7 Cara Membacakan Dongeng untuk Anak yang Interaktif
Agar kegiatan mendongeng menjadi menyenangkan, Moms harus tahu cara membacakan dongeng yang benar.
Kegiatan mendongeng menjadi sesuatu hal yang familiar. Membacakan dongeng sebelum tidur banyak dilakukan oleh para orang tua terhadap anaknya.
Pasalnya, dongeng menjadi salah satu media hiburan anak di samping beberapa tayangan seperti video.
Tradisi ini ternyata bukan hanya menjadi pengantar tidur saja, lho!
Mendongeng bersama anak juga menjadi kegiatan yang santai dan menyenangkan.
Hal ini seperti diungkapkan oleh Kanya Cittarasa, Founder Klub Dongeng, dalam acara "Panggung Cerita Nusantara" pada Minggu (22/10/23).
"Mendongeng merupakan metode komunikasi yang sangat mudah, karena dapat terjadi secara natural." jelasnya.
Secara tidak langsung mendongeng akan mengembangkan kecerdasan emosional dan akan mengoptimalkan perkembangan psikologis anak.
Dilansir dari Kids Health, Moms sebaiknya membacakan dongeng untuk anak setidaknya sekali dalam sehari.
Pilihlah waktu rutin untuk membacakan cerita, terutama sebelum tidur siang atau malam. Cara itu membuat anak jadi rileks dan tenang.
Namun, Moms juga bisa membacakan dongeng kapanpun anak menginginkannya. Kalau dia nyaman, Moms juga bisa membaca sambil memangkunya agar ia merasa aman.
Melalui karakter tokoh dalam dongeng, anak dapat memahami nilai-nilai baik atau buruk.
Demikian dengan cerita yang dapat menunjukkan konsekuensi dalam mengambil keputusan dan akan lebih baik jika sesekali mendiskusikan nilai-nilai dalam isi dongeng.
Baca Juga: Kisah Dongeng Putri Salju dan Pesan Moral untuk Si Kecil
Cara Membacakan Dongeng untuk Anak
Agar anak dapat merasakan ketertarikan terhadap dongeng yang diceritakan, orang tua harus memahami cara membacakan dongeng yang asyik untuk anaknya.
Yuk, simak cara membacakan dongeng sebelum tidur!
1. Memilih dan Memahami Cerita dengan Baik
Memilih cerita yang berkualitas dengan tema yang sederhana seperti dongeng dengan cerita keseharian merupakan awalan yang baik.
Baiknya memilih buku dongeng sebelum tidur dengan gambar yang banyak dan berwarna, serta cerita yang memiliki pesan moral.
Cara membacakan dongeng untuk anak yang pertama ini bisa pula melibatkan anak untuk memilih buku kesukaannya.
"Sebelum bercerita, kita perlu mencari tahu dulu apa yang sedang diminati oleh anak," ungkap Kanya.
"Mulai dari ketertarikan atau curiousity anak, lalu orang tua cari atau ceritakan hal-hal yang berkaitan" lanjutnya.
Tema cerita yang memiliki unsur kebaikan bisa Moms pilih, seperti:
- Tentang perdamaian
- Pendidikan
- Cinta kasih
Adapun tema yang perlu dihindari adalah tema yang cenderung memiliki efek tidak baik, seperti:
- Kekerasan
- Balas dendam
- Sihir jahat
Orang tua perlu memahami isi cerita sepenuhnya tanpa harus menghafal.
Memodifikasi cerita juga merupakan hal yang menyenangkan dan juga dapat memfilter kata-kata yang belum layak didengarkan anak-anak di usia tertentu.
Hal tersebut juga dapat mengembangkan ide dan nilai moral yang ingin disampaikan.
2. Memahami Karakter Tokoh
Tokoh dalam sebuah cerita merupakan unsur intrinsik yang sangat penting.
Seorang pendongeng juga perlu memahami bagaimana karakter tokoh dalam cerita tersebut.
Cara membacakan dongeng yang kedua, Moms bisa mendramatisasi seolah berakting saat mmembaca agar Si Kecil lebih semangat mendengarkan.
Semakin sedikit tokoh dalam cerita, semakin mudah dan menarik untuk anak-anak.
