Berapa Lama Durasi Satu Ronde Saat Berhubungan Seks? Simak Jawabannya!
Bercinta dengan pasangan tak hanya sekadar menyalurkan hawa nafsu belaka, namun juga sebagai cara mempererat hubungan sekaligus menambah getar asmara di dalam rumah tangga.
Bahkan, menurut penelitian dalam jurnal Personality & Social Psychology Bulletin, dijelaskan bahwa seks yang baik akan membuat hubungan lebih bahagia.
Dalam penelitian tersebut juga dijelaskan bahwa kebahagiaan datang bukan hanya dari seks itu sendiri melainkan juga kasih sayang yang menyertai saat berhubungan intim dengan pasangan.
Lalu, timbul pertanyaan, berapa lama durasi dalam satu ronde bercinta dan berapa kali pasangan harus bercinta untuk merasa lebih bahagia dalam hubungan?
Pada artikel ini, akan dibahas mengenai durasi bercinta hingga faktor yang memengaruhinya.
Baca Juga: Posisi Bercinta Memengaruhi Jenis Kelamin Bayi?
Durasi Berhubungan Seks Satu Ronde
Foto: Orami Photo Stocks
Lama tidaknya durasi bercinta tergantung pada masing-masing pasangan. Ada banyak faktor lainnya yang ikut memengaruhi durasi bercinta.
Pada penelitian dalam Journal of Sexual Medicine, yang melibatkan 500 pasangan dari seluruh dunia menghitung durasi bercinta selama satu bulan menggunakan stopwatch.
Hasil dari penelitian tersebut diketahui bahwa tidak ada hasil yang spesifik terkait durasi bercinta setiap pasangan. Namun, berapa lama waktu yang dibutuhkan setiap pasangan untuk bercinta satu ronde ialah 33 detik hingga 44 menit.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tidak ada waktu 'pasti' untuk berhubungan seksual. Rata-rata (median, secara teknis) setiap pasangan membutuhkan waktu 5,4 menit hingga ejakulasi.
Selain itu, hasil lainnya menyebutkan bahwa menggunakan kondom atau tidak ketika berhubungan seks tidak memengaruhi durasi.
Tak terkecuali pria yang disunat maupun tidak juga tidak memunculkan hasil yang spesifik terkait durasi bercinta oleh pasangan dari penelitian tersebut.
Temuan mengejutkan berikutnya dalam penelitian tersebut ialah kewarganegaraan pasangan ternyata berpengaruh terhadap durasi bercinta.
Misalnya, berapa lama waktu berhubungan seks pada orang yang berasal dari Turki rata-rata memiliki durasi 3,7 menit. Ini lebih singkat dibandingkan dengan pasangan yang berasal dari Belanda, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: 5 Masalah Seks yang Sering Dialami Wanita
Faktor Biologis yang Memengaruhi Durasi Bercinta
Mungkin Moms dan Dads bertanya-tanya berapa lama durasi bercinta yang baik pada satu ronde? Apa yang menyebabkan durasi bercinta terlalu pendek atau terlalu panjang?
Berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi durasi bercinta. Salah satu yang sangat berpengaruh terhadap durasi bercinta adalah faktor biologis.
Dalam beberapa kasus, faktor biologis yang mendasari dapat memengaruhi berapa lama aktivitas seksual berlangsung.
1. Usia
Foto: Orami Photo Stocks
Seiring bertambahnya usia, Moms dan Dads mungkin merasakan beberapa hal ini ketika berhubungan seksual:
- Butuh waktu lebih lama untuk bisa terangsang.
- Ereksi menjadi lebih sulit dilakukan atau dipertahankan.
- Perubahan hormonal dapat menyebabkan gangguan seperti vagina yang kering hingg penurunan libido.
Selain itu, usia juga berpengaruh terhadap frekuensi berhubungan seseorang.
Menurut survey yang dilakukan oleh Society for Sex Therapy and Research 2005, pasangan berusia 20-30 tahunan dianjurkan untuk bercinta sebanyak 86 kali-112 kali dalam setahun atau minimal 1-2 kali seminggu.
Sedangkan pasangan berusia 40-50 tahunan direkomendasikan untuk bercinta sebanyak 69 kali dalam setahun.
Meski begitu, banyak penelitian yang beranggapan bahwa idealnya pasangan bercinta sebanyak 3-5 kali dalam seminggu untuk menjaga keharmonisan rumah tangga dan berpengaruh baik untuk kesehatan.
Baca Juga: Berhubungan Seks di Awal Haid, Bisakah Hamil?
2. Alat Kelamin
Foto: Orami Photo Stocks
Bentuk alat kelamin juga bisa pengaruhi berapa lama durasi bercinta, apakah menjadi terlalu lama atau terlalu cepat.
Penelitian tahun 2003 dalam jurnal Evolutionary Psychology, menemukan bahwa bentuk penis - khususnya punggung di sekitar kepala - mungkin telah berkembang menjadi lebih kompetitif.
