19 November 2024

Kenali 3 Bunga Nasional Indonesia yang Jadi Ikon Bangsa

Salah satunya kerap disangka adalah bunga bangkai

Apakah Moms pernah lihat bentuk bunga nasional Indonesia?

Tidak hanya punya suku, budaya, dan agama yang beragam, Indonesia juga dikaruniai oleh kekayaan alam.

Dari keragaman floranya, ada bunga nasional Indonesia yang unik untuk diketahui.

Bunga nasional Indonesia ini resmi dinobatkan oleh Presiden Soeharto melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional.

Keputusan Presiden tersebut berisi tentang 3 jenis satwa yang mewakili Indonesia, yaitu komodo Satwa Nasional, ikan seluk merah sebagai Satwa Pesona, dan elang jawa yang merupakan Satwa Langka. 

Sementara itu, ada beberapa jenis bunga nasional Indonesia yang mungkin Moms atau Dads belum tahu sebelumnya.

Yuk, cari tahu lebih lanjut bunga nasional Indonesia selengkapnya!

Nama Bunga Nasional Indonesia

Moms dan Dads pastinya setuju jika panorama alam Indonesia sangat indah.

Keindahan tersebut semakin bertambah dengan adanya flora dan fauna endemik khas Indonesia. 

Tidak heran jika negara ini disebut sebagai mega biodiversity.

Artinya, ada sekitar dua juta spesies bunga dan tanaman yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Meski beragam, ada tiga spesies istimewa yang terpilih menjadi bunga nasional Indonesia, yakni:

1. Bunga Melati Putih (Puspa Bangsa)

Bunga Melati
Foto: Bunga Melati (Orami Photo Stocks)

Bunga melati putih dengan nama latin Jasminum sambac dijuluki sebagai Puspa Nasional Indonesia. 

Warnanya yang putih dilambangkan sebagai kesucian.

Aroma khasnya yang manis dan menyegarkan telah membuatnya menjadi simbol kecantikan dan keharuman di berbagai budaya dunia.

Bunga nasional Indonesia ini juga punya nama latin Nyctanthes sambac dan memiliki aroma khas yang wangi lembut.

Flora yang bisa tumbuh di berbagai wilayah Indonesia ini memiliki mahkota dengan bentuk sederhana.

Maka tak heran, jika melati dinobatkan menjadi Puspa Bangsa Indonesia atau salah satu satu bunga khas Nusantara.

Di samping itu, penggunaan bunga melati ini juga erat dengan tradisi ritual dan budaya di Indonesia.

Misalnya, bunga nasional Indonesia ini sering digunakan dalam upacara adat Jawa, seperti ronce hias pernikahan.

Pasalnya, bunga melati dianggap sebagai simbol suci, keagungan, kesederhanaan, ketulusan, keindahan, dan rendah hati. 

Selain pernikahan, bunga melati juga kerap digunakan dalam ritual budaya lainnya hingga dijadikan konsumsi seperti teh.

Bunga melati putih juga punya nama berbeda di beberapa daerah di Indonesia, lho!

Sebagai contoh, bunga nasional Indonesia ini disebut meulu atau riwat oleh masyarakat Aceh.

Sedangkan, di Bali dinamai menuh, dan di Nusa Tenggara Timur disebut sebagai mundu.

Tumbuhan bunga melati putih dapat tumbuh baik di iklim hangat hingga sedang.

Jadi jika Moms ingin menanamnya, pastikan tanaman bunga melati putih mendapatkan sinar matahari penuh atau sinar matahari parsial atau sebagian.

Pastikan juga lokasi tanam memiliki drainase yang baik agar air tidak menggenang di sekitar akar tanaman.

Ketika menyiramnya, cukup memberikan air ke bagian bawah daun dan tidak langsung ke atas bunga untuk mencegah bunga menjadi busuk atau rusak.

Jangan lupa periksa secara rutin untuk mengidentifikasi adanya hama atau penyakit pada melati putih.

Apabila ditemukan, segera ambil tindakan untuk mengendalikan masalah tersebut, ya.

2. Bunga Anggrek Bulan (Puspa Pesona)

Anggrek Bulan
Foto: Anggrek Bulan (Plants.ces.ncsu.edu)

Bunga nasional Indonesia anggrek bulan punya nama latin Phalaenopsis amabilis. 

Flora dengan julukan Puspa Pesona Indonesia ini punya karakter kelopak yang memanjang, lebar, dan berwarna putih. 

Dalam satu kuntum bunga, umumnya terdapat tiga buah kelopak.

