10 Alasan Suami Menolak Berhubungan, Istri Harus Apa?
Ketika seorang suami menolak berhubungan intim, istri mungkin merasa bingung dan cemas akan alasan di balik penolakan tersebut.
Kondisi ini dapat memicu berbagai pertanyaan, mulai dari apakah ada masalah dalam hubungan hingga kemungkinan adanya tekanan atau kelelahan yang dialami suami.
Penolakan ini bukan hanya masalah fisik, tetapi juga bisa berhubungan dengan faktor emosional dan psikologis yang memengaruhi kualitas hubungan suami-istri.
Oleh karena itu, memahami penyebabnya dengan komunikasi terbuka dan empati menjadi langkah awal yang penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.
Alasan Suami Menolak Berhubungan
Ada beberapa kemungkinan alasan mengapa suami menolak berhubungan, baik yang terkait dengan faktor fisik maupun emosional.
Berikut adalah beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebabnya:
1. Stres dan Kelelahan
Salah satu faktor yang membuat libido seks seseorang menurun adalah stres.
Stres dari pekerjaan, masalah finansial, atau tekanan hidup lainnya bisa membuat suami merasa lelah dan kurang bersemangat untuk berhubungan.
Kelelahan fisik juga berperan besar, terutama jika ia memiliki jadwal kerja yang padat atau tuntutan fisik yang tinggi.
2. Masalah Kesehatan Fisik
Beberapa kondisi kesehatan seperti diabetes, hipertensi, gangguan jantung, atau masalah hormonal dapat memengaruhi gairah dan kemampuan untuk berhubungan.
Selain itu, efek samping dari obat-obatan tertentu juga bisa mempengaruhi dorongan seksual.
3. Gangguan Kesehatan Mental
Depresi, kecemasan, dan gangguan kesehatan mental lainnya dapat mengurangi hasrat seksual.
Suami mungkin juga merasa tertekan atau minder, yang membuatnya enggan untuk terlibat dalam hubungan intim.
4. Ketidakpuasan dalam Hubungan
Jika ada masalah komunikasi, perasaan tidak dihargai, atau konflik yang tidak terselesaikan, ini dapat menyebabkan ketidakpuasan emosional yang membuat suami menarik diri dari keintiman fisik.
5. Penurunan Gairah atau Perubahan Hormonal
Seiring bertambahnya usia, pria mungkin mengalami penurunan kadar testosteron yang dapat memengaruhi libido.
Ini adalah proses alami, tetapi kadang-kadang dapat membuat mereka merasa canggung atau enggan membahasnya.
Ketika mencapai umur 30 tahun, level testosteron pria secara alami akan menurun sekitar 2% setiap tahunnya.
Semakin bertambahnya umur, kemungkinan libido Dads akan semakin turun atau bahkan menderita disfungsi ereksi.
Dalam studi di International Journal of Endocrinology, turunnya level testosteron ini memiliki beberapa gejala, yaitu:
- Turunnya libido
- Disfungsi ereksi
- Turunnya daya tahan atau kekuatan
- Turunnya massa otot
- Kenaikan berat badan yang berlebihan
- Merasa depresi
- Osteopenia
- Osteoporosis
6. Masalah Ejakulasi Dini yang Membuat Minder
Ejakulasi dini, sulit mencapai orgasme, dan disfungsi ereksi bisa membuat beberapa pria mungkin merasa minder dengan performa mereka.
Kabar baiknya, 95% kasus ejakulasi dini dapat diatasi dengan konseling psikologi serta membicarakan masalah ini dengan pasangan dan ahlinya.
7. Adanya Masalah Eksternal
Faktor-faktor eksternal seperti masalah dengan keluarga besar, masalah keuangan, atau tekanan sosial juga dapat mengurangi hasrat untuk berhubungan intim.
8. Perubahan Gaya Hidup
Gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang tidur, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, atau kurangnya aktivitas fisik, dapat memengaruhi libido dan energi.
9. Kurangnya Kedekatan Emosional
Keintiman fisik sering kali berkaitan erat dengan kedekatan emosional.
Jika pasangan merasa tidak terhubung secara emosional, mereka mungkin akan lebih sulit merasakan keintiman fisik.
10. Ketertarikan yang Berkurang atau Faktor Psikologis Lainnya
Dalam beberapa kasus, suami mungkin merasa kurang tertarik pada istri atau mengalami gangguan psikologis lain yang membuatnya tidak nyaman untuk terlibat secara fisik.
Hal yang Sebaiknya Istri Lakukan Jika Suami Menolak Berhubungan
Jika suami menolak berhubungan, penting bagi istri untuk mendekati situasi ini dengan tenang dan penuh empati.
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Komunikasi Terbuka
Bangun komunikasi dengan pasangan secara sehat dan terbuka mengenai hal ini.
Bicarakan dengan suami secara lembut dan terbuka tentang perasaannya dan apakah ada alasan tertentu di balik penolakannya.
Hindari menyalahkan dan cobalah mendengarkan secara aktif agar ia merasa didengar dan dihargai.
2. Perhatikan Kesehatan Fisik dan Psikologis Suami
Penolakan bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelelahan, stres kerja, atau masalah kesehatan.
