Arti Benchmark serta Manfaat, Jenis, dan Cara Terapkannya
Bagi Moms yang baru memasuki dunia manajemen, proyek, atau bisnis, istilah benchmark adalah salah satu konsep penting yang sering digunakan dalam komunikasi dengan rekan kerja.
Secara sederhana, benchmark adalah istilah yang digunakan untuk membandingkan sesuatu menggunakan metrik atau tolok ukur yang telah ditentukan.
Benchmarking menjadi sangat penting dalam dunia bisnis karena membantu mengidentifikasi kompetitor dan memahami posisi bisnis di pasar.
Jadi, apa saja manfaat dari benchmark dan mengapa hal ini perlu dilakukan? Apa saja jenis-jenis benchmark yang ada?
Bagaimana strategi yang tepat untuk melakukan benchmarking?
Jangan khawatir, semua pertanyaan ini akan dibahas secara mendetail di sini. Langsung saja kita simak!
Pengertian Benchmark dalam Bisnis
Benchmark adalah istilah yang diserap dari bahasa Inggris yang berarti patokan atau tolok ukur.
Dengan kata lain, benchmark adalah patokan yang digunakan untuk menilai atau membandingkan sesuatu.
Secara umum, benchmarking dapat diartikan sebagai standar yang digunakan untuk membandingkan satu hal dengan yang lain yang serupa.
Dengan adanya patokan ini, berbagai hal dapat diukur menggunakan standar umum yang berlaku.
Dalam konteks ilmu manajemen, benchmarking adalah proses mengukur kebijakan perusahaan, termasuk produk, program, strategi, dan aspek lainnya, dengan membandingkannya dengan kompetitor perusahaan tersebut.
Tujuan dari benchmarking ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang apa yang perlu diperbaiki guna meningkatkan performa perusahaan.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa benchmark adalah salah satu cara yang efektif untuk menilai kinerja layanan, produk, atau proses suatu perusahaan, sehingga perusahaan dapat terus berkembang dan memperbaiki diri di masa mendatang.
Baca Juga: 8 Tips Jadi Womenpreneur Sukses, Cocok untuk Moms yang Baru Mulai Merintis Bisnis!
Manfaat Benchmark
Jika benchmark dilakukan dengan benar pada bisnismu, maka bisa membawa banyak manfaat.
Berikut ini adalah manfaat serta alasan mengapa benchmark penting dilakukan:
1. Menganalisa Kompetitor
Dengan melakukan benchmarking, Moms akan mengetahui posisi perusahaan dalam industri tersebut.
Dari identifikasi ini, Moms bisa mempelajari bagaimana kompetitor menjadi lebih unggul dan sukses.
Salah satu aspek penting adalah mengenali kelebihan perusahaan kompetitor. Setelah mengetahuinya, Moms bisa meninjau kembali apa saja yang ada dalam bisnismu yang mungkin tidak dimiliki oleh kompetitor.
Hal ini memungkinkan untuk mengidentifikasi keunggulan kompetitif dan area yang perlu diperbaiki.
2. Evaluasi Perusahaan Secara Berkala
Saat melakukan benchmark, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
Berdasarkan temuan ini, perusahaan akan menyusun rencana untuk meningkatkan aspek-aspek tersebut.
Setelah perbaikan dilakukan, perusahaan harus terus melakukan benchmark secara berkala untuk memantau kemajuan dan efektivitas perbaikan yang telah diimplementasikan.
3. Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Setelah memahami keunggulan kompetitor, langkah berikutnya adalah meningkatkan kinerja perusahaan.
Identifikasi hal-hal yang perlu dihentikan, dilanjutkan, atau dikembangkan.
Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat bersaing lebih efektif dengan kompetitor dan bahkan melampaui mereka.
Selain itu, perusahaan dapat membuat perencanaan yang lebih baik untuk komponen-komponen tersebut, sehingga kinerja keseluruhan perusahaan meningkat.
4. Menumbuhkan Rasa Bangga Bagi Karyawan
Dalam proses benchmarking, keterlibatan karyawan sangat penting untuk mendapatkan semua jawaban yang diperlukan.
