Cara Menanam Kaktus, Tanaman Hias yang Mudah Dirawat dan Hemat Air
Apakah Moms sedang mencari tahu cara menanam kaktus sebagai kegiatan berkebun yang menyenangkan?
Berkebun merupakan kegiatan sederhana dan menyenangkan yang dapat Moms lakukan di rumah.
Bahkan dikutip dari UNC Health Talk, berkebun memiliki banyak manfaat. Mulai dari menghilangkan stres, membuat seseorang lebih bahagia, meningkatkan vitamin D, hingga baik untuk kesehatan jantung.
Salah satu kegiatan berkebun yang bisa Moms coba adalah menanam kaktus. Kaktus adalah tanaman hias yang cukup mudah untuk dirawat sehingga cocok bagi Moms yang baru mulai berkebun.
Lalu, bagaimana cara menanam kaktus?
Meski biasanya kaktus ditemukan pada gurun pasir dengan cuaca yang panas, Moms tetap bisa menanam dan merawatnya di rumah. Untuk itu, mari simak cara menanam kaktus berikut ini Moms.
Baca Juga: Selain Jadi Hobi, Ini 5 Manfaat Berkebun untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Cara Menanam Kaktus
Foto: pexels.com/Anna Khumotova
Ada banyak kaktus yang dapat Moms pilih untuk ditanam di rumah, tetapi secara umum cara menanam kaktus tetap sama untuk setiap jenisnya.
Kaktus dapat tumbuh di luar ruangan maupun di dalam ruangan sebagai tanaman hias yang cantik, mudah dirawat karena hemat air, dan cukup tahan lama.
Perlu Moms ketahui bahwa sebagian besar kaktus tumbuh subur di bawah sinar matahari penuh dan tanah yang cepat kering. Jadi, tanaman kaktus memang lebih baik ditanam dan dibiarkan tumbuh di luar ruangan.
Meski demikian Moms tetap dapat menanam dan merawat kaktus di dalam ruangan. Dalam hal ini, kaktus sebaiknya tumbuh di dekat jendela yang menghadap ke selatan atau barat dengan akses terhadap sinar matahari.
Selain itu, Moms disarankan untuk memindahkan tanaman kaktus dalam ruangan ke luar ruangan sesekali agar kaktus dapat tumbuh dengan baik.
Mengutip laman Miraclegro, sinar matahari pagi adalah waktu yang paling baik jika bagi Moms untuk memindahkan tanaman kaktus yang tumbuh di dalam ruangan ke luar ruangan.
Cobalah untuk menanam kaktus selama akhir musim semi hingga musim panas saat tanaman dapat tumbuh aktif. Kaktus akan berakar lebih cepat saat musim ini, Moms.
Baca Juga: 5 Tanaman Hias yang Sedang Tren dan Bisa Ditanam di Rumah
Cara Menanam Kaktus dari Biji
Foto: www.gardenersworld.com
Biasanya, penjual tanaman hias telah menyediakan beragam jenis kaktus dengan berbagai ukuran sehingga Moms hanya perlu memindahkannya ke dalam pot setelah dibeli.
Tak hanya itu, Moms juga bisa menanam kaktus dari biji/benih.
Bagi Moms yang tertarik dan ingin mengetahui cara menanam kaktus, dapat menyiapkan bahan, alat, dan mengikuti cara menanam kaktus menggunakan biji/benih yang dilansir dari GardenersWorld.
Bahan dan Alat:
- Biji kaktus
- Pot plastik dan pot terakota/gerabah ukuran kecil
- Kompos bebas pengeringan atau kompos kaktus
- Vermikulit atau pasir halus
- Garpu atau sendok
- Pinset
- Kerikil
Baca Juga: 4 Tips Menanam dan Merawat Tanaman Buah di Dalam Pot (Tabulampot)
Cara Menanam Kaktus:
- Isi pot dengan kompos yang lembab, berpasir, dan kering. Kencangkan kompos di dalam pot dengan cara menekannya lembut dan ratakan permukaan. Sebarkan benih kaktus di atas permukaan kompos, tetapi berhati-hatilah agar tidak menaburnya terlalu tebal.
- Taburkan sedikit vermikulit atau pasir halus di atas biji kaktus hingga menutupi seluruh permukaan kompos. Tinggalkan pot yang berisi benih kaktus tersebut di rumah kaca khusus tanaman atau di ambang jendela rumah yang hangat, tutupi dengan kantong plastik bening untuk menjaga kelembapan tanah.
- Bibit kaktus akan berkembang dalam beberapa minggu. Buka kantong plastik bening penutup pot saat menyiram benih kaktus. Siramlah benih kaktus dengan air ketika kompos menjadi kering, tetapi semprot permukaannya dengan air secara teratur, untuk menjaganya tetap lembap.
- Jika dirasa bibit telah tumbuh, pindahkanlah ke pot lain. Gunakan garpu atau sendok untuk mengambil kaktus dengan hati-hati agar durinya tidak tersangkut di kulit.
