9+ Ciri-ciri Menstruasi, Tidak Cuma Jerawatan Lho!
Sering kaget karena ada yang berubah di diri Moms saat menstruasi? Yuk, kenali ciri-ciri menstruasi supaya Moms lebih siap menghadapinya.
Dilansir dari Planned Parenthood, menstruasi adalah peristiwa ketika darah dari rahim menetes keluar melalui vagina selama beberapa hari dan terjadi setiap bulan.
Menstruasi adalah hal alamiah yang akan dan harus dialami oleh wanita.
Tetapi, tidak semua wanita ternyata tahu lho ciri-ciri menstruasi yang mereka alami, sehingga berakibat kepada tidak siapnya menyambut menstruasi. Efek yang lebih berbahayanya adalah timbulnya stres saat masa menstruasi.
Ciri-ciri Menstruasi
Moms perlu mengenal terlebih dahulu nih apa saja ciri-ciri menstruasi agar Moms bisa tahu menstruasi yang sedang dijalani berjalan normal atau tidak.
Berikut ini ciri-ciri menstruasi yang bisa dijadikan informasi.
1. Premenstrual Syndrome
Mengutip dari Jurnal Kesehatan Poltekkes Provinsi Bengkulu, premenstrual syndrome alias PMS dialami oleh 95% wanita Indonesia sebelum memasuki masa menstruasi.
Gejalanya meliputi sakit kepala, nyeri perut (dismenorea), sulit konsentrasi, diare, konstipasi, buah dada nyeri, sering merasa lelah, berdebar-debar, depresi, mudah tersinggung, mudah marah, tegang, gelisah, sensitif, rasa cemas, dan perasaan labil.
Jadi, Moms harus siap dengan gejala-gejala di atas sebagai ciri-ciri menstruasi ya.
2. Stres
Dilansir dari jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai edisi Juni 2015, hampir 50% wanita mengalami suatu tahap berupa perasaan yang tidak menyenangkan saat menstruasi.
Pada umumnya, ini adalah manifestasi dari produksi hormon progesteron pada akhir dari siklus haid. Tidak hanya stres, ada lagi perubahan emosi yang akan dialami sebelum menstruasi, seperti:
- Mood swing
- Depresi
- Mudah kesal
- Kecemasan
Nah, yang perlu diperhatikan nih Moms, sebagai ciri-ciri menstruasi, stres bisa dialami sebelum fase menstruasi datang hingga selama menstruasi berlangsung.
Baca Juga: 5 Jenis Olahraga untuk Mengatasi Stres
3. Kram Perut
Masa akan memasuki fase menstruasi adalah masa peralihan dari keadaan normal wanita ke keadaan perubahan kondisi rahim.
Menstruasi yang merupakan proses peluruhan dinding ini rupanya membutuhkan persiapan lho Moms, yaitu berupa kontraksi dalam rahim.
Kontraksi otot rahim ini dipicu oleh hormon prostaglandin, yang kadarnya meningkat tepat sebelum datang bulan dimulai.
Kontraksi dalam rahim yang merupakan ciri-ciri menstruasi ini memicu terjadinya kram perut.
Maka tak heran ya Moms, bagi sebagian wanita akan mengalami kram perut yang biasanya menyerang di masa sebelum menstruasi, yaitu di H-2 atau H-1 dan akan hilang saat menstruasi datang karena kontraksinya sudah selesai akibat dinding rahim sudah luruh.
4. Payudara Terasa Kencang
Perubahan lainnya yang merupakan ciri-ciri menstruasi dab dirasakan wanita saat memasuki fase menstruasi adalah payudara terasa kencang, puting juga akan membesar, dan payudara terasa nyeri saat disentuh di 12 hingga 14 hari sebelum masa menstruasi yaitu waktu di mana ovulasi terjadi (proses ovarium melepas sel telur untuk pembuahan potensial).
