10 Cemilan Bayi yang Lezat untuk Pertumbuhannya
Selama 6 bulan pertama kehidupannya, bayi mendapatkan asupan nutrisi penuh dari ASI.
Setelah itu, seperti yang sudah direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, bayi harus mendapatkan makanan pendamping ASI atau MPASI. Hal ini bertujuan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi bayi yang semakin bertambah seiring pertumbuhannya.
Melalui MPASI juga, bayi akan belajar untuk mendapatkan jadwal makan teratur, yaitu pagi, siang, dan malam. Nah, di sela waktu makan besarnya, ternyata ada beberapa makanan yang bisa menjadi cemilan bayi.
Rekomendasi Cemilan Bayi yang Lezat
Tentunya, cemilan bayi tetap harus memerhatikan nutrisinya. Nah, mungkin saat ini Moms sedang bingung menentukan cemilan bayi yang tepat. Berikut ini beberapa pilihan cemilan yang bisa dicoba:
1. Keju Potong
Foto: momjunction.com
Cemilan bayi yang instan ini menjadi sumber protein yang baik dan penting untuk pertumbuhan Si Kecil.
Protein berfungsi sebagai bahan pembangun tubuh serta membantu meningkatkan pertumbuhan jaringan tubuh dan otot. Protein juga dapat memberikan energi yang dibutuhkan oleh bayi.
Ingat, saat memilih cemilan bayi, Moms tetap harus mempertimbangkan kandungan nutrisinya dengan baik.
“Otak anak akan mengalami perkembangan besar-besaran sejak lahir hingga usianya 3 tahun. Maka dari itu, nutrisi memainkan peran besar dalam perkembangan ini,” ungkap Deborah Malkoff-Cohen dari City Kids Nutrition di New York.
Keju potong bisa Moms pilih sebagai cemilan bayi yang instan, mudah dibawa ke mana saja, serta juga melatih bayi agar mampu mengunyah makanan yang padat.
Baca Juga: Ini 6 Jenis Keju Enak, Tak Hanya Cheddar Saja
2. Buah-buahan Segar
Foto: Orami Photo Stock
Jika ingin yang mudah dan praktis, serta juga kaya nutrisi, Moms bisa menjadikan beragam jenis buah-buahan sebagai cemilan bayi.
Nah, buah-buahan yang segar bisa menjadi pilihan yang tepat. Selain warnanya menarik, buah-buahan ini juga mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil.
Beberapa buah-buahan yang bisa dipilih, seperti apel, pir, jeruk, pisang, mangka, semangka, melon, stroberi, raspberry, anggur, atau blackberry.
Selain itu, cara menyajikannya juga cukup mudah. Tinggal kupas kulitnya, lalu kukus atau panggang buahnya untuk memenuhi kebutuhan serat hariannya. Selain itu, buah-buahan tersebut juga mengandung vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh.
Namun, dilansir dari laman Raising Children, hindari memberikan jus buah untuk bayi. Umumnya, jus buah memiliki lebih banyak kandungan gula dan justru mampu meningkatkan risiko kerusakan gigi pada bayi.
Untuk beberapa jenis buah, Moms cukup memotong kecil-kecil agar melatih bayi juga untuk makan dengan tangannya sendiri. Nah, mengenai hal ini memang membutuhkan kesabaran ya, Moms.
Hindari memaksa bayi untuk makan. Pada kenyataannya, bayi mungkin baru bisa menggunakan sendok saat usianya sekitar 18 bulan. Namun, pasti awalnya juga berantakan dan membutuhkan pengawasan dari orang tua. Jadi, sebaiknya tetap ajar bayi menggunakan sendok sejak usianya masih dini.
“Mengajarkan bayi untuk makan sendiri dapat melatih ia untuk makan sesuai dengan kebutuhannya dan berhenti ketika sudah merasa kenyang. Hal ini juga melatih kedisiplinan anak sejak dini,” ungkap Natalia Stasenko, ahli diet anak dan salah satu penulis dari Real Baby Food.
Baca Juga: 5 Buah Terbaik untuk MPASI Pertama Bayi
3. Mentimun Kupas
Foto: Orami Photo Stock
Cemilan bayi yang instan dan mudah disajikan adalah mentimun. Moms cukup menyediakan mentimun yang sudah matang dan tetap mempertahankan kulitnya.
Rasanya yang segar mampu memberikan nutrisi juga di tengah waktu makan bayi. Mentimun bisa diberikan saat bayi berusia 8-10 bulan.
Bila bayi masih berusia di bawah 12 bulan, coba perkenalkan mentimun dalam bentuk puree untuk memudahkan pencernaan Si Kecil. Jika bayi sudah berusia di atas 12 bulan, Moms bisa langsung memberikan mentimun yang sudah dipotong kecil-kecil.
