Baby Blues bisa Terjadi pada Ayah, Jangan Anggap Sepele!
Baby blues tidak hanya terbatas pada Moms. Dads juga bisa lho kena baby blues. Tingkat depresi di antara Dads sama seperti Moms.
"Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sekitar 10 persen ayah baru mengalami depresi pascapersalinan, dan hingga 18 persen memiliki beberapa jenis gangguan kecemasan," kata Dan Singley dari Center for Men's Excellence di San Diego.
Baca Juga: 7 Bahan Alami Ini Bisa Membantu Melancarkan Haid
Penelitian yang diterbitkan Journal of American Medical Association, menemukan bahwa sebanyak 4 persen dari 3.500 ayah baru di Selandia Baru mengalami depresi.
Akan tetapi, sayangnya tidak banyak yang menyadari bahwa Dads juga manusia biasa yang butuh pertolongan saat mengalami baby blues.
“Padahal pria cenderung tidak mencari bantuan kesehatan mental pada periode ini sehingga ada kurangnya perhatian ilmiah terhadap kelompok yang rentan tersebut,” tambah Singley.
Penyebab Baby Blues pada Ayah
Ada banyak faktor yang berkontribusi pada perasaan baby blues, yang paling umum Dads alami adalah:
- Takut menjadi ayah. Ini mungkin dipicu oleh kekhawatiran tentang tanggung jawab Dads sekarang ia punya keluarga dan merasa kehilangan kebebasan.
- Kekhawatiran soal uang. Dads mungkin merasa stres tentang biaya keuangan menjadi keluarga dan tentang mengelola satu pendapatan.
- Kecemasan tentang peran baru. Dads mungkin khawatir apakah dia akan menjadi ayah yang baik. Jika Dads punya kenangan buruk dengan orang tua, bisa jadi ia merasa takut menjadi orang tua yang buruk bagi Si Kecil.
Sementara itu yang memperparah stres adalah Dads didorong untuk tidak berbagi ketakutan mereka. Sebaliknya, mereka disuruh menghadapinya seperti layaknya pria.
“Sayangnya tetap diam tentang emosi Dads sebenarnya dapat meningkatkan stres. Mereka harus didorong untuk berbicara dengan pasangannya atau seorang professional apa yang membuat para Dads khawatir,” terang pendiri dan direktur Postpartum Stress Center, Karen Kleiman, MSW.
Baca Juga: 4 Jenis Makanan untuk Hamil Anak Perempuan
Karen pun berharap dengan mengungkapkan kecemasan mereka, para Dads lebih cenderung mendapatkan perspektif yang lebih jelas dan dukungan yang mereka butuhkan untuk merasa lebih baik.
Kapan Dads Harus ke Dokter?
Jika Dads merasa tertekan setelah kelahiran bayi, Dads mungkin enggan atau malu untuk mengakuinya. Tetapi jika Dads mengalami gejala baby blues, segera hubungi dokter dan jadwalkan janji temu.
Baca Juga: 6 Manfaat Membacakan Dongeng sebelum Tidur kepada Si Kecil
Bila tak juga ditangani, Dads yang terkena baby blues pun dapat mengembangkannya menjadi depresi yang lebih dalam. Bila mengalami depresi serius dilansir dari babycenter.com, Dads dapat mengalami:
- Merasa lelah dan cemas
- Terobsesi dengan keuangan
- Mulai menarik diri dari keluarga
- Mudah marah atau tidak toleran
- Kurang tidur atau terlalu banyak
Beberapa gejala utama depresi yaitu sering merasa sedih, tertekan, atau putus asa, dan kehilangan minat atau kesenangan dalam melakukan hal-hal yang biasa dinikmati.
Jika Dads memiliki perasaan ini, dan perasaan itu tidak membaik setelah beberapa minggu, temui dokter untuk mendapatkan bantuan. Jika Moms merasa ada yang tidak beres dengan Dads, bantu dia untuk mendapatkan penanganan segera.
(WAR/ERN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.