Niat Mandi Wajib setelah Haid dan Tata Caranya yang Benar
Mengetahui cara benar mandi wajib setelah haid sangat penting.
Fitrah seorang perempuan salah satunya datang saat mendapatkan siklus haid setiap bulan.
Dalam Islam, haid membuat seorang perempuan tidak boleh melalukan ibadah, termasuk di antaranya tidak boleh sholat dan berpuasa.
Setelah haid, ada mandi khusus yang harus dilakukan agar bisa kembali beribadah.
Sebab, selain mendapatkan tubuh yang bersih dan suci, mandi wajib setelah haid diharuskan sebagai syarat agar bisa kembali beribadah.
Hukum Mandi Wajib Setelah Haid
Umumnya perempuan mengalami haid selama seminggu dengan keluarnya darah kotor.
Karena haid termasuk dalam hadast besar, setelah masa haid selesai, maka hendaknya menunaikan kewajiban suci dari hadast besar yaitu dengan mandi wajib setelah haid.
Hukum mandi wajib setelah haid merupakan fardhu ain atau harus dilakukan.
Sehingga, tidak sah shalat seseorang yang telah habis masa haidnya, jika tidak mandi wajib sebelumnya.
Baca Juga: 4 Macam-macam Najis dan Contohnya serta Cara Menyucikannya!
Dalil tentang Mandi Wajib setelah Haid
Seperti ibadah pada umumnya, ada perintah khusus terkait mandi wajib setelah hai, begitu pula dengan niatnya.
Landasan perintah mandi wajib setelah haid sudah tertera dalam Al-Qur'an dan hadis.
Ayat Alquran tentang Mandi Wajib setelah Haid
Wa yas'alûnaka ‘anil-maḫîdl, qul huwa adzan fa‘tazilun-nisâ'a fil-maḫîdli wa lâ taqrabûhunna ḫattâ yath-hurn, fa idzâ tathahharna fa'tûhunna min ḫaitsu amarakumullâh, innallâha yuḫibbut-tawwâbîna wa yuḫibbul-mutathahhirîn.
Artinya:
"Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang haid. Katakanlah, 'Itu adalah suatu kotoran.'
Maka, jauhilah para istri (dari melakukan hubungan intim) pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka (untuk melakukan hubungan intim) hingga mereka suci (habis masa haid).
Apabila mereka benar-benar suci (setelah mandi wajib), campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri."
Hadis tentang Mandi Wajib setelah Haid
Melansir Suara Muhammadiyah berikut ini hadisnya:
"Bahwa Fatimah binti Abi Hubaisy berkata kepada Rasulullah SAW, 'Ya Rasulullah, sesungguhnya aku adalah wanita yang mengalami istihadhah (pendarahan terus menerus), maka aku tidak suci, apakah aku meninggalkan salat?'
Rasulullah SAW bersabda: 'Tidak, itu adalah darah penyakit, bukan darah haid. Jika datang haid, tinggalkanlah salat. Jika sudah berlalu masa haid, maka mandilah dan dirikan salat.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca Juga: 4 Bacaan setelah Wudhu serta Arti dan Keutamaannya
Niat Mandi Wajib setelah Haid
Niat mandi wajib setelah haid berbunyi:
Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Akbari minal Haidil Lillahi Ta’ala.
Artinya: “Saya berniat mandi wajib untuk mensucikann hadast besar dari haid karena Allah Ta’ala”.
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
Sebagai ibadah tentunya dalam melakukan mandi wajib setelah haid, terdapat kefardluan atau rukun tertentu yang harus dipenuhi.
Jika rukun wajib tersebut tidak terpenuhi, maka tidak sah mandi wajib tersebut. Sehingga orangnya masih dianggap berhadas dan dilarang beribadah.
Tata cara mandi wajib setelah haid sama halnya dengan cara mandi wajib setelah berhubungan intim atau mandi junub.
Syekh Salim bin Sumair Al-Hadlrami dalam kitabnya Safînatun Najâ menyebutkan, ada 2 (dua) hal yang menjadi rukun dalam mandi wajib.
Dalam kitab tersebut beliau menuliskan: “Fardlu atau rukunnya mandi ada dua, yakni niat dan meratakan air ke seluruh tubuh”.
Imam al-Ghazali dalam kitabnya Bidâyatul Hidâyah menjelaskan secara rinci adab dan tata cara mandi wajib setelah haid.
Berikut urutan tata cara mandi wajib tersebut:
1. Ambil Air Lalu Basuh Tangan Terlebih Dahulu hingga Tiga Kali
Tangan harus dibersihkan dahulu sebanyak tiga kali. Selanjutnya tangan inilah yang membantu membersihkan kotoran di seluruh tubuh.
Dalam madzhab Syafi’i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.
2. Bersihkan Segala Kotoran atau Najis yang Masih Menempel di Badan
Sebelum langsung mandi wajib, terlebih dahulu bersihkan kotoran-kotoran yang menempel.
Misal ingin buang air kecil atau besar dahulu maupun lainnya.
3. Wudhu
Melakukan wudhu berfungsi untuk mensucikan dari hadast kecil hingga sesudahnya mandi wajib untuk mensucikan dari hadast besar.
Dalam melakukan mandi wajib, lakukan gerakan wudhu sama seperti wudhu ketika sholat. Akhiri dengan menyiram kedua kaki.
4. Memulai Mandi Wajib
Langkah pertama mandi wajib yaitu dengan menyiram kepala sampai tiga kali berturut-turut.
5. Siram Bagian Badan
Siram badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian beralih ke badan sebelah kiri hingga tiga kali.
Kemudian menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali; serta membersihkan sela-sela rambut dan jenggot (bila punya).
Pastikan air yang diguyurkan mengalir ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut.
Hindari menyentuh kemaluan. Namun, jika tersentuh, maka hendaknya berwudhu lagi.
Di antara seluruh praktik tersebut yang wajib hanyalah niat, membersihkan najis (bila ada), dan menyiramkan air ke seluruh badan.
Baca Juga: Taharah, Pentingnya Menyucikan Diri dari Najis dan Hadas dalam Islam
Demikian penjelasan mengenai cara mandi wajib setelah haid ini.
Semoga dapat bermanfaat untuk diamalkan dan menjadi amalan baik yang diterima.
- https://kemenag.go.id/islam/cara-mandi-junub-lengkap-dengan-niat-dan-sunahnya-1UIN6
- https://web.suaramuhammadiyah.id/2020/07/21/hukum-darah-istihadah/
- https://quran.nu.or.id/al-baqarah/222
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.