31 Agustus 2018

Usia Berapa Sebaiknya Menindik Telinga Bayi Perempuan?

Perlu diingat sistem kekebalan bayi baru lahir masih rentan infeksi

Menindik telinga bayi perempuan memang sudah menjadi praktik yang umum dilakukan di beberapa budaya di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia.

Di beberapa masyarakat, bayi perempuan bahkan mendapatkan tindikan di telinganya ketika baru lahir.

Namun, ini tentunya merupakan sebuah keputusan yang tidak mudah diambil oleh orang tua. Apalagi bagi orang tua yang tidak tega melihat buah hatinya merasa kesakitan saat ditindik. 

Sebenarnya, usia berapa, sih, Moms bayi perempuan sebaiknya ditindik telinganya?

Yuk, simak pembahasan di bawah ini untuk menemukan jawabannya.

Dokter anak menyarankan menunggu hingga bayi berusia 6 bulan

Pembatasan usia tindik telinga bayi sebenarnya bukanlah berdasar pada bukti medis atau komplikasi fisik yang terjadi, melainkan lebih pada akal sehat dalam menentukan keputusan itu sendiri.

Bayi baru lahir memiliki telinga yang sangat kecil dan kemungkinan tindikan yang salah dapat menyebabkan risiko infeksi yang lebih tinggi.

Namun, sekali lagi, kembali faktanya ini merupakan sebuah keputusan pribadi yang harus dibuat oleh orang tua.

Setidaknya selama Moms atau Dads tidak menindik sendiri Si Kecil di rumah dan mempercayakannya kepada seorang profesional.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa sistem kekebalan bayi baru lahir masih dalam tahap perkembangan dan luka terbuka dapat berpotensi memudahkan terjadinya infeksi.

Oleh karena itu, sebagian besar dokter anak menyarankan untuk menunggu hingga usia bayi setidaknya 6 bulan.

Sementara beberapa dokter anak lainnya menyarankan untuk menunggu sampai anak cukup dewasa dan dapat mengambil keputusan sendiri. 

Baca Juga : 5 Hal Penting yang Harus Diketahui Sebelum Tindik Telinga Bayi

Para ahli tidak menyarankan untuk tidak menindik telinga bayi baru lahir

Beberapa orang  tua cenderung menindik buah hatinya saat masih berusia 12 hari, sementara beberapa lainnya lebih memilih untuk menunggu setidaknya sampai buah hatinya berusia 12 bulan.

Namun, tahukah Moms jika para hail sebenarnya tidak menyarankan untuk menindik telinga bayi baru lahir?

Bahkan, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam situs AAP News & Journals menemukan bahwa bayi dan anak-anak sangat rentan terhadap keloid (pertumbuhan jaringan parut) yang lebih tinggi ketika ditindik pada usia 1 hingga 10 tahun.

Baca Juga : Kylie Jenner Menindik Telinga Stormi, Ini Risiko Melakukan Tindik pada Bayi yang Harus Dipahami

Usia tindik telinga bayi yang direkomendasikan oleh AAP

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), tidak ada usia pasti untuk menindik telinga anak.

Tanpa memandang usia, AAP mengatakan bahwa sebenarnya tindik telinga tidak berisiko selama dilakukan dengan benar dan higienis.

Kendati tidak ada patokan usia tertentu, AAP merekomendasikan untuk menunggu hingga anak cukup besar dan mampu merawat telinga yang ditindik.

Sederhananya, saat anak berusia minimal dua tahun.

Dua tahun dianggap sebagai usia yang sesuai untuk tindik telinga karena beberapa faktor, yaitu: 

  • Tingkat kerentanan tubuh bayi terhadap alergi sudah mulai menurun.
  • Sudah cukup umur untuk memahami instruksi tindik yang dilakukan.
  • Kulitnya masih lembut tetapi tidak serapuh saat baru lahir.

Baca Juga : 3 Selebriti Indonesia yang Terapkan Pola Asuh Anti Mainstream, Tertarik Mencoba?

Selain 3 alasan di atas, usia dua tahun juga merupakan waktu ketika sebagian besar suntikan imunisasi utama sudah diberikan, termasuk imunisasi tetanus.

Pada akhirnya semua kembali pada keputusan Moms untuk menindik telinga Si Kecil. Anting memang memberi tampilan yang menggemaskan untuk bayi perempuan.

Namun, pastikan telinga si kecil ditindik oleh seorang profesional di tempat yang higienis. Jangan lupa pula untuk merawat area yang ditindik agar tidak terinfeksi.

Selain itu, perawatan yang benar selama beberapa hari akan membantu telinga si kecil yang ditindik sembuh sempurna.

(RGW) 

Sumber: newkidscenter.com, momjunction.com

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.