Ceramah Isra Mi'raj Singkat tentang Keagungan Allah SWT
Si Kecil mendapatkan tugas menulis ceramah Isra Mi'raj? Simak beberapa referensi contoh ceramah Isra Mi'raj, yuk!
Biasanya pada perayaan Isra Mi'raj terdapat sebuah kesempatan untuk membacakan ceramah Isra Mi'raj yang bertema kebesaran Allah SWT atau kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa Isra Mi'raj merupakan sebuah peristiwa penting dalam Islam tentang kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW untuk menerima wahyu dari Allah SWT terkait kewajiban salat.
Jika Dads berkesempatan untuk memberikan ceramah Isra Mi'raj atau Si Kecil mendapatkan tugas ceramah, yuk simak referensi ceramah Isra Mi'raj di bawah ini!
Baca Juga: 25 Ucapan Isra Mikraj dalam Bahasa Indonesia dan Arab!
Ceramah Isra Mi'raj
Berikut ini terdapat dua referensi ceramah Isra Mi'raj yang bisa Dads atau Si Kecil gunakan sebagai tugas sekolah yang dikutip dari NU Online.
Ceramah Isra Mi'raj Pertama
Pada kesempatan ini kita kembali memperingati peristiwa besar dan istimewa, yaitu peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
Karena itu, sebagai umat Islam, kita harus mengetahui apa makna Isra Mi'raj, bagaimana kisah perjalanan nabi dalam Isra Mi'raj? Dan apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa tersebut.
Isra Mi'raj adalah peristiwa yang agung, yaitu Allah SWT memberikan keistimewaan pada Nabi Muhammad SAW untuk melakukan perjalanan mulia bersama malaikat Jibril.
Perjalanan ini dimulai dari Masjidil Haram, Makkah, menuju Masjidil Aqsa, Palestina.
Kemudian, dilanjutkan dari Masjidil Aqsa menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap Allah subhanahu wata’ala sang pencipta alam semesta.
Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat Isra’ ayat 1:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Imam Bukhari mengisahkan perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dalam Shahih Bukhari, Juz 5 halaman 52.
Jadi, suatu ketika Nabi berada di dalam suatu kamar dalam keadaan tidur, kemudian datang malaikat mengeluarkan hati Nabi dan mencucinya, lalu memberikannya emas yang dipenuhi dengan iman.
Setelah itu, Nabi melakukan perjalanan Isra Mi'raj dengan mengendarai Burak dengan diantar oleh malaikat Jibril hingga langit dunia, kemudian terdapat pertanyaan, “Siapa ini?”.
Jibril menjawab: “Jibril.” “Siapa yang bersamamu?” Jibril menjawab, “Muhammad”. “Selamat datang, sungguh sebaik-baiknya orang yang berkunjung adalah engkau, wahai Nabi.”
Di langit dunia ini, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Adam, Jibril menunjukkan bahwa Nabi Adam adalah bapak dari para nabi.
Perjalanan dilanjutkan menuju langit kedua, di sini Nabi bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Isa. Di langit ketiga, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yusuf alaihissalam.
Lalu, di langit keempat, Nabi bertemu dengan Nabi Idris, di langit kelima Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Harun ‘alaihissalam, di langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa.
Saat pertemuan tersebut, Nabi Musa menangis karena Nabi Muhammad memiliki umat yang paling banyak masuk surga, melampaui dari umat Nabi Musa.
Terakhir di langit ketujuh, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim. Setelah itu, Nabi Muhammad menuju Sidratil Muntaha, tempat Nabi bermunajat dan berdoa kepada Allah SWT.
Kemudian, Nabi naik menuju Baitul Makmur, yaitu baitullah di langit ketujuh yang arahnya lurus dengan Ka'bah di Bumi, setiap hari ada 70.000 malaikat masuk untuk bertawaf di dalamnya.
Nabi Muhammad disuguhi dengan arak, susu, dan madu. Nabi kemudian mengambil susu, Jibril mengatakan:
“Susu adalah lambang dari kemurnian dan fitrah yang menjadi ciri khas Nabi Muhammad dan umatnya.”
Di Baitul Makmur, Nabi Muhammad bertemu dengan Allah SWT. Allah mewajibkan kepada Nabi untuk melaksanakan salat fardu sebanyak 50 rakaat setiap hari.
Nabi menerima dan kemudian kembali pulang, dalam perjalanan, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bertemu dengan Nabi Musa alaihissalam.
Nabi Musa mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah salat 50 kali sehari, Nabi Musa mengatakan, umatku telah membuktikannya.
Lalu, meminta kepada Nabi Muhammad untuk kembali pada Allah subhanahu wata’ala, mohonlah keringanan untuk umatmu.
Kemudian, Nabi menghadap kepada Allah dan diringankan menjadi salat 10 kali. Kembali Nabi Muhammad menghadap Allah hingga dua kali dan akhirnya Allah mewajibkan salat lima waktu.
Nabi Muhammad kembali pada Nabi Musa, Nabi musa tetap mengatakan bahwa umatmu tidak akan kuat wahai Nabi Muhammad.
