20 Sifat Mustahil bagi Allah SWT dan Arti serta Dalilnya
Sebagai umat Islam, tentu perlu tahu apa saja sifat mustahil bagi Allah SWT.
Allah merupakan zat yang Maha Sempurna dan Maha Terpuji tanpa suatu kejelekan apa pun.
Mengetahui sifat-sifat Allah SWT adalah salah satu bentuk ketaatan kita sebagai umatnya, kepada kebesaran Allah SWT.
Dan juga, memercayai segala sifat-sifat Allah SWT merupakan rukun iman yang pertama dan harus dipahami oleh setiap umat Islam.
Lalu, apa saja sifat mustahil bagi Allah SWT yang perlu Moms ketahui? Simak penjelasannya berikut ini!
Baca Juga: 20+ Nama Bayi Laki-Laki Islami Awalan A, Modern dan Keren!
Sifat-Sifat Allah SWT
Dalam hal ini, sifat Allah SWT dibagi menjadi tiga yakni:
- Sifat wajib, adalah sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT.
- Sifat mustahil, adalah sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT.
- Sifat jaiz, adalah sifat bebasnya Allah berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
Jika Moms belum mengetahui apa saja sifat mustahil bagi Allah, simak penjelasan lebih lengkapnya pada artikel ini.
Baca Juga: Kumpulan Doa Diberi Kesabaran oleh Allah SWT, Amalkan yuk!
Pengertian Sifat Mustahil bagi Allah SWT
Sifat mustahil bagi Allah adalah sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah karena bertentangan dengan kesempurnaan, keesaan, dan kemahakuasaan-Nya.
Melansir dari NU Online, sifat mustahil adalah kebalikan dari sifat wajib Allah.
Sifat wajib bagi Allah adalah sifat-sifat yang harus dimiliki oleh Allah.
Sebaliknya, sifat mustahil adalah sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah karena sifat-sifat tersebut bertentangan dengan kesempurnaan-Nya.
Sifat-sifat ini menegaskan bahwa Allah memiliki kesempurnaan mutlak dan tidak mungkin memiliki kekurangan atau sifat yang tidak layak bagi keagungan-Nya.
Contoh Sifat Mustahil Bagi Allah SWT
Umumnya, terdapat 20 sifat mustahil bagi Allah.
Berikut ini kumpulan sifat mustahil bagi Allah dilansir dari modul Pendidikan Agama Islam dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
1. Adam
Sifat mustahil bagi Allah SWT yang pertama adalah adam. Adam berarti tidak ada.
Allah mustahil bersifat adam karena Allah tidak mungkin tidak ada.
Segala hal yang ada di muka Bumi ini merupakan ciptaan Allah, dan mustahil jika Allah tidak ada.
Hal ini juga dijelaskan dalam firman Allah dalam Al-Qur'an pada surah An-Nahl/16 ayat 3:
خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِٱلْحَقِّ ۚ تَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Khalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, ta'ālā 'ammā yusyrikụn.
Artinya: "Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan," (QS. An-Nahl: 3).
Baca Juga: 15 Nama-Nama Surga yang Ada dalam Al-Qur'an, Masya Allah!
2. Hudus
Sifat mustahil bagi Allah berikutnya adalah hudus yang berarti baru. Sebab, Allah sudah ada sebelum semua makhluk dan ciptaan-Nya ada.
Sebaliknya, Allah bersifat terdahulu atau qidam.
Ayat yang menerangkan bahwa Allah bersifat terdahulu tercantum dalam QS Al-Hadid ayat 3:
هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
Huwal-awwalu wal-ākhiru waẓ-ẓāhiru wal-bāṭin, wa huwa bikulli syai`in 'alīm.
Artinya: "Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu," (QS. Al-Hadid: 3).
3. Fana
Fana artinya tidak kekal. Fana juga dapat diartikan binasa atau rusak, dan merupakan sifat mustahil bagi Allah. Sebab Allah mustahil mempunyai sifat fana.
Allah itu kekal dan abadi. Allah tidak ada permulaan dan tidak ada akhir.
Firman Allah tentang sifat kekalnya tertuang dalam Surah Ar-Rahman ayat 27:
وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو ٱلْجَلَٰلِ وَٱلْإِكْرَامِ
Wa yabqā waj-hu rabbika żul-jalāli wal-ikrām.
