7 Cara Mengatasi Bayi Susah BAB, Coba Ganti Menu Makannya!
Kondisi bayi susah BAB (Buang Air Besar) atau sembelit dapat membuat bayi tidak nyaman, kesakitan, rewel, menolak makan, hingga minum susu.
Penyebab bayi sembelit tentu beragam. Salah satunya adalah karena makanan yang dikonsumsinya tidak cukup serat.
Pahami tanda bayi susah BAB serta penyebab, hingga cara mengatasinya di sini!
Baca Juga: 10 Penyebab Napas Bayi Grok-grok dan Kapan Harus Waspada!
Tanda Bayi Mengalami Susah BAB
Terdapat beberapa tanda yang dialami bayi ketika susah BAB, yakni:
1. Feses Bayi Keras dan Kering
Tanda yang pertama dapat Moms lihat dari konsistensi feses bayi, apakah terasa keras, atau sebaliknya.
"Konsistensi adalah kunci utama untuk mengetahui apakah Si Kecil mengalami konstipasi.
Feses atau tinja bayi yang mengalami konstipasi dapat berbentuk seperti bola tanah liat kecil," kata Jane Morton, M.D., seorang clinical professor of pediatrics di Stanford University School of Medicine, Amerika Serikat, melansir dari Parents.
2. Perut Terasa Keras dan Nyeri
Jika bayi tampak memiliki raut wajah tegang, dengan kondisi perut yang terasa kencang dan menyakitkan saat disentuh, maka tentu saja ada masalah dalam perutnya, yaitu sembelit.
Bayi yang susah BAB juga sering kali menolak untuk makan.
Hal ini karena bayi merasa sangat tidak nyaman sehingga mereka tidak mau memakan apapun.
Penyebab Bayi Susah BAB
Ketika bayi susah BAB, umumnya bayi akan terlihat seperti mengejan saat buang air besar.
Hal tersebut, kemungkinan karena bayi menggunakan otot perut untuk membantunya buang air besar.
Jika bayi memiliki kotoran yang cerah, kuning (bukan coklat tua atau hijau), ada sesuatu yang salah pada tubuhnya.
Terlepas dari apakah ia mengonsumsi ASI atau susu formula. Penyebab bayi susah BAB ini biasanya berkaitan dengan bayi yang tidak cukup makan.
Berikut penyebab bayi susah BAB yang perlu Moms tahu. Jangan disepelekan, ya!
1. Mengonsumsi Keju dan Susu
Ketika bayi telah beranjak usia 6 bulan ke atas, ia akan dikenalkan dengan MPASI sebagai asupan pelengkap dari ASI.
Olahan susu seperti keju ataupun yoghurt biasanya menjadi salah satu jenis makanan yang dikonsumsi Si Kecil.
Keju mengandung kalsium dan tinggi protein untuk kebutuhan gizi anak seiring pertumbuhannya.
Namun, susu dan keju adalah salah satu makanan yang berisiko tinggi dapat menyebabkan bayi susah BAB.
Melansir dari Seattle Children's, bayi yang mengonsumsi keju atau produk olahan susu lainnya dapat menyebabkan tinja berwarna pucat dan keras.
Inilah mengapa Si Kecil memerlukan makanan yang seimbang saat memulai MPASI.
Baca Juga: 12 Manfaat Berkemah, Ajak Si Kecil Mencintai Alam!
2. Tidak Cukup Serat
Serat ditemukan dalam sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Serat bekerja dengan membantu kotoran tetap lembut dan mudah dikeluarkan.
Ketika Si Kecil tidak cukup asupan serat dalam makanan sehari-harinya, ini menyebabkan feses keras dan bayi susah BAB.
Perbanyaklah mengonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan untuk memperlancar pencernaan anak.
3. Cairan Tubuh Kurang
Asupan cairan rendah bisa menjadi penyebab bayi susah BAB. Hal ini juga dapat menyebabkan tinja menjadi kering dan sulit dikeluarkan.
Ini menjadi penyebab bayi susah BAB yang sering dijumpai pada bayi ataupun anak.
Dalam studi di jurnal Biological Trace Element Research ditemukan bahwa cairan mineral sangat diperlukan untuk nutrisi tubuh dan kandungannya di dalam tubuh bergantung pada asupan sehari-hari.
