tepat, kain tidak terlalu tebal, dan tidak terlalu ketat saat membedongnya.
Namun, jangan terlalu longgar juga karena dapat menyebabkan SIDS atau sindrom kematian bayi mendadak.
2. Gendong Bayi
Cara mengatasi bayi rewel yang paling sederhana adalah dengan menggendongnya.
Gendong bayi Moms di lengan dan letakkan tubuhnya di sisi kirinya untuk membantu pencernaan atau perutnya mendapatkan dukungan atau ditopang.
Gosok punggung Si Kecil dengan lembut. Jika bayi Moms tertidur, ingatlah untuk selalu membaringkannya di boks bayi.
Gendongan M Shape adalah salah satu teknik yang bisa Moms coba untuk mengatasi bayi rewel.
3. Cek Popok Bayi
Coba cek popok bayi, bisa jadi Si Kecil sudah tidak nyaman dengan popoknya.
Moms juga bisa coba mandikan bayi dengan air hangat, ganti bajunya dengan baju berbahan nyaman, susui, sendawakan, kemudian matikan lampu kamar untuk memberi kesan tenang pada Si Kecil.
Biasanya, jika Si Kecil kenyang dan merasa aman, dia akan sedikit demi sedikit melupakan alasannya untuk rewel.
Baca Juga: Review 16 Popok Sekali Pakai, Mana yang Terbaik?
4. Nyalakan Musik
Menyalakan musik klasik bisa jadi cara mengatasi bayi rewel, lho.
Nyalakan musik yang menenangkan. Suara yang mengingatkan bayi akan keberadaannya di dalam rahim mungkin bisa menenangkan, seperti musik klasik, dengungan kipas, atau rekaman detak jantung bayi.
5. Ubah Pola Makan
Dilansir dari American Academy of Pediatrics, bisa jadi alasan bayi rewel adalah karena pencernaannya terganggu.
Jika sensitivitas makanan adalah penyebab ketidaknyamanan, perubahan dalam pola makannya dapat membantu.
Untuk bayi yang disusui, Moms dapat mengubah pola pemberian ASI. Lihat apakah bayi tidak rewel jika Moms mengurangi produk susu atau kafein.
Menghindari makanan pedas atau mengandung gas seperti bawang atau kol berhasil bagi beberapa ibu, tetapi belum terbukti secara ilmiah.
Kemudian, jika Si Kecil menangis akibat tumbuh gigi, Moms bisa menyediakan makanan bertekstur lembut seperti kentang tumbuk, puding atau sup yang lebih mudah ditelan.
Itu adalah cara agar bayi tetap mau makan meski sedang memasuki fase bayi tumbuh gigi. Sajikan potongan makanan atau buah-buahan dingin atau beku.
6. Berikan Perhatian dan Cinta
Cara menangani bayi rewel selanjutnya adalah dengan memberikan perhatian pada Si Kecil.
Karena ketika Si Kecil sedang rewel dan resah, mereka cenderung menyukai kasih sayang dan perhatian dari sang ibu.
Memberikan perhatian pada Si Kecil ini dapat membantu bayi kita belajar bahwa ia dapat mengandalkan kita untuk merespons kebutuhannya.
Dilansir dari Aussie Deaf Kids, saat sedang rewel, Moms bisa menenangkan bayi tuli yang rewel dengan kasih sayang dan perhatian dari ibunya.
Selain perhatian, tugas Moms sebagai orang tua adalah memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini dengan memegang, memeluk, memberi makan, atau menenangkannya.
Jadi, untuk menenangkan bayi yang rewel, Moms bisa memberikannya banyak pelukan, untuk memenuhi kebutuhan emosional bayi.
7. Ajak Anak Bermain
Jika Moms dan Dads yang biasa sibuk, berikan perhatian pada Si Kecil dengan mengajaknya main saat tengah rewel.
Kontak fisik dan interaksi yang Moms dan Dads ciptakan bersama anak ini dapat membantu menenangkan bayi yang rewel, dengan membantunya bersosialisasi dan bermain.
8. Bunyikan White Noise
Cara menenangkan bayi rewel selanjutnya adalah dengan membunyikan white noise.
Membunyikan white noise dipercaya mampu membuat bayi tenang, karena ketika berada di dalam rahim, bayi terbiasa mendengarkan suara yang konstan.
Moms bisa membunyikan suara white noise seperti suara shu.. shu.., suara mesin cuci, kipas angin, dan lain sebagainya sebagai cara untuk menenangkan bayi rewel.