Nyeri pada payudara ini diakibatkan oleh perubahan-perubahan hormon saat memasuki fase menstruasi, salah satunya adalah naiknya hormon prolaktin yang mana adalah hormon yang meningkatkan produksi susu.
Selain prolaktin yang meningkat, kadar estrogen dan progesteron juga mengalami peningkatan sebelum menstruasi.
Perubahan hormon prolaktin, estrogen, dan progesteron ini juga bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening yang berkontribusi terhadap nyeri payudara.
Perlu diketahui juga, bahwa tidak serta merta hormon mengalami perubahan kemudian payudara terasa nyeri. Ini kembali terhadap bagaimana sel-sel dalam payudara Moms merespon perubahan hormon ini.
Bisa saja kedua payudara tidak mengalami hal yang sama, yakni terasa nyeri hanya di satu bagian payudara saja.
Jadi, tidak heran ya kalau payudara Moms nyeri saat menstruasi, sebab ternyata ciri-ciri menstruasi ini adalah hal yang normal.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Seputar Kesehatan Payudara dan Bra
5. Diare dan Sembelit
Ada Moms yang merasakan diare dan sembelit sebelum menstruasi dan selesai pada hari pertama menstruasi, tapi ada juga yang merasakan saat menstruasi hingga hari ketiga.
Kondisi ciri-ciri menstruasi ini dipengaruhi oleh perbedaan tingkat hormon pada masing-masing wanita ya, Moms.
Ternyata, kadar prostaglandin yang tinggi ini menyebabkan peningkatan kontraksi motilitas otot polos pada saluran pencernaan yang bisa menyebabkan diare. Sementara peningkatan progesteron bisa memicu sembelit.
Gejala ini rupanya akan lebih berbahaya terhadap wanita yang memiliki sindrom iritasi usus (Irritable Bowel Syndrome/IBS).
Hal ini karena mereka akan lebih besar berkemungkinan mengalami gangguan pencernaan selama menstruasi dibandingkan dengan wanita tanpa masalah di ususnya.
6. Sakit Kepala
Ciri-ciri menstruasi pada sebagian wanita ditandai dengan sakit kepala. Sakit kepala terjadi dikarenakan hormon di otak yang terganggu oleh perubahan kadar estrogen tubuh.
Penelitian berjudul Menstrual Migraine: Therapeutic Approaches menyebutkan sebanyak 50 persen wanita mengalami migren menjelang menstruasi, saat menstruasi, dan sesudah menstruasi.
Tak hanya sakit kepala, terganggunya hormon di otak ini juga memengaruhi hormon pengaturan mood yang disebut hormon serotonin.
Mood paling familiar yang sering dialami adalah cepat marah dan gelisah.
7. Sulit Tidur
Wanita yang sedang menstruasi sering kali mudah merasa lelah. Ini juga menjadi ciri-ciri menstruasi lain yang patut diperhatikan.
Selain mood yang tidak baik atau mengalami mood swing, lelah ini juga ditimbulkan dari aktivitas fisik kegiatan harian yang akhirnya memberikan efek ke mental atau stres emosional juga.
Masalah lain timbul nih Moms, di saat lelah tetapi malah sulit tidur.
8. Keputihan
Ciri-ciri menstruasi bisa ditandai juga dengan adanya keputihan. Keputihan ini muncul di masa permulaan ovulasi dimulai.
Mulanya berbentuk lendir bening, namun seiring dengan masa menstruasi, warna akan berubah jadi kecokelatan dan kemudian merah bercampur dengan darah menstruasi.
Gusti Ayu Marhaeni, Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Denpasar dalam penelitiannya yang berjudul
Jurnal Skala Husada menyatakan bahwa keputihan wajar dialami oleh perempuan saat menjelang menstruasi.
Jadi Moms tidak perlu khawatir ya selama jumlahnya masih normal, tidak berbau, dan tidak merasakan keluhan apapun seperti nyeri atau gatal.