Kekurangan dan kelebihan mineral dapat menyebabkan efek buruk pada kesehatan, yaitu dehidrasi dan sembelit.
Baca Juga: 5 Manfaat DHA untuk Anak, Baik untuk Perkembangan Otak
4. Infeksi
Menahan kotoran hingga kesakitan bisa jadi penyebab bayi susah BAB karena adanya infeksi.
Kebanyakan anak dapat kesulitan buang air besar karena merasakan rasa sakit di area perut ataupun anus.
Hal ini dapat terjadi karena infeksi adanya di sekitar anus. Bisa juga terjadi karena ruam popok yang parah atau fisura anus (anus sobek).
Selain itu proses cerna makanan yang terlalu lambat melalui usus juga dapat menyebabkan infeksi.
5. Susu Formula
Beberapa bayi susah BAB karena mereka tidak dapat menoleransi protein dalam susu sapi.
Susu formula tampaknya menjadi salah satu penyebab umum sembelit. Bayi, balita, dan anak-anak tampak sangat berisiko mengalaminya.
Hal ini kemungkinan karena pencernaan mereka yang belum sempurna dan masih dalam tahap memproses dan pengenalan protein yang ditemukan dalam susu sapi.
Jika pengobatan lain untuk mengatasi bayi susah BAB tidak membantu, maka usahakan agar anak menghindari semu jenis susu formulla sapi setidaknya selama dua minggu.
Bila perlu, lakukan konsultasi langsung ke dokter ahli.
Baca Juga: 12 Playground di Jakarta, Yuk Ajak Main Si Kecil Moms!
Cara Mengatasi Bayi Susah BAB
Untuk membantu mengatasi bayi susah BAB, Moms bisa lakukan beberapa cara berikut ini.
1. Beri Minum Cukup
Sama seperti orang dewasa, mengatasi bayi susah BAB dapat diawali dengan memberikannya hidrasi yang cukup untuk membantu melancarkan BAB.
Hal ini terutama dilakukan pada bayi yang sudah berusia 6 bulan ke atas.
Dikutip dari Mayo Clinic, Moms bisa memberi Si Kecil yang sedang konstipasi dengan hidrasi yang cukup.
Saat bayi susah BAB, khususnya yang berusia 6 bulan ke atas, maka direkomendasikan untuk memberi mereka air putih atau jus buah yang alami, contohnya buah apel dan pir.
Jus buah ini mengandung sorbitol, yaitu kandungan pemanis alami yang memiliki sifat laksatif (pencahar untuk mengatasi sembelit).
Mulailah dengan memberi anak sekitar 60–120 ml, namun, Moms bisa menentukannya sesuai dengan kondisi bayi.
Apabila jus terlalu manis di mulut bayi, cobalah encerkan dengan secangkir air.
Namun, Moms perlu ingat, bahwa pemberian air dan jus buah ini sangat dianjurkan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
2. Ganti Menu Makan Anak
Untuk bayi yang sudah mulai mengonsumsi menu MPASI (biasanya berusia 6 bulan ke atas), maka Moms bisa memasukkan menu kaya serat dalam menu Si Kecil.
Misalnya gandum utuh, sereal, buah pir, apel, brokoli, buah persik, dan plum. Selain menu makanan bayi tersebut, Moms juga bisa memberikan ASI yang cukup.
Saat Moms masih memberi ASI, ada baiknya Moms menghindari konsumsi produk susu (keju, susu, yoghurt, mentega, dan lainnya) selama bayi masih mengalami susah BAB.
3. Termometer Rektal
Untuk mengatasi bayi susah BAB, Dokter mungkin menyarankan stimulasi rektal dengan bantuan kapas atau termometer rektal.
“Cara ini biasanya dapat mengeluarkan buang air besar setelah beberapa menit dilakukan stimulasi,” ungkap Jennifer Shu, M.D., seorang dokter anak dan penulis buku berjudul Food Fights: Winning The Nutritional Challenges of Parenthood Armed with Insight, Humor, and A Bottle of Ketchup (2007), melansir dari Parents.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi Tumbuh Kembang Anak, Gratis!
4. Memijat Bayi
Ada beberapa cara memijat perut bayi untuk meredakan kodnisi bayi susah BAB atau sembelit.
Caranya mudah Moms, gunakan ujung jari untuk membuat gerakan melingkar pada perut dengan pola searah jarum jam.
