Catat, Ini 5 Aturan Berargumen dengan Pasangan
Banyak hal yang bisa membuat Moms dan Dads berdebat.
Mulai dari hal sepele hingga hal yang krusial.
Dalam kehidupan rumah tangga, berdebat merupakan hal yang wajar terjadi karena setiap orang memiliki pikiran masing-masing.
Pola pikir itu sudah terbentuk dari berbagai hal yang sudah ia lalui sebelumnya.
Berargumen dengan pasangan itu sebenarnya sehat karena masing-masing bisa saling mengenali jalan pikiran pasangannya.
Namun, jangan sampai berdebat dengan pasangan ini mengganggu hubungan, dong.
Apakah bisa?
Menurut terapis dan juga penulis buku Emotional Fitness for Couples: 10 Minutes a Day to a Better Relationship, Barton Goldsmith, Ph.D., LMFT, tentu bisa, asal mengikuti 5 aturan berikut ini:
1. Jadilah Orang Pertama yang Meredam Amarah
Foto: pointsincase.com
Ada pepatah yang bilang, mengalah bukan berarti kalah.
Saat kita emosi, kita tidak akan bisa menyelesaikan masalah apapun, bahkan justru bisa menyulut masalah menjadi makin besar.
Jadi mari tenangkan pikiran terlebih dahulu, sebelum anda menyampaikan hal apa yang mengganggu Anda untuk berargumen dengan pasangan.
Melampiaskan amarah hanya karena emosi sesaat saja tidak bisa menyelesaikan masalah, malah pasangan anda mungkin bisa meninggalkan anda.
Baca Juga: Rahasia Tetap Merasa Seksi Pasca Perceraian
2. Tidak Berteriak
Berteriak adalah bentuk pelecehan, walaupun bentuknya sederhana.
Ketika pasangan anda ciut saat anda berteriak, di situlah Anda secara tidak sadar menggunakan hal tersebut untuk menguasai mereka.
Itu tidak adil untuk mereka.
Meskipun sulit bagi Anda untuk tidak berteriak pada saat emosi di dalam berargumen dengan pasangan, tahan lah.
Sebab, berteriak sama saja memukuli pasangan anda secara verbal.
Jangan pernah mengintimidasi pasangan Anda, Moms.
3. Hindari Mengancam Akhiri Hubungan
Foto: quoracdn.net
Pada saat Anda sedang emosi, mungkin sering keluar kalimat, “Saya mau pisah”.
Padahal, yang sebetulnya yang anda harapkan adalah menyelesaikan masalah.
Jangan sekali-kali mengucapkan kalimat tersebut jika dalam lubuk hati anda masih ingin bersama pasangan.
Tidak semua masalah yang terjadi dalam sebuah hubungan bisa menjadi penyebab berakhirnya hubungan itu walau saat berargumen dengan pasangan, rasanya sulit menemukan jalan keluar.
Adalah hal yang wajar ketika Anda memiliki persepsi yang berbeda dengan pasangan Anda saat berkomitmen dalam sebuah hubungan.
Hanya saja, lihatlah itu sebagai sebuah perbedaan yang bisa diselesaikan.
Lebih baik Moms mengatakan, ”Saya tidak nyaman dengan hal ini” daripada mengucapkan Anda ingin berpisah.
Baca Juga: 6 Topik Debat yang Sering Terjadi dalam Rumah Tangga
4. Katakan yang Sebenarnya
Membesar-besarkan masalah, salah paham, dan kebohongan tidak akan membuat hubungan menjadi lebih baik.
Ceritakan semua masalah dengan jujur kepada pasangan Anda.
Kepercayaan adalah pondasi cinta yang terbaik. Tanpa kepercayaan, dasar hubungan Anda akan goyah.
5. Jika Anda Berhutang Maaf, Maka Bayarlah
Jika tidak bisa mengucapkan maaf, maka Anda tidak akan sukses berhubungan dengan siapapun.
Akhirnya Anda akan melukai perasaan pasangan Anda bahkan perasaan anda sendiri.
Well, perbedaan adalah bagian dari komunikasi dan kehidupan.
Memiliki perbedaan pendapat adalah hal yang wajar.
Keuntungannya, hal itu lebih baik daripada memaksakan pendapat Anda kepada orang lain.
Menerima perbedaan juga merupakan tanda bahwa hubungan tersebut sudah matang.
Baca Juga: 5 Film Romantis Terbaik untuk Tingkatkan Kemesraan Suami Istri
Perbedaan bisa menciptakan komunikasi yang menarik dan intim.
Jika perbedaan tidak ada, maka rasanya dunia ini tidak menarik kan Moms?
Jadi, walaupun berbeda, harus tetap satu dan cinta ya.
(MAG)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.