Cara Mandi Wajib yang Benar serta Niat, Doa, dan Urutannya
Umat Islam perlu tahu cara mandi wajib dengan benar untuk menyucikan diri dari hadas besar.
Bacaan niat mandi wajib untuk pria memiliki bacaan yang berbeda dari perempuan, lho!
Baca Juga: Apakah Air Mani Najis dan Membatalkan Salat dan Puasa?
Apa Itu Mandi Wajib?
Melansir NU Online, mandi wajib berbeda dari mandi biasa.
Mandi yang biasa dilakukan untuk membersihkan dan menyegarkan badan adalah mandi biasa.
Sedangkan mandi wajib merujuk kepada mandi yang harus dilakukan untuk menghilangkan hadas besar karena bersetubuh atau keluar mani.
Kedua hal tersebut disebut al-Jinabat dalam istilah fiqih karena bersetubuh ataupun keluar air mani menghalangi seseorang untuk melaksanakan ibadah.
Ibadah, seperti salat, tawaf, atau baca Al-Qur'an tidak dapat dilakukan sebelum melakukan mandi wajib.
Dalam keterangan al-Munawi, keduanya dinamakan jinabat, karena jauh dari suci dan hanya bisa kembali suci setelah mandi wajib.
Baca Juga: Doa Istighfar Rajab Lengkap dengan Bacaan Latin, Yuk Amalkan
Rukun Mandi Wajib
Mengutip dari laman Aku Islam, rukun mandi wajib ada dua, yakni:
- Berniat untuk mandi wajib.
- Meratakan air ke seluruh anggota badan yang zahir.
Jika kedua hal ini terpenuhi, maka sahlah mandi wajib bagi Moms dan Dads.
Namun, pastikan sudah tak ada lagi najis dan hadas yang melekat di tubuh, ya!
Sebab yang Mengharuskan Mandi Wajib
Sebelum mengetahui cara mandi wajib yang benar, Moms dan Dads perlu memahami sebab-sebabnya.
Sebab-sebab inilah yang mengharuskan seseorang untuk mandi wajib, yaitu berikut ini:
1. Bersetubuh
Seperti yang Moms dan Dads ketahui, mandi junub ialah wajib hukumnya jika telah berhubungan badan (jimak) yang mengeluarkan air mani atau pun tidak.
Hal yang dimaksud dengan bersetubuh ialah apabila bertemu dua khitan (kemaluan lelaki dan perempuan), dengan memasukkan hasyafah (batasan zakar yang dikhitan) ke dalam faraj.
Anjuran mandi wajib usai bersetubuh ini telah diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Rasullah bersabda: “Apabila bertemu dua khitan, maka sesungguhnya wajib mandi,” (H.R Ibnu Majah).
2. Keluar Air Mani secara Sengaja atau Tidak
Keluarnya mani yang dimaksud ialah cairan dari alat kelamin laki-laki atau wanita.
Keluarnya ini baik karena mimpi basah, mempermainkannya, ataupun gairah yang ditimbulkan penglihatan atau pikiran.
3. Terhentinya Darah Haid bagi Wanita
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 222 yang artinya:
“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: 'Haid itu adalah suatu kotoran'.
Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.
Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.”
Dalam tafsir disebutkan yang dimaksud dengan suci dalam ayat tersebut adalah suci dengan cara mandi.
Dalam satu kesempatan, sahabat Fathimah binti Abi Jaisy RA pernah bertanya tentang darah yang keluar kemudian Rasulullah SAW menjelaskan:
“Bila keadaan haid itu datang maka tinggalkanlah salat. Jika ia telah pergi, maka mandi dan salatlah,” (HR. Bukhari dari Sayyidah Aisyah RA).
4. Keluar Darah Nifas
Sama seperti haid, darah yang keluar saat bersalin (nifas) juga wajib disucikan dengan mandi.
Umumnya, nifas berlangsung selama 40 hari dan maksimal 60 hari.
Jika darah nifas berhenti, maka wanita harus mandi wajib.
5. Wiladah
Ketika wanita melahirkan normal, diwajibkan untuk mandi junub meski yang dilahirkan masih berupa segumpal darah atau daging.
Sementara jika melahirkan melalui operasi caesar, maka ada perdebatan antara ulama.
Ada yang mengatakan harus mandi wajib ada pula yang berpendapat sebaliknya.
6. Meninggal Dunia Selain daripada Mati Syahid
Umat Islam yang meninggal dunia, selain mati syahid, maka wajib untuk dimandikan.