Tidak lupa oleskan minyak zaitun atau minyak pijat lainnya yang biasa digunakan Si Kecil.
Selain itu, pegang kedua lutut dan kaki bayi dan dorong perlahan ke arah perut. Buat gerakan bersepeda untuk memperlancar pencernaan.
Moms juga bisa meminta bantuan seorang ahli yang dapat memijat bayi untuk mengatasi masalah pencernaannya.
5. Lakukan Aktivitas Fisik Sederhana
Sama seperti pijat, mendorong Si Kecil untuk bergerak lebih aktif juga dapat melancarkan pencernaan sehingga mereka tak sembelit lagi.
Seperti halnya orang dewasa, olahraga dan gerakan secara fisik cenderung dapat merangsang usus bayi.
Namun, karena bayi mungkin belum bisa berjalan atau bahkan merangkak, orang tua atau pengasuh bayi bisa membantu mereka berolahraga untuk meredakan sembelit.
Moms dapat melakukannya dengan menggerakkan kaki bayi saat mereka berbaring telentang dengan lembut untuk meniru gerakan mengendarai sepeda.
Melakukan hal ini dapat membantu fungsi usus menjadi lebih baik dan meredakan sembelit.
6. Mandi Air Hangat
Memandikan bayi dengan air hangat dapat mengendurkan otot perut dan membantunya berhenti mengejan.
Ini juga dapat meredakan beberapa ketidaknyamanan yang berkaitan dengan sembelit ataupun bayi susah BAB.
Baca Juga: 90 Contoh Kalimat Pujian untuk Anak, Ucapkan pada Si Kecil!
7. Memberi Obat-obatan
Apabila seluruh cara di atas tak berhasil untuk mengatasi bayi yang susah BAB, Moms bisa memberikan obat-obatan, seperti supositoria gliserin dan obat pencahar.
Memberi Si Kecil supositoria gliserin dapat membantu masalah buang air besar yang dialami Si Kecil.
Supositoria ini dapat dibeli tanpa resep, namun bila Moms merasa khawatir, berkonsultasi dengan dokter sangat disarankan sebelum memberikan obatnya pada Si Kecil.
Pastikan selalu ikuti petunjuk penggunaan pada kemasan.
Selain itu, Moms juga bisa memberikan obat pencahar yang dijual bebas untuk bayi di atas 6 bulan.
Apapun pilihan obatnya, sebaiknya Moms selalu lakukan konsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu sebelum memberikan berbagai jenis obat untuk anak.
Ini untuk menghindari efek samping yang bisa saja terjadi apda Si Kecil.
Baca Juga: 3 Perbedaan Sabun Bayi, Anak, dan Dewasa, Pahami Fungsinya!
Waktu yang Tepat untuk ke Dokter
Melansir dari Mayo Clinic, sembelit pada bayi memang bisa membuat Si Kecil tak nyaman, tetapi biasanya Moms tidak perlu mengkhawatirkannya.
Namun, jika sembelit berlangsung selama 2 minggu atau lebih, dan bahkan disertai dengan gejala lain, seperti demam dan pembengkakan perut, Moms perlu sesegera mungkin menghubungi dokter anak.
Jika Moms melihat adanya darah di tinja anak, sebaiknya segera memeriksakan Si Kecil ke dokter untuk memastikan tidak ada masalah lain yang terjadi.
Baca Juga: 4 Penyebab Bau Badan pada Anak dan Cara Mengatasinya, Gunakan Deodoran Khusus!
Itulah penyebab dan beberapa cara mengatasi bayi susah BAB yang dapat Moms terapkan pada Si Kecil.
Untuk mencegahnya, Moms perlu memantau setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh Si Kecil.
Hindari makanan yang bisa menyebabkan susah BAB, perbanyak konsumsi buah dan sayur berserat, dan pastikan anak Moms terhidrasi, ya!
- https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/constipation/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4012161/
- https://www.nationwidechildrens.org/conditions/constipation-infant
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation-in-children/symptoms-causes/syc-20354242
- https://www.healthline.com/health/childrens-health/remedies-for-baby-constipation
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/324543
- https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/diapers-clothing/Pages/Infant-Constipation.aspx
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/infant-constipation/faq-20058519
- https://www.parents.com/baby/health/constipation/constipation-in-babies-signs-causes-and-cures/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.