Artinya: "Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal," (QS. Ar-Rahman: 27).
Baca Juga: 16 Inspirasi Nama Sahabat Nabi Perempuan, Penuh Makna Indah!
4. Mumassalatu lil Hawadis
Mumassalatu lil Hawadis artinya Allah serupa dengan makhluk. Ini juga termasuk sebagai sifat mustahil bagi Allah SWT.
Allah mustahil serupa dengan makhluknya. Allah itu berbeda dengan makhluknya, baik zat, sifat, ataupun perbuatannya.
Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Allah.
Hal ini sesuai dengan firman Allah pada surah Al Ikhlas ayat 4:
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.
Artinya: "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia," (QS. Al-Ikhlas: 4).
Baca Juga: Norma Agama: Pengertian, Fungsi, Tujuan, hingga Sanksi
5. Qiyamuhu Bighairihi
Sifat mustahil bagi Allah berikutnya ialah Qiyamuhu Bighairihi yakni berdiri dengan yang lain atau membutuhkan orang lain.
Allah tidak membutuhkan bantuan sesuatu apapun serta berdiri sendiri atau qiyamuhu binafsihi. Allah itu Maha Sempurna dan Maha Berdiri Sendiri.
Hal ini tercantum dalam firman Allah:
وَمَن جَٰهَدَ فَإِنَّمَا يُجَٰهِدُ لِنَفْسِهِۦٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ
Wa man jāhada fa innamā yujāhidu linafsih, innallāha laganiyyun 'anil-'ālamīn.
Artinya: "Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri.
Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam," (QS. Al-Ankabut: 6).
6. Ta'addud
Ta'addud berarti berbilang. Allah tidak mungkin memiliki sifat Ta'addud karena Allah Maha Esa atau tunggal.
Dalam surah Al-Ikhlas, Allah berfirman:
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
"Qul huwallāhu aḥad, Allāhuṣ-ṣamad, Lam yalid wa lam yụlad, Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad."
Artinya: Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia," (QS. Al-Ikhlas ayat 1-4).
7. Ajzun
'Ajzun artinya lemah. Ini menjadi sifat mustahil bagi Allah yang Maha Berkuasa atau qudrat.
Allah tidak lemah dan tidak akan ada alam semesta beserta isinya jika Allah lemah.
Firman Allah ini dituangkan dalam surah Al-Baqarah ayat 20:
يَكَادُ ٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَٰرَهُمْ ۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوْا۟ فِيهِ وَإِذَآ أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا۟ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَٰرِهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Yakaadul barqu yakhtafu absaarahum kullamaaa adaaa'a lahum mashaw fiihi wa izaaa azlama 'alaihim qoomuu; wa law shaaa'al laahu lazahaba bisam'ihim wa absaarihim; innal laaha 'alaa kulli shai'in Qadiir.
Artinya: "Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka.
Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka.
Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu," (QS. Al-Baqarah: 20).
Baca Juga: 8 Cara Bersyukur Kepada Allah SWT Atas Limpahan Nikmat
8. Karahah
Karahah artinya terpaksa, dan hal ini juga termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah.
Allah mustahil bersifat karahah. Allah itu bersifat berkehendak atau iradat.
Allah tidak terpaksa dalam melaksanakan apa yang Dia kehendaki, jelas dalam firman-Nya:
فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
Fa' 'aalul limaa yuriid.
Artinya: "Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki," (QS. Al-Buruj: 16).
9. Jahlun
Sifat mustahil bagi Allah berikutnya ialah jahlun. Jahlun adalah sebutan lain dari kata bodoh.
Mustahil bagi Allah bersifat jahlun sebab Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta.
Tidak ada makhluk yang bersembunyi dari Allah, begini tercantum dalam firman-Nya:
إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun.
Artinya: "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi.
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Hujurat: 18).
Baca Juga: 9 Doa Keselamatan agar Senantiasa Dilindungi Allah SWT dan Terhindar dari Malapetaka
10. Mautun
Mautun adalah mati. Allah bersifat hidup atau hayat. Allah tidak akan pernah mati dan akan selalu hidup serta kekal.
Dengan demikian sangat tidak mungkin Allah bersifat mautun atau mati.
وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا
Wa tawakkal 'alal Haiyil lazii laa yamuutu wa sabbih bihamdih; wa kafaa bihii bizunuubi 'ibaadihii khabiiraa.