9. Coba Teknik 'The Hold'
Cara menenangkan bayi rewel terakhir adalah dengan mencoba teknik 'The Hold'.
Menurut Dokter bernama Robert Hamilton, yang praktik di Pacific Ocean Pediatrics di Santa Monica, California.
Teknik tersebut banyak dirasakan manfaatnya, para pasiennya banyak yang merekomendasikannya untuk mengunggahnya.
Teknik yang disebut "The Hold," dapat Moms ikuti dengan langkah sebagai berikut;
- Angkat bayi dan lipat kedua lengannya dengan pas di dadanya,
- Amankan lengan bayi dengan tangan Moms setelah dilipat. Tangan itu juga akan menopang dagu bayi,
- Pegang bagian bawah bayi dengan lembut dengan tangan dominan Moms. Gunakan bagian yang berdaging dari tangan untuk memastikan pegangan yang aman,
- Posisikan bayi pada sudut 45 derajat dan goyangkan dengan lembut. Gerakannya bisa apa saja seperti naik dan turun. Kuncinya adalah membuat urutan gerakan yang halus dan menghindari gerakan tiba-tiba. Ini akan membantu mengendalikan bayi.
Baca Juga: Ini Dia 4 Masalah Pencernaan Bayi yang Paling Umum Beserta Pengobatannya
Cara Merespons Bayi Rewel Mempengaruhi Masa Depannya
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang telah menikmati hari-hari penuh kasih sayang selama bayi, cenderung tumbuh dewasa menjadi sosok yang tangguh dan penuh kasih.
Sementara mereka yang mendapatkan didikan yang keras cenderung menjadi pemarah. Tidak sedikit pula yang kemudian menunjukkannya dengan cara-cara yang berbahaya.
Studi ilmiah lainnya juga menunjukkan bagaimana cara orang tua merespons bayi rewel berdampak terhadap perkembangan bayi itu sendiri saat dewasa.
Bayi dengan orang tua yang merespons dengan cepat, konsisten, dan dengan perlakuan yang hangat saat rewel cenderung memiliki perkembangan emosi yang sehat di kemudian hari.
Studi-studi tersebut tentunya menunjukkan bahwa orang tua yang responsif dan sensitif ternyata bisa melindungi anak-anak mengembangkan mekanisme penanggulangan stres.
Selain itu, ada pula studi yang mengamati bayi baru lahir dengan gejala terkait stres dan orang tua mereka.
Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa meskipun ada faktor risiko pada bayi untuk stres, mereka bisa tenang dengan belaian kasih sayang dari orang tua selama awal masa bayi.
Respons yang cepat dan konsisten terhadap bayi rewel juga diduga berdampak pada keberhasilan dan kegagalan anak di sekolah.
Dalam hal ini, peneliti menyimpulkan bahwa bayi dengan orang tua yang relatif tidak peka berakhir dengan masalah perilaku buruk.
Pada tingkat kimia, sentuhan kasih sayang dan perilaku pengasuhan lainnya muncul untuk memicu pelepasan neurotransmitter penenang seperti oksitosin.
Dengan pelepasan hormon-hormon ini, ada pemulihan yang cepat dari peristiwa-peristiwa yang menimbulkan stres.
Namun, jika kondisi bayi sedang tumbuh gigi dan sudah rewel histeris, Moms mungkin dapat menggunakan opsi terakhir dengan memberikan obat penghilang rasa sakit.
Konsultasikan dengan dokter sebelum membelinya.
Pilihan yang paling direkomendasikan biasanya tylenol dan motrin. Jika Si Kecil lebih dari enam bulan, Moms bisa memberinya ibuprofen atau acetaminophen.
Baca Juga: 4 Manfaat Membiarkan Bayi Berantakan, Jangan Marah Dulu ya!
Namun, sama pentingnya dengan merespons bayi yang rewel dengan hangat dan cepat.
Penting juga bagi Moms untuk menghindari bentakan atau suara yang membuatnya takut, bahasa tubuh yang negatif, dan dibiarkan sendirian saat kesulitan.
Menghindari situasi semacam ini juga dapat mendukung pembelajaran bayi dan perkembangan sosial yang positif.
Kalau melihat seberapa besar dampak respons yang baik terhadap bayi rewel, kira-kira Moms lebih memilih bagaimana?
- https://www.mottchildren.org/posts/your-child/fussy-babies
- https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/crying-baby-before-3-months-old/
- https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/crying-colic/Pages/Calming-A-Fussy-Baby.aspx
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.