13 Juni 2024

Tahapan Cara Ganti Skincare yang Benar, Disimak, Yuk!

Jangan kamu sampai breakout!

Penting sekali untuk memahami cara ganti skincare yang benar. Kulit membutuhkan waktu untuk bernapas dan beristirahat, sebelum Moms mencoba skincare yang baru.

Terpenting lagi, jangan mudah tergiur dengan beragamnya produk skincare yang dijual di pasaran.

Hindari pula memakai skincare hanya untuk ikut-ikutan teman atau tren semata. Sebab, setiap orang memiliki kebutuhan kulit yang berbeda.

Nah, ada beberapa hal yang perlu Moms pahami sebelum mengganti skincare yang baru.

Selain itu, pahami juga cara ganti skincare yang benar, ya! Ini ulasannya.

Baca Juga: Simak Cara Memilih Skincare untuk Kulit Kombinasi

Tanda Wajah Membutuhkan Skincare yang Baru

Tanda Wajah Membutuhkan Skincare yang Baru.jpg
Foto: Tanda Wajah Membutuhkan Skincare yang Baru.jpg (theskinexperiment.com)

Sebelum memahami cara ganti skincare yang benar, mungkin kamu bingung, kapan sebaiknya mengganti produk skincare yang baru? Mengganti skincare adalah hal yang sangat wajar.

Produk skincare yang tadinya cocok dan bermanfaat untuk kulit Moms, mungkin saja sekarang sudah tidak mendatangkan manfaat yang maksimal.

Kembali lagi, setiap kulit membutuhkan perawatan yang berbeda, bergantung pada kondisinya saat ini.

Baca Juga: Jangan Salah Pilih Skincare, Begini Cara Mengetahui Tipe Kulit Kita

Nah, ada beberapa tanda yang perlu dipahami Moms agar segera mengganti skincare yang baru, di antaranya:

  • Produk skincare yang dipakai tidak menunjukkan perubahan signifikan dan manfaat untuk kulit.
  • Kulit break out setelah mencoba produk skincare tertentu.
  • Kulit menjadi lebih kering dari sebelumnya. Dilansir dari laman Women’s Health, apabila mengalami kondisi ini, segera hentikan semua produk skincare yang mengandung retinoid, benzoyl peroxide, asam salisilat, dan yang mengandung pewangi.
  • Kulit menjadi lebih berminyak setelah mencoba produk skincare tertentu.
  • Kulit menjadi kemerahan dan iritasi.
  • Perubahan usia.
  • Pergantian cuaca.
  • Hamil atau sedang dalam masa menyusui.

Jika Moms mengalami beberapa kondisi di atas, kini saatnya mencoba skincare yang baru.

Maka dari itu, Moms harus memahami terlebih dulu permasalahan kulit yang dialami dan hasil yang ingin dicapai.

Cara Ganti Skincare yang Benar

Cara Ganti Skincare yang Benar
Foto: Cara Ganti Skincare yang Benar (Orami Photo Stock)

Ada beberapa tips mengetahui cara ganti skincare yang benar, di antaranya:

1. Perhatikan Kondisi Kulit

Pertama, cara ganti skincare yang benar, yaitu memahami kondisi kulit yang sedang dialami.

Jika saat ini Moms masih mengalami iritasi atau kemerahan akibat skincare yang lama, hindari memakai skincare dengan bahan aktif.

Cukup gunakan pelembap yang lembut dan sunscreen setiap harinya.

Selain itu, bagi Moms yang memiliki masalah kulit sensitif atau kondisi tertentu, seperti psoriasis, eksim, dan rosacea, juga membutuhkan perhatian khusus.

Perhatikan kandungan skincare yang dipilih agar tidak memicu kekambuhan. Jika perlu, hubungi dokter spesialis kulit untuk mendapatkan pengarahan dan informasi yang lebih akurat.