Kelopak pertama ada di bagian punggung, lalu dua kelopak lainnya ada di bagian samping. 

Ada tiga buah kelopak bunga anggrek bulan yang setiap jenisnya menempel dan posisinya selang-seling di antara kelopak.

Flora ini merupakan bunga epifit, yaitu jenis tanaman yang tumbuh di atas permukaan tanah dan biasanya menempel pada permukaan pohon atau batu, sehingga bukan parasit.

Tumbuhan bunga epifit tidak menyerap nutrisi langsung dari inang tempat mereka menempel, melainkan hanya menggunakan inang sebagai tempat tumbuh.

Jadi, tanaman jenis ini mendapatkan air dan nutrisi dari udara, hujan, debu, dan bahan organik yang menumpuk di sekitar mereka.

Bunga anggrek bulan ditemukan oleh Dr. C. L. Blume, ahli botani asal Belanda.

Tidak sedikit Moms yang menyukai anggek bulan karena perawatannya tidak rumit.


Pasalnya, tanaman ini bisa dirawat di dalam ruangan yang lembap, tidak panas, dengan cahaya matahari sekitar 60%, termasuk dikelilingi sirkulasi udara yang baik

Jika Moms punya tanaman jenis ini di rumah, pastikan kebutuhan cahaya matahari, udara yang cukup lembap.

Serta pastikan pupuk dan penyiraman air cukup baik agar tanaman cantik ini berkembang sempurna. 

Selain itu, apabila ada tanda-tanda masalah seperti daun kuning atau layu, segera pisahkan dari tumbuhan yang sehat agar tidak menyebar.

3. Bunga Padma Raksasa (Puspa Langka)

Bunga Rafflesia atau Padma Raksaksa
Foto: Bunga Rafflesia atau Padma Raksaksa (Freepik.com/maizalchaniago77)

Rafflesia arnoldii adalah nama latin dari Bunga Padma Raksasa.

Nama bunga ini diambil dari gabungan Thomas Stamford Raffles dan Dr. Joseph Arnold. 

Thomas Raffles adalah seorang pemimpin ekspedisi, sedangkan Dr. Joseph Arnold merupakan penemu bunga ketika mereka menjelajah hutan Indonesia.

Bunga Nasional Indonesia ini memiliki julukan puspa langka. 

Karena disebut bunga padma raksasa, karakteristik utama bunga ini tentu berukuran besar.

Bahkan, diameter bunga ini ada yang mencapai 100 cm dan berat 10 kilogram, lho!

Bunga Rafflesia arnoldii ditemukan di Bengkulu, sehingga dijadikan flora khas provinsi tersebut.

Bunga Nasional Indonesia ini memiliki 5 daun mahkota yang mengelilingi bagian tengah agak cembung. 

Di bagian dasar bunga, terdapat duri-duri berisi benang sari atau putik.

Benang sari atau putik tersebut akan menyesuaikan jenis kelamin bunga jantan atau betina.

Sisi unik lainnya, salah satu bunga nasional Indonesia ini juga menghasilkan bau busuk guna menarik serangga penyerbuk, seperti lalat.

Sayangnya, umur bunga Padma Raksasa sangat singkat, sekitar 5-7 hari kemudian layu dan mati.

Banyak yang mengira bahwa bunga padma raksasa adalah bunga bangkai. 

Meski sama-sama dapat mengeluarkan bau busuk dan menarik perhatian serangga, keduanya adalah jenis spesies yang berbeda.

Bunga bangkai raksasa memiliki nama latin Amorphophallus titanum.

Umumnya, bunga rafflesia punya bentuk kelopak yang melebar, sementara kelopak bunga bangkai raksasa cenderung tinggi memanjang. 

Selain itu, rafflesia tergolong tumbuhan endoparasit, sedangkan bunga bangkai berkembang dari umbi. 

Baca Juga: 10 Bunga yang Bisa Dimakan, Penasaran Apa saja Moms?

Nah, itu dia ketiga Bunga Nasional Indonesia yang menjadi identitas tanah air Nusantara.

Semoga penjelasan tersebut dapat menambah wawasan dan kecintaan Moms terhadap Indonesia, ya!

  • https://alacasa.id/article/read/6/2022/5487/yuk-kenalan-dengan-3-bunga-nasional-indonesia-apa-saja
  • https://english.umm.ac.id/id/berita-ilmiah/inilah-salah-kaprah-kita-soal-rafflesia.html
  • https://www.oneearth.org/species-of-the-week-rafflesia/
  • https://www.nationalgeographic.com/environment/article/cultivating-the-worlds-largest-stinkiest-flower-is-no-small-task

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.