Benarkah Bayi ikut Terpapar Kafein Jika Busui Hobi Minum Kopi?
Menyusui memang bisa menjadi hal yang sangat melelahkan, terutama di hari-hari awal setelah melahirkan. Saat itu jadwal bayi biasanya tidak teratur dan Moms harus bangun berkali-kali setiap malam. Secangkir kopi di pagi hari rasanya bisa membantu mengatasi efek kurang tidur ya, Moms? Apalagi Moms yang memang sudah hobi ngopi sejak belum hamil dan melahirkan. Tapi bagaimana dengan efek kafein pada ASI dan bayi?
Dalam artikel ini, Moms dapat menemukan informasi mengenai kebiasaan minum kafein selama menyusui, termasuk pengaruh kafein pada ASI dan kesehatan bayi.
Amankah Minum Kopi Selama Menyusui?
Foto :pexels
Kebanyakan busui dapat mengkonsumsi kafein dalam jumlah sedang (misalnya satu atau dua cangkir setiap hari) tanpa mempengaruhi ASI dan kesehatan buah hatinya. Namun, bayi baru lahir bisa sangat sensitif terhadap kafein. Hal ini karena bayi membutuhkan waktu sekitar 80 jam untuk memproses kafein. Baru pada usia 6 bulan bayi mulai mampu memproses kafein yang masuk dalam tubuhnya selama 2 hingga 3 jam.
Menurut Dr. Thomas Hale dalam Medications and Mothers Milk, kafein adalah obat berisiko rendah dalam jumlah sedang. Hanya sekitar 1% kafein yang dikonsumsi wanita menyusui yang masuk ke dalam ASI-nya. Jumlah sangat kecil ini umumnya tidak membahayakan bayi.
Ibu menyusui yang ingin mengkonsumsi kopi secara aman harus mempertimbangkan untuk membatasi asupan kafeinnya hingga maksimal 300 miligram perhari, sebagaimana disampaikan ole Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika. Jumlah kafein ini setara dengan 2 hingga 3 cangkir kopi.
Baca juga : 5 Tipe Kafein dan Pengaruhnya pada Produktivitas Kerja
Kafein Membuat Bayi Rewel dan Tidak Nyaman?
Foto : pexels
Meskipun konsumsi kafein lebih dari 300 mg per hari tidak membahayakan bayi, namun CDC mencatat bahwa konsumsi kopi lebih dari 10 cangkir per hari dapat menyebabkan gejala ketidaknyamanan pada bayi, seperti kerewelan dan kegelisahan.
Puncak masuknya kadar kafein dalam ASI adalah sekitar 1-2 jam setelah minum kopi. Jika Moms menyusui dan minum kopi dapat memperhatikan reaksi si kecil selama waktu ini untuk melihat apakah si kecil mengalami efek dari kafein.
Beberapa ibu menyusui mendapati bahwa buah hatinya menjadi rewel, gelisah, kolik, atau kualitas tidurnya memburuk jika mereka mengkonsumsi terlalu banyak kafein. Perlu Moms ingat bahwa istilah ‘terlalu banyak’ di sini dapat berbeda-beda pada setiap busui. Tergantung pada berbagai hal, seperti salah satunya adalah seberapa baik tubuh Moms dalam memproses kafein. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Moms mengkonsumsi terlalu banyak kafein hanyalah dengan memperhatikan reaksi si kecil.
Jika Moms menduga bahwa si kecil rewel karena Moms sebelumnya minum kopi, Moms dapat mencoba melakukan percobaan. Hentikan konsumsi kafein selama seminggu dan lihat apakah ada perubahan yang ditunjukkan si kecil. Kemudian cobalah untuk kembali minum kopi dalam jumlah kecil dan lihat apakah si kecil kembali rewel atau tidak nyaman. Jika si kecil tampak sangat rewel, tentu Moms tahu apa yang harus dilakukan.
Baca juga : 7 Jenis Minuman Kopi dan Perbedaannya, Mana Favoritmu?
Adapun efek kafein pada bayi sangat bervariasi, tergantung pada:
Kekuatan dan jumlah kafein yang terkandung di dalam kopi yang diminum
Usia bayi
Kebiasaan merokok
Untuk saran dan informasi lebih lanjut mengenai pengaruh kafein dari minum kopi selama menyusui dapat dikonsultasikan dengan dokter atau hail laktasi.
Nah, apakah Moms masih hobi minum kopi saat menyusui? Bagaimana reaksi yang selama ini ditunjukkan oleh si kecil? Bagi-bagi tips dengan Moms lain yuk melalui kolom komentar di bawah ini.
(RGW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.