Aturan ini telah lama diakui oleh para ulama sebagai syarat atau sebab untuk melakukan mandi junub.
7. Masuk Islam (Bagi Mualaf)
Seseorang yang baru masuk Islam diwajibkan untuk mandi wajib sebagai simbol pembersihan diri sebelum memulai ibadah sebagai seorang Muslim.
Mandi wajib bagi seorang mualaf adalah simbolisasi pembersihan diri secara fisik dan spiritual.
Sekaligus merupakan tanda pemutusan dari keadaan sebelumnya dan memulai kehidupan baru sebagai seorang Muslim.
Mandi ini dianggap sebagai langkah pertama dalam praktik kebersihan yang sangat ditekankan dalam Islam.
Baca Juga: Tata Cara Mandi Tobat dengan Urutan yang Benar dan Detail
Hukum Mandi Wajib
Berhubungan suami istri termasuk salah satu hadas besar. Karena itu, penting bagi Moms dan Dads paham cara mandi wajib.
Berbeda dengan hadas kecil yang dapat disucikan dengan berwudu, untuk hadas besar maka wajib untuk melakukan mandi wajib.
Jika tidak, tubuh akan dianggap najis dan belum bisa melakukan kewajiban beribadah.
Allah telah menuliskan perintah untuk mandi wajib dalam Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 6:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qumtum ilaṣ-ṣalāti fagsilụ wujụhakum wa aidiyakum ilal-marāfiqi wamsaḥụ biru`ụsikum wa arjulakum ilal-ka'baīn, wa ing kuntum junuban faṭṭahharụ;
wa ing kuntum marḍā au 'alā safarin au jā`a aḥadum mingkum minal-gā`iṭi au lāmastumun-nisā`a fa lam tajidụ mā`an fa tayammamụ ṣa'īdan ṭayyiban famsaḥụ biwujụhikum wa aidīkum min-h;
mā yurīdullāhu liyaj'ala 'alaikum min ḥarajiw wa lākiy yurīdu liyuṭahhirakum wa liyutimma ni'matahụ 'alaikum la'allakum tasykurụn.
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku;
dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah;
dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih);
sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur."
Niat Mandi Wajib Pria dan Wanita
Mandi wajib dalam Islam ditujukan untuk membersihkan diri, sekaligus menyucikan diri dari segala najis dan kotoran yang menempel pada tubuh.
Sebelum mandi wajib, ada bacaan niat yang bisa dibaca.
- Niat Mandi Wajib Perempuan
Niat mandi wajib perempuan setelah berhubungan suami istri ialah sebagai berikut:
Nawaitul ghusla lifrafil hadatsil akbari fardhan lillahi ta’aala.
Artinya:
“Aku berniat mandi junub untuk menghilangkan hadas besar fardu karena Allah ta’ala.”
- Niat Mandi Wajib Pria
Sementara itu, niat mandi wajib pria yakni dengan membaca:
Bismillahirahmanirahim nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta'ala.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardu karena Allah Ta'ala."
Baca Juga: Tata Cara Sholat Taubat: Bacaan doa hingga Waktu Pelaksanaan
Tata Cara Mandi Wajib setelah Berhubungan Intim
Setelah membacakan niat, diwajibkan untuk membasuhkan air ke seluruh tubuh mulai dari rambut hingga ujung kaki.
Tidak hanya itu, saat mandi juga perlu membersihkan setiap kotoran yang menempel di tubuh menggunakan air yang suci dan bersih.
Agar tidak salah langkah, inilah tata cara mandi wajib setelah berhubungan intim yang harus dilakukan.
- Membaca niat mandi wajib. Doa niat inilah yang membedakan mandi wajib dengan mandi biasa. Doa niat mandi wajib setelah berhubungan ini bisa dibaca dalam hati.
- Membersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali.
- Setelah itu dilanjutkan dengan membersihkan kemaluan serta kotoran yang ada di sekitarnya hingga bersih dengan tangan kiri.
- Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan. Tangan perlu dicuci ulang untuk menghilangkan najis dengan menggosok-gosoknya menggunakan sabun hingga bersih, baru dibilas.
- Berwudu secara sempurna, mirip seperti wudu yang dilakukan saat akan salat.
- Menyiram kepala dengan air sebanyak 3 kali.
- Sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan yang basah sampai menyentuh kulit kepala agar seluruh bagian rambut terkena air.
- Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air dari sisi kanan, lalu dilanjutkan dengan sisi tubuh bagian kiri.
