Biografi Raden Saleh dan Karya Seninya yang Terkenal
Biografi Raden Saleh sangat menarik untuk diceritakan, Moms.
Raden Saleh adalah seorang pelukis maestro Indonesia yang dikenal dengan gaya romantisisme dan diakui sebagai pelukis kelas dunia.
Melansir dari laman Kemdikbud, ia merupakan pionir pelukis modern di Indonesia dan memiliki posisi penting dalam perkembangan seni rupa Tanah Air.
Selain sebagai pelukis, Raden Saleh juga dikenal sebagai kolektor dokumen etnografi dan arkeologi, arsitek, paleontolog, perancang pertamanan, pendiri berbagai taman marga satwa, serta perancang busana.
Salah satu karyanya yang terkenal adalah lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro, yang awalnya dipersembahkan kepada Raja Willem III di Den Haag, tetapi kini dipajang di Istana Negara, Jakarta.
Ingin tahu biografi Raden Saleh selengkapnya? Simak sampai akhir, ya!
Baca Juga: Biografi Pattimura Singkat, Pahlawan dari Tanah Maluku!
Biografi Raden Saleh: Kehidupan Awal
Biografi Raden Saleh, ia merupakan seorang seniman besar Indonesia yang lahir pada tahun 1811 di Terboyo, Semarang, Jawa Tengah.
Ia berasal dari keluarga Jawa ningrat, dengan ibunya bernama Mas Adjeng Zarip.
Saat berusia 10 tahun, Raden Saleh diserahkan kepada pamannya, Kyai Adipati Soero Menggolo, yang merupakan bupati Semarang di bawah pemerintahan Hindia Belanda.
Pamannya juga merupakan anggota Javaansch Weldading Genootschap, sebuah perkumpulan filantropi yang memperkenalkan Raden Saleh pada seni lukis dan budaya Eropa.
Pada usia yang masih sangat muda, tepatnya pada tahun 1819, Raden Saleh mulai belajar melukis, sementara masih bersekolah di Semarang.
Pada tahun 1829, ia berangkat ke Belanda untuk melanjutkan pendidikannya di Akademi Seni Rupa di Den Haag.
Di sana, ia menjadi murid dari Antoine Payen, seorang mantan mahaguru Akademi Seni Rupa di Doornik, Belanda, yang membantu Raden Saleh memahami seni lukis Barat dan teknik cat minyak.
Selama tinggal di Belanda, Raden Saleh juga melakukan perjalanan ke berbagai tempat di Eropa, yang mempengaruhi perkembangan gaya lukisannya.
Ia menggabungkan seni lukis Barat dengan tradisi seni Jawa, menciptakan gaya yang khas.
Raden Saleh juga menjadi pelopor bagi mahasiswa Indonesia lainnya yang ingin belajar di Belanda.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Belanda, Raden Saleh kembali ke Jawa pada tahun 1839.
Di sana, ia diakui sebagai seorang pelukis besar meskipun pemerintah kolonial masih menyimpan kecurigaan terhadapnya.
Pada tahun 1868, ia bahkan dituduh terlibat dalam beberapa kerusuhan, walaupun tuduhan tersebut tidak berdasar.
Baca Juga: Biografi Agus Salim, "The Grand Old Man" dari Sumatera Barat
Perjalanan Pendidikan Seni Lukis di Eropa
Seperti disebutkan sebelumnya dalam biografi Raden Saleh, ia pernah menimba ilmu di Eropa.
Selama dua tahun pertama di Eropa, Raden Saleh fokus pada memperdalam bahasa Belanda dan mempelajari teknik mencetak menggunakan batu.
Dalam lima tahun pertamanya di Eropa, ia memusatkan perhatiannya pada melukis potret dengan bimbingan Cornelis Kruseman, seorang pelukis istana yang sering mendapat pesanan dari pemerintah Belanda dan keluarga kerajaan.
Selain itu, ia juga belajar tentang tema pemandangan dari Andreas Schelfhout, yang karyanya sangat populer di kalangan orang Belanda saat itu.