Perhatikan juga kebutuhan kulit saat ini, apakah Moms ingin mengurangi munculnya keriput di wajah, garis halus, atau bintik hitam. Atau apakah Moms ingin memperbaiki skin barrier dan mengatasi jerawat yang membandel.

Setelah memahami kebutuhan kulit, maka akan lebih mudah Moms untuk menemukan kandungan skincare yang tepat. Oleh karena itu, baca dengan baik kandungan yang terdapat dalam produk skincare yang dipilih.

Baca Juga: 7 Tahapan Basic Skincare dan Rekomendasi Produk untuk Pemula

2. Riset Produk Baru

Tahapan riset produk baru ini juga penting dalam cara ganti skincare yang benar.

Sebelum memilih produk baru, penting untuk mengerti kebutuhan spesifik kulit.

Misalnya, apakah kulit wajahmu berminyak, kering, kombinasi, atau sensitif? Apakah ada masalah spesifik seperti jerawat, penuaan, atau pigmentasi yang ingin diatasi?

Setelah mengetahui kebutuhan kulit, cari produk yang mengandung bahan aktif yang dapat menangani masalah tersebut.

Misalnya, asam salisilat untuk jerawat, retinol untuk penuaan, atau vitamin C untuk mencerahkan. Pelajari efek samping potensial dari bahan aktif tersebut.

Baca ulasan dari pengguna lain yang memiliki jenis kulit serupa denganmu.

Ini dapat memberikan gambaran tentang efektivitas dan keamanan produk. Ulasan dari ahli kecantikan atau dermatolog juga sangat berharga.

Belajar membaca dan memahami label pada produk perawatan kulit sangat penting. Cari informasi tentang bahan-bahan, instruksi penggunaan, tanggal kadaluarsa, dan peringatan.

Bandingkan produk yang kamu pertimbangkan dengan produk serupa di pasar untuk menentukan mana yang menawarkan nilai terbaik. Pertimbangkan faktor seperti harga, ketersediaan, dan reputasi merek.

Pastikan untuk membeli produk dari sumber yang terpercaya untuk menghindari produk palsu yang bisa berbahaya bagi kulit.

Bahkan setelah riset, penting untuk menguji produk pada area kecil kulit kamu sebelum mengaplikasikannya secara penuh, untuk memastikan tidak ada reaksi alergi atau iritasi.

3. Tes Sensitivitas

Tahap ini sangat penting dalam tahapan cara ganti skincare yang benar atau memperkenalkan produk perawatan kulit baru ke dalam rutinitas harianmu.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk tersebut tidak menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit.

Area yang baik untuk melakukan tes sensitivitas adalah yang biasanya lebih sensitif atau tersembunyi, sehingga jika terjadi reaksi negatif, tidak terlalu mencolok.

Area di belakang telinga atau bagian dalam lengan bawah sering digunakan karena kulit di area ini mirip dengan kulit wajah dan cukup sensitif.

Oleskan jumlah kecil produk pada area yang telah dibersihkan. Ukurannya tidak perlu besar, cukup seukuran koin kecil.

Setelah aplikasi, biarkan produk pada kulit selama 24 hingga 48 jam. Selama periode ini, hindari membilas area tersebut agar hasil tes tidak terganggu.

Periksa reaksi kulit terhadap produk setelah periode pemantauan.

Gejala yang harus diwaspadai termasuk kemerahan, bengkak, sensasi terbakar, gatal pada kulit wajah.

Jika ada tanda-tanda iritasi atau reaksi alergi, segera cuci area tersebut dengan air dan sabun lembut.

Jika tidak ada reaksi pada tes pertama, kamu mungkin ingin mengulangi tes ini sekali lagi untuk memastikan bahwa tidak ada reaksi yang tertunda.

Kadang-kadang reaksi alergi atau sensitivitas bisa muncul setelah beberapa aplikasi.

Catat hasil tes. Jika produk tersebut aman, kamu bisa mempertimbangkan untuk memasukkannya ke dalam rutinitas skincare barumu.

