4 Cara Menanam Pepaya dan Kepercayaan Menurut Feng Shui!
Setahun belakangan ini, banyak orang berlomba-lomba untuk menanam berbagai tanaman hias dan buah di pekarangan rumah.
Bisa jadi, Moms dan Dads pun punya hobi baru: browsing mencari cara menanam bunga mawar, cara menanam pucuk merah, cara menanam daun mint, hingga cara menanam pepaya.
Tujuannya? Apalagi kalau bukan untuk mempercantik eksterior sekaligus mendapatkan buah hasil tanam sendiri.
Berbicara tentang pepaya, buah ini menjadi salah satu buah favorit karena mengandung banyak vitamin.
Menurut laman healthline.com, buah pepaya mengandung karbohidrat, serat, protein, vitamin C, vitamin A, vitamin B8, potasium, hingga folat yang membantu menjaga pencernaan.
Buah dengan nama latin Caricaya papaya sebenarnya tumbuhan yang identik dengan negara beriklim tropis. Asalnya dari Meksiko Selatan dan Central America.
Tidak hanya untuk dimakan buahnya. Daun pepaya dan bunga pepaya pun sering menjadi bagian lauk pauk yang sangat sedap disajikan dengan nasi hangat. Moms pasti langsung teringat dengan masakan khas Manado, kan?
Daun pepaya juga menjadi salah satu hidangan khas Jawa Tengah yaitu buntil. Daun pepaya menjadi pembungkus parutan kelapa gurih yang disajikan bersama kuah bersantan.
Moms dan Dads pasti ketagihan jika memakannya bersama nasi dan “kejutan” rawit pedas di dalam buntil.
Lalu bagaimana cara menanam pepaya? Yuk disimak!
Baca juga: Cara Menanam Cabe Rawit di Pot dan Polybag untuk Pemula, Yuk Coba!
Cara Menanam Pepaya yang Mudah
Karena banyaknya manfaat pepaya, tak heran jika banyak orang mencari berbagai cara menanam pepaya akhir-akhir ini. Agar praktis, menanam pepaya di dalam pot yang dikenal dengan tabulampot menjadi solusi mudah.
Jika Moms atau Dads adalah salah satunya, simak cara menanam pepaya yang mudah dan berbuah lebat berikut. Cocok untuk pekarangan rumah yang tidak terlalu besar.
1. Siapkan Pot yang Menjadi Tempat untuk Menanam
Cara menanam pepaya tabulampot yang jangan dilewatkan adalah memilih pot yang tepat sebagai wadah tanaman. Pastikan Moms memilih ukuran pot yang sesuai dengan ukuran tanaman saat hendak ditanam.
Jika bibit tanaman masih berukuran kecil, Moms dan Dads sebaiknya memilih pot berukuran kecil. Gantilah pot seiring dengan pertumbuhan tanaman pepaya.
Jangan langsung menanam bibit pepaya ke pot berukuran besar. Jika bibit langsung ditanam pada pot berukuran besar, akarnya akan berkembang terlalu bebas dan cepat memenuhi pot.
Nutrisi yang diberikan kepada tanaman pepaya pun cenderung boros dan membuat tanaman lebih sering memperluas akar dibanding daun, batang, dan buahnya.
Moms bisa memilih pot jenis tanah liat, plastik, kayu, atau pot bekas drum. Apa pun jenis pot yang akan Moms gunakan, pastikan pot tersebut memiliki lubang di dasarnya sebagai jalan air mengalir.
Pergantian pot sebaiknya dilakukan setiap setahun sekali, tergantung kondisi tanaman yang ditanam pada pot.
Baca juga: Yuk Coba Berkebun di Rumah, Ini 9 Tanaman yang Perawatannya Paling Mudah
2. Siapkan Media Tanam Tabulampot yang Baik
Cara menanam pepaya selanjutnya adalah dengan menentukan media tanam yang baik.
Menurut jurnal IPB tentang Pengaruh Jenis Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Pepaya, syarat terpenting media tanam adalah media tanam tersebut dapat menyimpan air dan memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
Media tanam yang cocok untuk tabulampot papaya yang cocok adalah campuran tanah gembur, kompos atau pupuk kambing fermentasi, dan sekam kulit kopi dengan komposisi 1:1:1
Campur semua bahan di atas dalam sebuah ember, lalu aduk hingga rata.
3. Pastikan Saluran Drainase Tidak Terhambat
Setelah memastikan ukuran pot yang tepat, Moms dan Dads juga perlu memastikan saluran drainase (pengaliran air) berjalan baik. Moms dan Dads bisa menggunakan potongan batu bata, kerikil, gabus, pecahan genteng.
Ini menjadi cara menanam pepaya yang tidak kalah penting.
Letakkan di dasar pot, lalu isi media tanam hingga 1/3 tinggi pot. Setelah itu tanam bibit pepaya.
Saat menanam bibit pepaya ke dalam media tanam, pastikan bibit pepaya diletakkan di pusat (bagian tengah) pot. Lalu, masukkan kembali media tanam hingga pangkal batang bibit pepaya.