Seiring berjalannya waktu, Raden Saleh semakin mantap memilih seni lukis sebagai jalan hidupnya.
Ia mulai mendapatkan pengakuan dan bahkan berkesempatan untuk menggelar pameran seni di Den Haag dan Amsterdam.
Lukisan-lukisannya membuat masyarakat Belanda terkagum, karena mereka tidak menduga bahwa seorang seniman muda dari Hindia mampu menguasai teknik seni lukis Barat dengan begitu baik.
Setelah masa pendidikannya di Belanda selesai, Ia mencoba memperpanjang masa tinggalnya di sana untuk mempelajari ilmu pasti, ukur tanah, dan pesawat selain seni lukis.
Meskipun ia mendapat dukungan dari pemerintah Belanda dan Raja Willem I, beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Belanda akhirnya dihentikan.
Di bawah pemerintahan Raja Willem II, Ia tetap mendapat dukungan untuk mengembangkan kariernya.
Ia dikirim ke berbagai tempat di luar negeri, termasuk Dresden, Jerman, di mana ia tinggal selama lima tahun sebagai tamu kehormatan Kerajaan Jerman.
Kemudian, ia pindah ke Weimar, Jerman, pada tahun 1843, sebelum kembali ke Belanda pada tahun 1844. Setelah itu, ia menjadi pelukis istana kerajaan Belanda.
Selama periode ini, wawasan seninya terus berkembang, terutama setelah ia terinspirasi oleh karya pelukis Prancis legendaris, Ferdinand Victor Eugene Delacroix.
Ia juga mulai melukis hewan, terutama hewan yang menampilkan sifat agresif manusia.
Ia melakukan perjalanan ke berbagai tempat untuk menggali unsur-unsur dramatika dalam karyanya.
Saat tinggal di Eropa, Ia menjadi saksi mata revolusi Februari 1848 di Paris, yang memengaruhi pemikirannya.
Bersama pelukis Prancis terkenal, Horace Vernet, ia pergi ke Aljazair pada tahun 1846 dan tinggal beberapa bulan di sana.
Pengalaman ini menginspirasinya untuk melukis kehidupan satwa di padang pasir, yang menghasilkan serangkaian lukisan perkelahian satwa buas dalam bentuk pigura-pigura besar.
Selain itu, ia juga menjelajahi Austria dan Italia. Perjalanan seninya di Eropa berakhir pada tahun 1851 ketika ia kembali ke Indonesia.
Baca Juga: Biografi Gus Dur (Abdurrahman Wahid), Humanis dan Inspiratif
Karya Lukisnya yang Terkenal
Di antara sekian banyak lukisannya yang terkenal, lukisan berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro.
Lukisan ini merupakan karya pertama dengan tema sejarah yang dihasilkan oleh Raden Saleh.
Lukisan ini menggambarkan momen penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Letnan Jenderal Hendrik Merkus de Kock pada tanggal 28 Maret 1830.
Raden Saleh menciptakan lukisan ini sebagai respons terhadap karya lukisan Nicolaas Pieneman yang juga menggambarkan peristiwa serupa, yaitu penangkapan Pangeran Diponegoro.
Namun, yang membuat karyanya unik adalah sudut pandangnya yang berbeda dan pengaruh seni Barat yang ia peroleh selama tinggal di Eropa.
Lukisan ini menjadi salah satu karya yang menandai kontribusi besarnya dalam seni lukis Indonesia.
Demikian informasi tentang biografi Raden Saleh. Semoga informasi ini dapat memperkaya wawasan kita, ya!
- https://jakarta.diplo.de/id-id/deu-indo/seite-raden-saleh-todestag/1898040
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/galerinasional/raden-saleh-bumiputra-jawa-pertama-yang-belajar-melukis-di-eropa/
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/lukisan-penangkapan-pangeran-diponegoro-perlawanan-raden-saleh-atas-karya-nicolaas-pieneman/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.