Ekspresi ketika mendongeng dapat menimbulkan ketertarikan dan antusiasme anak ketika mendengar isi ceritanya.
Selain itu, orang tua juga perlu menyesuaikan bahasanya dengan anak. Sebab, penggunaan bahasa yang rumit akan membuat anak kehilangan minatnya mendengarkan dongeng.
"Orang tua kurang bisa menyesuaikan secara bahasa ke anak. Misalnya, bahasanya terlalu sastra sehingga anaknya jadi kurang paham," ungkap Kanya.
Para orang tua juga dapat melakukan gerakan-gerakan yang menggambarkan isi cerita diiringi dengan ekspresi yang sesuai.
Dengan begitu, anak-anak akan terbawa suasana cerita.
Berbicara mengenai tokoh, agar anak tidak bingung dan mudah mengenal, usahakan orang tua dapat membedakan suara pada setiap karakternya.
Baca Juga: 5 Variasi Cerita Dongeng Si Kancil yang Penuh Pesan Moral
3. Gunakan Alat Bantu
Penggunaan media gambar atau boneka dapat membantu orang tua menyampaikan isi cerita dan membedakan setiap karakternya, termasuk saat membacakan dongeng sebelum tidur.
Ini bisa jadi cara membacakan dongeng yang interaktif dan tentu saja tidak membosankan.
Gambar dan boneka dapat menjadi sarana mendongeng yang menarik. Anak-anak setidaknya akan memiliki gambaran yang lebih jelas dari isi ceritanya.
4. Kontak Mata dan Fisik
Kontak mata saat sedang bercerita adalah hal penting untuk membuat anak-anak tetap berkonsentrasi dan pesan dalam cerita juga dapat dengan mudah tersampaikan.
Cara membacakan dongeng ini bisa pula membangun bonding antara Moms dan Si Kecil.
Begitu pula dengan kontak fisik yang diperlukan ketika sedang membacakan dongeng sebelum tidur. Hal ini dapat menambah kedekatan dengan anak.
Baca Juga: 20 Dongeng Anak Terpopuler, Seru, dan Tersirat Pesan Moral
5. Interaktif
Melibatkan anak ketika sedang membaca dongeng sebelum tidur akan membuat suasana seru dan membuat anak-anak menjadi lebih aktif.
Melakukan trik juga bisa membuat anak lebih terlibat, aktif, dan mengasah kreativitasnya, seperti:
- Sambung dongeng
- Memberikan pertanyaan seperti apa yang akan terjadi pada alur berikutnya
- Menirukan suara tokoh
Cara membacakan dongeng ini bisa melatih Si Kecil lebih imajinatif lho, Moms. Jangan kesal saatanak memotong cerita yang Moms bacakan.
Hal ini justru bagus, karena berarti si anak menyimak dengan baik jalan cerita.
Menanyakan sesuatu tentang isi buku adalah tanda bahwa si anak sedang mencoba menginterpretasikan cerita dalam imajinasinya.
6. Perhatikan Usia Si Kecil
Cara membacakan dongeng satu ini ternyata cukup berperan dalam penerimaan Si Kecil terhadap cerita yang sedang Moms sampaikan.
Usia anak menentukan cerita yang akan dibawakan dan juga cara mendongengnya.
"Orang tua perlu peka juga memahami kebutuhan anaknya. dari situlah topik cerita yang mau kita berikan kepada anak jadi linear, sesuai dengan kebutuhan si anak," kata Putri Khalidah, Storyteller dan Co-Founder Klub Dongeng, dalam sesi acara yang sama.
Semakin bertambahnya usia seorang anak, maka topik yang disampaikan bisa lebih bervariasi dan menyesuaikan usianya.
Misalnya anak usia 10 tahun, tentu tidak akan tertarik bila mendengar dongeng si kancil, bukan?
Maka ajak ia mengeksplor cerita yang lebih menantang seperti Peter Pan dan Kapten Hook.
Di cerita tersebut, alurnya akan lebih bervariasi dan banyak penokohan yang membuat Si Kecil melatih daya ingat.
Cara menyampaikannya pun berbeda-beda. Anak balita lebih senang mendengarkan cerita sambil dipangku dan di dekap dalam pelukan.
