16 Desember 2022

Dampak Sering Mengeluarkan Sperma Bagi Tubuh, Banyak Positifnya!

Salah satunya bisa mencegah depresi

Dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh atau masturbasi, salah satunya adalah tidur lebih nyenyak, khususnya pada malam hari.

Namun, banyak mitos yang mengatakan, jika sering mengeluarkan sperma dapat memberikan dampak negatif untuk tubuh.

Lalu, apa sebenarnya dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh?

Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini, yuk!

Baca juga: 7 Cara Melaporkan Penipuan Online, Bisa Lapor ke Polisi, Kemenkominfo, hingga ke OJK!

Pengertian Masturbasi

Pengertian Masturbasi
Foto: Pengertian Masturbasi (alodokter.com)

Masturbasi adalah aktivitas umum yang melibatkan menyentuh alat kelamin atau area sensitif lain di tubuh untuk gairah atau kenikmatan seksual.

Kegiatan ini merupakan cara alami dan aman untuk menjelajahi tubuh, merasakan kesenangan, dan melepaskan ketegangan seksual yang menumpuk.

Archieves of Sexual Behavior menyebutkan, sekitar 27 sampai 40 persen wanita dan 41 hingga 65 persen pria melakukan masturbasi satu kali dalam sebulan.

Terlepas dari mitosnya, sebenarnya tidak ada efek samping masturbasi yang berbahaya secara fisik.

Namun, terkadang, masturbasi yang berlebihan atau kompulsif bisa berbahaya atau menyebabkan masalah kesehatan mental.

Masturbasi terlalu sering juga bisa menyebabkan iritasi pada organ kelamin.

Bukan tak mungkin, aktivitas tersebut dapat pula meningkatkan risiko kecanduan, khususnya jika dilakukan dengan sangat sering.

Baca juga: 15 Rekomendasi Rambut Mulet yang Lagi Naik Daun di Korea

Dampak Sering Mengeluarkan Sperma Bagi Tubuh

Dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh
Foto: Dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh (Orami Photo Stocks)

Masturbasi adalah aktivitas seksual yang 'sehat'. Ini dapat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental, lho, Moms.

Beberapa studi menyebutkan, dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh berhubungan dengan gairah seksual seseorang.

Berikut daftar dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh, sesuai dengan penelitian.

1. Mencegah Depresi dan Cemas

Mengutip National Library of Medicine, masturbasi dapat mencegah depresi dan juga kecemasan atau anxiety, lho, Moms.

Biasanya, kegiatan masturbasi dapat mencegah pria mengalami depresi karena tidak dapat mengeluarkan gairah seksnya.

Namun, hampir di semua negara, masturbasi adalah kegiatan yang sering dilakukan oleh semua jenis kelamin untuk memuaskan hasrat seksnya tanpa cinta.

2. Menurunkan Risiko Kanker Prostat

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ejakulasi teratur dapat menurunkan risiko kanker prostat, meski dokter tidak yakin mengapa.

Studi dalam European Urology menyebut, dari 31.925 peserta dan 18 tahun masa tindak lanjut menemukan frekuensi ejakulasi lebih tinggi diyakini berkaitan dengan risiko kanker prostat lebih rendah.

3. Meningkatkan Kualitas Seks

Menurut studi tahun 2015 pada wanita yang sudah menikah, mereka yang melakukan masturbasi dilaporkan mengalami lebih banyak orgasme.

Aktivitas tersebut juga diduga bisa meningkatkan kualitas seks dengan pasangan.

Wanita yang sering melakukan masturbasi memiliki hasrat seksual yang tinggi, sehingga pria akan semakin puas selama berhubungan.

4. Mencegah Penyakit Menular Seksual

Melakukan mastrubasi atau sering mengeluarkan sperma juga dapat mencegah terkena penyakit menular seksual, lho, Moms.

Karena, dengan masturbasi, Moms atau Dads tidak asal berhubungan dengan orang lain yang mungkin sudah memiliki penyakit seksual sebelumnya.

5. Meningkatkan Kualitas Tidur

Dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh yang berikutnya, yaitu bisa meningkatkan kualitas tidur.

Aktivitas merangsang tubuh untuk mengeluarkan sperma mungkin memerlukan cukup tenaga layaknya olahraga.

Sebagai gantinya, Moms atau Dads akan merasakan tubuh yang lebih segar sehingga kualitas tidur juga lebih optimal.

Baca juga: 5 Rekomendasi Psikolog Jogja untuk Bantu Atasi Masalah Kesehatan Mental

Efek Samping Masturbasi

Efek samping masturbasi
Foto: Efek samping masturbasi (Pexels.com)

Masturbasi tidak memiliki efek samping yang berbahaya.

