21+ Cara Mencegah Kehamilan, dari KB Alami hingga Kontrasepsi
Selain menggunakan alat kontrasepsi, ada ragam cara mencegah kehamilan yang perlu Moms tahu.
Pasangan yang sudah memiliki anak sering kali memilih berbagai cara agar tidak hamil untuk mengatur jarak kehamilan berikutnya.
Penyakit kronis yang membutuhkan penanganan serius pun salah satu alasan untuk menunda kehamilan.
Lalu, bagaimana menunda kehamilan dengan efektif secara alami atau tidak? Yuk, ketahui bersama!
Baca Juga: 10+ Rekomendasi Warna Baju untuk Kulit Gelap, Yuk Pilih!
Pentingnya Mengetahui Cara Mencegah Kehamilan
Pencegahan kehamilan merupakan aspek penting dalam kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga.
Tak hanya menunda hadirnya momongan, pemahaman tentang pencegahan kehamilan memiliki nilai lainnya yang sangat penting, lho Moms.
Berikut ini beberapa hal pentingnya mengetahui cara mencegah kehamilan yang bisa Moms ketahui.
1. Kontrol atas Kehidupan Reproduksi
Ketika individu memiliki keputusan untuk mencegah kehamilan, mereka memiliki kontrol yang lebih besar atas kehidupan reproduksi Moms.
Sehingga, ini juga memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang sesuai dengan rencana keluarga dan aspirasi hidup.
Karena dengan memastikan setiap kehamilan yang terjadi adalah hasil dari keputusan yang diambil dengan sadar.
2. Perlindungan terhadap Kehamilan yang Tidak Diinginkan
Kehamilan yang tidak diinginkan dapat menghadirkan tantangan fisik, emosional, dan finansial.
Dengan mengetahui cara mencegah kehamilan yang efektif, Moms dapat mencegah risiko kehamilan yang tidak direncanakan.
3. Peningkatan Kesehatan Reproduksi
Cara mencegah kehamilan juga terkait erat dengan kesehatan reproduksi wanita.
Pemilihan metode kontrasepsi yang sesuai dapat membantu mengatur siklus menstruasi, mengurangi risiko komplikasi dan meminimalkan risiko infeksi terkait kesehatan reproduksi.
4. Perencanaan Keluarga yang Berkelanjutan
Salah satu aspek penting dalam mengetahui cara mencegah kehamilan adalah kemampuan untuk merencanakan keluarga dengan bijak.
Moms dan Dads dapat merencanakan jumlah anak yang sesuai dengan situasi keuangan, emosional, dan kehidupan pribadi.
5. Mengurangi Angka Kehamilan Remaja
Dalam komunitas remaja, pemahaman edukasi seksual memegang peran krusial dalam mengurangi angka kehamilan remaja yang tidak diinginkan.
Pengetahuan akan pilihan kontrasepsi yang ada dapat memberikan remaja kontrol atas tubuh dan masa depan mereka.
Kesimpulannya, dengan mengetahui cara mencegah kehamilan, Moms dapat mengambil langkah untuk mengontrol kehidupan reproduksi sesuai dengan rencana dan tujuan yang diinginkan.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Pelembap untuk Remaja, Dijamin Aman!
Cara Mencegah Kehamilan yang Tepat
Menunda kehamilan merupakan hal yang wajar dilakukan oleh setiap pasangan suami istri.
"Terutama bagi pasangan yang masih ingin mengejar hal lain, seperti pekerjaan dan sebagainya," jelas dr. Putri Deva Karimah, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Pondok Indah – Pondok Indah.
Tak perlu khawatir, ada ragam cara mencegah kehamilan secara alami ataupun tidak yang cukup efisien, di antaranya:
1. Pakai Kondom Wanita
Pada umumnya, kondom diperuntukkan bagi pria dalam menunda kehamilan yang tak diinginkan.
Seiring waktu berlalu dan semakin modern, saat ini ada pula kondom wanita sebagai cara mencegah kehamilan, lho.
Alat kontrasepsi ini bentuknya mirip kondom biasanya, namun dipakai di dalam vagina.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, kondom wanita sekitar 79% efektif untuk digunakan dalam menunda kehamilan yang alami.
Di Indonesia sendiri keberadaan alat ini mungkin masih jarang didengar. Tapi, di Amerika Serikat kondom wanita tak asing lagi dan cukup efektif untuk menunda kehamilan.