- Membersihkan area badan yang susah dijangkau.
Saat mandi wajib, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.
Baca Juga: Hukum Masturbasi dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu!
Mandi Wajib setelah Haid
Haid atau menstruasi merupakan peristiwa keluarnya darah dari rahim wanita yang telah mencapai usia dewasa atau baligh.
Pada saat wanita berada dalam kondisi haid tubuhnya akan kotor atau tidak suci.
Artinya, setelah selesai masa menstruasi wanita wajib melakukan mandi wajib. Dengan mengikuti cara mandi wajib yang benar.
Niat Mandi Wajib setelah Haid
Niat mandi wajib setelah haid bagi perempuan ialah sebagai berikut:
Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal haidhii fardhan lillahi ta’aala.
Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar sebab haid karena Allah ta'ala.”
Cara Mandi Wajib setelah Haid
Berikut tata cara mandi wajib setelah haid:
- Membaca Basmalah niat mandi wajib.
- Membasuh kedua tangan sebanyak 3 kali. Membasahi tangan kanan dan tangan kiri.
- Membersihkan kemaluan dengan menggunakan tangan kiri.
- Mencuci tangan kiri yang digunakan untuk membersihkan kemaluan.
- Berwudu menggunakan air mengalir secara sempurna seperti wudu ketika hendak melakukan salat.
- Menyiramkan air mulai dari atas kepala hingga seluruh badan bagian kanan sebanyak 3 kali, ulangi pada bagian kiri sebanyak 3 kali.
- Gosok sela-sela rambut hingga seluruhnya terbasahi oleh air.
- Gunakan wewangian atau sabun untuk membersihkannya, gosokkan keseluruh tubuh
- Bilas dengan air yang bersih.
Baca Juga: Tata Cara Mandi Taubat: Niat, Urutan yang Benar, dan Doanya
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Tata Cara Mandi Wajib
Selain itu, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan saat melakukan cara mandi wajib setelah haid.
Hal ini penting untuk kesucian dari mandi wajib yang sudah dilakukan.
Berikut ini beberapa aturan lain yang perlu diperhatikan:
- Gunakan air yang bersih dan suci.
- Pastikan seluruh tubuh terguyur dengan air.
- Jangan menggunakan penutup kepala.
Baca Juga: Niat Mandi Nifas setelah Melahirkan, Lengkap dengan Caranya
Hal-Hal yang Makruh Saat Melakukan Mandi Wajib
Ketahui juga yuk, beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat melaksanakan mandi wajib:
1. Berlebihan dalam Menggunakan Air
Menggunakan air secara berlebihan termasuk makruh dalam mandi wajib.
Hal ini berdasarkan firman Allah dalam surat Al An'am ayat 141:
إِنَّهُۥلَايُحِبُّٱلْمُسْرِفِينَإِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَإِنَّهُۥلَايُحِبُّٱلْمُسْرِفِينَ
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan."
Nabi SAW juga bersabda: "Sesungguhnya di tengah umat ini akan muncul kaum yang melampaui batas dalam bersuci dan berdoa." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, Ibnu Hibban, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi).
2. Mandi dengan Air Keruh dan Tidak Mengalir
Menggunakan air yang keruh dan tidak mengalir juga termasuk hal yang makruh saat mandi wajib.
Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah salah seorang dari kalian mandi di air yang tidak mengalir ketika ia dalam keadaan junub.
Ketika ditanya bagaimana caranya, Abu Hurairah menjawab, 'Beliau menciduknya'." (HR. Muslim).
3. Membasuh Tubuh Lebih dari Tiga Kali
Membasuh tubuh lebih dari tiga kali juga dianggap makruh karena hal ini bisa dianggap sebagai tindakan berlebihan (israf), yang tidak disukai oleh Allah SWT.
4. Tidak Berkumur dan Beristinsyqaq
Berkumur dan beristinsyqaq (mencuci hidung) adalah bagian penting dalam mandi wajib.
Berkumur dilakukan dengan memasukkan air ke dalam mulut dan menggerakkannya.
Sementara beristinsyqaq adalah mencuci hidung dengan menghirup air dan mengeluarkannya kembali.
Menurut para ulama, berkumur dan beristinsyqaq adalah fardhu (wajib) saat mandi wajib.
Doa setelah Mandi Wajib
Setelah mengetahui cara mandi wajib yang benar, sebaiknya Moms dan Dads juga membaca doa sesudah mandi wajib.
