Edible Gold, Amankah Untuk Kesehatan?
Entah es krim, donat, pizza, sundae, burger, atau bahkan sushi, tren makanan berlapis emas yang sempat melejit adalah tren yang terbilang mewah.
Terkenal dengan istilah edible gold, ternyata bahan emas yang dipakai dalam pembuatannya adalah emas murni 22-24 karat.
Apakah benar-benar aman untuk dikonsumsi? Jawabannya adalah aman, sebab secara kimiawi emas murni bersifat tidak mudah bereaksi.
Inilah fakta seputar edible gold yang menjadi bagian dari makanan masa kini.
Baca Juga : Jangan Mau Rugi, Ini 11 Tips Makan di Restoran All You Can Eat
Mengenal Edible Gold
Edible gold tidak memiliki rasa, tidak ada kalori, tidak bisa kadaluarsa, dan melewati sistem pencernaan tubuh begitu saja—tidak diserap oleh tubuh.
Kunci menemukan edible gold yang aman dikonsumsi adalah yang terbuat dari emas murni.
Pasalnya edible gold dengan nilai karat rendah adalah yang tidak aman dikonsumsi sebab mengandung lebih banyak kotoran.
Cara membuat gold leaf (lembaran emas) adalah dengan menumbuk dan menggulung emas murni berulang kali sampai ketebalannya mencapai 1/8.000 milimeter.
Saking tipisnya, emas yang sudah menjadi lembaran ini sifatnya lembut dan mudah hancur.
Itulah mengapa para ahli makanan menggunakan pinset makanan untuk mengambilnya dan meletakkannya pada makanan yang hendak dihidangkan.
Baca Juga : Sayangi Jantung dengan Hindari 5 Makanan dan Minuman Ini
Harga Makanan Bisa Jadi Mahal Dengan Edible Gold
Stephen Bruce, pemilik restoran Serendipity 3 yang berlokasi di New York, berbincang dengan CNBC perihal penggunaan bahan yang super halus ini.
Menurut Stephen, "Bekerja dengan bahan sehalus edible gold sama halnya dengan bahan-bahan lembut lainnya yang kami pakai untuk menu-menu luar biasa di restoran kami. Semua bahan ini adalah yang terbaik dan rasanya seperti membuat karya seni yang bisa dimakan.”
Golden grilled cheese yang sempat booming dinyatakan sebagai roti keju panggang termahal yang diperkenalkan oleh Serendipity 3, seharga $214 atau sekitar Rp 3 juta.
Walau bukan pencetus pertama makanan berlapis emas, tren penghias makanan ini seolah menjadi tolok ukur baru pada hidangan mewah.
“Kelangkaan adalah kualitas tertinggi, yang menentukan kemewahan sejati. Karena itu, kelangkaan yang dapat dikonsumsi merupakan puncak dari kesenangan—memakan sesuatu yang jarang, mahal, dan berharga, dan kemungkinan masih akan meningkat nilainya, adalah ekspresi kemewahan dan kekayaan,” Winston Chesterfield, direktur Wealth-X, dikutip dari CNBC.
Ibarat edible flowers atau edible glitter, edible gold adalah tren penghias makanan yang baru yang mampu mengangkat lebih tinggi lagi keindahan visual sebuah hidangan.
Bubuhan emas ini pun seolah memberi nilai kemahalan tersendiri pada hidangan tersebut.
Apakah Moms tertarik untuk mencoba makanan dengan edible gold?
(MDA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.