Desainer Indonesia Ini Berhasil Membawa Batik Go International

Batik Indonesia memang sudah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009. Sejak itulah, setiap tanggal 2 Oktober kita memperingati sebagai Hari Batik. Kreasi batik pun saat ini semakin popular di dunia internasional. Empat nama desainer Indonesia ini adalah sebagian desainer yang berhasil membawa batik go international. Karya mereka telah dipamerkan di berbagai fashion show di luar Indonesia, setara dengan desainer international. Siapakah desainer Indonesia tersebut?

Denny Wirawan

Foto: www.cleo.co.id

Pada gelaran Fashion Gallery New York Fashion Week 2016, desainer papan atas Denny Wiryawan memamerkan koleksinya. Karya berupa koleksi Batik Kudus ini terdiri dari looks terbaru koleksi Fall Winter yang hadir modern, edgy dan elegan. Desainer kelahiran Jakarta, 9 Desember 1967 ini sudah menyukai fashion sejak kecil. “Ketika teman-teman sebaya menggambar pemandangan, saya lebih memilih menggambar orang dengan baju indah,” ucap Denny pada www.Tempo.co.

Pada tahun 2015, ia mulai merancang batik kudus. “Saya ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencintai dan melestarikan Batik Kudus yang memiliki motif yang unik. Motif ini sekarang sangat langka dan menjadi tanggung jawab kita untuk mengembangkannya,” kata Denny.

Iwan Tirta

Foto: www.iwantirta.com

Desainer yang dikenal sebagai maestro batik Indonesia, Iwan Tirta mendedikasikan hidupnya untuk mengenalkan batik pada dunia. Sejak kecil, desainer kelahiran 1935 ini menyadari ketertarikannya pada batik. Dia menghabiskan waktunya dengan melakukan penelitian tentang batik dan kebudayaannya. Iwan Tirta kemudian mulai memperkenalkan batik modern pada masyarakat Indonesia dan dunia. Karya batiknya telah dipakai oleh banyak tokoh dunia, seperti Ratu Sophie dari Spanyol, Ratu Juliana dari Belanda, dan Bill Clinton. Karyanya pernah muncul di halaman mode Majalah Vogue, Harper’s Bazaar dan National Geographic.

Setelah kepergian Iwan untuk selamanya pada 31 Juli 2010, Era Soekamto sebagai direktur kreatif Iwan Tirta Private Collection meneruskan semangat Iwan Tirta dalam membuat batik dan memperkenalkannya pada dunia. Di bawah Era, batik rancangannya telah diperagakan di sejumlah negara Eropa dan Amerika.

Ghea Panggabean

Foto: www.fimela.com

Kecintaan Ghea kepada kain tradisional Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Desainer yang mengenyam pendidikan fashion di Lucie Clayton College of Dress Making Fashion Design pada 1976-1978 dan melanjutkan ke Chelsea Academy of Fashion di London, Inggris pada 1979 ini mengembangkan Batik Garut dan Batik Kudus, dengan tambahan corak Tionghoa. Sambutan hangat terhadap batik karyanya tidak hanya di tanah air saja, tapi juga di luar negeri. Dalam sebuah peragaan busana di Kota Milan pada September 2013 Ghea mendapatkan pujian, salah satunya oleh Geneal Manager Alta Roma, Asosiasi Mode dan Perancang Busana di Roma, Italia.

Carmanita

Foto: www.thejakartapost.com

Batik karya Carmanita disukai oleh pasar dunia. Karyanya bisa dibeli di Harrods, salah satu department store terbesar di Eropa. Desainer kelahiran Bandung ini juga pernah memamerkan karya batiknya di luar Indonesia. Mulai dari Singapura, Malaysia, Kanada sampai Afrika Selatan. Yang menarik dari batik Carmanita adalah media yang dipakainya untuk membatik. Desainer yang merupakan anak dari pengrajin batik di Jawa Tengah ini membatik di atas kain lycra, mobil sampai ban. Dalam rangka perayaan Mercedes Benz di Indonesia, dosen di Futura Fashion School ini membatik mobil Mercedes Benz dengan motif sekar jagad. Tidak hanya badan mobil, Carmanita juga mendesain ban GT Radial dengan motif Parang Lereng yang diproduksi untuk pasar internasional.

Deretan nama desainer Indonesia yang membanggakan ya, Mama?

<ASR>