2. Minum Pil KB Darurat
Sekarang banyak obat pencegah kehamilan yang dijual bebas dengan berbagai merek.
Emergency Contraceptives atau obat kontrasepsi darurat sudah menjadi obat andalan bagi pasutri di dunia, lho.
Ini karena pil KB darurat dapat menggantikan pil KB yang sering gagal.
Fungsi obat ini adalah mencegah kehamilan, jadi baik diminum pada saat sebelum atau sesudah berhubungan intim.
Menurut World Health Organization (WHO), kontrasepsi darurat ini dapat mencegah hingga 95% kehamilan bila diminum dalam waktu 5 hari setelah berhubungan intim tanpa pengaman.
Terdapat efek samping dari konsumsi obat pencegah kehamilan atau kontrasepsi darurat ini.
Menurut jurnal Pediatrics & Child Health menyatakan bahwa efek samping umum dari pil kontrasepsi darurat ini adalah mual dan muntah.
Jika Moms muntah dalam waktu 1 jam setelah mengonsumsi pil dosis pertama, maka harus mengonsumsinya kembali.
Baca Juga: 6 Pilihan KB yang Paling Aman dalam Mencegah Kehamilan dan Minim Efek Samping
3. Prosedur Vasektomi
Ada pula prosedur medis yang dilakukan untuk menunda kehamilan.
National Health Service menjelaskan, vasektomi pada pria ini 99% lebih efektif untuk mencegah kehamilan.
Ini melibatkan operasi pada saluran sperma pria dan membutuhkan waktu untuk pulih sepenuhnya.
Namun, vasektomi adalah metode kontrasepsi permanen sehingga tidak disarankan jika Moms dan Dads masih ingin memiliki anak.
4. Lakukan Sterilisasi atau Tubektomi
Wanita dapat menjalani prosedur sterilisasi yang dikenal sebagai ligasi tuba atau tubektomi.
Cara mencegah kehamian ini melibatkan penjepitan atau penyegelan saluran tuba.
Efeknya biasanya akan permanen untuk cegah kehamilan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, tabung dapat menyambung kembali dan mengakibatkan kehamilan.
Baca Juga: 15 Makanan Penambah Sperma untuk Dads, Yuk Coba!
5. Rutin Minum Pil KB
Pil KB adalah cara mencegah kehamilan yang dapat dikonsumsi secara rutin setiap hari.
Metode kontrasepsi ini menggunakan kombinasi hormon estrogen dan progesteron dalam dosis rendah.
Pil ini memiliki berbagai macam fungsi untuk mencegah kehamilan, di antaranya:
- Mengendalikan produksi sel telur.
- Mencegah pelepasan ovum dari indung telur.
- Menebalkan lendir serviks.
- Menghentikan sperma memasuki rahim.
Meski demikian, sebagian wanita bisa merasakan efek samping dari konsumsi pil KB, ini seperti berjerawat, atau kenaikkan berat badan.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Kondom Bergerigi untuk Sensasi Lebih Menantang saat Bercinta, Berani Coba?
6. Lakukan Suntik KB
Suntik KB adalah cara mencegah kehamilan yang mudah dan bebas komplikasi.
Caranya melalui injeksi atau menyuntikkan dosis kecil progesteron ke dalam tubuh wanita.
Suntik KB dilakukan 3 bulan sekali untuk mencegah terjadinya produksi sel telur.
Cara kontrasepsi ini hampir sama dengan pil KB dengan tingkat keberhasilan mencapai 99%.
7. Tanam Susuk KB atau KB Implan
Susuk KB atau dikenal juga dengan KB implan mengandung hormon progestin.
Ini fungsinya untuk mencegah indung telur melepaskan sel telur dan menebalkan dinding di mulut rahim. Oleh karena itu, sperma akan sulit melewatinya.
Hormon progestin juga menjaga dinding rahim agar tetap tipis, sehingga sulit bagi sel telur berhasil dibuahi dan menempel di dinding rahim.
Tingkat keberhasilan kontrasepsi ini hampir sama dengan pil KB dan suntik KB, yaitu mencapai 99% dalam mencegah kehamilan.
Baca Juga: Mengenal Tubektomi, Kontrasepsi Permanen untuk Wanita
8. Pakai Intrauterine Device (IUD)
Metode kontrasepsi ini berukuran kecil berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim.