Ini dapat dilakukan dengan meminta pendapat karyawan terkait peran dan kontribusi masing-masing individu.
Ketika perusahaan menerima dan menghargai pendapat tersebut, karyawan akan merasa dihargai dan bangga, karena mereka melihat bahwa kontribusi mereka membawa dampak positif bagi perusahaan.
Hal ini juga dapat meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan secara keseluruhan.
5. Mengembangkan Infrastruktur Perusahaan
Dalam proses benchmarking, aspek-aspek penting seperti infrastruktur perusahaan, yang mencakup database hingga standar operasional, sangat diperlukan.
Dengan infrastruktur yang lengkap dan standar operasional yang baik, produktivitas perusahaan dapat meningkat secara signifikan.
Karyawan akan lebih mudah menyampaikan pendapat, mengambil keputusan, dan bertindak.
Itulah mengapa benchmarking sangat penting; ini membantu mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu dikembangkan dalam sebuah perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.
Baca Juga: Ekspansi Bisnis: Tujuan, Contoh, Strategi, dan Risikonya
Jenis-Jenis Benchmarking
Benchmark terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu berdasarkan objek dan subjeknya.
Masing-masing kategori ini juga dibagi lagi menjadi beberapa jenis.
Jenis pertama adalah benchmark yang didasarkan pada subjeknya, yang kemudian dibagi menjadi dua jenis sebagai berikut.
1. Internal Benchmarking
Internal benchmarking adalah praktik membandingkan proses dan komponen yang sama yang sedang dilakukan di dalam satu perusahaan atau organisasi.
Ini sering dilakukan di perusahaan yang memiliki cabang atau anak perusahaan.
Tujuan dari internal benchmarking adalah untuk mencapai standar yang seragam di seluruh entitas perusahaan, sehingga setiap cabang atau anak perusahaan mengikuti prosedur yang sama dengan perusahaan induknya.
2. External Benchmarking
External benchmarking adalah proses membandingkan kinerja, praktik, atau proses perusahaan dengan perusahaan lain di industri yang sama.
Terdapat dua jenis eksternal benchmarking:
- Competitive benchmarking: Ini melibatkan perbandingan langsung antara perusahaan Moms dengan pesaing utama atau pesaing potensial. Dalam competitive benchmarking, perusahaan mencari tahu bagaimana mereka berkinerja dibandingkan dengan pesaing mereka di pasar yang sama.
- Non-competitive benchmarking: Berbeda dengan competitive benchmarking, non-competitive benchmarking melibatkan perbandingan dengan perusahaan di industri yang berbeda. Non-competitive benchmarking dapat dibagi menjadi dua kategori:
- Functional non-competitive benchmarking: Di sini, perusahaan membandingkan fungsi yang sama dengan perusahaan di industri yang berbeda. Misalnya, membandingkan proses pemasaran atau manufaktur dengan perusahaan yang beroperasi di industri yang berbeda.
- Generic non-competitive benchmarking: Ini melibatkan perbandingan proses bisnis fundamental yang sama di berbagai perusahaan. Contohnya adalah membandingkan praktik manajemen sumber daya manusia atau keuangan antara perusahaan di berbagai industri.
Ada enam jenis benchmark berdasarkan objeknya, yang terbagi menjadi dua kategori:
3. Strategic Benchmarking
Ini melibatkan perbandingan strategi bisnis dan visi jangka panjang perusahaan dengan pesaing atau pemimpin industri.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana merumuskan atau menyempurnakan strategi yang lebih baik.
4. Process Benchmarking
Fokus dari jenis ini adalah pada proses bisnis atau manufaktur spesifik.
Perusahaan membandingkan proses mereka dengan praktik terbaik di industri untuk mengidentifikasi cara untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.
5. Functional Benchmarking
Dalam jenis ini, perusahaan membandingkan fungsi-fungsi spesifik seperti pemasaran, penjualan, atau manajemen sumber daya manusia dengan perusahaan lain di industri yang sama atau berbeda.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi praktik terbaik dan menerapkannya dalam organisasi.