4. Pilih Bibit Pepaya Unggul
Menurut Balitbu Tropika, Kementrian Pertanian, cara menanam pepaya sendiri agar berhasil selanjutnya adalah memilih bibit unggul seperti bibit dengan benih hermaprodit.
Banyak petani pepaya menyatakan bahwa lebih baik menggunakan bibit hasil cangkok. Sebab, bibit tanaman ini sifatnya lebih mirip dengan indukan pepaya. Sehingga tingkat keberhasilan penanaman papaya lebih besar.
Jangan lupa, siram bibit pepaya dengan air hingga air keluar dari lubang bawah pot. Letakkan tanaman di tempat teduh. Lakukan penyiraman setiap hari saat sore hari.
Baca juga: 5 Ide Rooftop Garden Minimalis, Bisa Jadi Tempat Kumpul Keluarga!
Pepaya Termasuk Tanaman Pembawa Sial, Benarkah?
Oke, Moms dan Dads sudah mengetahui cara menanam pepaya menggunakan pot di atas.
Tapi tahukah Moms bahwa ternyata sebagian orang yang percaya filosofi ilmu feng shui dan Vastu Shastra berpendapat bahwa papaya termasuk dalam tanaman pembawa sial?
Tak hanya itu saja, keempat tanaman ini pun tidak disarankan untuk ditanam di area pekarangan rumah.
1. Pepaya
Sejak zaman orangtua kita dulu, pohon pepaya sebaiknya tidak ditanam di pekarangan rumah. Hal ini karena pohon pepaya dipercaya dapat memberikan energi negatif ke dalam rumah.
Tak hanya itu saja, pohon pepaya juga identik dengan tempat tinggal makhluk halus.
Sedangkan menurut banyak ahli feng shui, pohon pepaya yang ditanam di depan rumah dapat membawa kerugian usaha serta memengaruhi kondisi kesehatan keluarga.
2. Bunga Bougenville
Jika boleh bernostalgia, ingatlah Moms bahwa bunga bougenville ini selalu menemani dekorasi setiap rumah saat Moms dan Dads masih kecil dulu?
Bunganya bernuansa pink, orange, atau kemerahan dengan kelopak bunga yang tipis.
Meskipun cantik, ternyata para ahli feng shui dan Vastru Shastra menyarankan untuk tidak memelihara bunga bougenville di rumah. Tanaman ini memiliki batang tipis yang tajam dan berduri.
Tanaman berduri dan tajam seperti bougenville dipercaya dapat menyebabkan sial, terutama dalam percintaan.
3. Kaktus
Bentuknya cocok untuk menemani dekorasi rumah minimalis. Cocok untuk Moms dan Dads yang membutuhkan tanaman unik dan “tidak rewel” untuk dipelihara.
Namun menurut Sally Painter, Feng Shui Practitioner, tanaman kaktus sebaiknya tidak disertakan sebagai tanaman favorit di dalam rumah. Bahkan, kaktus tidak disarankan untuk dipajang di meja kantor.
Tanaman ini dikenal bisa menebarkan racun dengan menghancurkan energi chi. Energi chi yang dimaksud bukan hanya energi manusia yang tinggal di dalam rumah, namun juga tanaman yang ada di dekatnya.
Jika Moms dan Dads bersikukuh untuk tetap menanam kaktus di dalam rumah, kaktus dipercaya dapat mengguncang tali kasih sayang, keuangan, kesehatan, karier, hingga pendidikan seseorang.
Baca juga: 9 Cara Membuat Pot untuk Tanaman Hias di Rumah, Ramah Lingkungan!
4. Pohon Bonsai
Filosofi Vastu Shastra menyarankan untuk tidak menanam pohon bonsai dan pohon berwarna merah di dalam rumah.
Hal ini karena sifat tanaman yang memiliki pertumbuhan terbatas dan harus “dikurung” akan memengaruhi kehidupan keluarga terutam dari segi finansial.
Jika tetap ingin memelihara bonsai, tanamlah tanaman bonsai di luar rumah seperti taman rumah.
5. Asam Jawa
Myrtus atau murad atau asam jawa dianggap sebagai tanaman pembawa sial.
Moms dan Dads disarankan untuk tidak ditanam di area rumah. Selain itu, Moms dan Dads juga sebaiknya menghindari mendirikan rumah di dekat tanaman ini.
Mengapa? Tanaman ini dipercaya sebagai tempat tinggal sosok magis dan roh jahat.
Baca juga:14 Manfaat Asam Jawa yang Baik untuk Ibu Hamil dan Kesehatan
Jadi, apakah Moms dan Dads tetap ingin melakukan tips atau cara menanam pepaya yang sudah dijabarkan di atas?
- https://balitbu.litbang.pertanian.go.id/index.php/hasil-penelitian-mainmenu-46/1149-cara-mensiasati-agar-populasi-tanaman-pepaya-bisa-100-persen-berkelamin-sempurna-hermaprodit-dan-seragam
- https://www.healthline.com/nutrition/8-proven-papaya-benefits
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.