- Isi sebagian pot kecil dengan kompos berpasir dan pindahkan bibit kaktus ke tempatnya yang baru dengan hati-hati. Gunakan penjepit/pinset untuk memastikan bibit kaktus tidak miring.
- Isi sekitar bibit kaktus dengan kompos dan air bersih. Tambahkan lebih banyak kompos jika perlu, lalu gunakan sendok untuk menyusun kerikil di sekitar bibit. Simpan di tempat yang cerah, seperti ambang jendela dengan akses sinar matahari cukup.
Kaktus merupakan tanaman hias yang mudah dirawat karena hemat air, tetapi Moms perlu bersabar karena kaktus cenderung tumbuh dengan lambat.
Baca Juga: Buat Rumah Lebih Indah, Ini 5 Rekomendasi Pupuk Tanaman Hias Terbaik
Cara Perawatan Tanaman Kaktus
Setelah memahami cara menanam kaktus dan berhasil menerapkannya, Moms juga perlu mengetahui cara perawatan kaktus yang benar. Mengutip laman Cactus Way, berikut cara perawatan tanaman kaktus.
1. Waktu Penyiraman
Foto: Pexels/Scott Webb
Seperti yang telah Moms ketahui, kaktus merupakan tanaman dari gurun pasir. Hal ini berarti kaktus hidup di area yang panas dan kering.
Meski demikian, kaktus tetap perlu disiram untuk membantu mereka tumbuh. Jadi, siramlah kaktus secara rutin saat musim panas. Pada musim panas seperti ini, tanaman kaktus akan tumbuh lebih aktif sehingga perlu disiram dengan air secukupnya.
Untuk kaktus yang tumbuh di luar ruangan, penyiraman kaktus dapat dilakukan dua atau tiga kali dalam seminggu. Sementara kaktus yang tumbuh di dalam ruangan, Moms bisa menyiramnya dua kali dalam seminggu.
Moms bisa menyesuaikan waktu penyiraman kaktus ini dengan melihat kadar airnya. Apabila permukaan kaktus mongering, siramlah dengan air.
Alat pengukur air mungkinn dapat membantu Moms menentukan kelembapan tanah. Alternatif lainnya adalah menggunakan tongkat untuk menusuk tanah sehingga Moms bisa melihat apakah dasar tanaman kaktus memiliki air. Jika tanah menempel pada tongkat, berarti masih ada air.
Saat musim dingin, dan musim semi, kaktus hanya membutuhkan sedikit kelembapan. Jadi, tidak perlu disiram dengan rutin.
Moms mungkin berpikir bahwa kaktus yang lebih besar akan membutuhkan lebih banyak penyiraman, tetapi dalam arti sebenarnya, kaktus yang lebih kecil dan lebih mudalah yang memiliki tingkat pertumbuhan lebih tinggi. Maka, tanaman kaktus yang lebih kecil membutuhkan lebih banyak air sehingga perlu sering disiram daripada kaktus besar.
Ukuran pot juga memengaruhi seberapa sering Moms perlu menyiram kaktus. Pot kecil sangat ideal untuk menyiram karena kaktus tidak suka tergenang di dalam air dan lebih rentan membusuk.
Sedangkan pot besar akan membutuhkan waktu lama dalam mengeringkan air usai penyiraman, yang membuat kaktus rentan untuk tidak berkembang.
Jadi, siapkanlah pot yang cukup untuk kaktus, ya.
Baca Juga: Kapan Waktu Menyiram Tanaman Terbaik? Yuk Cari Tahu, Moms!
2. Jenis Pot
Pot plastik memang dapat digunakan dalam cara menanam kaktus, tetapi pot plastik membutuhkan waktu lebih lama untuk mengeringkan air dibanding dengan pot teracota/gerabah.
Pot teracota/gerabah akan memastikan adanya pergerakan udara secara maksimal pada tanaman kaktus dan dapat mengalirkan kelebihan air lebih cepat sehingga mengurangi kemungkinan akar membusuk.
Singkatnya, Moms perlu memastikan peggunaan pot kaktus yang mampu menghilangkan kelebihan air secara menyeluruh.
Baca Juga: 5 Tanaman yang Tidak Gampang Mati dan Tahan Lama Untuk Dirawat
3. Sinar Matahari yang Cukup
Foto: Pexels/Quang Nguyen Vinh
Cahaya merupakan kebutuhan saat merawat kaktus. Namun, sesuaikan juga kebutuhan sinar matahari ini berdasarkan jenis kaktusnya.
Bagi kaktus yang tumbuh dalam ruangan, pastikan jaraknya ±120 cm dari jendela jika menghadap ke timur atau selatan agar mendapatkan sinar matahari cukup.
Teruslah merotasi tanaman kaktus dengan memindahkannya dari tempat yang cukup sinar matahari ke tempat teduh.
