Kapan Bisa Berhubungan Seksual Lagi Setelah Operasi Caesar?
Apakah Moms baru saja melalui operasi caesar? Moms mungkin menanyakan kapan boleh melakukan seks setelah caesar.
Aturan seks ini penting diperhatikan mengingat pentingnya proses pemulihan setelah melahirkan.
Banyak yang menganggap bahwa aman bagi ibu setelah melahirkan melakukan seks. Nyatanya, Moms dan pasangan tidak bisa melakukan seks sesegera mungkin setelah melalui proses operasi caesar.
Kenapa Perlu Menunda Seks Setelah Operasi Caesar?
Menurut Robin Elise Weiss, PhD, doula dan juga edukator kelahiran, Moms harus menunggu sekitar enam minggu untuk melakukan seks setelah caesar. Moms biasanya akan melakukan pemeriksaan pasca-melahirkan pada masa ini.
Dokter, bidan, atau tenaga kesehatan biasanya akan memastikan bahwa luka sayatan yang dialami telah sembuh dan pendarahan setelah melahirkan juga sudah berhenti. Artinya, Moms aman untuk melakukan seks setelah caesar.
Banyak perempuan yang menganggap bahwa hubungan seks bisa segera dilakukan setelah operasi caesar karena menganggap tidak terjadi pendarahan saat melahirkan.
Padahal hal ini adalah salah kaprah. Bahwa pendarahan datangnya dari dalam rahim maka apapun proses melahirkannya, pendarahan sangat mungkin terjadi setelah melahirkan.
Moms dan pasangan wajib menunggu rekomendasi dari dokter sebelum melakukan seks.
Baca Juga: Jangan Lakukan 4 Posisi Seks Ini Saat Sedang Lelah
Tetap Nyaman Berhubungan Seksual Setelah Operasi Caesar
1. Pentingnya Proses Pemulihan
Moms yang ingin melakukan seks setelah caesar ada baiknya memahami pentingnya proses pemulihan.
Proses pemulihan ini pada dasarnya sama baik pada Moms yang melahirkan secara normal maupun caesar. Tetapi proses pemulihan ini memang cukup berbeda dengan operasi caesar.
Benang jahitan bisa dilepas dalam waktu seminggu setelah operasi.
Tempat sayatan tersebut benar-benar sembuh setelah enam minggu pasca-persalinan. Maka seks setelah caesar direkomendasikan pada waktu itu.
Moms perlu mengetahui bahwa selama proses pemulihan luka jahitan terdapat rasa yang tidak nyaman.
Beberapa perempuan mungkin mengalami mati rasa atau kesemutan selama berbulan-bulan setelah operasi.
Hal ini normal terjadi asalkan rasa sakit tidak terus menerus memburuk dan tidak disertai dengan gejala demam.
2. Sesuaikan Posisi Seks
Lalu, bagaimana agar melakukan seks setelah caesar menjadi nyaman?
Sebab, bisa jadi Moms mengalami rasa nyeri lebih dari enam bulan. Maka dari itu, Moms perlu melakukan seks yang membuat tubuh tetap nyaman.
Jika daerah di sekitar bekas jahitan masih terasa tidak nyaman, coba posisi seks yang tidak menekan perut.
Pertama kali berhubungan setelah melahirkan mungkin timbul rasa takut.
Selain rasa takut karena pemulihan setelah operasi, rasa tersebut mungkin membuat bingung seperti apa rasanya setelah lama tidak melakukan seks.
Keraguan atau ketakutan itu mungkin mempengaruhi pengalaman seks.
Artinya, Moms dan pasangan perlu ada keterbukaan komunikasi mengenai hal ini. Sebab bisa jadi rasa ketidak puasan saat seks muncul.
Baca Juga: 7 Trik Supaya Lebih Tahan Lama di Ranjang
3. Jaga Komunikasi
Bagaimana caranya agar Moms dan pasangan tetap nyaman saat melakukan seks setelah caesar? Pastikan Moms mengungkapkan apa yang dirasakan dengan suami.
Luangkan waktu berdua lebih banyak. Meski sulit karena kehadiran Si Kecil, tetap luangkan waktu sebentar di pagi atau malam hari untuk mengobrol. Keterbukaan tentang kondisi tubuh Moms akan membuat pasangan lebih mengerti.
Moms juga meminta suami melakukan foreplay yang sifatnya non-seksual. Misalnya saja meminta suami memijat. Hal ini akan membantu Moms jadi rileks.
Lakukan foreplay lebih lama untuk pelumasan dan persiapan yang matang. Beberapa perempuan mungkin mengalami nyeri saat melakukan seks setelah caesar.
Jadi ketika merasakan seks yang tidak normal, pastikan Moms berbicara dengan dokter untuk melihat masalahnya ada di mana.
Apakah Moms pernah mengalami pengalaman pertama kalinya seks setelah caesar? Apa yang waktu itu dirasakan dan apa yang dilakukan sebagai persiapan?
(GSA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.