Berikut adalah bacaan doa setelah mandi wajib sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu,
wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu,
allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina.
Artinya:
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya.
Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri.”
Doa setelah mandi wajib di atas diperkuat dengan hadis yang diriwayatkan oleh Rasulullah.
Adapun hadis tentang jaminan bagi orang yang melakukan wudu setelah melakukan mandi wajib:
Maa minkum min ahadin yatawadha-u, fayusabbighu al-wudu-a, tsumma yaqulu:
Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, illa futihat lahu abwabu al-jannati.
Artinya: “Tiada seorang pun di antara kamu yang berwudu dengan sempurna kemudian berdoa:
Asyahadu ala ilaha illallah… kecuali telah dibukakan baginya pintu surga yang delapan, ia dapat masuk melalui pintu manapun yang ia kehendaki.”
Baca Juga: Peristiwa Isra Mikraj, Perjalanan Suci Nabi Muhammad SAW
Manfaat Mandi Wajib
Bukan hanya cara mandi wajib yang perlu Moms dan Dads pahami. Mengetahui manfaat dari mandi wajib juga tidak kalah penting.
Islam amat memperhatikan kebersihan, terutama kebersihan umatnya.
Bukan hanya kebersihan badan, pakaian dan tempat yang sifatnya zahir dan jelas, akan tetapi juga bersihnya hati dari perilaku buruk dan penyakit hati.
Salah satunya adalah adanya manfaat yang dimiliki saat seseorang melakukan mandi wajib setelah berhubungan intim.
Menurut Syekh Muhyiddin dalam kitabnya yang berjudul Ibadatul Islam:
Fiqhuha, Asroruha, wa Ta’allumu Kaifiyyatiha dalam bab faidah-faidah mandi (fawaidul ghusli).
Manfaat atau faidah mandi wajib itu adalah:
1. Mandi Sebagai Ibadah Sebagaimana Wudu
Ketika seorang muslim melakukan cara mandi wajib yang benar, itu berarti dia telah melaksanakan perintah Allah.
Syekh Muhyiddin mengatakan bahwa dengan melaksanakan perintah Allah, terdapat pahala yang besar, kebahagiaan, ketenangan, dan kegembiraan.
2. Mandi Wajib Menjaga Kebersihan
Karena akan menghalangi seseorang saat sedang beribadah, mandi wajib juga dimaksudkan untuk menjaga kebersihan diri.
Seorang ulama juga pernah mengatakan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman.
3. Tubuh Menjadi Semangat Beraktivitas
Untuk faidah ini, Syekh Muhyiddin menjelaskan:
Tidak diragukan lagi bahwasanya Allah SWT menciptakan dan membuat aturan (syariat) akan sesuatu yang dapat memperbaiki maupun menegakkan urusan manusia.
Apabila telah mengikuti aturan atau syariat-Nya, maka manusia bernaung pada cinta dan rida-Nya.
Manusia yang berbahagia di dunia dan akhirat, di antara syariat-Nya ialah mandi wajib.
4. Baik untuk Kesehatan
Tidak hanya sampai di situ, manfaat mandi wajib juga dapat dirasakan pada kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Hal ini karena mandi wajib erat kaitannya dengan kebersihan tubuh.
Ada banyak sekali manfaat untuk kesehatan yang bisa didapatkan dari aktivitas mandi wajib.
Mulai dari mencegah infeksi kulit, mengatasi bau badan, meredakan stres, mengurangi nyeri otot, hingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Jadi, mandi wajib bukan sekadar cara menyucikan diri dalam agama Islam, akan tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh.
Baca Juga: Shalat Fajar: Waktu, Tata Cara, Niat, dan Keutamaannya
Itu dia cara mandi wajib yang benar.
Jangan lupa untuk mempraktikkan cara mandi wajib yang benar, khususnya setelah Moms atau Dads mengalami hal-hal yang membuat tubuh berada dalam keadaan hadas besar.
Pastikan pula untuk tidak lupa mengajarkan cara mandi wajib yang tepat kepada Si Kecil, ya, Moms!
- https://islam.nu.or.id/thaharah/niat-cara-dan-adab-mandi-wajib-atau-mandi-junub-Km7xi
- https://islam.nu.or.id/thaharah/ini-sebab-sebab-mandi-wajib-hKBlr
- https://akuislam.com/blog/ibadah/cara-mandi-wajib/
- https://www.al-islam.org/islamic-marriage-handbook-sayyid-athar-husayn-sh-rizvi/major-ablution-ghusl-janabat
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.