Jika Moms merasa ragu, cobalah terlebih dulu karena beberapa mentimun bisa berasa asam.
Lantas, apa saja kandungan nutrisi mentimun yang bermanfaat untuk bayi?
Mentimun adalah makanan yang tepat untuk menjaga hidrasi tubuh dengan baik. Selain itu, mentimun mengandung nutrisi penting lainnya seperti kalium dan fosfor. Vitamin esensial seperti vitamin K juga terdapat dalam mentimun, yang mana hal ini berguna bagi perkembangan tulang Si Kecil.
Selain itu, ekstrak mentimun mengandung flavonoid dan tanin yang memiliki efek antioksidan dan analgesik.
Antioksidan sudah terkenal penting untuk melawan kerusakan radikal bebas dan mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Apabila selama ini Moms tidak pernah terpikir untuk menjadikan mentimun sebagai cemilan bayi, kini sudah punya pilihan yang beragam, kan?
Baca Juga: Pentingkah Minum Multivitamin untuk Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh?
4. Yoghurt Tawar
Foto: Orami Photo Stock
Yoghurt tawar atau plain yoghurt bisa dipilih menjadi cemilan bayi yang sehat. Yoghurt kaya akan karbohidrat sehat, kalsium, protein, dan lemak sehat.
Terpenting, yoghurt mengandung yodium, yang mungkin akan sulit didapatkan apabila bayi tidak makan ikan atau produk susu. Selain itu, yoghurt dapat membantu tubuh bayi menyerap vitamin dan nutrisi penting yang menjadi kunci dalam membangun sistem saraf pusatnya.
Moms, sebaiknya pilih jenis yoghurt yang full-fat untuk bayi dan tidak memiliki pilihan rasa. Pilih juga yoghurt yang tidak ada gula tambahan di dalamnya.
Jika ingin menambahkan rasa pada yoghurt agar bayi tidak merasa bosan, Moms bisa menambahkan beberapa buah segar. Hal ini tentunya membuat nutrisi dan vitamin dalam cemilan bayi semakin berlimpah. Selain itu, rasa manisnya juga membuat Si Kecil semakin suka!
5. Kale Chips
Foto: wholefoodsmarket.com
Ingin mencoba menu cemilan bayi yang berbeda? Nah, Moms bisa membuat kale chips atau keripik kale.
Caranya sangat mudah, cukup sediakan daun kale dan panggang dengan minyak zaitun. Teksturnya yang renyah dan rasanya yang lezat bisa menambah nafsu makan bayi. Ditambah lagi, kandungan pada kale sudah tidak perlu diragukan.
Dilansir dari The World’s Healthiest Foods, kale menjadi sayuran yang mengandung fitonutrien sehingga mampu meningkatkan kemampuan hati untuk menghasilkan enzim yang menetralkan racun.
Selain itu, kale juga akan antioksidan lutein dan zeaxanthin, serta karotenoid yang baik untuk kesehatan mata. Nah, Moms juga bisa menjadikan kale sebagai sayuran yang bergizi untuk Si Kecil dengan menjadikannya bentuk puree, atau ditambahkan ke dalam pasta.
6. Kismis
Foto: Orami Photo Stock
Secara umum, kismis dianggap aman untuk bayi dan bisa dijadikan cemilan yang bergizi untuk bayi. Namun, perlu diketahui, bahwa kismis dianggap sebagai buah kering yang hipoalergenik.
Meskipun kasusnya jarang terjadi, Moms tetap harus memerhatikan reaksi setelah bayi makan kismis. Jika kulit bayi menjadi iritasi atau menunjukkan gejala alergi lainnya, sebaiknya segera hentikan pemberian kismis.
Cara memperkenalkan kismis pada bayi yaitu dengan memasak dan menghaluskannya. Hindari memberikan kismis utuh pada bayi karena berisiko membuat ia tersedak.
Sebaiknya, masak dan tumbuk kismis secara menyeluruh sebelum disajikan pada bayi. Jika nanti anak sudah lancar mengonsumsi makanan padat, baru Moms bisa mencoba memberikan kismis utuh padanya.
Kismis, yang sering menjadi pemanis kue tart ini ternyata memiliki nutrisi yang penting untuk kesehatan.
American College of Cardiology menyebutkan, kismis baik untuk membantu menurunkan tekanan darah dan baik untuk kesehatan jantung. Kismis juga mengandung kalium, serat, dan senyawa bioaktif seperti fenol dan tanin yang penting untuk kesehatan tubuh.
