Apakah Bahaya Jika Bayi Sering Kaget? Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya di sini
Apakah Moms sering memperhatikan Si Kecil yang terlihat mudah kaget? Bayi sering kaget sebenarnya merupakan hal yang wajar. Bahkan hal tersebut biasa terjadi pada setiap bayi, lho!
Rasa mudah kaget pada bayi tersebut dikenal sebagai reaksi refleks yang bersifat normal dan harus dimiliki setiap bayi.
Namun, Moms juga perlu mengetahui apabila Si Kecil sudah berusia 2 tahun dan masih sering menunjukkan ekspresi mudah kaget, justru bisa menjadi masalah.
Lantas, apa penyebab bayi mudah kaget ini? Apakah ada cara penanganan khusus untuk Si Kecil? Mari simak di bawah ini.
Baca Juga: Terungkap! Kenali Penyebab Bayi Cegukan dan Tips Mengatasinya
Penyebab Bayi Sering Kaget
Foto: Orami Photo Stocks
Pada dasarnya penyebab bayi sering kaget sangat bermacam-macam. Beberapa di antaranya merupakan kondisi normal, namun ada juga yang tidak normal.
Untuk mengetahuinya secara pasti, Moms harus menelusuri kebiasaan dan perilaku Si Kecil. Kondisi bayi yang mudah kaget secara normal merupakan keadaan refleks bayi baru lahir.
Refleks moro, adalah sebutan untuk kondisi yang satu ini. Kaget merupakan refleks yang timbul sebagai bentuk adaptasi bayi baru lahir dengan lingkungan barunya.
Saat Si Kecil menunjukkan ekspresi kaget, ini juga menandakan otot-otot refleksnya bekerja dengan baik.
Berikut adalah faktor-faktor yang dapat memicu bayi sering kaget, seperti:
- Cahaya terlalu terang
- Suara bising dari luar
- Sentuhan tiba-tiba atau tubuh yang dingin
- Gerakan tiba-tiba oleh seseorang di sekitar mereka
- Ditempatkan di dalam ayunan gendongan
Penelitian International Journal of Pediatrics menjelaskan bahwa refleks moro sudah dapat dilihat sejak bayi lahir. Seringnya terjadi dalam 12 minggu pertama setelah lahir.
Gejala yang paling terlihat yakni kaget yang melibatkan anggota tubuh bagian lengan, kaki, dan kepala.
Pada usia sekitar 4 bulan, setelah leher dapat menopang berat kepala, bayi mulai tidak merasakan kaget yang tiba-tiba.
Normalnya, ini akan berangsur hilang ketika bayi beranjak usia 6 bulan ke atas.
Selain itu, penyebab bayi sering kaget juga menandakan bahwa daya pendengarannya dapat berfungsi dengan baik.
Bahkan jika Si Kecil tidak menunjukkan refleks moro, atau lemah refleksnya, perlu dikhawatirkan, lho Moms.
Bayi akan sering kaget saat mendengar apa yang dianggapnya sebagai suara asing.
Seperti yang disampaikan Dr. Rini Sekartini, SpAK, semakin besar usia anak, refleks yang menyebabkannya bayi mudah kaget bisa saja semakin berkurang.
Banyak orang beranggapan bahwa perilaku mengagetkan bayi menggunakan suara secara tiba-tiba dapat mengatasi masalah bayi mudah kaget. Namun, hal ini tidaklah benar, Moms.
Justru ini akan menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan bayi jangka panjang.
Baca Juga : Selain Refleks Moro, Ini Beberapa Gerakan Bayi Di Luar Kontrolnya
Cara Mengatasi Bayi Sering Kaget
Foto: Orami Photo Stocks
Meskipun refleks moro merupakan pertanda baik pada bayi baru lahir, beberapa bayi perlu penanganan khusus.
Memiliki refleks moro yang terlalu aktif atau berlebihan yang terkadang dapat mengganggu tidur.
Melansir National Organization for Rare Disorders, dalam kasus yang sangat jarang, refleks moro adalah tanda hyperekplexia, suatu kondisi neurologis karena faktor genetik.
Bayi yang mengalami hiperekplexia memiliki respons kaget yang berlebihan dan diikuti kekakuan otot dan kelumpuhan.
Bahkan, dapat membuat anggota badan menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan. Ini disebut juga sebagai hipertonia.
Namun, untuk kasus yang normal, perilaku bayi sering kaget ini bisa diatasi, Moms. Moms bisa melakukan beberapa hal mudah untuk mengatasi bayi sering kaget.
Adapun beberapa cara yang bisa Moms lakukan agar Si Kecil tidak mudah kaget, yaitu:
1. Menenangkan Bayi
Sangat normal bagi bayi untuk menunjukkan refleks moro. Membuat bayi tetap tenang adalah salah satu cara mengatasi bayi sering kaget.
Saat Moms hendak memindahkan Si Kecil tidur ke dalam boksnya, dekatkan dahulu ia dengan tubuh Moms.
Peluklah sesaat sebelum melepaskannya. Begitu Si Kecil merasakan kasurnya, biasanya ia akan merasa cukup nyaman.
“Para ahli melihat bahwa refleks moro terjadi untuk membuat bayi lebih dekat dengan orang tua atau pengasuhnya.
Ini salah satu cara untuk mencegah ia terjatuh," terang Jennifer B. Lemoine, DNP, APRN, NNP-BC, seorang instruktur di College of Nursing and Allied Health Professions.
Jika bayi menangis saat terkejut, buat dia lebih nyaman dengan membedong atau memeluknya erat-erat.
2. Menyusui Bayi
Foto: Orami Photo Stocks
Aktivitas bayi tak jauh dari menyusui untuk mendapatkan nutrisi yang penting bagi kebutuhan tubuhnya.