Namun, jika terjadi reaksi, lebih baik menghindari produk tersebut dan mempertimbangkan alternatif lain.


4. Hindari Mencoba Banyak Produk secara Bersamaan

Cara ganti skincare yang benar berikutnya, yaitu hindari mencoba banyak produk skincare dalam waktu bersamaan.

Hal ini dapat membuat manfaat skincare menjadi tidak maksimal, atau bahkan tidak menunjukkan perubahan apa pun.

Sebaiknya, ketika mengganti produk skincare yang baru, cara ganti skincare yang benar adalah mencoba satu per satu. Lalu, berikan waktu agar skincare tersebut dapat bekerja dengan baik pada kulit.

Lantas, berapa lama waktu untuk melihat perubahan pada kulit setelah mencoba produk skincare yang baru? Nah, hal ini tergantung pada seberapa besar masalah kulit yang Moms alami.

“Rata-rata, waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasil skincare , yaitu 6-12 minggu. Setelah itu, dapat disimpulkan apakah skincare tersebut berhasil atau tidak,” ungkap Dr. Jennifer MacGregor, dokter kulit dari New York.

Beberapa produk skincare dapat mendatangkan hasil yang lebih cepat, namun beberapa lainnya dapat membutuhkan waktu yang lebih lama. Misalnya saja, produk krim mata yang mengandung vitamin C.

Vitamin C nyatanya bekerja lebih lama untuk mengubah cara kulit Moms bekerja.

Produk Vitamin C memang dapat menghambat produksi pigmen melanin, namun membutuhkan lebih abnyak waktu.

Studi dari International Journal of Dermatology pada tahun 2010 mengungkapkan, efek pencerah dari vitamin C dapat terlihat setelah lebih dari 12 minggu.

Maka dari itu, Moms harus sabar dan jangan mengharapkan hasil yang serba instan.

5. Perhatikan Bahan Aktif pada Skincare

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, cara ganti skincare yang benar, yaitu memerhatikan bahan aktif pada skincare.

Hindari mencampurkan dua bahan skincare aktif tertentu dalam waktu yang bersamaan.

Kondisi ini dapat memicu terjadinya iritasi, atau bahkan break out. Lalu, bahan-bahan aktif skincare apa saja yang tidak dapat dipakai secara bersamaan?

  • Retinoid atau Retinol dan Alpha Hydroxy Acid (AHA)

Keduanya dapat memicu pengelupasan kulit.

Efek samping yang bisa dirasakan adalah iritasi dan pengelupasan kulit secara berlebihan.

  • Retinoid atau Retinol dan Benzoyl Peroxide

Benzoyl peroxide dapat menonaktifkan molekul retinoid.

Alternatifnya, coba gunakan benzoyl peroxide di pagi hari dan retinol di malam hari.

Baca Juga: 6 Bahan Skincare yang Ampuh Hilangkan Jerawat

  • Retinoid atau Retinol dan Vitamin C

Vitamin C adalah bahan yang sulit untuk diformulasikan karena paling efektif dalam lingkungan pH asam. Maka dari itu, lebih baik gunakan retinol di malam hari saja.

  • Retinoid atau Retinol dan Salicyic Acid

Menyebabkan kulit terasa lebih kering hingga dapat sebabkan iritasi.

Itulah hal-hal yang perlu dipahami mengenai cara ganti skincare yang benar.

Jadi, tidak usah bingung dan khawatir lagi untuk mengganti skincare yang baru, ya, Moms!

  • https://www.self.com/story/guide-to-skin-care
  • https://www.womenshealthmag.com/beauty/a19892576/avoid-dry-skin/
  • https://www.insider.com/change-skincare-routine-2018-3#youre-bored-9
  • https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1365-4632.2009.04336.x
  • https://www.everydayhealth.com/skin-beauty/skin-care-ingredient-combinations-that-dont-mix/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.