Artinya:
"Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya," (QS. Al-Furqan: 58).
11. Shamamun
Shamamun adalah tuli. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah Maha Mendengar. Tidak ada yang luput dari pendengarannya.
Tidak mungkin Allah tidak mendengar walau hanya sedikit pun. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 127:
إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
...innaka Antas Samii'ul Aliim.
Artinya: "...Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui," (QS. Al-Baqarah: 127).
Baca Juga: Ciri Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah yang Dirahmati Allah
12. Umyun
Umyun berarti buta. Allah tidak buta, Allah Maha Melihat. Ini menjadi salah satu sifat mustahil bagi Allah SWT yang lain.
Karena Allah melihat segala yang tampak dan segala yang tersembunyi. Tidak ada sesuatu apapun yang luput dari penglihatan-Nya.
Allah berfirman:
إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun.
Artinya: "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi.
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Hujurat: 18).
13. Bukmun
Bukmun berarti bisu. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah bersifat kalam artinya beriman.
Jika Allah bisu, tidak mungkin Allah menurunkan wahyu kepada para nabi.
وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا
...wa kallamallaahu Muusaa takliimaa.
Artinya: "...Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung," (QS. An-Nisa: 164).
Baca Juga: 10+ Cara Berhubungan Suami Istri sesuai Sunah di Agama Islam
14. Kaunuhu 'Ajizan
Ajizan artinya yang lemah. Allah mustahil bersifat ajizan, sebab Allah Maha berkuasa.
Tidak mungkin Allah itu lemah. Segala sesuatu yang terjadi itu atas kehendak dan kekuasaan Allah.
Allah pun tidak memerlukan bantuan siapa pun. Jadi, Allah mustahil bersifat ajizan.
15. Kaunuhu Karihan
Sifat mustahil bagi Allah selanjutnya adalah karihan yang berarti maha terpaksa.
Tidak mungkin Allah bersifat karihan karena Allah Maha Berkehendak atau muridan.
Semua yang ada di alam semesta ini terjadi atas kehendak Allah. Allah tidak merasa terpaksa melakukannya.
16. Kaunuhu Jahilun
Jahilun berarti maha bodoh. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah Maha Mengetahui.
Semua ilmu itu bersumber pada Allah SWT.
17. Kaunuhu Mayyitan
Mayyitan artinya mati. Hal ini juga termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah SWT.
Padahal Allah kekal abadi dan tidak ada awal maupun akhir. Allah tidak akan pernah mati.
Bahkan, Allah itu tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa.
Allah pun tidak pernah merasa lelah. Jadi, mustahil Allah bersifat mayyitun.
18. Kaunuhu Asshama
Asshama artinya yang maha tuli. Allah itu Maha Mendengar bahkan yang paling tersembunyi sekalipun.
Allah mendengar apa yang tidak kita dengar. Allah tidak mungkin bersifat maha tuli.
Baca Juga: Tata Cara Salat Tahajud Lengkap dengan Niat dan Aneka Doa
19. Kaunuhu 'Ama
Sifat mustahil bagi Allah selanjutnya adalah ama atau maha buta. Sebab, Allah Maha Melihat.
Allah melihat semua ciptaan-Nya tanpa terkecuali. Allah pun dapat melihat apa yang tersembunyi di dalam hati.
20. Kaunuhu Abkama
Abkama artinya maha bisu. Allah mustahil mempunyai sifat abkama. Allah itu justru mempunyai sifat mutakalliman atau Maha Berfirman.
Jika Allah bisu, tidaklah mungkin ada kitab yang diwahyukan kepada para nabi dan rasul.
Baca Juga: 9 Doa Agar Terhindar dari Penyakit, Insya Allah Dikabulkan, Yuk Panjatkan!
Manfaat Mengetahui Sifat Mustahil Allah
Pengetahuan tentang sifat-sifat mustahil Allah memiliki manfaat yang signifikan dalam konteks keagamaan dan spiritualitas.
Berikut adalah beberapa manfaat utama mengetahui sifat-sifat mustahil Allah:
1. Memperkuat Keimanan
Pengetahuan tentang sifat-sifat mustahil Allah memperkuat keimanan seseorang.
Ini karena pemahaman bahwa Allah adalah Maha Suci, Maha Kuasa, dan Maha Agung tanpa cacat atau keterbatasan apa pun, mengukuhkan keyakinan pada keesaan dan kebesaran-Nya.