Jika suami menolak berhubungan akibat terlalu lelah dan stres bekerja, Moms bisa ajak Dads berdiskusi soal work-life balance dan pentingnya kesehatan.
Yakinkan bahwa uang bukan segalanya jika mengorbankan kesehatan dan waktu bersama keluarga.
Sikap lain yang membantu adalah menyepakati kamar tidur bebas ponsel dan laptop untuk menciptakan ruang intim tanpa distraksi.
Jika terlihat adanya tanda-tanda fisik atau emosional yang mengganggu kesehariannya, istri bisa menyarankan untuk berkonsultasi ke dokter atau terapis untuk membantu menemukan solusi.
3. Berikan Waktu dan Ruang
Terkadang, suami mungkin memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri atau mengatasi masalah yang sedang ia hadapi.
Memberikan ruang untuk suami bisa membantu mengurangi tekanan yang mungkin ia rasakan.
4. Jaga Hubungan Emosional
Fokus untuk membangun kembali kedekatan emosional di luar hubungan fisik, seperti menghabiskan waktu bersama, saling berbagi cerita, atau melakukan aktivitas yang disukai bersama.
Kedekatan emosional yang terbangun dapat membantu mengatasi hambatan dalam hubungan fisik.
5. Ajak ke Dokter
Berdasarkan survei yang dilakukan Cleveland Clinic di tahun 2019, hanya setengah dari 1.174 pria dewasa yang pergi memeriksakan diri secara rutin.
Sedangkan, 72% mengaku lebih memilih melakukan pekerjaan bersih-bersih rumah daripada pergi ke dokter.
Sebagian besar pria tidak suka membicarakan kesehatan mereka, hasil survei juga menunjukkan 1 dari 5 orang yang pergi ke dokter tidak jujur sepenuhnya tentang kondisi mereka.
Beberapa alasan yang dibeberkan adalah malu, tidak nyaman, dan tidak mau disuruh mengubah gaya hidup atau menu diet.
Sebagian lainnya mengaku takut mengetahui diagnosa dokter dan tidak ingin dihakimi oleh orang lain, termasuk dokter.
Jika suami menolak berhubungan intim karena penurunan libido akibat hormon, Moms bisa memberi dukungan dan mendorongnya berkonsultasi ke ahli.
Yakinkan Dads bahwa hal seperti ini cukup umum terjadi dan alami.
Cobalah mengajak Dads memeriksakan kesehatan secara keseluruhan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Pemeriksaan kesehatan dan saran dokter bisa membantu Dads merasa lebih baik, mengurangi kecemasan, dan memulihkan gairahnya.
Kabar baiknya, level hormon testosteron dapat dikembalikan ke normal dengan terapi, konseling, dan pengelolaan stres yang benar.
Seiring waktu, suami akan kembali bergairah dan intim kembali dengan Moms.
6. Pertimbangkan Konsultasi ke Konselor Perkawinan
Jika penolakan berlanjut dan mengganggu hubungan, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari konselor atau terapis pasangan.
Terapi bisa membantu mengidentifikasi masalah yang tersembunyi dan menyediakan strategi untuk meningkatkan keintiman serta komunikasi.
Dengan bersabar dan penuh pengertian, istri bisa membantu suami merasa nyaman dan hubungan dapat berjalan dengan lebih harmonis
7. Berikan Perhatian Lebih
Selain memahami sikap istri jika suami menolak berhubungan dengan mengecek kesehatan suami, Moms juga bisa melakukan refleksi diri.
Jangan-jangan, belakangan ini sikap Moms dianggap kurang perhatian dan hangat terhadap Dads.
Coba Moms ingat kembali kapan terakhir kali memeluk suami, berpegangan tangan, atau sekadar mengobrol yang bukan basa basi.
Jika Moms tidak ingat, kemungkinan hal ini sudah terjadi sangat lama, sehingga Dads merasa hubungan hambar.
Jika Moms merasa perhatian kecil seperti itu tidak berpengaruh banyak, anggapan tersebut bisa jadi salah.
Pria kebanyakan bergantung pada pasangannya untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang agar merasa dicintai.
Tanpa perhatian, suami mungkin meragukan cinta Moms dan kehilangan gairah, apalagi jika pernah ditolak sebelumnya.
Kesibukan sering mengurangi keintiman, tetapi ini bisa diperbaiki dengan menunjukkan kasih sayang harian, lho Moms.
Seperti, pelukan, ciuman, dan sentuhan untuk membuat Dads merasa diperhatikan.
Ketika suami menolak berhubungan, penting bagi istri untuk mendekatinya dengan penuh pengertian dan tanpa menghakimi.
Menyadari bahwa ada berbagai alasan, baik fisik maupun emosional, yang bisa memengaruhi keinginan suami untuk berhubungan dapat membantu dalam mencari solusi bersama.
Komunikasi terbuka, empati, dan kesabaran menjadi kunci utama untuk mendekatkan kembali hubungan, baik secara emosional maupun fisik.
Dengan mendukung dan memberikan ruang untuk suami, pasangan dapat menghadapi tantangan ini bersama dan memperkuat ikatan mereka dalam jangka panjang.
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC3312212/#sec8title
- https://newsroom.clevelandclinic.org/2019/09/04/cleveland-clinic-survey-men-will-do-almost-anything-to-avoid-going-to-the-doctor
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.