5 Perbedaan Bercinta dengan Pria yang Disunat dan Tidak
Di Indonesia, sunat adalah hal yang umum dilakukan kepada anak laki-laki.
Agama dan budaya menjadi dasar mayoritas pria Indonesia disunat. Meskipun ada juga pria yang tidak disunat.
Perbedaan paling mencolok antara pria yang disunat dan tidak adalah bentuk penisnya.
Namun, tahukah Moms? Penis yang disunat dan tidak disunat juga memberikan sensasi yang berbeda saat seks.
Kira-kira, apa saja perbedaannya? Berikut daftarnya!
Baca Juga : Benarkah Seks Dapat Redakan Sakit Kepala?
Sensitivitas
Sensitivitas pria yang tidak sunat tentu lebih besar. Pria akan merasa kegelian saat kulup ditarik ke belakang.
Sensasi ini tidak akan dirasakan oleh pria yang disunat karena sensitivitas mereka jadi berkurang seiring dengan menebalnya permukaan kepala penis.
Kenikmatan
Dengan sensitivitas itu, pria yang tidak disunat akan merasakan kenikmatan yang lebih besar ketimbang yang disunat.
Sebaliknya, kenikmatan tersebut tidak sampai dirasakan oleh pria yang disunat.
Kebersihan dan Aroma
Untuk urusan kebersihan dan aroma, penis yang disunat lebih bersih dan terhindar dari aroma tidak sedap. Sebaliknya, penis yang tidak disunat cenderung memiliki kotoran.
Kotoran tersebut itu yang kemudian menimbulkan aroma tidak sedap. Ini akan sangat mengganggu saat melakukan seks oral.
Baca Juga : Hati-Hati, Sering Oral Seks, Bisa Tertular 3 Penyakit Ini
Rasa Sakit
Bagi perempuan, penis disunat dan tidak disunat terasa berbeda saat penetrasi.
Penis yang disunat akan terasa lebih kasar sehingga menimbulkan rasa sakit. Sebaliknya, penis yang tidak disunat terasa lebih lembut.
Penularan Penyakit Seksual
Penis yang tidak disunat ternyata merupakan sarang penyakit.
Ruang antara kulup dan kepala penis menjadi tempat yang cocok untuk berkumpul dan berkembang biak berbagai virus, termasuk virus penyakit menular seksual.
Itulah beberapa perbedaan yang terasa saat melakukan hubungan seks dengan pria yang disunat dan tidak disunat. Bagaimana pendapat Moms? Share yuk!
(AND)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.