Mengutip dari National Health Service (NHS), alat kontrasepsi ini dapat mencegah telur ditanam dalam rahim atau dibuahi.
Kontrasepsi Intrauterine Device (IUD) sering dikenal dengan sebutan KB spiral atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).
Ini adalah cara mencegah kehamilan yang paling direkomendasikan, terutama untuk mengatur jarak antar kehamilan.
"Alat ini bekerja dengan meningkatkan lendir serviks dan menghalangi sperma," kata Beth Jordan, MD, direktur medis untuk Asosiasi Profesional Kesehatan Reproduksi.
9. Gunakan Alat Diafragma
Agak mirip dengan kondom wanita, ini bisa dipakai untuk mencegah kehamilan secara alami lainnya.
Diafragma adalah alat kontrasepsi yang terbuat dari lateks atau karet.
Perlu mengaplikasikan spermisida pada diafragma, kemudian dimasukkan ke dalam vagina dengan aplikator khusus.
Fungsinya ialah menutupi leher rahim dan terpasang dengan aman di belakang tulang kemaluan dan dinding belakang vagina.
Tingkat kegagalannya adalah 2-4% bila digunakan dengan benar sebagai cara mencegah kehamilan.
Ganti diafragma setiap 2 tahun untuk mencapai hasil maksimal.
Baca Juga: Mengenal Koyo KB, Alat Kontrasepsi yang Ditempel di Kulit
10. Pasang Penutup Serviks
Penutup serviks berukuran lebih kecil dari diafragma. Ini terbuat dari karet dan agak tebal yang dipasang oleh tenaga kesehatan profesional.
Penutup ditahan pada tempatnya dengan penyedotan khusus dan sebagian diisi dengan jelly atau krim kontrasepsi.
Kemudian, ini akan dimasukkan ke vagina sehingga menutupi serviks.
11. Gunakan Spons Kontrasepsi
Spons kontrasepsi berukuran kecil dan bersifat sekali pakai yang sudah mengandung spermisida.
Spons harus dibasahi dengan air tepat sebelum memasukkannya ke dalam vagina. Kemudian, ditempatkan di atas leher rahim.
Sekali penempatan akan memberikan perlindungan maksimal selama 24 jam, berlaku pada hubungan seksual berikutnya.
Metode ini memiliki tingkat kegagalan sebesar 2% dengan efektivitas seperti diafragma.
Meski demikian, ini kurang efektif untuk wanita yang sudah pernah melahirkan.
12. Oleskan Zat Spermisida
Spermisida adalah kandungan yang dipakai untuk menunda kehamilan secara alami tanpa pil KB.
Ini bekerja dengan membunuh sperma, sehingga tidak ada yang dapat mencapai dan membuahi sel telur.
Untuk mencegah kehamilan secara efektif, spermisida harus digunakan setiap kali berhubungan seksual dan sebelum penis dimasukkan ke vagina.
Spermisida juga harus digunakan lagi pada hubungan seksual berikutnya. Keuntungan spermisida adalah biayanya relatif murah, dan dapat mencegah infeksi.
13. Menggunakan Kondom
Untuk solusi yang lebih aman dan tetap nyaman dalam berhubungan, bisa menggunakan pengaman seperti kondom pria.
Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ketika digunakan dengan benar, kondom pria lebih dari 80% efektif menunda kehamilan.
Cara memasang kondom yang tepat adalah sebagai berikut:
- Pasang kondom di kepala penis yang sedang ereksi.
- Pastikan untuk menjepit udara yang keluar dari ujung kondom.
- Buka gulungan kondom dengan hati-hati.
- Pegang kondom di pangkal sebelum menarik keluar.
- Setelah ditarik, keluarkan kondom dengan hati-hati dan buang ke tempat sampah.
- Jangan pernah menggunakan kembali kondom bekas.
- Hindari memakai dua kondom secara bersamaan.
Perlu menggunakan kondom dengan benar dan tepat agar efektif dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Baca Juga: 5 Variasi dan Jenis Kondom yang Bikin Momen di Ranjang Lebih Berkesan!
Cara Mencegah Kehamilan dengan Metode KB Alami
Selain menggunakan alat kontrasepsi, Moms juga bisa mencegah kehamilan secara alami menggunakan metode atau mengonsumsi makanan tertentu.