Menyusui Si Kecil sambil berbaring bersamanya membantu dirinya lebih tenang.
Melansir American Journal of Obstetrics & Gynecology, ASI mengandung hormon yang disebut prolaktin yang membantu bayi untuk tertidur.
Tubuh melepaskan hormon ini ke dalam aliran darah yang memungkinkan mereka untuk tertidur lebih cepat. Ini berlaku baik menyusui di pagi ataupun malam hari.
Selain untuk mengatasi bayi sering kaget, ini juga memberikan kesempatan kepada Moms untuk beristirahat.
Baca Juga: 10 Fakta dan Mitos Bayi Tumbuh Gigi, Jangan Sampai Tertukar!
3. Membedong Bayi
Ada banyak cara dalam membuat nyaman bayi ketika ingin tidur. Salah satunya dengan membedong bayi untuk mengatasi bayi sering kaget.
Bedonglah Si Kecil cukup rapat untuk memberinya rasa aman sekaligus nyaman.
Namun, pada hal ini, hindari membedong bayi terlalu kuat ya. Ini tak bagus untuk pergerakan bayi ketika beristirahat.
Menurut National Institutes of Health (NIH), bedong dapat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), terutama jika bayi berguling tengkurap.
Para ahli merekomendasikan untuk bayi yang dibedong harus dalam keadaan tidur telentang.
Sebaiknya Moms berhenti membedong bayi ketika mereka sudah bisa untuk berguling.
4. Mengatur Keterangan Cahaya
Foto: Orami Photo Stocks
Selain itu, cara mengatasi bayi yang sering kaget satu ini juga perlu diperhatikan.
Melansir studi yang diterbitkan dalam Science Direct, cahaya adalah salah satu faktor pemicu bayi sering kaget.
Usahakan agar lampu tetap redup atau pada intensitas yang merata ketika bayi ingin beristirahat. Lampu yang terlalu terang dapat membuat refleks bayi mudah kaget ketika tidur.
Baca Juga: 14 Manfaat Kacang Panjang, Bisa Cegah Diabetes, Hingga Memperbesar Ukuran Payudara
5. Menghindari Suara Bising
Faktor suara bising adalah pemicu lainnya bayi sering kaget.
Usahakan ketika Si Kecil tidur, carilah ruangan yang sepi dan tidak ada orang yang sedang beraktivitas.
Suara bising juga bisa karena suara di sekitar seperti suara televisi, kendaraan, ataupun peralatan musik.
Moms bisa mempertimbangkan untuk menggunakan alat white noise atau musik yang dapat menenangkan atau meredam suara bising.
6. Hindari Gerakan Spontan
Foto: Orami Photo Stocks
Jika Moms harus bergerak di sekitar bayi saat mereka tidur, lakukan dengan setenang mungkin.
Gerakan tiba-tiba dan berulang dapat membuat refleks bayi mudah kaget.
Bayi kaget terlihat dari anggota tubuhnya 'menyentak'. Biasanya terjadi pada sekitar area kepala, tangan, ataupun kakinya.
Berada di sebelah bayi untuk menjaganya saat ia tertidur boleh saja dilakukan. Dengan catatan tetap dalam keadaan tenang ya, Moms.
Baca Juga: Bayi Ngorok saat Tidur, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
7. Mengayunkan Bayi
Ketika sedang mengasuh Si Kecil, tak jarang orang tua melakukan gerakan buaian agar bayi lebih tenang.
Nah, cara mengatasi bayi sering kaget bisa dengan menggendongnya dan memberikan gerakan 'ayun'.
Melansir Cradleweise, gerakan bergoyang dapat menyerap sentakan kecil apa pun yang mungkin terjadi saat bayi istirahat.
Ini adalah trik kecil yang dapat membantu untuk menjaga bayi tetap tidur saat Moms memindahkan bayi ke dalam boks.
8. Jangan Terlalu Sering Menggantikan Popok Bayi
Foto: Orami Photo Stocks
Moms, ketika bayi tidur terlelap dan popok terlihat sudah penuh, hindari untuk menggantikannya. Hal ini untuk mencegah bayi terbangun atau membuat tubuhnya mudah kaget.
Namun, jika popok bayi sudah terlalu penuh dan memang perlu untuk diganti, harus lebih berhati-hati ketika ingin melakukannya.
Coba gunakan kain yang telah dihangatkan untuk membuat kulitnya tetap hangat. Hindari gunakan air dingin karena dapat mengaggetkan bayi secara tiba-tiba, lho!
Jika Moms masih merasa khawatir Si Kecil mungkin mengalami masalah karena mudah kaget atau justru kurang reaktif, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli perkembangan anak.
Dokter akan melakukan pengenalan serta pemeriksaan dengan tujuan mengetahui gejala kelainan sejak dini.
Selain itu, orang tua perlu waspada jika rasa kaget pada Si Kecil disebabkan karena gangguan pada pernapasan atau gangguan pada jantungnya.
Segera bawa bayi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut jika bayi sering kaget sudah dalam kondisi tidak wajar.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3384944/
- https://rarediseases.org/rare-diseases/hyperekplexia/#:~:text=Hyperekplexia%20is%20a%20rare%20hereditary,noise%2C%20movement%2C%20or%20touch.
- https://www.nichd.nih.gov/sites/default/files/publications/pubs/Documents/NICHD_Safe_to_Sleep_brochure.pdf
- https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/moro-reflex
- https://cradlewise.com/blog/how-to-make-a-baby-sleep-moro-startle-reflex/
- https://www.ajog.org/article/0002-9378(78)90594-X/pdf
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.