Kismis juga mengandung serat larut dan tidak larut. Nah, serat tidak larut dalam kismis membantu menjaga kelancaran buang air besar, sehingga membantu mencegah sembelit. Oleh karena itu, bayi bisa diberikan kismis tumbuk jika ia mengalami sembelit.
Baca Juga: Kismis Untuk Bayi: Kapan Boleh Diberikan dan Apa Manfaatnya?
7. Telur
Foto: Orami Photo Stock
Telur sudah dikenal menjadi protein yang baik untuk tubuh. Nah, Moms bisa memberikan cemilan bayi berupa telur rebus atau orak-arik telur. Telur juga menjadi sumber zat besi yang baik dan merupakan sumber lemak, vitamin A, D, E, dan B12 yang bergizi, serta kolin.
Namun, mungkin ada beberapa ibu yang khawatir anaknya mengalami alergi telur. Jika Moms mempunyai riwayat keluarga yang alergi telur, maka kemungkinan besar Si Kecil juga akan mengalami hal yang sama.
Coba konsultasi dengan dokter anak untuk melakukan cek alergi pada bayi. Atau bisa juga melakukannya dengan melihat reaksi dari bayi setelah mencoba jenis makanan tertentu.
“Jika bayi tidak bereaksi setelah mencoba makanan baru, berikan makanan itu setiap hari selama tiga hari tanpa memperkenalkan makanan baru lainnya,” ungkap Dr. Keith-Thomas Ayoob, profesor klinis pediatri di Albert Einstein College of Medicine di New York.
Adapun beberapa alergi telur yang bisa Moms kenali yaitu gatal-gatal pada kulit, bengkak, batuk, muntah, dan mengi setelah beberapa menit mengonsumsi telur.
Jika tidak terjadi hal demikian, maka anak bebas dari alergi telur. Nah, jika dilihat dari segi nutrisinya, tentunya telur bisa menjadi cemilan yang sehat untuk bayi.
8. Kacang-kacangan
Foto: Orami Photo Stock
Kacang-kacangan seperti almond, kacang tanah, dan mete bisa menjadi pilihan yang tepat untuk cemilan bayi. Bisa dengan menjadikannya selai kacang sehingga mudah dicerna oleh bayi.
Kacang juga bisa menjadi finger food yang tepat untuk bayi, hanya saja pastikan teksturnya tidak terlalu keras sehingga bayi tidak tersedak.
Sama halnya seperti alergi telur, beberapa bayi mungkin saja mengalami alergi kacang. Untuk itu, Moms harus melihat tanda-tandanya dengan baik. Jika dilihat dari segi nutrisi, tentunya kacang-kacangan tidak perlu diragukan lagi manfaatnya untuk tubuh.
Kandungan utama pada kacang adalah asam lemak omega-3 yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Omega-3 bermanfaat untuk kesehatan otak dan membantu kualitas tidur anak menjadi lebih baik. Memberikan banyak makanan yang mengandung omega-3 dapat membantu memastikan bahwa bayi memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Untuk itu, berikan kacang sebagai cemilan bayi yang sehat, instan, dan praktis untuk disajikan.
Baca Juga: 13 Makanan Bayi 1 Tahun yang Dianjurkan dan Dilarang, Catat!
9. Makanan Mengandung Gandum Utuh
Foto: Orami Photo Stock
Andaikan bayi Moms memiliki alergi pada telur atau kacang, maka biskuit atau roti gandum bisa dipilih sebagai menu cemilan bayi. Ada banyak manfaat gandum untuk bayi karena mengandung zat besi, tiamin, riboflavin, dan juga serat.
Jurnal Nutrients juga sudah menyebutkan, bayi berusia 6-12 bulan disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung gandum utuh.
Selain itu, biskuit atau roti gandum bisa menjadi finger food yang baik untuk bayi. Moms bisa menawarkan potongan biskuit atau roti untuk melatih ia makan dengan tangannya sendiri.
10. Oatmeal
Foto: Orami Photo Stock
Oatmeal tidak hanya mampu menjadi sarapan yang sehat untuk bayi, namun juga bisa menjadi cemilan yang bergizi untuk Si Kecil.
Oat meningkatkan jumlah bakteri yang menguntungkan di saluran pencernaan. Moms bisa menambahkan susu untuk menambah protein dan kalsium yang dibutuhkan oleh tubuh bayi. Alternatif lainnya adalah membuat puding oatmeal yang lezat untuk bayi.
Itulah beberapa jenis cemilan bayi yang sehat, bergizi, dan juga dapat menambah nafsu makan Si Kecil. Mana cemilan yang akan Moms coba pertama kali?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.