2. Mencegah Penyimpangan Keagamaan
Pengetahuan tentang sifat-sifat mustahil Allah membantu mencegah penyimpangan dalam keyakinan dan praktik keagamaan.
Seseorang yang memahami bahwa Allah tidak bisa dibandingkan akan cenderung menghindari berbagai bentuk penyimpangan atau syirik.
3. Memperdalam Ketaatan
Pemahaman tentang sifat-sifat mustahil Allah dapat memotivasi individu untuk lebih taat terhadap ajaran agama.
Kesadaran akan kebesaran dan keagungan Allah dapat mendorong seseorang untuk menjalankan ibadah dan perintah agama dengan lebih tulus.
4. Menyuburkan Ketakwaan
Pengetahuan tentang sifat-sifat mustahil Allah membantu menyuburkan ketakwaan.
Ketika seseorang memahami bahwa Allah adalah Maha Mengetahui, Maha Adil, dan Maha Pemurah, dia akan cenderung menghidupkan nilai-nilai ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Menghindari Kecurigaan dan Keragu-raguan
Pengetahuan tentang sifat-sifat mustahil Allah menghindarkan individu dari keragu-raguan atau kebingungan tentang siapa Allah sebenarnya.
Ini membantu membangun keyakinan yang kokoh dalam agama dan menjaga keseimbangan spiritual.
6. Memperkuat Kualitas Ibadah
Pemahaman yang baik tentang Allah dapat meningkatkan kualitas ibadah seseorang.
Ketika seseorang menyadari bahwa Allah adalah Maha Pemurah, dia akan berdoa dengan lebih tulus dan berharap pada-Nya dengan penuh kepercayaan.
Baca Juga: 5+ Doa Meminta Kesembuhan, Insya Allah Diijabah Allah SWT!
Mengapa Allah SWT Memiliki Sifat Mustahil?
Berikut penjelasan mengapa terdapat sifat mustahil bagi Allah:
1. Kesempurnaan Mutlak
Allah adalah Dzat yang Maha Sempurna. Sifat-sifat mustahil adalah sifat-sifat yang bertentangan dengan kesempurnaan.
Misalnya, mustahil bagi Allah untuk berbuat zalim atau berbohong karena hal tersebut bertentangan dengan keadilan dan kebenaran-Nya.
2. Keesaan
Allah adalah Esa, yang berarti bahwa Dia tidak memiliki sekutu.
Sifat mustahil bagi Allah mencakup hal-hal seperti memiliki anak, pasangan, atau sekutu, karena hal tersebut bertentangan dengan konsep keesaan-Nya.
3. Kemahaaan
Sifat mustahil bagi Allah juga mencakup hal-hal yang menunjukkan kelemahan atau kekurangan.
Misalnya, mustahil bagi Allah untuk tidur, lelah, atau membutuhkan sesuatu.
Ini karena Allah adalah Dzat yang Maha Kuasa dan tidak bergantung pada apa pun.
4. Kekekalan atau Keabadian
Allah tidak berubah dan tidak dipengaruhi oleh waktu atau keadaan.
Sifat mustahil bagi Allah termasuk berubah atau mengalami evolusi, karena hal tersebut akan bertentangan dengan sifat-Nya yang kekal dan tidak berubah.
Dengan demikian, sifat mustahil bagi Allah adalah cara untuk memastikan bahwa kita memahami Allah sebagai Dzat yang Maha Sempurna dan bebas dari segala sifat yang tidak layak atau bertentangan dengan keagungan-Nya.
Ini juga membantu umat Islam untuk memiliki konsep yang benar tentang Allah SWT.
Itulah 20 sifat mustahil Allah yang patut dipahami.
Semoga dengan mengetahui sifat mustahil bagi Allah ini, akan semakin mendekatkan kita kepada Allah SWT dan menambah keimanan dan ketakwaan.
- https://bsd.pendidikan.id/data/SD_3/Pendidikan_Agama_Islam_Untuk_SD_Kelas_III_Kelas_3_Uay_Zoharudin_Destedy_Mas_Ridowansyah_Yadi_Mulya_2011.pdf
- https://islam.nu.or.id/post/read/87676/dalil-dan-penjelasan-tentang-20-sifat-wajib-bagi-allah
- https://tafsirweb.com/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.