Baca Juga: Migrain Saat Menstruasi, Kenapa Bisa Terjadi?
9. Perubahan Kulit
Moms perlu tahu lho kalau ada beberapa perubahan kulit yang berbeda saat pra dan pasca menstruasi.
Di dua minggu sampai dengan seminggu sebelum menstruasi, tingkat hormon sex estradiol mengalami penurunan sedangkan hormon testosterone berada di tingkat yang lebih tinggi.
Ini menyebabkan pori-pori kulit akan membesar dan ini sangat berisiko menimbulkan jerawat.
Dalam jurnal Clinical and Aesthetic Dermatology disebutkan masalah kulit yang terjadi saat menstruasi seperti jerawat dan komedo terjadi karena akumulasi sebum yang menjadi tempat bagi Propionibacterium acnes bertumbuh.
Maka tak heran ya Moms, pada beberapa wanita tanda menstruasi satu ini sangat terlihat.
Namun kabar baiknya, pada masa menstruasi dan pasca menstruasi, perputaran hormon banyak dikuasai oleh hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan kulit jadi halus, lembut, bersinar, dan kenyal.
10. Perubahan Fisik
Tanpa disadari, ternyata beberapa anggota badan lain juga mengalami perubahan saat menstruasi. Perubahannya memang tidak signifikan sehingga tidak terlalu nampak.
Beberapa wanita akan mengalami pembengkakan di tangan dan kaki, area kewanitaan menjadi lebih kasar dan lembap, dan merasakan pegal di area paha dan punggung.
Penelitian lain juga mengatakan bahwa pegal di rasakan di area bahu, leher, dan pinggul.
Baca Juga: Darah Menstruasi Menggumpal, Apakah Berbahaya?
Cara Mengatasi Nyeri saat Menstruasi
Setelah mengetahui ciri-ciri menstruasi di atas, berikut beberapa cara mengatasi rasa sakit dan nyeri saat menstruasi yang bisa Moms lakukan.
1. Berpikir Positif
Berpikir positif dan adanya dukungan dan perhatian dari pihak lain kepada wanita yang sedang menstruasi dapat membantu mengatasi hal buruk selama menstruasi.
2. Perbanyak Air Hangat
Air hangat sangat dianjurkan untuk dikonsumsi saat ciri-ciri menstruasi terjadi dan digunakan untuk mengompres.
Mengingat larangan minum teh, kopi, soda, dan lain-lain saat masa menstruasi, maka sangat dianjurkan perbanyak minum air putih hangat karena dapat membantu memperlancar aliran darah.
Mengompres perut yang terasa nyeri dengan air hangat ternyata cukup membantu meredakan nyeri lho, Moms.
Otot perut yang kram juga dapat rileks dengan kompres ini. Selain itu, perut kembung atau begah juga akan mereda.
Baca Juga: Jerawat di Dagu Tanda PMS, Kok Bisa?
3. Mengonsumsi Makanan Bergizi
Selama masa ciri-ciri menstruasi terjadi, sangat dianjurkan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi, magnesium, kalsium, rendah garam, dan rendah lemak.
Perbanyak buah, sayur, kacang-kacangan, dan susu. Usahakan hindari junk food, gula, kue kering, madu, kopi, teh, soda, dan alkohol.
Selain itu, menjaga pola makan juga dapat membantu mengatasi mengatasi ciri-ciri menstruasi yang memberikan masalah kulit.
Meskipun pola makan melonjak jelang menstruasi, sebaiknya Moms tetap mengontrol setiap jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Tak hanya itu, hindari mengonsumsi produk olahan susu dan karbohidrat sederhana yang dapat meningkatkan produksi minyak pada wajah.
4. Mengonsumsi Herbal
Kunyit menjadi bahan herbal yang tidak asing lagi dalam mengurangi nyeri dan kram perut saat menstruasi. Kunyit juga ampuh dalam mengurangi mood swing.
