Bayi Sering Gumoh, Berbahayakah?
ASI menjadi komponen makanan dan minuman utama yang wajib dikonsumsi bayi sejak ia lahir. Paling tidak satu jam setelah proses melahirkan, bayi harus melakukan skin to skin contact dengan Ibunya agar menunjang keberhasilan ASI eksklusif.
ASI dinilai sangat bermanfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi, serta kesehatan Moms pasca melahirkan.
Saat sedang menjalani proses menyusu, ada perbedaan mendasar antara bayi yang sudah mendapatkan cukup ASI dan keadaan gumoh. Bayi gumoh sehabis menyusu karena keluarnya cairan susu yang baru saja ditelan. Gumoh adalah kondisi normal yang disebabkan kerongkongan bayi belum berkembang sepenuhnya. Selain itu, penyebab lainnya adalah ukuran lambung yang masih sangat kecil.
Baca Juga: Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Gumoh
Bahayakah Bayi yang Sering Gumoh?
Foto: parents.com
Gumoh adalah kondisi yang normal terjadi saat bayi berusia di bawah satu tahun. Penyebab gumoh bisa bermacam-macam, salah satunya adalah posisi bayi dan Moms saat menyusui.
Ketika Moms menyusui sambil tiduran miring dan bayi telentang, maka dapat membuat cairan ASI tidak masuk ke dalam saluran pencernaan melainkan dalam saluran pernapasan.
Lalu, apakah bayi yang sering gumoh dapat membahayakan kesehatannya?
“Bayi normal jika mengalami gumoh sehabis menyusu. Jika gumoh terlalu banyak, sebaiknya perlu dicek ke klinik laktasi untuk mengetahui pelekatan sudah baik atau belum. Gumoh yang terlalu banyak juga bisa menjadi indikasi bayi terdapat tongue tie,” ungkap konselor laktasi dr. Aini, saat berbincang-bincang pada Kulwap Orami Community, Senin (22/4) lalu.
Baca Juga: Bayi Sering Gumoh, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Menurut dr. Aini juga, jika bayi mengalami gumoh terlalu banyak, sebaiknya pindahkan ASI ke dalam botol kaca terlebih dulu. Lalu, setelah menyusu sebaiknya bayi ditidurkan miring atau tengkurap tanpa bedong dan sarung tangan.
Pada prinsipnya, kondisi gumoh tidak berbahaya dan normal terjadi jika pertumbuhan dan perkembangan bayi tetap berjalan dengan baik.
Selain itu, kondisi gumoh tidak akan berbahaya jika sistem pernapasan bayi tetap berfungsi tanpa gangguan. Gumoh akan berhenti ketika sistem pencernaan bayi terbentuk semakin sempurna.
Jadi, sebaiknya Moms tidak perlu khawatir terlalu dalam ya!
Tanda Bayi Telah Mendapatkan Cukup ASI
Foto: todaysparent.com
Penting bagi Moms untuk mengetahui tanda-tanda Si Kecil sudah mendapatkan cukup ASI.
Hal ini diungkapkan oleh dr. Aini, yang saat ini aktif praktik di RSIA Permata Bekasi dan RSIA Kemang Medical Care. Tanda-tanda bayi kecukupan ASI, yaitu:
● Saat menyusu, bayi punya irama menyusu tersendiri;
● Hisapan bayi saat menyusu akan terasa nyaman bagi Moms;
● Payudara yang penuh sehabis diisap bayi akan menjadi lunak;
● Bayi akan melepaskan payudara sendiri ketika sudah kenyang;
● Bayi akan buang air kecil sesuai dengan hari usianya;
● Buang air besar pada bayi akan berubah warna;
● Berat badan bayi dapat turun pada 7 hari awal, namun pada usia 14 hari, berat badan bayi diharapkan sudah bertambah.
Baca Juga: Apa Penyebab Gumoh Pada Bayi?
Jika Si Kecil menunjukkan tanda-tanda di atas, maka Moms tidak perlu khawatir bayi kekurangan ASI. Selain itu, cara memaksimalkan produksi ASI yaitu menjaga asupan nutrisi yang dikonsumsi, hindari stres, cukup istirahat, jangan sampai dehidrasi, dan konsumsi suplemen peningkat ASI.
Dukungan dari pasangan juga diperlukan dalam keberhasilan menyusui. Jadi, jika Moms punya masalah atau kekhawatiran, sebaiknya jangan disimpan sendiri ya. Produksi ASI akan maksimal jika Moms juga bahagia.
Selamat menikmati proses menyusui!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.