Baca Juga: Bisnis Online Tanpa Modal untuk Ibu Rumah Tangga dan Pelajar di HP
6. Performance Benchmarking
Performance benchmarking adalah sebuah kegiatan yang melibatkan perbandingan performa produk atau jasa dari kompetitor dengan produk atau jasa yang dimiliki perusahaan.
Dalam proses ini, berbagai komponen performa diamati, seperti harga produk, fitur yang ditawarkan, kualitas, atau elemen lain yang relevan
7. Financial Benchmarking
Financial benchmarking adalah proses membandingkan kinerja keuangan dan kondisi finansial perusahaan dengan pesaing atau benchmark industri.
Melalui financial benchmarking, perusahaan dapat memperoleh wawasan yang mendalam tentang posisi keuangan mereka dalam konteks pasar dan industri yang lebih luas.
8. Product Benchmarking
Product benchmarking adalah proses membandingkan produk perusahaan sendiri dengan produk pesaing atau kompetitor dalam industri yang sama.
Dengan melakukan product benchmarking, perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan produk mereka dibandingkan dengan produk pesaing, serta memahami preferensi dan kebutuhan pelanggan yang mungkin belum terpenuhi.
Informasi yang diperoleh dari product benchmarking dapat digunakan untuk mengembangkan strategi produk yang lebih efektif, meningkatkan kualitas produk, dan memperoleh keunggulan kompetitif di pasar.
Cara Melakukan Benchmark
Setelah memahami manfaat benchmarking, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi yang tepat untuk melaksanakannya.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan benchmarking yang efektif:
1. Menetapkan Metrik atau Indikator
Sebelum memulai benchmarking, langkah pertama adalah menetapkan metrik atau indikator kinerja yang akan digunakan sebagai patokan.
Ini bisa berupa pendapatan, harga pokok, layanan, atau bahkan kualitas produk.
Analisis SWOT bisa menjadi alat yang berguna untuk membantu menentukan metrik bisnis yang ingin ditingkatkan.
Baca Juga: Beragam Manfaat Laporan Keuangan untuk Bisnis dan Rumah Tangga
2. Identifikasi Kompetitor
Identifikasi kompetitor yang relevan dengan bisnis Moms.
Pilihlah pesaing yang sesuai dengan metrik yang akan diukur. Kompetitor bisa berasal dari luar perusahaan atau bahkan dari antara departemen internal yang ingin dibandingkan.
3. Lakukan Riset pada Kompetitor
Lakukan riset terhadap kompetitor yang telah diidentifikasi dengan mengumpulkan informasi yang relevan.
Informasi yang dibutuhkan akan bervariasi tergantung pada metrik yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ini bisa meliputi laporan tahunan, data yang tersedia di situs web mereka, atau bahkan wawancara dengan pelanggan atau kontak bisnis.
4. Evaluasi Perbedaan Data
Bandingkan data yang dikumpulkan dengan kinerja perusahaan Moms.
Evaluasilah perbedaan antar hasil dengan kompetitor, dan pertimbangkan komponen apa yang perlu ditingkatkan.
Tanyakan juga mengapa ada perbedaan dalam hasil, dan coba cari jawabannya.
5. Merencanakan Strategi
Setelah melakukan perbandingan, rencanakan strategi untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Identifikasi tindakan konkret yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan peningkatan yang telah ditetapkan.
6. Pantau Progres Rencananya
Pantau pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan dan evaluasi hasilnya secara berkala.
Sesuaikan rencana sesuai dengan feedback dan perkembangan yang terjadi, dan pastikan untuk terus mengikuti perkembangan kompetitor dan tren industri.
Demikianlah ulasan mengenai benchmarking yang dapat memperluas pemahaman Moms.
Penting untuk dicatat bahwa benchmarking adalah hanya salah satu dari banyak strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja bisnis.
Oleh karena itu, jangan ragu untuk terus mencari ide-ide baru dan eksperimen dengan metode yang berbeda guna mencapai kesuksesan yang lebih besar.
- https://www.benchmarking.com/
- https://www.asaecenter.org/resources/books-and-benchmarking/associametrics
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/cir.3880050118
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.