Namun, beberapa orang mungkin merasakan efek samping masturbasi, seperti:

1. Merasa Bersalah

Beberapa orang mungkin merasa bersalah melakukan masturbasi, karena kepercayaan budaya, spiritual, atau agama.

Masturbasi sebenarnya tidak salah, namun mungkin Moms masih mendengar pesan bahwa kesenangan diri itu adalah hal yang "kotor" dan "memalukan".

Jika merasa bersalah setelah melakukan masturbasi, Moms dapat berbicara dengan seseorang yang dipercaya.

Bicarakan tentang mengapa merasa seperti itu dan bagaimana Moms dapat melewati perasaan bersalah jika ingin melakukannya lagi.

Terapis yang berspesialisasi dalam kesehatan seksual dapat menjadi sumber yang baik untuk membantu mengatasi perasaan malu atau bersalah yang terkait dengan masturbasi.

2. Kecanduan Masturbasi

Beberapa orang dapat mengembangkan kecanduan masturbasi atau disebut "kecanduan seks".

Namun, istilah ini tidak dikenal dalam “Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders” (DSM-5) dan tidak dianggap oleh beberapa ahli sebagai kecanduan sejati.

Terlepas dari itu, kecanduan masturbasi diyakini bisa menyebabkan hal-hal sebagai berikut:

  • Melewatkan tugas atau aktivitas sehari-hari, sehingga kehilangan pekerjaan atau sekolah
  • Membatalkan rencana dengan teman atau keluarga
  • Melewatkan acara sosial penting

Jika Moms khawatir melakukan masturbasi terlalu sering, jangan ragu untuk untuk berbicara dengan dokter atau konselor tentang cara menguranginya.

Apabila ingin mengurangi masturbasi, pertimbangkan terapi bicara.

Moms juga bisa mencoba menguranginya dengan menyibukkan diri untuk melakukan aktivitas lain.

Baca juga: 5 Pengaruh Gadget terhadap Psikologi Anak, Bisa Ganggu Fungsi Otak hingga Bikin Si Kecil Cepat Marah!

Cara Mencegah Kecanduan Masturbasi

Cara menghindari masturbasi
Foto: Cara menghindari masturbasi (https://healthline.com/)

Kecanduan masturbasi dapat dicegah dengan beberapa kegiatan berikut ini.

  • Olahraga
  • Menulis jurnal
  • Hangout bersama teman
  • Pergi jalan-jalan

Selain itu, Moms juga dapat mencari kegiatan positif lain yang dapat mengalihkan perhatian dari keinginan untuk masturbasi.

Baca juga: Penyakit Faringitis, Peradangan pada Selaput Lendir Bagian Belakang Tenggorokan

Mitos tentang Masturbasi

Mitos tentang Masturbasi
Foto: Mitos tentang Masturbasi

Dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh lebih banyak ke positif.

Namun, masih banyak mitos mengenai aktivitas seks ini.

Apa saja mitos-mitos terkait masturbasi? Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Masturbasi menyebabkan infertilitas atau gangguan kesuburan
  • Masturbasi bikin dehidrasi atau kekurangan cairan
  • Masturbasi mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh
  • Masturbasi pada pria bisa mengubah ukuran atau bentuk penis
  • Masturbasi pada pria dapat mengakibatkan penurunan jumlah sperma
  • Masturbasi dapat berujung pada kehilangan penglihatan
  • Masturbasi memicu munculnya jerawat
  • Masturbasi membuat telapak tangan berbulu
  • Masturbasi bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi
  • Masturbasi menyebabkan libido atau gairah seks menurun

Beberapa orang mungkin juga percaya bahwa masturbasi dapat berdampak negatif pada hubungan romantis.

Tidak sedikit pula yang percaya bahwa masturbasi mungkin mengindikasikan bahwa salah satu pasangan mengalami ketidakpuasan seksual.

Memang, masturbasi berlebihan dapat memiliki efek negatif.

Namun, terlepas dari itu, banyak orang menemukan bahwa masturbasi sendiri atau dengan pasangan dapat meningkatkan kualitas kehidupan seks mereka.

Selain itu, masturbasi dapat pula dianggap sebagai salah satu bentuk aktivitas seksual yang paling aman, karena tidak berisiko kehamilan atau IMS.

Baca juga: Waspada Scam, Skema Penipuan untuk Mengambil Harta Korbannya

Itu dia penjelasan tentang dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh.

Jika ingin masturbasi, pastikan untuk melakukannya secara bijak.

Jangan sampai melakukannya sembarangan dan menyebabkan kerugian pada diri sendiri maupun orang lain, ya!

  • https://www.healthline.com/health/masturbation-side-effects#myths
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5040619/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5040619/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8917107/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/321153

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.