Mengalami Cedera Engkel atau Keseleo di Pergelangan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Moms, pernahkah mengalami cedera engkel? Kondisi ini disebut juga ankle sprain atau keseleo.
Kondisi ini adalah cedera umum yang dapat dialami oleh siapa saja, dari berbagai kalangan usia.
Cedera engkel terjadi ketika ligamen kuat yang menopang pergelangan kaki meregang melampaui batas dan robek.
Cedera ini dapat berkisar dari ringan hingga parah, tergantung pada seberapa banyak kerusakan pada ligamen.
Meski umumnya kondisi ini dapat diobati dengan pengobatan yang ringan, jangan pernah sepelekan cedera engkel yang Moms atau anggota keluarga alami, ya.
Untuk itu, berikut ini pemahaman tentang cedera engkel yang kerap terjadi pada kaki dan lutut, serta penanganan yang bisa dilakukan.
Baca Juga: 7 Gerakan Pemanasan sebelum Lari, Tak Boleh Dilewatkan!
Apa yang Terjadi saat Mengalami Cedera Engkel?
Foto: Orami Photo Stock
Seperti yang diungkapkan tadi, cedera engkel terjadi ketika ligamen robek.
Nah, lantas apa yang dimaksud dengan ligamen? Ligamen adalah jaringan fibrosa yang kuat yang menghubungkan tulang dengan tulang lainnya.
Ligamen di pergelangan kaki membantu menjaga tulang pada posisi yang tepat dan menstabilkan sendi.
Sebagian besar kondisi cedera engkel terjadi pada ligamen lateral di bagian luar pergelangan kaki.
Kondisi ini dapat berkisar dari robekan kecil pada serat yang membentuk ligamen hingga robekan lengkap melalui jaringan.
Namun, apabila terdapat robekan total pada ligamen, pergelangan kaki mungkin menjadi tidak stabil setelah fase cedera.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mengakibatkan kerusakan pada tulang dan tulang rawan sendi pergelangan kaki.
Jadi, apabila mengalami cedera engkel, sangat penting untuk segera melakukan penanganan, ya, Moms.
Tanpa perawatan dan rehabilitasi yang tepat, cedera engkel dapat melemahkan pergelangan kaki, sehingga kemungkinan besar Moms akan mengalami cedera lagi.
Cedera engkel yang terjadi berulang dapat menyebabkan masalah jangka panjang, termasuk nyeri pergelangan kaki kronis, radang sendi, dan ketidakstabilan yang berkelanjutan.
Kemudian, sebenarnya apa yang menjadi penyebab terjadinya cedera engkel? Simak ulasan berikutnya, ya!
Penyebab Terjadinya Cedera Engkel
Foto: Orami Photo Stock
Pada dasarnya, cedera engkel terjadi ketika pergelangan kaki dipaksa untuk bergerak keluar dari posisi normalnya.
Hal ini dapat menyebabkan satu atau lebih ligamen pergelangan kaki meregang, robek sebagian, atau robek sepenuhnya.
Ada beberapa kondisi yang kemudian dapat menyebabkan seseorang mengalami cedera engkel.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, berikut ini beberapa penyebab seseorang mengalami cedera engkel, yaitu:
- Jatuh yang menyebabkan pergelangan kaki terpelintir.
- Mendarat tidak sempurna setelah melompat atau berputar.
- Berjalan atau berolahraga di permukaan yang tidak rata.
- Terjadi cedera saat berolahraga.
- Terjatuh, karena berbagai penyebab.
- Selama aktivitas olahraga, orang lain menginjak kaki saat berlari, yang menyebabkan kaki berputar atau berguling ke samping.
Sebagian besar kasus cedera engkel terjadi saat aktivitas olahraga, sehingga penting sekali untuk memerhatikan faktor risiko dari olahraga yang Moms jalani.
Baca Juga: Anak Gemar Olahraga, Ini 5 Cara Mencegah agar Tidak Cedera
Faktor Risiko Lain yang Bisa Sebabkan Cedera Engkel
Foto: Orami Photo Stock
Selain memerhatikan penyebab terjadinya cedera engkel, ada beberapa faktor risiko seseorang bisa mengalami cedera engkel, di antaranya:
1. Permukaan yang Tidak Merata
Berjalan atau berlari di permukaan yang tidak rata atau kondisi lapangan yang buruk meningkatkan risiko terjadinya cedera engkel.
2. Cedera Olahraga
Cedera engkel adalah cedera olahraga yang umum, terutama dalam olahraga yang membutuhkan gerakan melompat, memotong, atau memutar atau memutar kaki seperti bola basket, tenis, sepak bola, dan lari.