7. Mendongeng Saat Anak Santai
Mendongeng sebenarnya bisa dilakukan kapapun, namun banyak orang tua yang memilih mendongeng sebelum tidur malam.
Selain itu, orang tua juga perlu memilih waktu yang tepat untuk mendongeng bersama anak. Sebab, waktu mendongeng yang tidak tepat justru akan membuat anak merasa bosan.
"Ketika anak terlihat bosan bisa jadi karena beberapa faktor. Pertama, anak mungkin kelelahan, sedang mengantuk, atau sedang lapar. Kedua, mungkin cerita yang dibawakan orang tua kurang relate dengan anaknya" kata Kanya.
Kebanyakan orang tua memilih waktu mendongeng malam hari sebelum anak tidur.
Karena saat akan tidur, kondisi anak sudah relaks, tidak terbebani aktivitas apapun, sehingga diharapkan otak lebih mudah menyerap pesan yang disampaikan orang tua melalui dongeng.
Nah Moms, tidak hanya cara membacakan dongeng saja yang penting tapi juga waktunya.
Baca Juga: 12 Dongeng Pendek dengan Pesan Moral yang Baik untuk Anak
Manfaat Mendongeng untuk Anak
Mendongeng memiliki manfaat yang luas bagi perkembangan anak, baik secara emosional, sosial, maupun kognitif.
Pertama, mendongeng membantu dalam pengembangan bahasa dan keterampilan literasi anak.
Melalui cerita-cerita yang diceritakan, anak dapat memperluas kosakata mereka, memahami struktur narasi, dan belajar mengikuti alur cerita. Ini penting untuk kemampuan membaca dan menulis di masa depan.
Selain itu, mendongeng juga dapat merangsang imajinasi dan kreativitas anak.
Dengan mendengarkan cerita-cerita yang penuh petualangan dan karakter fantastis, anak belajar untuk berpikir di luar kotak dan mengembangkan kemampuan untuk membuat cerita sendiri.
Aspek emosional juga turut terbantu melalui dongeng.
Banyak cerita sering kali mengandung nilai-nilai moral yang mengajarkan anak tentang baik dan buruk, kebaikan, kesabaran, dan nilai-nilai lainnya.
Ini membantu dalam pembentukan karakter dan pemahaman anak terhadap dunia di sekitarnya. Selain itu, dongeng juga dapat menjadi sarana untuk mengatasi emosi dan menghadapi situasi sulit.
Anak bisa mengidentifikasi diri mereka dengan karakter dalam cerita dan belajar solusi untuk masalah yang dihadapi.
Secara sosial, mendongeng bisa menjadi momen yang berkualitas antara orang tua atau pengasuh dengan anak.
Ini tidak hanya memperkuat ikatan emosional antara mereka tetapi juga membangun kepercayaan diri anak dalam berbicara dan berinteraksi.
Selain itu, ketika dongeng dilakukan dalam kelompok, ini juga meningkatkan keterampilan sosial anak dalam berbagi, mendengarkan, dan berkolaborasi dengan orang lain.
Secara keseluruhan, mendongeng bukan hanya sekadar aktivitas menyenangkan sebelum tidur, tetapi juga merupakan investasi berharga dalam perkembangan holistik anak.
Dengan menyediakan bahan bakar untuk imajinasi, bahasa, emosi, dan keterampilan sosial, mendongeng membantu mempersiapkan anak-anak untuk menghadapi dunia dengan lebih siap dan penuh percaya diri.
Baca Juga: 10 Dongeng Anak Islami Terpopuler, Kaya Pesan Moral!
Itu dia Moms beberapa cara membacakan dongeng untuk anak yang baik untuk stimulus.
Tidak hanya itu, manfaat dari membacakan dongeng untuk Si Kecil secara tidak langsung adalah menumbuhkan minat baca yang tinggi.
Si Kecil jadi mempunyai rasa penasaran yang tinggi untuk menerima berbagai cerita yang ada. Siap mendongeng untuk Si Kecil, Moms?
- https://raisingchildren.net.au/babies/play-learning/literacy-reading-stories/reading-storytelling
- https://www.readingrockets.org/article/hints-how-read-aloud-group
- https://www.citywestetns.ie/story-reading-tips.html
- https://www.raisesmartkid.com/all-ages/1-articles/52-reading-to-children-how-tos-and-tips
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.