Berikut ulasannya.
14. Pakai Metode Kalender
Cara mencegah kehamilan secara alami dengan sistem kalender sudah lama dilakukan, lho.
Bahkan sebelum ditemukannya berbagai alat kontrasepsi.
Cara menjalankan metode kalender ini yakni dengan mengatur periode seks di kala masa subur.
Moms bisa menghindari berhubungan seksual 3 hari menjelang, selama masa haid serta 3 hari setelahnya.
Jika tidak ingin hamil, lakukan hubungan seks di luar waktu tersebut.
15. Mengunduh Aplikasi Kalender Ovulasi
Selain menggunakan kalender, saat ini sudah banyak aplikasi untuk mengingatkan masa-masa subur di waktu tertentu.
Dengan mengetahui masa ovulasi, ini adalah cara mencegah kehamilan tanpa pil KB yang sering dipakai.
Metode ini dapat dilakukan dengan syarat dalam 6 bulan hingga 1 tahun terakhir wanita memiliki siklus haid yang teratur.
Oleh karena itu, mereka dapat mengenal dengan jelas kapan waktu yang pas saat ovulasi.
"Namun, metode ini tidak akan efektif apabila siklus menstruasi wanita tidak teratur," kata dr. Putri.
Baca Juga: Kenali Siklus Menstruasi Normal serta Fase Ovulasi untuk Moms yang Merencanakan Kehamilan
16. Masturbasi
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk berhubungan seks tanpa memasukkan penis ke dalam vagina.
Pasangan masih bisa mengalami orgasme meskipun tanpa penetrasi. Masturbasi adalah salah satu solusi yang tepat sebagai penunda kehamilan, Moms.
Hal ini baik pada wanita ataupun pria yang ingin tetap rasakan orgasme tanpa berhubungan seksual.
Untuk itu, dibutuhkan disiplin dan kerjasama pasangan agar tetap dapat menikmati hubungan seks.
17. Ejakulasi di Luar Vagina
Cara mencegah kehamilan tanpa pil KB ini disebut juga senggama terputus.
Pria segera menarik keluar penis pada saat menjelang ejakulasi, dan melakukan ejakulasi di luar vagina.
Namun, cara mencegah kehamilan dengan metode ini masih memiliki risiko terjadinya kehamilan.
Ini dikarenakan kemungkinan ujung penis pria telah mengeluarkan cairan pre-cum atau cairan sperma yang keluar sebelum terjadinya ejakulasi.
Disebut sebagai Coitus interruptus, metode ini cukup sulit untuk memprediksi secara tepat menarik langsung penis.
"Metode ini kurang efektif dibandingkan dengan penggunaan kondom, kemungkinan 4 dari 100 wanita dapat gagal menunda kehamilan," ujar dr. Putri.
Baca Juga: Mengenal Pantangan Setelah KB Implan, Apa Saja?
18. Lanjutkan Masa Menyusui
Proses menyusui pada ibu hamil adalah masa di mana tubuh tidak dapat melepaskan sel telur.
Pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, biasanya wanita belum mengalami menstruasi dan masih menyusui ASI ekslusif untuk Si Kecil.
Dengan ini, setidaknya setiap 4 sampai 6 jam, tubuh mengalami perubahan hormon dan tidak dapat menghasilkan sel telur.
Ini adalah cara mencegah kehamilan yang tepat tanpa menggunakan pil KB, Moms.
"Ini pun perlu melakukan jeda menyusui. Sebaiknya, tidak lebih dari 4 jam (saat siang hari) dan 6 jam (saat malam hari)," Jelas dr. Putri.
Apabila jeda menyusui cukup lama, maka metode ASI sebagai kontrasepsi berkemungkinan tidak berhasil.
19. Perhatikan Lendir Serviks
Saat mendekati masa subur, hormon estrogen di dalam tubuh wanita akan meningkat. Inilah yang membuat leher rahim mengeluarkan lebih banyak lendir.
Lendir serviks yang dihasilkan pada masa subur, akan tampak putih bening seperti putih telur, serta memiliki tekstur yang licin dan lebih lengket.
Tekstur lendir serviks seperti ini sangat baik untuk membawa sperma bergerak menuju sel telur.
Nah, jika Moms ingin menunda kehamilan secara alami, perlu rutin memeriksa gejala ini sebelum melakukan hubungan seks, terutama di saat ovulasi.
