Beragam Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungannya
Ada banyak cara tumbuhan menyesuaikan diri. Ini tergantung pada kondisi lingkungan di sekitarnya.
Tumbuhan beradaptasi demi bertahan hidup. Melalui proses tersebut, tumbuhan memperoleh makanan dan bisa tumbuh normal.
Proses penyesuaian diri juga berguna agar tumbuhan terhindar dari serangan makhluk lain yang mengancam kehidupannya.
Ada beberapa cara tumbuhan menyesuaikan diri. Mereka beradaptasi dengan 4 cara, yaitu anatomi, morfologi, fisiologi, dan perilaku.
Anatomi adalah penyesuaian diri dengan merubah struktur fisiknya.
Sementara morfologi adalah penyesuaian diri dengan perubahan makhluk hidup sekitarnya.
Ada lagi fisiologi, yaitu penyesuaian diri dengan perubahan fungsi organ makhluk hidup.
Terakhir, perilaku. Prosesnya dilakukan dengan menyesuaikan diri melalui perilaku makhluk hidup tertentu.
Untuk lebih jelasnya terkait dengan cara tumbuhan menyesuaikan diri, simak ulasan selengkapnya berikut!
Baca Juga: 14 Tanaman Pembawa Hoki, Moms Harus Punya!
Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan
Berikut cara tumbuhan menyesuaikan diri sesuai dengan habitatnya:
1. Gurun atau Padang Pasir
Ini merupakan daerah kering, panas, dan minim air. Lingkungan tersebut kurang optimal sebagai tempat tumbuhnya tanaman.
Karena itu, tanaman yang hidup di gurun perlu melakukan adaptasi. Caranya dilakukan dengan:
- Memiliki akar halus berukuran panjang agar bisa menyerap air dengan cepat saat hujan turun.
- Menyimpan cadangan air yang diserap di dalam daun dan batang tanaman.
- Memiliki permukaan daun yang sempit atau berbentuk duri guna menurunkan intensitas penguapan saat siang hari.
2. Air
Tumbuhan yang hidup di dalam air disebut dengan hidrofil. Mereka beradaptasi dengan beberapa cara, di antaranya:
- Memiliki batang berpori seperti spons.
- Memiliki tekstur batang yang lunak dan lentur, sehingga dapat menyesuaikan aliran air.
- Memiliki daun tipis dan lebar guna mempermudah proses penguapan.
3. Daerah Bersalju
Cara tumbuhan menyesuaikan diri di daerah bersalju adalah dengan hibernasi atau beristirahat dalam waktu yang lama.
Saat musim panas tiba, daerah bersalju berkurang karena lapisan es mulai mencair.saat ini, tumbuhan sudah bisa melakukan fotosintesis.
Hasil fotosintesis tidak akan dihabiskan dalam waktu singkat, melainkan disimpan sebagai cadangan energi ketika musim dingin tiba.
4. Air Asin
Air asin bukan habitat yang tepat untuk tumbuhan, sehingga mereka perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Caranya dengan menyaring garam dengan akarnya.
Kelebihan garam yang ditangkap kemudian dikeluarkan melalui permukaan daun dan batang.
Baca Juga: Moms, Intip 10 Jenis Tanaman Hias Gantung Tahan Panas dan Hujan!
Tanaman yang tinggal di air asin sebagian akarnya terendam dalam lumpur minim oksigen.
Karena itu, setiap tumbuhan yang hidup di air asin memiliki akar napas yang bisa menghirup udara dan menyalurkannya ke bagian akar yang terendam.
Contoh Cara Adaptasi Tumbuhan
Masing-masing tumbuhan beradaptasi dengan cara yang berbeda. Berikut beberapa jenis dan cara tumbuhan menyesuaikan diri:
1. Teratai
Teratai termasuk ke dalam jenis tanaman air yang tumbuh subur di rawa, danau dan kolam.
Cara tumbuhan menyesuaikan diri dengan memiliki daun lebar dan tipis agar penguapan air lebih mudah.
Teratai juga memiliki batang berongga agar bisa bernapas walaupun akar dan batangnya terletak di dalam air.
2. Pohon Jati
Pohon jati beradaptasi dengan menggugurkan daunnya. Cara ini dilakukan untuk mengurangi penguapan berlebihan saat musim kemarau.
Selain itu, proses menggugurkan daun berguna untuk mencegah pohon kekurangan air saat musim kemarau.
3. Kaktus
Kaktus bisa tumbuh subur di gurun dan padang pasir.
Mereka menyesuaikan diri dengan daun menyerupai duri untuk mengurangi penguapan.
Kaktus juga berbatang tebal, berair dan dilapisi oleh lilin guna menyimpan cadangan air.
Mereka memiliki akar tipis dan panjang untuk mencari persediaan air di dalam tanah.
4. Eceng Gondok
Eceng gondok termasuk ke dalam jenis tanaman air yang beradaptasi dengan cara mengapung di atas permukaan air.
Tanaman ini bisa mengapung karena batangnya menggembung dan berongga. Rongga ini diisi dengan udara.
5. Lidah Buaya
Lidah buaya merupakan tanaman xerofit yang bisa hidup di daerah kering.
Cara tumbuhan menyesuaikan diri dengan menebalkan batangnya dan memiliki jaringan untuk menyimpan air.
Tumbuhan ini juga memiliki akar yang panjang untuk mengambil air yang berada di dalam tanah.
Baca Juga: 20 Tumbuhan Langka di Indonesia, Cantik dan Bentuknya Unik!
6. Pohon Cemara
Pohon cemara beradaptasi dengan lingkungan untuk mempertahan populasinya.
Caranya dilakukan dengan daunnya yang runcing guna mengurangi penguapan.
7. Bakau
Tanaman bakau hidup di pesisir laut atau air asin.
Mereka menyesuaikan diri dengan menyaring garam di air.
Garam kemudian diserap dan dikeluarkan melalui batang.
8. Pohon Baobab
Pohon baobab memiliki kemampuan luar biasa untuk menyimpan air dalam batangnya yang besar dan berdaging, sehingga memungkinkannya bertahan selama musim kemarau yang panjang.
Selain itu, baobab juga menggugurkan daunnya selama musim kering untuk mengurangi penguapan, menjaga kelembapan, dan mempertahankan energi.
Adaptasi ini membuat baobab dijuluki "pohon kehidupan."
9. Lumut
Lumut mampu menjalani dormansi saat kekeringan dan kembali aktif ketika kelembapan meningkat.
Selain itu, lumut memiliki kemampuan untuk menyerap air langsung dari udara melalui seluruh permukaan tubuhnya.
Adaptasi ini memungkinkan lumut untuk tumbuh di berbagai tempat, termasuk pada batu, batang pohon, atau bahkan di tanah yang minim nutrisi.
Baca juga: 7 Jenis Tanaman Hias Batang yang Mampu Menjaga Kebersihan Udara
Itulah cara tumbuhan menyesuaikan diri sesuai habitatnya.
Masing-masing tumbuhan dengan habitat berbeda menyesuaikan diri dengan cara berbeda.
Karena itulah mereka bisa bertahan hidup dan mampu menjaga populasinya hingga kini.
- https://www.botanic.co.uk/wp-content/uploads/2017/05/8_1__tttTeachers_Notes_Awesome_Adaptations.pdf
- https://www.twinkl.co.id/teaching-wiki/plants-and-adaptations
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.