Bolehkah Bayi Diberi Susu Kental Manis?
Banyak orang tua yang bertanya-tanya mengenai manfaat susu kental manis bagi bayi dan balita di bawah 2 tahun. Benarkah susu kental manis sebenarnya boleh diberikan kepada bayi sebagai pengganti susu formula? Apakah kandungan yang terdapat dalam susu kental manis sama seperti kandungan susu formula yang diproduksi khusus untuk bayi dan balita?
Mengandung Gula dan Lemak Tinggi
Susu kental manis merupakan susu sapi yang sudah dihilangkan airnya dan ditambah gula, sehingga menghasilkan susu yang rasanya sangat manis dan mampu bertahan selama satu tahun jika tidak dibuka. Berbeda dengan ASI dan susu formula yang cenderung cepat basi atau memiliki batas waktu penggunaan yang lebih singkat.
Pada dasarnya, susu kental manis memiliki kandungan gizi yang tinggi. Namun, kandungan gizi tersebut hanya berguna bagi anak dengan usia di atas lima tahun dan orang dewasa. Susu kental manis rata-rata mengandung lemak jenuh, karbohidrat, protein, gula, kalium, natrium, vitamin A, vitamin B1, vitamin D3, vitamin B6, niasin, vitamin E, kalsium fosfor, dan kolin yang sangat tinggi.
Pada bayi dan balita, susu kental manis bisa berefek negatif karena mengandung lemak dan gula dengan kadar yang sangat tinggi. Bukan hanya itu, balita dan bayi yang diberikan susu kental manis berpotensi mengalami diare, terutama bagi bayi yang tidak tahan terhadap kandungan di dalam susu tersebut.
Diberikan untuk Anak di Atas 3 Tahun
Menurut Prof. Dr. Bambang Wirjatmadi. MS., MCN., Ph.D., SpGK, ahli nutrisi White Lotus, susu kental manis sebaiknya diberikan untuk anak-anak yang sudah berusia 3 tahun atau lebih. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar komposisi susu kental manis adalah 90 persen gula dan 10 persen susu sapi segar. Gula yang terdapat dalam susu kental manis bisa menyebabkan diare pada anak-anak.
Susu kental manis sangat tidak cocok diberikan kepada bayi atau balita karena susu jenis ini bukanlah susu jenis gizi seimbang. Di dalam susu kental manis terlalu banyak mengandung kalori dibandingkan zat gizinya. Susu dengan jenis ini lebih tepat jika dikonsumsi sebagai varian, bukan untuk dikonsumsi secara rutin (oleh anak-anak berusia di atas 3 tahun).
Menurut beberapa ahli gizi, seperti dikutip dari Wikipedia, susu kental manis bukan termasuk kategori susu. Sebab, susu merupakan cairan yang diproduksi oleh kelenjar susu pada mamalia termasuk manusia. Selain itu, kandungan protein dan kalsium yang terdapat di dalam berbagai produk susu kental manis juga sangat rendah.
Kandungan gula dan lemak dalam susu kental manis bisa memicu obesitas pada anak karena meningkatkan kadar gula dalam darah. Bukan hanya itu, kandungan gula dan lemak yang tinggi bisa menyebabkan batuk. Kadar lemak dan gula berlebihan akan meninggalkan lendir di dalam tenggorokan yang akan menghambat saluran pernapasan. Anak akan batuk untuk membuat tenggorokan terbebas dari lendir.
Intinya, jangan pernah memberikan susu kental manis jika usia si kecil belum mencapai 3 tahun ya, Moms. Lebih direkomendasikan memberikan susu kental manis setelah usia si kecil 5 tahun.
Baca juga: Memperkenalkan Susu Sapi ke Bayi
(RGW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.