Divertikulitis Pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Rasa sakit di perut anak bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah divertikulitis pada anak yang biasanya terjadi di usus besar atau kolon.
Seperti dikutip dari healthline.com, divertikulitis pada anak adalah tipe penyakit divertikular yang paling serius dan bisa menimbulkan komplikasi berkepanjangan bila tidak segera ditangani.
Yuk Moms, baca lebih lanjut untuk tahu seluk beluk divertikulitis pada anak.
Baca Juga: Walau Tidak Suka Pedas, Bisakah Seseorang Mengalami Usus Buntu?
Penyebab Divertikulitis Pada Anak
Foto: theglobeandmail.com
Menurut National Health Services, divertikulitis bermula dari terbentuknya divertikula, yaitu kantong kecil yang menggelembung ke arah luar dinding usus. Divertikula paling sering terbentuk di kolon sigmoid yang ada di sisi kiri perut.
Nah, divertikulitis pada anak terjadi saat divertikula membengkak, menjadi infeksi, atau pecah sehingga menimbulkan rasa sakit.
Meski kasus divertikulitis lebih banyak ditemukan pada orang dewasa, pola makan kurang serat juga dikatakan bisa memicu divertikulitis pada anak, karena tekanan pada usus yang harus bekerja ekstra untuk mendorong feses yang keras.
Baca Juga: Usus Buntu pada Anak, Kapan Harus Dioperasi?
Gejala Divertikulitis Pada Anak
Foto: scholastic.com
Dikutip dari situs Mayo Clinic, adanya divertikula sendiri seringkali tidak menimbulkan rasa sakit atau gejala tertentu, tapi divertikulitis dapat menimbulkan gejala seperti:
- Rasa sakit hebat di perut yang berlangsung selama beberapa hari, biasanya di bagian kiri bawah perut. Namun pada anak keturunan Asia, rasa sakit juga sering terjadi di sebelah kanan perut.
- Mual dan muntah.
- Demam di atas 38 derajat Celcius.
- Perut terlihat membesar atau kembung.
- Sembelit, dan terkadang diare.
- Terlihat darah pada feses.
Pengobatan Divertikulitis Pada Anak
Foto: mirror.co.uk
Divertikulitis ringan bisa diatasi dengan cukup istirahat, menambahkan lebih banyak serat ke dalam menu makan anak, dan minum antibiotik.
Namun bila tidak segera ditangani, divertikulitis bisa memicu berbagai komplikasi serius, seperti:
- Munculnya abses yang dapat menyebabkan peradangan pada dinding dalam perut (peritonitis).
- Luka pada area usus yang menyempit atau tersumbat.
- Munculnya hubungan abnormal (fistula) dengan organ didekatnya.
- Pendarahan.
Tergantung dengan tingkat keparahannya, dokter mungkin akan memberikan antibiotik khusus, melakukan operasi untuk mengangkat bagian usus yang terinfeksi (kolektomi), atau melakukan prosedur kolestomi.
Pencegahan Divertikulitis Pada Anak
Berita baiknya, divertikulitis bisa dicegah dengan banyak minum air putih, rutin berolahraga dan bergerak aktif, serta memperbanyak asupan serat dari sayuran, buah, gandum utuh, dan kacang-kacangan.
Membatasi konsumsi makanan yang tinggi gula dan lemak juga dikatakan dapat mengurangi resiko terjadinya divertikulitis dan menjaga kesehatan anak secara menyeluruh.
Bagaimana Moms, sudahkah Si Kecil menjalankan gaya hidup sehat untuk mencegah divertikulitis?
(WA/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.