3. Pemakaian Sepatu yang Tidak Tepat
Pemakaian sepatu ternyata dapat menjadi faktor risiko mengalami cedera engkel. Di antaranya seperti sepatu yang tidak pas atau tidak sesuai untuk suatu aktivitas.
Selain itu, pemakaian sepatu hak tinggi juga dapat membuat pergelangan kaki lebih rentan cedera.
Itulah beberapa faktor risiko seseorang mengalami cedera engkel.
Baca Juga: 2 Dampak Buruk Jika Anak Sering Pakai Sepatu Berhak Tinggi
Tanda-Tanda Alami Cedera Engkel
Foto: Orami Photo Stock
Dilansir dari American Academy of Orthopaedic Surgeons, ada beberapa tanda yang terlihat saat seseorang mengalami cedera engkel, yaitu:
- Nyeri pada kaki yang cedera.
- Kaki yang terlihat membengkak dan memar.
- Area memar kaki yang lembut ketika disentuh.
- Pergerakan menjadi terbatas.
- Pergelangan kaki menjadi tidak stabil. Kondisi ini dapat terjadi ketika ada robekan total pada ligamen atau dislokasi total pada sendi pergelangan kaki.
- Sensasi suara terjadi saat mengalami cedera.
Pengobatan cedera engkel memang bisa dilakukan di rumah. Namun, ada beberapa tanda Moms harus segera menemui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika Moms mengalami nyeri yang parah hingga tidak mampu untuk menggerakkan kaki atau kesulitan berjalan, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat, ya.
Sebab, Moms mungkin mengalami kerusakan signifikan pada ligamen atau patah tulang di pergelangan kaki atau kaki bagian bawah.
Baca Juga: Hati-hati, 6 Olahraga Ini Rawan Menimbulkan Cedera
Pengobatan Rumahan Cedera Engkel
Foto: emedihealth.com
Cedera engkel dapat diobati dengan penanganan mandiri yang disebut RICE. Namun, penanganan ini hanya dilakukan untuk kasus cedera engkel yang bersifat ringan.
Metode pengobatannya, yaitu:
- Rest. Istirahatkan pergelangan kaki dengan tidak memaksakan diri untuk berjalan.
- Ice. Kompres area yang cedera dengan es yang dibalutkan handuk. Gunakan selama 20-30 menit, tiga atau empat kali sehari. Hindari mengoleskan es langsung ke kulit.
- Compression. Gunakan pembalut kompresi atau perban yang berguna untuk menopang pergelangan kaki.
- Elevate. Tinggikan pergelangan kaki sesering mungkin selama 48 jam pertama setelah mengalami cedera.
Baca Juga: Anak Keseleo? Jangan Sembarangan Dipijat! Lakukan Pertolongan Pertama Ini
Pengobatan Lainnya untuk Mengatasi Cedera Engkel
Foto: thephysiocompany.co.uk
Sebenarnya, hampir semua cedera engkel dapat diobati tanpa operasi.
Robekan ligamen yang lengkap dapat sembuh tanpa perbaikan bedah jika tidak dapat digerakkan dengan tepat.
Perlu dipahami, ada tiga fase yang memandu perawatan untuk semua cedera engkel, mulai dari ringan hingga parah:
- Fase 1, yaitu beristirahat untuk melindungi pergelangan kaki dan mengurangi pembengkakan.
- Fase 2, mencakup pemulihan rentang gerak, kekuatan, dan fleksibilitas.
- Fase 3, mencakup latihan pemeliharaan dan kembalinya secara bertahap ke aktivitas yang tidak memerlukan memutar atau memutar pergelangan kaki.
Pada kebanyakan kasus, pembengkakan dan nyeri akan berlangsung selama 2 - 3 hari.
Berjalan mungkin sulit selama waktu ini dan dokter mungkin menyarankan Moms untuk menggunakan kruk sesuai kebutuhan.
Selama fase awal penyembuhan, penting untuk menopang pergelangan kaki dan melindunginya dari gerakan.
Jadi, biasanya akan digunakan gips atau penyangga lainnya untuk melindungi kaki.
Selain itu, terapi fisik juga mungkin diperlukan.Tujuannya untuk mencegah kekakuan, meningkatkan kekuatan pergelangan kaki, dan mencegah masalah pergelangan kaki kronis.
Pada intinya, pengobatan akan ditentukan dari seberapa parah cedera engkel yang Moms alami.
Untuk itu, dokter akan melakukan diagnosis sebelum menentukan penanganan yang tepat.
Selama proses diagnosis, tes pencitraan (X-ray atau USG) juga dapat dilakukan untuk melihat seberapa parah cedera yang dialami.
Untuk itu, segera lakukan pemeriksaan setelah Moms atau anggota keluarga lainnya yang mengalami cedera engkel, ya!
- https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/sprained-ankle/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sprained-ankle/symptoms-causes/syc-20353225
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.