Hal ini karena terlalu banyak sinar matahari dapat membuat tanaman kaktus menguning atau putih.
Selain itu, kaktus akan cenderung tumbuh ke arah cahaya. Rotasi juga dapat menghasilkan pertumbuhan kaktus yang seimbang. Jadi, putar atau pindahkanlah tanaman kaktus seperempat putaran setiap kali rotasi.
Baca Juga: 7 Tanaman Ini Bisa Membawa Keberuntungan, Harus Punya!
4. Lampu Tumbuh Khusus Tanaman Bisa Membantu
Jika Moms merasa tidak dapat menyediakan sinar matahari yang cukup, Moms dapat membeli lampu tumbuh khusus tanaman untuk kaktus.
Lampu tumbuh adalah lampu buatan yang dirancang khusus sehingga membantu tanaman dalam ruangan mendapatkan cukup cahaya.
Lampu ini akan menghasilkan sinar yang dapat menggantikan fungsi dari sinar matahari.
5. Risiko Hama pada Kaktus
Foto: Pexels/Min An
Dalam kebanyakan kasus, masalah kaktus yang paling umum adalah penyakit bakteri dan jamur karena penyiraman berlebihan.
Namun terkadang, hama seperti kutu putih juga dapat menyerang kaktus. Mengontrol hama ini mungkin saja sulit dilakukan karena dapat terus berulang atau membandel dan akhirnya merusak kaktus. Jadi, Moms perlu waspada dengan mengetahui ciri-cirinya.
Berikut hama yang berisiko menyerang kaktus:
- Kutu busuk dan serangga sisik
Kedua serangga ini adalah serangga paling umum yang berhasil melewati duri kaktus dan dapat melakukan banyak kerusakan hingga akhirnya dapat membunuh kaktus.
Kutu busuk biasanya memiliki penampilan berwarna putih, menyerupai lilin, dan kapas. Mereka tidak mudah dikenali karena tinggal di bagian kaktus yang tersembunyi. Biasanya, kutu banyak ditemukan pada bagian bawah daun dan area persendian kaktus yang tersembunyi.
Mereka juga menyerang daun dan batang, tetapi ada juga yang menyerang akar dan biasanya akan menghisap cairan akar penyebab kebusukan karena infeksi bakteri.
Moms dapat menggunakan kapas yang dicelupkan ke dalam alkohol untuk menghilangkan kutu putih dan serangga sisik.
Namun, lakukanlah uji coba terlebih dahulu pada area kecil yang terkena karena cara ini bisa merusak tanaman kaktus.
- Tungau laba-laba
Untuk mengetahui apakah tungau laba-laba telah menyerang kaktus, indikasi pertama biasanya berupa anyaman dan beberapa titik kecil berwarna coklat pada tanaman.
Ukuran tungau ini cukup kecil dan hanya terlihat ketika Moms coba mengetuk area yang terkena dengan selembar kertas karena menyerupai debu.
Dalam mengatasinya, Moms dapat mencuci tungau laba-laba dengan air. Namun, pastikan menutup pot agar kaktus tidak mengandung terlalu banyak air.
- Agas Jamur
Hama khusus ini menyerupai nyamuk. Mereka kebanyakan melayang-layang di sekitar tanah. Larva ini hidup di tanah, yang akhirnya memakan bahan organik sehingga menghilangkan nutrisi kaktus.
Sabun insektisida dapat digunakan untuk membasuh hama ini. Namun, perlu diperhatikan bahwa insektisida dapat merusak tanaman karena kaktus memiliki lilin yang dapat rusak oleh sabun.
Untuk itu, pastikan Moms telah membaca label untuk memastikan penggunaannya aman pada kaktus.
Sementara cara pencegahannya, Moms bisa memastikan tanaman kaktus telah mendapatkan jumlah air, sinar matahari, dan drainase yang tepat.
Ketika kaktus tumbuh subur, risiko serangan hama lebih rendah. Jagalah agar pot kaktus bebas dari daun-daun yang mati karena dapat menarik hama.
Selain itu, pisahkan kaktus lama yang terinfeksi agar tidak berada di dekat kaktus baru. Hal ini karena kaktus baru yang sehat berisiko terkena hama, mereka dapat berpindah ke kaktus tersebut.
Jadi, lakukanlah karantina pada kaktus yang terinfeksi hama sampai perawatannya benar-benar berhasil menghilangkan hama.
Itulah cara menanam kaktus dan perawatannya yang bisa Moms jadikan inspirasi saat berkebun. Semoga bermanfaat ya, Moms.
- https://healthtalk.unchealthcare.org/health-benefits-of-gardening/
- https://www.miraclegro.com/en-us/library/flowers-landscaping/how-grow-cactus
- https://www.gardenersworld.com/how-to/grow-plants/how-to-grow-cacti-from-seed/
- https://cactusway.com/cactus-care-11-essential-tips-for-beginners/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.