Ini Cara Cuci Hidung yang Benar, Bisa Bersihkan Polusi Udara
Moms, hidung merupakan bagian tubuh yang paling kotor, lho. Maka dari itu, cuci hidung cukup direkomendasikan.
Mengutip dari Kemenkes, membersihkan hidung bisa dilakukan dengan cara menuangkan larutan garam ke dalam satu lubang hidung.
Lalu, biarkan larutan itu keluar melalui lubang hidung lainnya. Tujuannya adalah untuk membersihkan bagian dalam hidung.
Terlebih, polusi udara yang kian memburuk di Jakarta dan sekitarnya, berisiko mengalami gangguan pernapasan.
Jadi, tentu saja hidung akan menghirup udara yang mengandung polutan, virus, hingga bakteri.
Lantas, apa saja kegunaan cuci hidung dan bagaimana cara melakukannya? Yuk, simak artikel lengkapnya di bawah ini, ya Moms.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Sabun Cuci Muka untuk Kulit Berminyak
Manfaat Cuci Hidung
Setiap hari, hidung mampu menghirup udara sebanyak 10.000 hingga 15.000 liter udara, lho Moms.
Pada akhirnya, hidung sering terpapar udara yang mengandung polutan, partikel debu, virus, dan bahkan bakteri.
Paparan ini berpotensi menyebabkan peradangan pada hidung, yang mengakibatkan kekeringan pada hidung.
Akibatnya, kemampuan hidung dalam menyaring udara menjadi terganggu.
Pada akhirnya, dapat memicu penumpukan kotoran, debu, dan bakteri di dalam hidung.
Kumpulan kotoran di dalam hidung ini dapat mengakibatkan penyumbatan atau rasa tidak nyaman saat bernapas.
Oleh karena itu, melakukan cuci hidung bisa membantu untuk meringankan masalah pada hidung terlebih yang berkaitan dengan polusi udara.
Mengutip dari Kemenkes, berikut manfaatnya:
1. Membuat Napas Menjadi Lebih Nyaman
Manfaat cuci hidung yang pertama adalah membantu napas menjadi lebih nyaman karena mampu mengurangi gejala post-nasal drip yang menjadi penyebab halitosis.
2. Mengurangi Hidung Tersumbat
Cuci hidung bisa mengurangi hidung tersumbat dengan mengencerkan lendir di hidung, mempermudah pengeluaran lendir dan membersihkan kontaminan.
Baca Juga:Dialisis atau Cuci Darah, Prosedur untuk Penderita Penyakit Ginjal
3. Menghilangkan Kotoran
Seperti yang dibahas di atas, hidung mengandung banyak kotoran, dengan melakukan cuci hidung, bisa membantu menghilangkan alergen.
Bahkan, bisa membantu mengurangi polutan dan bakteri dalam hidung terlebih saat udara dipenuhi polusi.
Selain itu, dapat mengurangi gejala infeksi saluran pernapasan bagian atas.
4. Mengurangi Gejala ISPA
Mencuci hidung bisa membantu mengurangi gejala ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Atas. Namun, perlu dilakukan secara rutin, ya Moms.
5. Meningkatkan Fungsi Silia
Silia adalah rambut halus di dalam hidung yang berperan dalam menggerakkan lendir.
Dengan demikian, pergerakan lendir menjadi lebih lancar.
6. Memperbaiki Indra Perasa
Jika hidung dalam kondisi tersumbat, tentu indra perasa ikut terganggu, dengan melakukan cuci hidung, dapat meningkatkan sensitivitas sel-sel sensori.
Nah, dengan begitu, melakukannya bisa menjadi langkah yang baik untuk menjaga kesehatan pernapasan, Moms!
Namun, bagaimana cara melakukannya?
Baca Juga: 15 Obat Alami Sakit Tenggorokan dan Radang Tenggorokan untuk Anak dan Dewasa!
Alat yang Dibutuhkan untuk Cuci Hidung
Berikut alat dan bahan yang Moms butuhkan untuk melakukan cuci hidung:
- Transofix
- 500 ml cairan NaCl 0,9%
- Spuit 10 cc
- Gelas atau cangkir
- Tisu atau lap
- Baskom atau wadah
Baca Juga:7 Cara Memancungkan Hidung Bayi secara Alami, Perlu Dicoba!
Cara Melakukan Cuci Hidung
Cuci hidung yang dilakukan dengan benar bisa memberikan manfaat yang sudah disebutkan di atas.