Nabi Muhammad menjawab, "Saya malu untuk kembali menghadap pada Allah. Saya rida dan pasrah kepada Allah."
Baca Juga: 5 Ayat Tentang Isra Mikraj, Menjelasakan Kebesaran Allah SWT
Ceramah Isra Mi'raj Kedua
Imam Ibnu Katsir dalam kitab Bidayah wa Nihayah, Sirah Nabawiyah, Juz 2 halaman 94 menceritakan, keesokan harinya setelah perjalanan Nabi Muhammad.
Nabi menyampaikan peristiwa tentang Isra Mi'raj terhadap kaum Quraisy.
Mayoritas orang Quraisy ingkar terhadap kisah yang disampaikan Nabi Muhammad, bahkan sebagian kaum Muslimin ada yang kembali murtad.
Sebab, mereka tidak percaya terhadap kisah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad.
Melihat hal tersebut, Abu Bakar bergegas untuk membenarkan kisah Isra Mi'raj, beliau mengatakan:
"Sungguh aku percaya terhadap berita dari langit, apakah yang hanya tentang berita Baitul Maqdis aku tidak percaya?"
Sejak saat itu, sahabat Abu Bakar dijuluki dengan sebutan Abu Bakar As-Shiddiq, Abu Bakar yang sangat jujur.
Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peringatan Isra Mi'raj?
Ali Muhammad Shalabi dalam Sirah Nabawiyah: ‘Irdlu Waqâi’ wa Tahlîl Ihdats, juz 1 halaman 209 menjelaskan terdapat beberapa pelajaran yang bisa dipetik oleh umat Islam.
Pertama, Isra Mi'raj adalah kemuliaan dan keistimewaan dari Allah kepada hambanya tercinta, Nabi Muhammad SAW.
Saat itu Nabi Muhhamad baru saja mengalami hal yang amat menyedihkan, yaitu wafatnya Khodijah sebagai istri tercinta, yang selalu mengorbankan jiwa, tenaga, pikiran, dan hartanya.
Serta wafatnya paman tercinta yaitu Abu Thalib, yang selalu melindunginya dari kekejaman kaum Quraisy.
Allah ingin menguatkan hati nabi dengan melihat secara langsung kebesaran Allah subhanahu wata’ala. Sehingga hatinya semakin mantap dan teguh dalam menyebarkan Agama Allah SWT.
Ini memberikan pelajaran kepada kita, bahwa siapa pun yang berjuang di jalan Allah, dan menegakkan agama, Allah akan memberikan kebahagiaan dan keistimewaan baginya.
Kedua, kewajiban menjalankan salat lima waktu bagi setiap Muslim.
Musthofa As Siba’i dalam kitabnya, Sirah Nabawiyah, Durus wa Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan jika nabi melakukan Isra Mi'raj dengan ruh dan jasadnya sebagai mukjizat.
Jadi, sebuah keharusan bagi tiap Muslim menghadap (Mi'raj) kepada Allah SWT lima kali sehari dengan jiwa dan hati yang khusyu.
Dengan salat yang khusyu, seseorang akan merasa diawasi oleh Allah SWT sehingga ia malu untuk menuruti syahwat dan hawa nafsu.
Lalu, sebaliknya lebih senang dan mudah untuk melakukan banyak kebaikan.
Baca Juga: 10 Nama-Nama Malaikat dan Tugasnya, Yuk Ajarkan pada Si Kecil!
Ketiga, Isra Mi'raj adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW, dengan perjalanan beliau dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha.
Dalam sejarah, itu adalah perjalanan pertama manusia di dunia menuju luar angkasa dan kembali menuju Bumi dengan selamat.
Jika hal ini telah terjadi di zaman nabi, 1400 tahun yang lalu, hal tersebut memberikan pelajaran bagi umat Islam agar mandiri, belajar, bangkit dan meningkatkan kemampuan.
Jadi, tidak hanya dalam masalah agama, sosial, politik, dan ekonomi, tapi juga harus melek terhadap sains dan teknologi.
Perjalanan menuju ke luar angkasa adalah sains dan teknologi tingkat tinggi yang menjadi salah satu tolak ukur kemajuan sebuah umat dan bangsa.
Keempat, dalam perjalanan Isra Mi'raj, terdapat penyebutan dua masjid umat Islam, yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqha.
Hal tersebut memberikan pelajaran bagi kita bahwa Masjidil Aqsa adalah bagian dari tempat suci umat Islam.
Semoga kita selalu menjadi umat yang selalu dapat mengambil hikmah dan dari peristiwa Isra Mi'raj ini dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya. Allahumma Aamin.
Baca Juga: Khutbah Jumat Bulan Rajab dengan Tema Isra Mikraj, Yuk Simak
Itulah referensi ceramah Isra Mi'raj singkat yang bisa Dads atau anak Moms bacakan! Semoga ceramah Isra Mi'raj ini bisa memberikan manfaat ya!
- https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-empat-pelajaran-dalam-peristiwa-isra-miraj-ZJW8z
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.