Tonjolan tersebut dapat menggantikan air mani yang sudah ada sebelumnya di dalam vagina. Penusukan yang lebih dalam dan lebih kuat menghasilkan lebih banyak perpindahan semen.
Ini memungkinkan pasangan yang berejakulasi memberi ruang untuk air mani mereka sendiri, serta meningkatkan peluang reproduksi.
Dengan menggunakan evolusi kompetitif sebagai latar belakang, ini bisa menjelaskan mengapa beberapa orang merasa sakit karena terlalu lama penetrasi setelah ejakulasi.
Sehingga, jawaban dari pertanyaan berapa lama durasi bercinta dalam satu ronde menjadi terlalu cepat.
Baca Juga: 9+ Tips Berhubungan Seks saat Ovulasi agar Cepat Hamil, Yuk Coba!
3. Disfungsi Seksual
Foto: Orami Photo Stocks
Ejakulasi dini, misalnya, dapat menyebabkan Moms dan Dads mencapai klimaks lebih cepat dari yang diinginkan.
Sebaliknya, orang dengan ejakulasi yang tertunda membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai klimaks, bahkan jika tak sabar malah tidak akan mencapai klimaks sehingga durasi bercinta menjadi terlalu lama.
Baca Juga: 5 Cara Mengendalikan Keinginan Berhubungan Seks dengan Tepat
Tips Untuk Durasi Berhubungan yang Lebih Singkat
Sebagian orang dengan beberapa gangguan menyebabkan durasi bercinta menjadi lebih lama dan malah tidak klimaks. Berikut ini beberapa tips untuk bisa bercinta dalam durasi yang lebih singkat.
1. Meraba Diri Sendiri
Foto: Orami Photo Stocks
Masturbasi adalah cara yang baik untuk memastikan Moms dan Dads mencapai klimaks. Selain itu, tips ini juga berguna untuk lebih mengenal diri sendiri. Moms dan Dads juga bisa menjelajahi titik sensitif lainnya, seperti:
- Area klitoris
- Payudara
- Pinggul
- Punggung
Selain itu, Moms dan Dads juga bisa mencoba masturbasi bersamaan sembari berhubungan sebagai cara untuk menyenangkan diri sendiri sekaligus mempersingkat durasi bercinta.
2. Komunikasikan dengan Pasangan
Foto: Orami Photo Stocks
Mengomunikasikan keinginan dengan pasangan tentang berapa lama durasi bercinta dalam satu ronde juga cara tepat agar pasangan lebih memahami apa saja yang diperlukan dan diinginkan satu sama lain.
Sehingga, hal ini bisa membuat orgasme lebih cepat.
Baca Juga: Menolak Bercinta Tanpa Menyakiti Perasaan Suami
3. Cobalah Posisi Baru
Foto: Orami Photo Stocks
Apabila Moms dan Dads merasa posisi bercinta tertentu terasa lebih baik dan mencapai klimaks lebih cepat, maka ubahlah lakukanlah sesuai kebutuhan dan keinginan untuk durasi bercinta yang lebih baik.
Hal ini termasuk mencari posisi yang dapat mendorong Moms dan Dads melakukan penetrasi lebih dalam sehingga memudahkan untuk mencapai klimaks.
Tips Untuk Durasi Berhubungan yang Lebih Lama
Apabila Moms dan Dads ingin menjelajahi keinginan dan kebutuhan pasangan saat berhubungan dengan durasi seks ronde pertama yang lebih lama, maka bisa mencoba dua teknik ini.
1. Teknik Stop-Start Semans
Foto: Orami Photo Stocks
Menurut penelitian dalam jurnalResearch Gate, teknik Stop-Start Semans atau yang dikenal sebagai "teknik merayap", ini melibatkan penghentian sementara semua rangsangan seksual saat hampir mencapai klimaks.
Lalu, bercinta dapat dilakukan setelah keinginan untuk ejakulasi menurun.
Meskipun teknik ini awalnya dibuat untuk membantu seseorang dengan disfungsi ejakulasi, namun teknik serupa yang bisa digunakan untuk memperpanjang durasi bercinta.
Bercinta: Efek Samping Bercinta Saat Haid
2. Teknik Pemerasan Johnsons dan Masters
Foto: Orami Photo Stocks
Teknik ini dilakukan dengan cara meremas ujung penis dengan lembut selama beberapa detik sebelum ejakulasi hingga keinginan untuk mencapai klimaks menurun.
Hal ini juga bisa dilakukan sebagai cara untuk melatih kontrol ejakulasi atau mengobati ejakulasi dini.
Itulah penjelasan mengenai berapa lama durasi berhubungan ronde pertama, faktor yang terlibat di dalamnya, dan tips mengenai durasi bercinta. Apakah Moms akan mempraktikkan tips-tips di atas?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.