Caranya, cuci tangan hingga bersih. Selanjutnya, masukkan jari telunjuk dan jari tengah secara perlahan ke dalam vagina hingga mencapai serviks.
Kemudian, perhatikan dan amati apakah tekstur lendir tersebut menandakan masa ovulasi atau tidak.
Baca Juga: Tak Hanya Mencegah Kehamilan, Cari Tahu Manfaat dan Bahaya Kondom
20. Memantau Suhu Basal Tubuh
Satu lagi cara mencegah kehamilan tanpa alat kontrasepsi, yakni dengan mengecek dan mengatur suhu basal.
"Metode suhu basal saat ovulasi ditandai dengan tubuh yang naik suhunya 1° Celsius," tambah dr. Rifardi.
Caranya mudah, yakni dapat menggunakan alat yang bisa mengukur suhu tubuh basal pada waktu yang sama setiap hari.
Apabila ada peningkatan suhu yang sama selama 3–4 hari, kemungkinan Moms sedang di masa ovulasi.
Maka, sebaiknya hindari berhubungan 2–3 hari sebelum suhu naik dan 3–4 hari setelah hari dimana suhu basal yang tinggi.
Hal ini karena sperma masih dapat bertahan di saluran reproduksi wanita selama beberapa hari.
21. Gunakan Ramuan Tradisional
Penggunaan metode kontrasepsi merupakan alternatif yang cukup mudah, mudah, dan efisien.
Terlepas itu, banyak pasangan memilih ramuan herbal sebagai cara mencegah kehamilan.
Selain bahannya mudah diperoleh, metode ini sangat cocok bagi wanita yang sudah memiliki anak dan ingin menunda kehamilan.
Karena bersifat herbal, Moms bisa menghentikan konsumsi ramuan ini apabila sewaktu-waktu ingin hamil.
"Apabila para ibu ingin menggunakan metode tradisional dari beberapa rempah-rempah atau jamu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan masing-masing," tegas dr. Putri.
Baca Juga: Hari Kontrasepsi Sedunia: Rencanakan Jumlah Anak untuk Keluarga yang Lebih Sejahtera
22. Mengonsumsi Ekstrak Biji Buah Pepaya
Bukan buah pepaya, namun ekstrak bijinya ternyata dapat menjadi kontrasepsi alami.
Hal tersebut dibuktikan dalam penelitian pada tahun 2021, yang diterbitkan di JBRA Assisted Reproduction.
Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa ekstrak air dari biji pepaya dapat menyebabkan antifertilitas dan anti-implantasi (menghambat penempelan fetus ke uterus).
23. Tingkatkan Asupan Jahe
Jahe dipercaya bisa memicu haid dan dipakai sebagai cara untuk mencegah kehamilan secara alami.
Melansir dari Healthline, beberapa jahe parut yang direbus dalam secangkir air selama lima menit, lalu dapat disaring dan dikonsumsi tidak lebih dari lima hari.
Namun, cara mencegah kehamilan ini juga tidak menjamin hasil yang efektif.
Jadi, imbangi juga dengan alat kontrasepsi lainnya yang lebih efektif ya, Moms.
Baca Juga: Serba-serbi Levonorgestrel (Kontrasepsi Darurat) untuk Mencegah Kehamilan
Jadi setelah mengetahui paparan di atas, metode mana yang Moms pilih sebagai cara mencegah kehamilan?
Secara alami atau menggunakan alat kontrasepsi?
Semoga cocok dengan apapun pilihan cara mencegah kehamilan Moms, ya!
- https://beforeandbeyond.org/getting-pregnant-or-not-during-the-time-of-coronavirus/
- https://www.nhs.uk/conditions/contraception/which-method-suits-me/?tabname=methods-of-contraception
- https://www.cdc.gov/condomeffectiveness/index.html
- https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/basal-body-temperature/about/pac-20393026
- https://www.cdc.gov/reproductivehealth/unintendedpregnancy/pdf/contraceptive_methods_508.pdf
- https://parenting.firstcry.com/articles/25-home-remedies-to-avoid-pregnancy/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4064779/
- https://www.nhs.uk/conditions/contraception/how-can-i-avoid-pregnancy/
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/emergency-contraception
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2851378/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7863105/
- https://www.healthline.com/health/natural-birth-control
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.