Namun, tidak cukup hanya melakukan dengan benar, Moms juga harus melakukannya dengan rutin atau sesuai anjuran dokter.
Berikut langkah untuk melakukan cuci hidung.
1. Siapkan Semua Alat
Sebelum mulai cuci hidung, siapkan alat-alat yang dibutuhkan seperti yang sudah disebutkan di atas.
Agar lebih aman, Moms bisa membeli alat-alat tersebut di apotek atau toko obat.
Pastikan Moms sudah mencuci tangan terlebih dahulu, ya.
2. Buka Botol Larutan NaCl
Buka botol larutan garam NaCl menggunakan transofix atau alat untuk membuka botol infus.
Kemudian, tuangkan larutan NaCl yang cukup ke dalam gelas atau wadah.
Setelah itu, gunakan spuit dengan kapasitas 10 cc untuk mengambil cairan dari gelas tersebut.
3. Mulai Cuci Hidung
Pertama-tama, Moms perlu miringkan kepala di sudut 45° dan condong ke salah satu sisi.
Arahkan ujung spuit ke salah satu lubang hidung dan sesuaikan dengan posisi kepala.
Contohnya, jika kepala condong ke kiri, arahkan spuit ke lubang hidung kiri.
4. Bernapas Melalui Mulut
Selama proses cuci hidung, Moms dapat bernapas lewat mulut atau tahan napas sebentar.
Selanjutnya, semprotkan perlahan larutan NaCl ke dalam rongga atas hidung sehingga larutan mengalir keluar melalui lubang hidung satunya.
Contohnya, jika menyemprotkan larutan ke dalam hidung kiri, maka cairan dan kotoran akan keluar melalui lubang hidung kanan.
5. Bersihkan
Jika sudah, lap sisa ingus atau kotoran yang ada di hidung dengan tisu dan cuci tangan hingga bersih menggunakan sabun.
Proses cuci hidung sudah selesai.
Cuci hidung memang kerap menimbulkan perasaan tidak nyaman nih Moms.
Namun, jika mengingat manfaatnya tentu lebih baik dilakukan daripada tidak sama sekali.
Efek samping cuci hidung biasanya tidak berat dan hanya memberikan rasa tidak nyaman, seperti perih di rongga hidung.
Baca Juga: Cara Mengatasi Hidung Tersumbat dengan Pijatan, Efektif!
Cuci Hidung pada Anak
Sebelum memutuskan untuk melakukan cuci hidung pada Si Kecil, ada baiknya Moms konsultasi dulu ke dokter, ya!
Biasanya, prosedur ini lebih cocok untuk anak-anak yang berusia di atas 2 tahun.
Untuk bayi, semprotan saline atau tetes hidung bisa jadi pilihan yang lebih aman dan ringan, Moms.
Cara ini dianggap aman dan efektif untuk membantu bayi bernapas lebih lega.
Semprotan saline biasanya berbentuk botol semprot atau tetes hidung yang khusus dirancang untuk bayi. Cara penggunaannya cukup mudah:
- Cuci tangan Moms terlebih dahulu.
- Letakkan bayi dalam posisi telentang.
- Gunakan pipet atau nozzle semprotan untuk meneteskan atau menyemprotkan larutan saline ke dalam setiap lubang hidung bayi.
- Biarkan larutan bekerja selama beberapa detik untuk melonggarkan lendir.
- Gunakan aspirator hidung atau tisu untuk membersihkan lendir yang telah melonggar.
Tentu saja, setiap anak adalah unik dan memiliki kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, mendapat pemeriksaan dan rekomendasi dari dokter adalah langkah yang paling bijaksana.
Kondisi yang Tidak Disarankan
Mencuci hidung umumnya tidak berbahaya, tapi ada baiknya bagi kondisi-kondisi tertentu, cuci hidung jangan dilakukan.
Berikut beberapa kondisi yang sebaiknya tidak melakukan cuci hidung:
- Mengalami infeksi telinga.
- Mengalami tekanan di salah satu atau kedua telinga.
- Mengalami penyumbatan hidung yang sangat parah.
- Pernah menjalani operasi pada telinga atau sinus sebelumnya.
Itulah informasi seputar mencuci hidung, mulai dari manfaat, alat yang dibutuhkan, langkah-langkahnya, hingga kondisi yang dihindari.
Semoga dengan melakukannya, Moms dan keluarga terhindar dari masalah pernapasan akibat polusi udara, ya Moms!
- https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1250/manfaat-cuci-hidung
- https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/24286-nasal-irrigation
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.