Tak hanya kunyit, jahe dan teh chamomile juga memiliki khasiat untuk mengurangi rasa nyeri dan melemaskan otot-otot yang kaku saat menstruasi.
5. Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri
Saat Moms merasakan ciri-ciri menstruasi dengan rasa sakit yang tak tertahankan, diperbolehkan mengonsumsi obat pereda nyeri yang bisa didapatkan di apotek.
Berikut adalah daftar beberapa obat pereda nyeri menstruasi:
- Asam Mefenamat
Obat ini adalah kapsul oral yang bisa meredakan nyeri haid dalam skala ringan hingga sedang. Obat ini bisa mengurangi rasa sakit, peradangan dan demam.
- Ibuprofen
Hampir sama dengan Asam Mefenamat, Ibuprofen dapat digunakan untuk meredakan nyeri menstruasi, migrain, dan rheumatoid arthritis.
- Aspirin
Selain mengurangi nyeri menstruasi, aspirin juga ampuh untuk mencegah pembekuan darah.
Aspirin sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin karena menstruasi bisa akan lebih lama dari biasanya dan bisa memicu pendarahan yang berlebih.
- Paracetamol
Paracetamol bisa digunakan jika wanita memiliki alergi terhadap jenis obat tertentu.
Karena itu, jenis obat ini sangat berguna bagi wanita yang memiliki alergi terhadap obat-obatan golongan tersebut.
Obat yang pamornya adalah pereda demam ini ternyata bisa juga meredakan rasa sakit tingkat ringan hingga sedang.
Bagi wanita yang rutin merasakan sakit, mengonsumsi paracetamol di H-1 menstruasi dan dilanjutkan hari pertama dan kedua saat menstruasi sangat dianjurkan.
Baca Juga: Menstruasi Normal dan Teratur, Kenapa Tidak Kunjung Hamil?
6. Menggunakan Aromaterapi
Aromaterapi dipercaya dapat meredakan kram perut yang banyak dialami wanita saat menstruasi. Rekomendasi aromaterapi yang manjur untuk kram perut adalah mawar, lavender, cengkeh, dan kayu manis.
Pemakaiannya cukup dengan mengoleskan atau menggosokkan di daerah yang nyeri ya Moms.
7. Pijat Ringan
Pijatan ringan ini dilakukan di bagian perut dan punggung bagian bawah Moms. Gerakannya adalah memutar secara perlahan.
Gerakan lainnya adalah dengan posisi telentang dan menaikkan satu kaki ke atas atau berbaring miring dengan menekuk lutut.
Baca Juga: Apa Pengaruh Stres Terhadap Siklus Menstruasi?
8. Olahraga
Olahraga yang dianjurkan saat ciri-ciri menstruasi terjadi adalah olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, dan jogging pelan.
Olahraga bisa menjadi obat untuk pereda nyeri karena dengan berolahraga tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin yang merupakan hormon alami dari dalam tubuh sebagai pereda nyeri.
Moms, itulah ciri-ciri menstruasi dan penanganannya ketika nyeri terjadi.
Menstruasi adalah siklus rutin yang akan dialami wanita tapi tidak menutup kemungkinan saat rutinitas terjadi, dapat muncul hal-hal di luar kenormalan.
Jika terjadi hal yang tidak normal atau merasakan nyeri berlebihan waktu pra-menstruasi, saat menstruasi atau pasca menstruasi, jangan takut untuk konsultasi ke dokter, ya.
Yuk, peduli dengan kesehatan organ vital sendiri!
- https://www.plannedparenthood.org/learn/teens/puberty/whats-periods
- http://repository.unib.ac.id/16740/1/JURNAL%20KESEHATAN%20POLTEKKES.pdf
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3002599/
- http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1758/2/Keputihan%20Pada%20Wanita.pdf
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4142818/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.